Farmakokinetik :
• Kadar puncak tiap hari
• Walaupun dosis rendah, dosis yang diberikan tetap lebih
besar dibandingkan kebutuhan kadar dalam darah (karena
melalui metabolisme jalur pertama di hepar)
Kontrasepsi Hormonal
Transdermal Patch
Ditempelkan pada perut, pantat, lengan atas bagian
luar, badan bagian atas namun jangan pada payudara.
Dapat digunakan untuk 1 minggu
Amerika Serikat :
Ortho Evra®
(6 mg of norelgestromin/NGMN dan 0.75 mg of EE)
Indonesia (-)
Farmakokinetik :
• Tiap 24 jam 150 mcg NGMN & 20 mcg EE
• Dipertahankan dalam darah 0.6-0.8 ng/ml NGMN
& 40-50 pg/ml EE.
Efek samping :
Kemerahan / reaksi kulit pada daerah patch
Kontrasepsi nonhormonal lain pada
minggu pertama penggunaan
Selanjutnya kontrasepsi ekstra dibutuhkan
pada 2 hari pertama setiap minggu
Keuntungan :
Mudah, fungsi reproduksi cepat kembali pulih, dapat
mengatur siklus dengan baik setelah pemakaian tiga bulan
Kontrasepsi Hormonal
Cincin vagina
Efek samping :
• Ekspulsi
• Masalah koitus terasa mengganjal
• Sekresi vagina meningkat
Keuntungan :
• Mudah
• Dapat mengatur siklus sejak bulan pertama pemakaian
• Fungsi reproduksi kembali dengan segera
Kontrasepsi Non-hormonal
Ligasi Tuba
Ikatan
Klip
Metode Cincin
Kauterisasi
Efektifitasnya tertinggi
angka kegagalan 0.5-3.6%.
Efek samping :
• Berhubungan dengan komplikasi operasi
• Tidak reversible
• Risiko kehamilan ektopik
Keuntungan :
• Sangat efektif
• Sangat sedikit efek samping
• Tidak perlu diulang seperti metoda yang lain
• Tidak berpengaruh pada hormon tubuh ibu
Kontrasepsi Non-hormonal
“Tubal microinserts”
Prinsip :
• PET menyebabkan peradangan lokal tuba
jaringan fibrotik timbul
Efek samping :
• Perforasi uterus / tuba, nyeri, spotting
• Prosedurnya Irreversibel & perlu kontrasepsi tambahan
• Risiko kehamilan ektopik meningkat
• Belum diketahui tingkat efektifitasnya.
Keuntungan :
Tidak mengganggu hormonal tubuh
Kontrasepsi Non-hormonal
AKDR non-hormonal
Efek samping :
• Meningkatkan jumlah darah menstruasi
• Dalam bulan pertama meningkatkan angka infeksi.
Kontrasepsi Non-hormonal
Diafragma dan Cervical cap
Prinsip
Bukan mencegah sperma masuk ke mulut rahim
Penempatan spermisida lebih baik pada mulut rahim
Keuntungan :
• Murah
• Diganti setiap 2 tahun pemakaian
• Tidak mengganggu hormon tubuh
• Efek samping relatif lebih sedikit.
Kontrasepsi Non-hormonal
Spons vagina
• Bentuk :
Krim, foam, gel, supositoria, film
• Inseminasi buatan
• In Vitro Fertilization (IVF),
• Zygote IntraFallopian Transfer(ZIFT),
• Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dan
• Gamete Intra Fallopian Transfer (GIFT).
INSEMINASI BUATAN
1. Induksi Ovulasi
2. Pengambilan Sel Telur
3. Fertilisasi Sel Telur
4. Transfer Embrio
INDUKSI OVULASI
• Pada tahap ini, sel telur yang telah matang akan diambil dari ovarium
dengan menggunakan jarum yang runcing, kemudian dipindah-kan ke
dalam cawan petri yang telah berisi medium pertumbuhan. Setelah
dikeluarkan beberapa sel telur, kemudian sel telur tersebut akan
dibuahi dengan sel sperma suaminya yang telah diproses sebelumnya
dan dipilih yang terbaik kualitasnya.
FERTILISASI SEL TELUR
• Pada tahap ini, sel sperma motil yang telah diperoleh dari metode
swim-up dimasukkan ke dalam cawan Petri yang telah berisi sel telur,
kemudian disimpan di dalam inkubator. Sel telur dansel sperma yang
telah dipertemukan dilakukan pemeriksaan selama 18-20 jam
kemudian.
• Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan), embrio dibiarkan di dalam
inkubator selama 3 – 5 hari.
TRANSFER EMBRIO
b. Impotensi
c. Kekurangan hormon
d. Polusi lingkungan.
e. Pembentukan jarin gan parut akibat penyakit
menular seksual.
Pada Wanita
1) Meningkatkan penerimaan
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh
klien
2) Menjamin pilihan yg cocok
Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan
kesehatan dan kondisi klien
3) Menjamin penggunaan yg efektif
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan
KB dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut
4) Menjamin kelangsungan yang lebih lama
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara
tersebut, mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya
JENIS KONSELING
1) Konseling Awal
– Bertujuan menentukan metode apa yg diambil
– Bila dilakukan dengan objektif langkah ini akan membentu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya
– Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini :
• Menanyakan langkah yg disukai klien
• Apa yg diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya
2) Konseling Khusus
– Memberi kesempatan k/ untuk bertanya ttg cara KB dan membicarakan pengalamannya
– Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yg diinginkannya
– Mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih jauh
tentang penggunaannya
3) Konseling Tindak Lanjut
– Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
– Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah yg serius yang memerlukan rujukan dan masalah yang
ringan yang dapat diatasi di tempat
LANGKAH KONSELING
1) GATHER
G : Greet
Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A : Ask
Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan
kondisi yang dihadapi?
T : Tell
Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan upaya
penyelesaiannya
H : Help
Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya
E : Explain
Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera
terlihat/ diobservasi)
R : Refer/Return visit
Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal kunjungan
Ulang)
LANGKAH KONSELING
TU : Bantu
· Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya
· Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J : Jelaskan
· Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi
pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.
· Jelaskan bagaimana penggunaannya
· Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang
· Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan
atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.
TAHAPAN KONSELING KB
1) KEGIATAN KIE
a) Sumber informasi pertama tentang jenis alat/ metode KB dari
petugas lapangan KB
b) Pesan yang disampaikan :
• Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan
keluarga
• Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang kaitannya dengan
cara kerja dan metode kontrasepsi)
• Jenis alat/metode kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerjanya
serta lama pemakaian
TAHAPAN KONSELING KB
2) Kegiatan Bimbingan
a) Tindak lanjut dari kegiatan KIE dengan menjaring calon peserta KB
b) Tugas penjaringan : memberikan informasi tentang jenis
kontrasepsi lebih objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah
calon peserta memenuhi syarat
c) Bila iya à rujuk ke KIP/K
3) Kegiatan Rujukan
a) Rujukan calon peserta KB, utk mendapatkan pelayanan KB
b) Rujukan peserta KB, untuk menindaklanjuti komplikasi
TAHAPAN KONSELING KB
4) Kegiatan KIPK/K
a) Menjajaki alasan pemilihan alat
b) Menjajaki aa klien sudah mengetahui/ paham ttg alat kontrasepsi
tsb
c) Menjajaki klien tahu/tdk alat kontrasepsi lain
d) Bila belum, berikan informasi
e) Beri klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihannya
kembali
f) Bantu klien mengambil keputusan
g) Beri klien informasi, apapun pilihannya, klien akan diperiksa
kesehatannya
h) Hasil pembicaraan akan dicatat pada lembar konseling
TAHAPAN KONSELING KB
5) Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi
a) Pemeriksaan kesehatan : anamnesis dan Px. Fisik
b) Bila tidak ada kontra indikasi à pelayanan kontrasepsi dapat
diberikan
c) Untuk kontrasepsi jangka panjang perlu inform consent