Oleh:
Rangga Tagari
Pembimbing:
dr. Norman Imansyah Rizal, Sp. THT-KL
PENDAHULUAN
Gejala:
• Mayor: sekret purulent, post-nasal drip purulent, dan batuk
• Minor: sakit kepala, nyeri wajah, edema peri orbita, nyeri telinga, halitosis,
nyeri gigi, nyeri tenggorok, peningkatan wheezing dan demam.
• Diagnosis: 2 gejala mayor atau 1 gejala minor dan ≥ 2 gejala minor.
KLASIFIKASI: RHINOSINUSITIS
KRONIS
Gejala:
• Mayor: nyeri wajah/rasa tertekan, obstruksi nasal/kongesti nasal, sekret
purulent, hiposmia/anosmia, dan batuk bukan karena asma.
• Minor: nyeri kepala, demam, halitosis, nyeri gigi, batuk, gejala otologik.
• Diagnosis: > 2 gejala mayor, 1 gejala mayor dan 2 gejala minor (nyeri wajah
saja tanpa gejala mayor lain tidak dianggap gejala mayor). Jika hanya ditemukan
1 gejala mayor atau ≥ 2 gejala minor maka dianggap sugestif.
PATOGENESIS
• Gejala lokal
• Gejala sistemik
• Tanda-tanda alergi
• Durasi penyakit <12 minggu (akut), <10 hari (common cold), memburuk setelah 5
hari atau persisten > 10 hari (rhinosinusitis non viral), > 12 minggu (kronis)
• Nilai Visual Analogue Scale /VAS (berkisar dari 0-10) nilai VAS 0-3 menandakan
keluhan ringan,VAS 4-7 menunjukkan keluhan sedang, dan VAS 8-10 menunjukkan
keluhan berat.
PEMERIKSAAN FISIK
Transuluminasi
Laboratorium:
• CRP (C-Reactive Protein: meningkat pada infeksi bakteri), LED
tanda inflamasi
Pencitraan radiologis:
• Foto polos posisi Waters: menilai air fluid level pada
rhinosinusitis akut.
CT-scan:
• sering digunakan pada rhinosinusitis kronis, terutama untuk
menilai adanya kelaianan anatomi polip.
DIAGNOSIS BANDING
Rhinosinusitis Akut
• Golongan penisilin atau cotrimoxazol
• Dekongestan oral + topikal,
• Analgetik
Pasien Atopi, beri antihistamin / kortikosteroid
• membaik teruskan antibiotik 10-14 hari
• tidak membaik antibiotik lini II (7 hari) amoksicilin
klavulanat/ampisilin sulbactam, cephalosporin gen II
• tidak membaik roentgen atau CT Scan atau naso
endoskopi
CON’T
Rhinosinusitis Kronis
• Faktor predisposisi ditemukan Antibiotik 10-14 hari
• Tidak ditemukan terapi sesuai pada episode akut lini II +
terapi tambahan.
• perbaikan teruskan antibiotik 10 – 14 hari
• tidak membaik evaluasi dengan naspo endoskopi,
sinuskopi (5 kali irigasi tak membaik)
CON’T
Pembedahan
Radikal
• Sinus maksila dengan operasi Cadhwell-luc.
• Sinus ethmoid dengan ethmoidektomi.
• Sinus frontal dan sphenoid dengan operasi Killian.
Non Radikal
• Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF). Prinsipnya
dengan membuka dan membersihkan daerah kompleks
ostiomeatal.
KOMPLIKASI
• Komplikasi orbita
• Rhinosinusitis ethmoidalis
• Mukokel
• Komplikasi Intra Kranial: meningitis, abses dura, abses
subdura
• Osteomielitis dan abses subperiosteal
PROGNOSIS