Anda di halaman 1dari 32

Part – 3

Akuntansi Kliring

Prepared bay Ismail R. Noy Universitas Yapis Papua - Jayapura


Akuntansi Kliring
Bank

Sarana atau cara perhitungan hutang


piutang dalam bentuk surat-surat
berharga atau surat dagang dari suatu
bank peserta yg diselenggrakaan oleh
bank indonesia atau pihak lain yang
ditunjuk

Kliring Pertukaran warkat atau data keuangan


elektronik antar bank baik atas nama
maupun nasabah yang hasil
perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu
Sistem Kliring

Manual

Sistem Semi
Elektronik Kliring Otomasi

Otomasi
Sistem Kliring
Sistem Kliring
Sistem Kliring
• Penyelenggaraan kilirng lokal yg dlm pelaksanaan
hitungan, pemb. Bilyet saldo rekening, serta pemilahan
Sistem warkat dilakukan secara manual oleh peserta
Manual

• Penyelenggaraan kliring lokal yg dlam pelaksanaan


perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring di lakukan
Semi secara otomasi sedangkan pemilahan warkat dilakukan
Otomasi secara manual oleh peserta

• Penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan


perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring dan
pemilahan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara
Otomasi otomatis
• Penyelenggaran kliring lokal yg dlm pelaksanaan perhitungan dan
pembuatan bilyet saldo kliring didasarkan pd data keuangan
elektronik yang selanjutnya disebut DKE disertai dengan
penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara untuk
Elektonik diteruskan kepada peserta penerima.
Sistem Kliring Manual
Sistem Kliring Semi
Otomasi
Sistem Kliring Otomasi
Sistem Kliring Elektronik
Peserta Kliring

Peserta • Peserta trut serta dlm pelaksanaan


kliring secara langsung dengan
Langsung menggunakan identitasnya sendiri

• Peserta yg turut serta dalam


Peserta pelaksanaan kliring melalui dan
Tidak menggunakan identitas peserta
langsung yg menjadi induknya dan
Langsung merupakan bank yg sama
Warkat dan Dokumen Kliring

a. Warkat
Adalah alat pembayaran bukan tunai yang
diperhitungkan atas beban atau untuk keuntungan
rekening nasabah atau bank melalui kliring.
1. Cek
2. Bilyet Giro
3. Wesel bank untuk transfer
4. Surat bukti penerimaan transfer
5. Nota debet
6. Nota kredit
Dokumen Kliring

Dokumen kliring : dokumen yang berfungsi


sebagai alat bantu dalam proses
perhitungan kliring ditempat penyelenggara.
Dokumen kliring yang digunakan dalam
penyelenggaraan kliring lokal dengan sistem
manual berupa Daftar Warkat Kliring
Penyerahan/ Pengembalian yang berfungsi
sebagai bukti penyerahan/ pengembalian
warkat baik pada kliring penyerahan maupun
kliring pengembalian.
Formulir Kliring
1) Neraca Kliring Penyerahan/Pengembalian
Gabungan
2) Neraca Kliring Penyerahan/ Pengembalian
3) Bilyet Saldo Kliring
Tata Cara Penyelenggaraan
Kliring Lokal Manual

a. Kliring Penyerahan
Kliring penyerahan yang dilakukan di kantor peserta dan
kegiatan yang dilakukan di tempat penyelenggara

b. Kliring pengembalian
Kliring pengembalian yang dilakukan di kantor peserta dan
kegiatan yang dilakukan di tempat penyelenggara
c. Penyelesaian Akhir
Penyelesain akhir atas kliring dilakukan dengan melimpahkan
hasil kliring masing-masing peserta ke rekening gito
kantor lain dari peserta bank Indonesia yg telah
ditetapkan
Jadwal Kliring Lokal & Pelimpahan
Hasil Kliring
Jadwal penyelenggaran kliring manual serta
pelimpahan hasil kliring ditetapkan
penyelenggara dgan persetujuan Bank
Indonesia yg mewilayahi.
Jadwal kliring penyerahan :
Pukul 10.30 – 11.00
Jadwal kliring pengembalian :
Pukul 13.00 – 13.30
Ilustrasi Kliring
Tuan A, nasabah giro Bank Omega Cabang Jakarta
membeli barang dagangan dari Tuan B, nasabah giro
bank ABC Cabang Jakarta seharga Rp 30.000.000. Tuan
A membayar dengan menerbitkan cek Bank Omega.

Menagih Bank Penyelenggara


Menagih
Kliring (BI)
3 4
Bank ABC Bank Omega
Cabang Jakarta Cabang Jakarta

2 Menyetorkan Membebani 5
cek Nasabah
1
Tuan B Tuan A
Membayar dengan cek
Pembukuan Transaksi Kliring
Pembukuan Bank ABC Cabang Jakarta:
Pada saat menerima warkat :
D : Bank Indonesia-Giro Rp 30.000.000
K : Warkat kliring Rp 30.000.000

Pada saat hasil kliring diketahui


D : Warkat Kliring Rp 30.000.000
K : Giro Rek. Tuan B Rp 30.000.000

Pembukuan Bank Omega – Cabang Jakarta


D : Giro – Rekening Tuan ARp 30.000.000
K : Bank Indonesia – Giro Rp 30.000.000
Tuan C seorang nasabah Bank Omega Cabang Jakarta
menyerahkan sebuah warkat giro senilai Rp 50.000.000
kepada Bank Omega untuk diserahkan kepada Tuan D salah
seorang nasabah giro Bank Lippo Cabang Jakarta.
Pembukuan Bank Omega – Jakarta:
D : Giro – Rek Tuan C Rp 50.000.000
K : Bank Indonesia – Giro Rp 50.000.000

Pembukuan Bank Lippo – Jakarta


D : Bank Indonesia – Giro Rp 50.000.000
K : Giro – Rekening Tuan D Rp 50.000.000
Neraca Kliring
Neraca Kliring
Warkat Debet
Masuk Rp 30.000.000

Warkat Kredit
Kalah Kliring Rp 80.000.000 Keluar Rp 50.000.000

Keseimbangan Rp 80.000.000 Keseimbangan Rp 80.000.000


Neraca Kliring Bank Indonesia

Neraca Kliring
Bank Kalah Kliring Bank Menang Kliring

Bank ABC Rp 30.000.000

Bank Omega Rp 80.000.000 Bank Lippo Rp 50.000.000

Jumlah Debet Rp 80.000.000 Jumlah Kredit Rp 80.000.000

Jurnal Bank Indonesia:


• D : Giro – Bank Omega Rp 80.000.000
• K : Giro – Bank ABC Rp 30.000.000
• K : Giro – Bank Lippo Rp 50.000.000
Ilustrasi Kliring

Soal I
1. Si A nasabah giro bank ABC membeli barang ke si
B nasabah bank DEF senilai Rp 10.000.000
menggunakan cek ABC.
2. Si A menyerahkan cek ke bank ABC untuk
rekening giro si B nasabah bank DEF sebesar Rp
20.000.000 untuk pelunasan utang

Jawaban :
Pencatatan pada Bank DEF
Pencatatan pada Bank ABC
Transaksi Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. RAR
Kliring 1 10.000.000
Kliring

Kliring 2 Dr. Giro BI 20.000.000


Cr.
20.000.000
Giro B

Transaksi Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Giro A 30.000.000

Cr.
30.000.000
Giro BI
Sistem Kliring Warkat
Luar Wilayah
Penerapan kliring warkat luar wilayah akan
memberikan manfaat berupa efisiensi dalam
penyelesaian pembayaran cek/ BG luar giro baik
efisiensi dari waktu maupun biaya, karena:

a.Efektifitas dana cek/ BG sesuai jadwal


kliring lokal dimana warkat dikliringkan
(same day settlement).
b. Biaya proses oleh Bank Indonesia sama
dengan warkat lokal lainnya (tidak ada
biaya tambahan oleh Bank Indonesia).
Mekanisme Kliring Luar Wilayah
Wilayah Kliring Wilayah Kliring
Jakarta Surabaya
Bank A Bank B

Bank
B
Mr. Y
Informasi
Kepastian Nasabah
Dana Bank A JKT

Warkat
Validasi Mr. X
dikliringka
Oleh Nasabah
n
Bank B Informasi Bank B SBY
JKT Kepastian
Dana

Bank  Flow warkat


Indonesia -- > Flow dana
Memperhatikan mekanisme diatas terlihat
bahwa Cek/ BG yang diterbitkan oleh Bank B di
Surabaya tidak perlu dikirim atau diinkasokan ke
Surabaya, sebab bank B merupakan peserta kliring
warkat luar wilayah dan mempunyai kantor di wilayah
kliring Jakarta. Dengan dikliringkan di Jakarta maka
cek/ BG tersebut akan diproses sesuai dengan
jadwal kliring Jakarta, sehingga Bank A yang
mengkliringkan dapat memperoleh kepastian
efektifitas dana yang lebih cepat atas penagihan
cek/ BG tersebut yaitu pada hari yang sama atau
paling lambat keesokan harinya sejak warkat
dikliringkan.
Contoh….
Pada tanggal 1 Maret 2008 Tuan X
membeli barang dagangan kepada Tuan Y
senilai Rp
100.000.000. Tuan X adalah nasabah Bank
B Surabaya sehingga melakukan
pembayaran dengan cek bank tersebut dan
diserahkan kepada Tuan Y nasabah Bank A
Jakarta. Y melakukan penyetoran untuk
rekening gironya dengan cek tersebut.
Pencatatan

Bank A Jakarta
Pada saat menerima warkat:
• D : Bank Indonesia – Giro Rp 100 Juta
• K : Warkat Kliring Rp 100 Juta

Pada saat Kliring dinyatakan berhasil:


• D : Warkat Kliring Rp 100 Juta
• K : Giro – Rekening Tuan Y Rp 100 Juta
Pencatatan
• Bank B Jakarta
• Pada saat menerima warkat:
• D : RAK – Cabang Surabaya Rp 100 Juta
• K : Bank Indonesia – Giro Rp 100 Juta

• Bank B Surabaya
• Pada saat Kliring dinyatakan berhasil:
• D : Giro – Rek Tuan X Rp 100 Juta
• K : RAK - Cabang Jakarta Rp 100 Juta
Tugas !
Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi yang
diselesaikan melalui kliring
lokal. Peserta kliring adalah Bank Lippo, Bank Mega, dan
Bank Niaga Jakarta:
a. Danar Setiawan nasabah Bank Lippo Jakarta telah
menarik cek no.011.000.12
sebesar Rp50.000.000 dan cek no.011.000.13 sebesar
Rp30.000.000 untuk
membayar pembelian elektronik kepada Yahya nasabah
giro Bank Mega
Jakarta.
b. Bank Mega Jakarta menerima bilyet giro dari Erika untuk
keuntungan Fahmi
nasabah giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000.
c. Bobby nasabah Niaga Jakarta menarik cek untuk
membayar barang dagangan
kepada Yanti nasabah Bank Mega Jakarta sebesar
Rp60.000.000.
d. Bank Lippo Jakarta menerima warkat debet masuk untuk
beban nasabah giro
Dwiwahyu sebesar Rp20.000.000. Warkat ini diterima dari
Bank Niaga
Jakarta melalui Bank Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro
Fitri.
Diminta:
1). Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
2). Neraca kliring pada masing-masing bank peserta kliring
3). Neraca kliring yang perlu disajikan oleh Bank Indonesia
selaku lembaga
Kliring
“Anda tidak perlu menunggu
.

berhasil untuk melakukan


sesuatu, sebab Anda tidak
berhasil jika Anda tidak mulai
melakukan sesuatu”.
(Les Brown)

Anda mungkin juga menyukai