IIT FITRIANINGRUM
DEPARTEMEN FARMAKOLOGI
PRODI PENDIDIKAN DOKTER FK UNTAN
OVERVIEW
Obesitas merupakan masalah global dalam
kesehatan masyarakat dan angka obesitas
meningkat di seluruh dunia
Obesitas salah satu penyebab tingginya angka
morbiditas dan mortalitas di dunia
Data Riset Kesehatan Indonesia tahun 2010,
angka obesitas pada penduduk usia di atas 18
tahun tercatat sebanyak 21,7%
Angka obesitas di Indonesia sebanyak 11,4%
berasal dari kalangan tidak mampu, 14,95%
berasal dari gol.menengah ke atas
DEFINISI OBESITAS
Menurut WHO, obesitas merupakan akumulasi
lemak abnormal atau berlebihan di jaringan
adiposa sampai pada tingkat yang mengganggu
kesehatan
Target untuk mengukur obesitas ditetapkan
menggunakan ukuran Indeks Massa Tubuh
(IMT)
FAKTOR PENYEBAB OBESITAS
Pengaruh sosial pengaruh diet promosi
makanan enak yang tidak sehat yang berlebihan
zat tambahan dalam makanan (MSG,
sukrosa,kafein, penguat rasa) menginduksi
perilaku makan tidak sehat binge eating
tingkat stres yang tinggi menyebabkan timbulnya
fenomena “comfort eating” (makan untuk
kenyamanan
Genetik peran leptin (mengatur berat badan
dan metabolisme energi), hormon lain yang
berkontribusi terhadap obesitas (glukokortikoid,
adrenal, hormon pertumbuhan, insulin,
glukagon, tiroksin
TERAPI OBESITAS
Terapi non farmakologi meningkatkan
penggunaan kalori (melalui olahraga) dan
dikombinasi dengan diet rendah kalori,
modifikasi gaya hidup
Terapi farmakologi
Terapi Bedah
OBAT ANTIOBESITAS
Obat antiobesitas umumnya obat anoreksan atau
penekan nafsu makan golongan simpatomimetik dan
pemberian bersifat sementara
Penggunaan obat anoreksik harus disertai dengan
diet yang ketat
Obat tidak diberikan sesudah jam 4 sore agar tidak
mengganggu tidur di malam hari mencegah efek
stimulasi sentral, karena adanya kebiasaan makan
pada malam hari yang berlebihan
Toleransi timbul setelah pemberian bbrp minggu,
peningkatan dosis dibatasi oleh timbulnya efek
samping
Obat-obat ini merangsang SSP sehingga
menyebabkan adiksi
Obat bekerja dengan meningkatkan
neurotransmitter anoreksigenik seperti NE,
serotonin dan dopamin
PENGGOLONGAN OBAT ANTIOBESITAS
Golongan noradrenergik : amfetamin (tdk
diijinkan), fentermin (meningkatkan pelepasan
NE saja), dietilpropion, dan mazindol
Golongan serotonergik : fenfluramin
(meningkatkan pelepasan serotonin dan
menginhibisi re-uptake-nya), dan fluoksetin
Campuran noradrenergik dan serotonergik :
sibutramin (menginhibisi reuptake serotonin dan
NE)
Gastrointestinal lipase inhibitor : orlistat
(menginhibisi lipase lambung dan pankreas)
TINGKAT KEAMANAN OBAT ANTIOBESITAS
Obat antiobesitas yang dapat digunakan dan
disetujui FDA hanyalah yang memenuhi DEA
schedule III dan IV (penggolongan obat berdasarkan
potensinya utk menimbulkan ketergantungan)
Orlistat adalah yang paling aman karena tdk bekerja
di SSP
Sibutramin, dietilpropion dan fentermin termasuk
gol IV (kemungkinan penyalahgunaan rendah0
Orlistat dapat digunakan jangka panjang, sibutramin
dapat digunakan lebih dari 6 bulan
penyalahgunaan kecil, efek kerja akan hilang
setelah 1 tahun
FENILPROPANOLAMIN
Obat ini telah ditarik dari peredaran
Pada penggunaan dosis yang besar sebagai obat
antiobesitas (>75mg/hari) terbukti
meningkatkan kejadian stroke
Saat ini hanya digunakan sebagai dekongestan
dengan dosis max 75mg sehari
FENFLURAMIN
Telah ditarik dari peredaran sebagai obat
antiobesitas hipertensi pulmonal dan
kerusakan katup jantung
SIBUTRAMIN
FDA (1997) obat merk Meridia mengandung
sibutramin didalamnya
Rumus molekul C17 H29 Cl2 NO
Diekskresikan di urin
Sakit kepala
Konstipasi
Insomnia
Aritmia
Flatus
Kehamilan
Menyusui