Anda di halaman 1dari 18

Struktur Saluran

Pernafasan Atas

Rosalinda Yuniasih Panjaitan


102015172
SKENARIO 1
• SEORANG LAKI-LAKI UMUR 20 TAHUN
DATANG KE POLIKLINIK DENGAN PILEK,
NYERI MENELAN, DENGAN SUARA
SERAK SEJAK 3 HARI LALU, DEMAM,
BADAN PEGAL, MERIANG, BERSIN,
HIDUNG TERSUMBAT. MAHASISWA
TERSEBUT SIBUK UJIAN, SERING
BERGADANG DAN KEHUJANAN 4 HARI
YANG LALU
RUMUSAN MASALAH

 Seorang laki-laki umur 20 tahun datang dengan


keluhan pilek, nyeri menelan, suara serak, demam,
meriang dan pegal linu.
HIPOTESIS
Keluhan terjadi karena adanya infeksi
pada saluran nafas atas.
Mind Map
Makroskopis saluran
pernafasan atas

RM mikroskopis saluran
pernafasan atas

Fungsi fisiologis
saluran pernafasan
atas

Fungsi tonsil
Hidung
PERSARAFAN HIDUNG
• Persarafan ini oleh cabang-cabang N. V (trigeminus), otonom secret motorik
dan vasomotorik, serta N. Olfactorius (N. I).
Sinus paranasalis
• Sinus Parasinalis terdiri dari
sinus frontalis, sinus
ethmoid, sinus sphenoid,
dan sinus maxillaris. Sinus
ini dinamai berdasarkan
nama dari tempatnya. Sinus
ini berfungsi meringankan
tulang tengkorak,
menambah resonansi suara,
dan merubah bentuk dan
ukuran wajah setelah puber.
Makro faring
– Nasopharynx
• Bagian pharynx yang
berhubungan dangan cavum
nasi
– Oropharynx
• mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan
pencernaan makanan
– Laryngopharynx
• Merupakan lanjutan dari
oropharynx
• berhubungan dengan larynx
melalui aditus laryngis
+
Mikro faring
 Naosfaring terdiri dari epitel bertingkat torak bersilia bersel
goblet. Dibawah membrana basalis, pada lamina propia terdapat
kelenjar campur. Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid
yang membentuk tonsila faringea. Terdapat muara dari saluran yang
menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah disebut osteum
faringeum tuba auditiva. Disekelilingnya banyak kelompok jaringan
limfoid disebut tonsila tuba faringea.

        Orofaring, epitel penyusun orofaring adalah epitel berlapis


gepeng tanpa lapisan tanduk. Orofaring terletak di belakang rongga
mulut dan permukaan belakang lidah. Orofaring akan dilanjutkan ke
bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke epitel
oesophagus. Disini terdapat tonsila palatina yang sering meradang
disebut tonsilitis.

 Laringofaring mengelilingi mulut esofagus dan laring, yang


merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya. Epitel
pada laringofaring bervariasi, sebagain besar epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk. Laringofaring terletak di belakang larings.
Makro laring
• terletak di bagian
anterior leher setinggi
corpus vertebrae
cervicales II-IV
• Terdapat 9 tulang
rawan
• ( Cartilago Thyreoidea,
Cartilago Cricoidea,
Cartilago Epiglotis,
Cartilago Arytaenoidea,
Cartilago Cuneiforme,
Cartilago Cornicatum)
Mikro laring
• Menghubungkan faring dan trakea.
• Bentuk tidak beraturan atau irregular.
• Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet kecuali ujung
plika vokalis berlapis gepeng.2
• Dinding:
• Tulang rawan hialin dan tulang rawan elastis.
• Jaringan ikat.
• M.Vokalis (otot skelet).
• Kelenjar campur
Fungsi fisiologis saluran nafas atas
 HIDUNG
 Fungsi Respirasi

Udara masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui nares anterior, lalu naik ke
atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah kearah nasofaring. Fungsi
pengatur suh dimungkinkan oleh banyak pembuluh darah di bawah epitel dan
adanya permukaan konka dan septum yang luas. Partikel debu, virus, bakteri dan
jamur yang terhirup bersama udara akan disaring di hidung oleh: rambut pada
vestibulum nasi, silia, palut lendir. Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendir
dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin.
 Fungsi Penghidu

Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dan pengecap dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas
septum.1
 Fungsi Fonetik

Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi.
Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga
terdengar suara sengau (rinolalia).
 Refleks Nasal

Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran


cerna, kardiovaskuler dan pernapasan. Iritasi mukosa hidung akan menyebabkan
refleks bersin dan napas berhenti.
FUNGSI FISIOLOGIS SALURAN NAFAS
ATAS

FARING
 Fungsi Menelan
Fase oral, bolus makanan dari mulut menuju ke faring.
Gerakan disengaja. Fase faringal yaitu pada waktu
transport bolus makanan melalui faring. Gerakan disini
tidak disengaja. Fase esofagal, bolus makanan bergerak
secara peristaltik di esophagus menuju lambung. 9
 Fungsi Faring dalam Proses Bicara
Pada saat berbicara dan menelan terjadi gerakan
terpadu dari otot-otot palatum dan faring. 9
Fungsi fisiologis saluran
nafas atas
 LARING

 Fungsi Proteksi

Mencegah makanan dan benda asing masuk ke dalam trakea, dengan


jalan menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaan.

 Fungsi Respirasi

Mengatur besar akan menyebabkan prosesus vokalis kartilago


aritenoid bergerak ke lateral, sehingga rima glotis terbuka (abduksi).

 Fungsi Fonasi

Membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada. Tinggi


rendahnya nada diatur oleh ketegangan plika vokalis. Bila plika
vokalis dalam aduksi, maka m. krikotiroid akan merotasikan kartilago
tiroid ke bawah dan ke depan, menjauhi kartilago aritenoid. 1
Fungsi Tonsil

Fungsi tonsil adalah mencegah

agar infeksi tidak menyebar ke

seluruh tubuh dengan cara

menahan kuman memasuki

tubuh melalui mulut, hidung,

dan kerongkongan.
KESIMPULAN

Batuk, serak dan sakit saat menelan seperti


pada skenario terjadi karena adanya gangguan
saluran pernafasan atas. Peran tonsil juga
berpengaruh sebagai fungsi pertahanan namun pada
skenario ini fungsi tonsil tidak bekerja dengan
sempurna sehingga terjadi keluhan – keluhan yang
terdapat pada skenario

Anda mungkin juga menyukai