Anda di halaman 1dari 29

Tubuh Terasa Lemas dan Lelah

Karena Kelelahan Otot

Nama : Ajeng Widyapsari


NIM : 102017099

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Skenario 5
Seorang perempuan berumur 34 tahun datang
ke puskesmas dengan keluhan lemas dan
lelah pada sekujur tubuhnya sejak 1 minggu
yang lalu. Perempuan tersebut adalah
seorang pedagang kue keliling. Dari
anamnesa diketahui bahwa ia sudah
beberapa kali mengalami keadaan seperti ini.
Identifikasi Istilah

Tidak ada
Rumusan Masalah

Perempuan penjual kue keliling berusia 34


tahun mengeluh lemas dan lelah pada sekujur
tubuh sejak 1 minggu yang lalu.
Mind Map

Rumusan
Masalah

Anatomi
Mekanisme
kerja otot

Ekstremitas Ekstremitas
superior inferior
Hipotesis

Perempuan penjual kue keliling 34 tahun


mengeluh lemas dan lelah karena terjadi
penimbunan asam laktat.
Pengertian Otot

 Otot adalah jaringan yang sel-selnya tersusun


memanjang dan memiliki kemampuan untuk
menimbulkan tegangan searah dengan
sumbu memanjang.
 Itulah sebabnya otot dapat memanjang
(relaksasi) dan memendek (kontraksi).
 Tetapi jika otot terus berkontraksi tanpa
diikuti relaksasi maka akan menyebabkan
kelelahan otot.
Karakteristik Otot

Eksitabilitas
Peka rangsang
Respons terhadap stimuli (impuls)
Kontraktilitas – memendek
Ekstensibilitas – meregang bila ditarik
Elastisitas – kembali ke panjang dan bentuk asal
setelah kontraksi atau ekstensi.
Otot lurik
(rangka)
 Berbentuk selindris (panjang)
 Mempunyai banyak inti sel (multinukleus)
 Inti sel berada di tepi (perifer)
 Sistem kerja dibawah kesadaran (volunter)
 Dapat bekerja keras dan cepat
 Mudah lelah
 Tidak bisa kerja terus-menerus
 Melekat pada rangka tubuh
 Mempunyai ribuan serabut yang membentuk jaringan otot yang
mana tersusun rapi
MEKANISME KERJA OTOT

KONTRAKSI & RELAKSASI

Kerja otot tidak lepas dari peran syaraf


Otot dipersyarafi oleh 2 serat saraf

Saraf motorik Saraf sensorik


membawa impuls dari saraf pusat yang membawa impuls dari otot
menuju ke serat otot menuju ke saraf pusat
KONTRAKSI OTOT

Datangnya impuls saraf  Ach berikatan


dengan reseptor  Potensial aksi 
Troponin menangkap calsium  Troponin
C berikatan dengan miosin ATP
membentuk  CROSS BRIDGES
RELAKSASI OTOT

Secara sederhana
Apabila ATP pada kepala miosin telah habis sehingga
miosin tidak lagi dapat berikatan dengan aktin

pengaktifan pompa kalsium  jumlah kalsium turun


ion kalsium kembali ke dalam plasma  tidak lagi
berikatan dengan troponin dan tropomiosin 
aktin dan miosin kembali berpisah  otot kembali
memanjang  relaksasi
METABOLISME KERJA OTOT

1. Glikolisis aerob (menggunakan O2)

34 ATP
2. Glikolisis anaerob (tidak menggunakan O2)

2 ATP
Faktor penyebab kelelahan otot

• Waktu istirahat otot yang kurang


• Kontraksi yang terus-menerus
• Kontraksi yang meningkat
• Kontraksi yang berlangsung dalam waktu lama
• Asam laktat yang meningkat
• Sumber energi yang berkurang
• Kerja enzim yang berkurang
Ekstremitas Superior
Otot-otot pada gelang bahu dan bahu, sisi kanan

 M. subscapularis
 M teres major
 M. teres minor
 M. triceps brachii
 Spatium axillare mediale
 Spatium axillare laterale
 M. supraspinatus
 M. infraspinatus
 M. deltoideus
 M. triceps brachii caput
longum
Otot-otot Ventral pada Lengan Atas,
sisi kanan; dilihat dari ventral
• M. Subclavius
• Lig. Coracoclaviculare
• M. Pectoralis minor
• M. coracobrachialis
• M. Supraspinatus
• M. Subscapularis
• M. Deltoideus
• M. Pectoralis major, tendo
• M. Teres major
• M. Triceps brachii, caput longum
• M. Triceps brachii, caput mediale
• M. Biceps brachii, caput longum
• M. Biceps brachii, caput breve
• M. brachialis
Otot-otot Dorsal pada Bahu dan Lengan Atas
& Ventral pada Lengan Atas, sisi kanan.
 M. supraspinatus
 M. trapezius
 M. deltoideus
 M. pectoralis major
 M. teres major
 M. latissimus dorsi
 M. triceps brachii, caput longum
 M. triceps brachii, caput lateral
 M. biseps brachii
 M. brachialis
 M. brachioradialis
 M. extensor carpi radialis longus
 M. extensor carpi radialis brevis
Otot-otot Dorsal pada Lengan
Bawah, sisi kanan
• M. Triceps brachii, tendo
• M. Triceps brachii, caput mediale
• M. Brachiradialis
• M. Flexor carpi ulnaris
• M. Extensor carpi ulnaris
• M. Extensor carpi radialis brevis
• M. Supinator
• M. Pronator teres, tendo
• M. Abductor pollicis longus
• M. Extensor pollicis longus
• M. Extensor pollicis brevis
• M. Extensor indicis
• M. Extensor carpi radialis, tendo
• M. Extensor digiti minimi
Otot-otot Dorsum Tangan,
Dorsum Manus; sisi kanan
 M. Extensor digitorum, tendo

 M. Extensor carpi ulnaris, tendo

 M. Extensor carpi radialis brevis,


tendo
 M. Extensor carpi radialis longus,
tendo
 M. Extensor digiti minimi

 M. Extensor pollicis brevis, tendo

 M. Extensor pollicis longus,


tendo
Otot-otot Telapak Tangan,
Palma Manus; sisi kanan
 M. Abductor pollicis longus, tendo
 M. Flexor carpi radialis, tendo
 M. Abductor pollicis brevis
 M. Flexor pollicis brevis, caput superficiale
 M. Flexor pollicis brevis, caput profundum
 M. Opponens pollicis
 M. Abductor pollicis brevis
 M. Flexor pollicis brevis, caput superficiale
 M. Adductor pollicis
 M. Flexor pollicis longus, tendo
 M. Interosseus dorsalis I
 Mm. Lumbricales
 M. Flexor digitorum superficialis, tendo
 M. Flexor digitorum profundus, tendo
 M. Abductor digiti minimi
 M. Opponens digiti minimi
 M. Flexor digiti minimi brevis
 M. Interosseus dorsalis IV
 M. Interosseus palmaris III
EKSTREMITAS INFERIOR
Otot-otot Dorsal Profundus Pangkal Paha dan Paha, sisi kanan

• M. Gluteus maximus
• M. Piriformis
• M. Gemellus superior
• M. Obturatorius internus
• M. Biceps femoris, caput longum
• M. Semitendinosus
• M. Semimembranosus
• M. Adductor magnus
• M. Gluteus medius
• M. Gluteus minimus
• M. Gemellus inferior
• M. Obturatorius externus
• M. Quadratus femoris
• M. Iliopsosas
• M. Adductor minimus
• M. Vastus lateralis
• M. Biceps femoris, caput longum
• M. Biceps femoris, caput breve
• M. Gastrocnemius, caput laterale
Otot-otot di Regio Articulatio
Genus; sisi kanan
 M. Vastus medialis
 M. Sartorius
 M. Semitendinosus
 M. Semimembranosus
 M. Gracilis
 M. Gastrocnemius
 M. Adductor magnus
 M. Vastus lateralis
 M. Biceps femoris, caput breve
 M. Biceps femoris, caput longum
 M. Plantaris
 M. Gastrocnemuis, caput
mediale
 M. Gastrocnemius, caput
laterale
Otot-otot Ventral dan Lateral
Tungkai dan Kaki, sisi kanan
 M. Fibularis (peroneus) longus
 M. Tibialis anterior
 M. Extensor digitorum longus
 M. Fibularis (peroneus) brevis
 M. Extensor hallucis longus, tendo
 M. Fibularis (peroneus) tertius,
tendo
 M. Gastrocnemius
 M. Soleus
 M. Tibialis anterior, tendo
 M. Evtensor hallucis brevis
Otot-otot Tungkai dan Kaki,
sisi kanan
 M. Biceps femoris
 M. Gastrocnemius
 M. Soleus
 M. Fibularis (peroneus) brevis
 M. Fibularis (peroneus) longus, tendo
 M. Fibularis (peroneus) brevis, tendo
 M. Quadriceps femoris
 M. Vastus lateralis
 Lig. Patellae
 M. Fibularis (peroneus) longus
 M. Tibialis anterior
 M. Extensor digitorum longus
 M. Tibialis anterior, tendo
 M. Extensor hallucis longus
 M. Extensor hallucis brevis
 M. Extensor digitorum longus, tendo
 M. Fibularis (peroneus) tertius, tendo
 M. Extensor digitorum brevis
Otot-otot Dorsum Pedis, sisi
kanan
 M. Extensor hallucis longus
 M. Extensor digitorum longus
 M. Fibularis (peroneus) brevis, tendo
 M. Extensor digitorum longus,
tendo
 M. Abductor digiti minimi
 M. Tibialis anterior, tendo
 M. Extensor hallucis longus, tendo
 M. Extensor hallucis brevis
Otot-otot Plantar, sisi kanan

 Mm. Lumbricales pedis I-IV


 M. Adductor hallucis, caput
transversum
 M. Interosseus plantaris III
 M. Adductor digiti minimi
 M. Flexor digiti minimi brevis
 M. Flexor hallucis longus,
tendo
 M. Flexxor hallucis brevis
 M. Abductor hallucis
Sasaran Pembelajaran

 Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik


otot.
 Mahasiswa mampu mengetahui otot-otot
pada ekstremitas superior dan inferior
 Mahasiswa mampu memahami mekanisme
kerja otot (kontraksi dan relaksasi)
 Mahasiswa mengetahui penyebab kelelahan
otot
Kesimpulan
Perempuan yang berprofesi sebagai pedagang kue
keliling berusia 34 tahun tersebut mengalami kelelahan
otot karena adanya kontraksi yang berlangsung terus
menerus akibat beban yang diembannya dan dalam
jangka waktu lama sehingga otot-otot di tubuhnya
terutama di ekstremitas superior (bahu, lengan atas,
lengan bawah dan tangan) serta ekstremitas inferior
(paha atas, lutut, paha bawah dan kaki)nya kurang
istirahat. Selain itu, kekurangan oksigen pada tubuhnya
juga menyebabkan peredaran darah di serabut ototnya
tidak berjalan lancar sehingga memunculkan lemas dan
lelah di sekujur tubuhnya. Penyebab lainnya adalah
terjadinya penimbunan asam laktat sehingga
perempuan tersebut harus banyak beristirahat supaya
tubuhnya kembali stabil. Jadi hipotesis diterima.
Sekian
&
Terima Kasih


Anda mungkin juga menyukai