Anda di halaman 1dari 10

BRONKIOLITIS

Definisi
Infeksi saluran napas kecil atau bronkiolus yang disebabkan oleh virus, ditandai dengan inflamasi
akut, edema, dan nekrosis dari sel epitel saluran napas kecil dan peningkatan produksi mukosa.
Tanda dan gejala terseringnya dimulai dengan rhinitis dan batuk, yang berlanjut menjadi
takipneu dan wheezing, ronkhi, penggunaan otot pernapasan, dan pernapasan cuping hidung.
Penyebab paling sering adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV). Episode mengi dapat terjadi
beberapa bulan setelah serangan bronkiolitis
Epidemiologi dan Etiologi
Disebut juga sebagai disease of infancy, umumnya mengenai bayi dengan insidens puncak pada
usia 2 sampai 6 bulan; lebih dari 80% kasus terjadi pada tahun pertama kehidupan
Di AS kejadian bronkiolitis lebih sering terjadi pada anak laki-laki, pada anak yang tidak diberi ASI
dan tinggal di lingkungan padat penduduk. Risiko lebih tinggi pada anak dari ibu usia muda atau
ibu yang merokok selama kehamilan.
Etiologi utama epidemi bronkiolitis adalah RSV. Meskipun tingkat serangan RSV menurun seiring
dengan bertambahnya usia, frekuensi infeksi saluran napas bawah pada anak terinfeksi RSV
tidak berkurang hingga usia 4 tahun
Patofisiologi

Infeksi:
Infiltrasi
edema,
Infeksi epitel limfosit
>sekresi Obstruksi
siliaris di peribronkial
mukus, bronkioli
bronkiolus dan edema
deposit sel
submukosa
debris
Diagnosis
Anamnesis
Vomiting
Cough, runny
Low grade fever (usually after Dyspnea Irritability Anorexic Cyanosis
nose
cough)

Pemeriksaan Fisik
Fever, tacypnea, tachycardia, Nasal flaring, retractions/chest
Severe symptoms cyanosis, apnea
indrawing, prolonged expiration time, wheezing

Pemeriksaan Penunjang
Radiologic examination
Lab exam: Routine blood exam & electrolyte WBC count
diffuse hyperinflation, flat diaphragm, subcostal retrosternal
usually within normal
space, peribronchial infiltrates, pleural effusion (rare)
Diagnosis Banding
Bronkopneumonia
Bronkitis akut
Asma bronkiale
Penatalaksanaan
Antibiotik Profilaksis:
◦ Chloramphenicol (dalam 3-4 dosis, IV bila dispneu):
◦ < 6 mo : 25-50 mg/kgBB/hari
◦ > 6 mo : 50-75 mg/kgBB/hari ATAU
◦ Gentamycin 3 – 5 mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis),
◦ Bila dispneu berkurang antibiotik IV bisa diganti menjadi kloramfenikol oral atau eritromisin 30-
50mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis

Suportif:
◦ Kortikosteroid mengurangi inflamasi saluran napas. Dexametasone 0.5 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis
selama 3 hari
◦ IVFD D5% + NaCl
◦ Oksigenasi
Edukasi
Menjelaskan mengenai gejala dan penyebab penyakit
Menjelaskan mengenai pemberian terapi, dosis, dan efek samping
Menjelaskan mengenai factor-factor yang mempengaruhi prognosis
Menjelaskan prognosis dan komplikasi penyakit
Menjelaskan perlunya pemberian imunisasi, ASI yang adekuat, serta asupan gizi yang cukup
Menjauhkan anak dari polusi udara dan asap rokok
Komplikasi
Pneumothorax
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai