Anda di halaman 1dari 22

Presentasi Kasus

Hematochezia
Pembimbing : dr. Suharno, Sp. PD, K-GEH

Penyusun:
Grace Fidia 1620221200
Pendahuluan
●Hematochezia adalah bagian dari kotoran merah cerah,
darah dari rektum, juga disebut thusly (darah merah per
rektum)
●Perdarahan saluran cerna akut merupakan keadaan gawat
darurat yang harus ditangani secara cepat dan tepat karena
dapat menyebabkan kematian.
●Perdarahan saluran cerna dapat terjadi dimana saja pada
traktus digestivus dari mulut sampai dengan anus. Darah
dapat terlihat pada tinja atau muntahan atau dapat saja
berupa perdarahan tersembunyi yang hanya dapat dilihat
dengan pemeriksaan laboratorium.
2
Anatomi

3
Anatomi

4
Hematochezia
●Definisi
Buang air besar darah merah segar dari saluran cerna bagian
bawah (SCBB).
Saluran cerna bagian bawah (SCBB) meliputi jejunum distal
dibawah ligamenturn Treitz, ileum, kolon, rektum dan anus

5
Etiologi
Lokasi lesi sumber perdarahan pada kasus dengan
hematoskezia : 74% berada di kolon, 11% berasal dari SCBA, 9%
usus kecil, dan 6% tidak diketahui sumbernya
●Perdarahan divertikel kolon
●Angiodisplasia
●Arteriovenous Malformation
●Kolitis
●Penyakit peranal
●Neoplasia anal
●Divertikulum Meckel

6
Klasifikasi
●Perdarahan akut
●Outlet-type bleeding
●Perdarahan kronik-intermitten

7
Manifestasi Klinis
Perdarahan akut :
●Sinkop : takikardia, kepala pusing,melayang
●Syok : tekanan darah turun (sistolik< 90 mmHg atau turun > 30
mmHg dari semula), takikardi, nadi cepat (> 100x/mnt) denyut
kecil, lemah atau tidak teraba.
● muka (kulit, mukosa) pucat
●akral dingin
●berkurangnya pembentukan air kemih.
●berkurangnya aliran darah ke otak (bingung, disorientasi, rasa
mengantuk dan syok)
8
Manifestasi Klinis
Perdarahan Kronik:
●anemia def.Fe
●palpitasi
●lemas
●sesak napas
●anoreksia
●insomnia

9
Patofisiologi

10
Pasien dengan

Diagnosa
perdarahan SCBB akut

Evaluasi dan
resusitasi
Upper endoscopy
Pertimbangkan
perdarahan SCBA Tangani sebagai perdrahan
SCBA
Pasang NGT

+/- upper endoscopy

Kolonoskopi

Sumber Hasil pemeriksaan (-)


teridentifik
asi
Perdarahan berhenti Arteriography

Terapi
sesuai
kebutuhan
Endoskopi kapsul

11
Anamnesis
●tanyakan volume perdarahan, berapa kali mengalami
perdarahan , juga penting ditanyakan kepada pasien
mengenai riwayat penyakit terdahulu, apakah pasien
menderita tukak peptik,penyakit hati kronik, kelainan saluran
cerna bawah (hemorroid,kolitis, ca).

12
Pemeriksaan Fisik
●cek tanda vital :
○Kesadaran
○Tekanan darah : hipotensi orthostatik timbul pada kehilangan 15% volume
darah.1 Bila penderita syok tek. sistolik < 90 mmHg dan nadi >
100x/mnt,berkeringat dingin, muka pucat, akral dingin maka kehilangan darah
sekitar 40%.
○Nadi
○Pernafasan
○ Suhu
●Mata : ada tidaknya anemis
●Turgor kulit menurun
● Ekstremitas : akral dingin, ujung-ujung jari sianotik
●Auskultasi Jantung : irama cepat atau lambat
●)Abdomen : teraba massa atau tidak, ukuran hepar, splenomegali.
auskultasi : peristaltik usus menurun atau tidak
●Colok dubur : darah (+/-), palpasi massa (+/-), identifikasi feses, dan lakukan tes
Guaiac.
13
Pemeriksaan Lab
○Darah : cito dan pemeriksaan darah lengkap . Selanjutnya
perlu dicek Hb dan Ht tiap 6 jam
○Elektrolit
○BUN / serum creatinin
○Liver Function Test
○ Faktor pembekuan : Prothrombin Time (PT), activated Partial
Thrombin Time (aPTT)

14
Penunjang Lainnya
●Kolonoskopi
●Sigmoidokopi
●Anoskopi
●Barium enema
●Angiografi
●Blood Flow Scintigraphy (Nuclear Scintigraphy)
●Operasi laparotomi eksplorasi

15
Penatalaksanaan
Tujan dari penatalaksanaan adalah
●stabilisasi hemodinamik
●stop perdarahan aktif
●cegah perdarahan ulang

16
Resusitasi
● Nadi > 100x/ mnt infus koloid atau NaCl 0.9% untuk
mengetahui jml kehilangan darah, penderita tidur terlentang
ukur nadi / tek. Darah lalu penderita didudukkan dan bila nadi
naik > 10x/ mnt & tek. Darah sistolis turun > 10 mmHg maka
kehilangan darah adalah sekitar 20%.
● Pernafasan : O2 2-4 ltr/menit

17
Perdarahan akut
●Transamin 3x1 kaps
● Vit K 3x1 tab

18
Endoskopi Terapeutik
●Pada keadaan di mana endoskopi mendapat peluang
(keadaan dalam lumen kolon cukup bersih) dalam segi
identifikasi lesi sumber perdarahan, teknik ini sekaligus dapat
dipakai sebagai modalitas terapeutik (bila fasilitas tersedia).
Kauterisasi Pada lesi angiodisplasia atau tumor kolon, akan
mengurangi derajat atau menghentikan proses perdarahan.
Polipektomi pada polip kolon yang berdarah dapat bersifat
kuratif.

19
20
Intensitas Perdarahan Gambaran klinis Infus IV / transfusi Tujuan akhir

Perdarahan Ringan Denyut nadi dan Hb normal - Mempertahankan akses intravena


sampai diagnosis jelas
- memasatikan tersedia darah

Perdarahan Sedang Denyut nadi istirahat > 100x/mnt - menggan tikan cairan Mempertahankan Hb> 9 g/dl
dan`/ atau Hb < 10g/dl - meminta 4 unit preparat
PRC

Perdarahan Hebat Kolaps dan atau syok - gantikan cairan dengan cepat - mempertahankan vol urin > 0,5
- tek. Sistolik < 100 mmHg - pastikan tersedia darah ml/kgBB/jam
- denyut nadi >100x/mn - lakukan transfusi menurut - mempertahankan tek sistolik >100
pengkajian klinis dan kadar mmHg
HB/Ht - mempertahankan Hb > 9 g/dl

21
Thanks!
Any questions?

22

Anda mungkin juga menyukai