Epilepsi
Identitas Pasien
• Nama : Sdr. R
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 17 tahun
• Status Marital : Belum Menikah
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Tanggul
• Tanggal Pemeriksaan : 27/5/2018
Anamnesa
• Keluhan Utama
Kontrol kejang berulang
• Keadaan Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga baik
Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar
baik
Status Interna Singkat
• Keadaan Umum
– Keadaan Umum : Cukup
– Kesadaran : Compos mentis
– Tensi : 110/80 mmHg
– Nadi : 72x/m
– RR : 18x/m
– Suhu : 36,5 C
• Kepala
– Bentuk : normocephal
– Mata
• Sklera : ikterik (-)
• Konjungtiva : anemis (-)
• Telinga/Hidung : telinga : sekret (-) darah (-)
hidung : sekret (-) darah (-)
• Mulut : sianosis (-) ulkus (-)
• Lain-lain : dbn
• Leher
– Struma : tidak ditemukan
– Bendungan Vena : tidak ditemukan
– Lain-lain : dbn
• Thorax
– Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis tidak teraba
• Auskultasi : S1S2 tunggal , e/g/m = -/-/-
– Paru-paru
• Inspeksi : simetris +/+, retraksi (-)
• Palpasi : gerak nafas simetris, fremitus raba +
normal/+ normal
• Perkusi : sonor +/+
• Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
• Lain-lain : dbn
• Abdomen
– Hepar : hepatomegali (-)
– Limpa : splenomegali (-)
– Lain-lain : dbn
• Ekstremitas
– Superior : akral hangat +/+, edema -/-
– Inferior : akral hangat +/+, edema -/-
Status Psikiatri Singkat
• Emosi dan Afek : euthimia
• Proses Berfikir
– Bentuk : realistik
– Arus : koheren
– Isi : waham (-)
• Kecerdasan : baik
• Pencerapan : baik
• Kemauan : baik
• Psikomotor : baik
• Ingatan : baik
Status Neurologik
• Keadaan Umum
– Kesadaran
• Kualitatif : compos mentis
• Kuantitatif : GCS 4-5-6
– Pembicaraan
• Disarthria : (-)
• Monoton : dbn
• Scanning : dbn
• Afasia : Motorik : +, Sensorik -, Amnestik/anomik -/-
Pemeriksaan Khusus
1. RANGSANGAN SELAPUT OTAK
•Kaku Kuduk :-
•Kernig :-
•Brudzinski I :-
•Brundzinski II :-
•Lassegue :-
2. SYARAF OTAK
• N.I KIRI KANAN
Hypo/anosmia dbn dbn
parosmia dbn dbn
halusinasi dbn dbn
KIRI KANAN
• N.II Visus Tdl Tdl
Yojana penglihatan Tdl Tdl
KIRI KANAN
Kedudukan bola mata sentral Sentral
Pergerakan bola mata
Ke nasal + +
Ke temporal atas + +
Ke bawah + +
Ke atas + +
Ke temporal bawah + +
Lagoftalmos - -
Pupil
KIRI KANAN
Lebar 3 mm 3 mm
Perbedaan lebar - -
KIRI KANAN
Cabang motorik
Otot maseter dbn dbn
Otot temporal dbn dbn
Otot pterygoideus int/ext Dbn dbn
Cabang sensorik
I dbn dbn
II dbn dbn
III dbn dbn
KIRI KANAN
Vestibular
Vertigo - -
Nystagmus ke - -
Tinitus aureaum - -
Tes kalori Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Choclear
Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
◦ Bagian sensorik
Pengecapan 1/3 belakang lidah : dbn
• N.XI
KIRI KANAN
Mengangkat bahu + +
Memalingkan kepala + +
• N.XII
Kedudukan lidah
- Waktu istirahat : simetris
- Waktu gerak : simetris
- Atrofi : tidak ada
- Fasikulasi/tremor : tidak ada
- Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi : dbn
• EXTREMITAS
A. SUPERIOR
Inspeksi : dbn
Palpasi : dbn
Perkusi : miotonik -/-, mioedema ; -/-
–Motorik
Kekuatan otot
Lengan Kanan Kiri
Refleks-refleks
-Refleks dinding abdomen :(+)
-Refleks interskapula :(+)
-Refleks gluteal : Tdl
-Refleks cremaster : Tdl
-Refleks anal : Tdl
• GAIT DAN KESEIMBANGAN
Jari tangan – jari tangan : dbn
Jari tangan – hidung : dbn
Ibu jari kaki – jari tangan : tdl
Tapping dengan jari-jari tangan : tdl
Tapping dengan jari-jari kaki : tdl
Jalan di atas tumit : tdl
Jalan di atas jari kaki : tdl
Tandem walking : tdl
Jalan lurus lalu putar : tdl
Jalan mundur : tdl
Hopping : tdl
Berdiri dengan satu kaki : tdl
Romber test, jatuh ke : tdl
•FUNGSI LUHUR
Apraksia :-
Alexia :-
Agraphia :-
Acalculia :-
Finger agnosia :-
Membedakan kanan dan kiri : dbn
•REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks : (-)
Snout refleks : (-)
Sucking refleks : (-)
Palmo-mental refleks : (-)
•SISTEM VEGETATIF
Miksi : inkontinensia urin ( - ) retensio urin (-)
Defekasi : inkontinensia alvi ( - ) retensio alvi (-)
Sekresi keringat : dbn
RESUME
• Pasien laki-laki usia 17 tahun datang untuk kontrol epilepsi. Pasien
pertama kali mengalami kejang saat usia 14 tahun dan terakhir
mengalami kejang sekitar 2 bulan yang lalu. Kejang yang dialami
pasien berlangsung sekitar 15 menit. Pada saat pasien kejang tangan
pasien mengepal dan terguncang naik turun kaki pasien juga
terguncang naik turun secara bersamaan. Pandangan pasien terlihat
kosong. Pasien juga mengeluhkan sering mengalami nyeri kepala.
Pasien menyatakan bahwa kondisi tersebut sering muncul tiba-tiba.
Menurut orang tua pasien, saat akan kejang biasanya pasien berubah
menjadi terlihat seperti orang kebingungan. Setelah kejang, pasien
tidak ingat apa yang telah terjadi.
• RPD: Pasien pertama kali kejang saat usia 14 tahun, dan tidak
pernah disertai demam
Status interna singkat
– Keadaan Umum : Cukup
– Kesadaran : Compos mentis
– Tensi : 110/80 mmHg
– Nadi : 72x/m
– RR : 18x/m
– Suhu : 36,5 C
o Bangkitan epileptik:
• Terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akibat
aktivitas neuronal yang abnormal dan berlebihan di
otak.
• Pemeriksaan neurologis
- Paresis Todd
- Gangguan kesadaran pascaiktal
- Afasia pascaiktal
Pemeriksaan Penunjang
• EEG
– Indikasi
• Membantu penegakan diagnosis terutama pada
epilepsi idiopatik
• Menentukan prognosis pada kasus tertentu
• Pertimbangan penghentian obat anti epilepsi
• Membantu menentukan fokus epileptogenik
Pemeriksaan Penunjang
• Brain imaging
– CT Scan dan MRI dapat memperlihatkan struktur jaringan otak
– Indikasi:
• Pada kasus yang dicurigai disebabkan oleh sesuatu yang
dapat berubah, seperti tumor jinak
• Ditemukannya tanda lateralisasi pada EEG pasien dugaan
idiopatik
• Epilepsi dugaan simptomatik
• Persiapan operasi
• Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah dan urin dapat berguna untuk mengetahui
adanya gangguan metabolik penyebab kejang. Pemeriksaan likuor
dilakukan bila curiga radang otak
Terapi
• Nonmedikamentosa
– Menghindari faktor pencetus
– Stimulasi n. Vagus
– Deep brain stimulation
– Intervensi psikologis
• Medikamentosa
Tujuan:
– Menghentikan bangkitan
– Mengurangi frekuensi bangkitan
– Mencegah timbulnya efek samping
– Menurunkan angka kesakitan dan kematian
Prinsip Terapi Medikamentosa