Pernafasan Atas
RM mikroskopis saluran
pernafasan atas
Fungsi fisiologis
saluran pernafasan
atas
Fungsi tonsil
Hidung
PERSARAFAN HIDUNG
• Persarafan ini oleh cabang-cabang N. V (trigeminus), otonom secret motorik
dan vasomotorik, serta N. Olfactorius (N. I).
Sinus paranasalis
• Sinus Parasinalis terdiri dari
sinus frontalis, sinus
ethmoid, sinus sphenoid,
dan sinus maxillaris. Sinus
ini dinamai berdasarkan
nama dari tempatnya. Sinus
ini berfungsi meringankan
tulang tengkorak,
menambah resonansi suara,
dan merubah bentuk dan
ukuran wajah setelah puber.
Makro faring
– Nasopharynx
• Bagian pharynx yang
berhubungan dangan cavum
nasi
– Oropharynx
• mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan
pencernaan makanan
– Laryngopharynx
• Merupakan lanjutan dari
oropharynx
• berhubungan dengan larynx
melalui aditus laryngis
+
Mikro faring
Naosfaring terdiri dari epitel bertingkat torak bersilia bersel
goblet. Dibawah membrana basalis, pada lamina propia terdapat
kelenjar campur. Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid
yang membentuk tonsila faringea. Terdapat muara dari saluran yang
menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah disebut osteum
faringeum tuba auditiva. Disekelilingnya banyak kelompok jaringan
limfoid disebut tonsila tuba faringea.
Udara masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui nares anterior, lalu naik ke
atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah kearah nasofaring. Fungsi
pengatur suh dimungkinkan oleh banyak pembuluh darah di bawah epitel dan
adanya permukaan konka dan septum yang luas. Partikel debu, virus, bakteri dan
jamur yang terhirup bersama udara akan disaring di hidung oleh: rambut pada
vestibulum nasi, silia, palut lendir. Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendir
dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin.
Fungsi Penghidu
Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dan pengecap dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas
septum.1
Fungsi Fonetik
Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi.
Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga
terdengar suara sengau (rinolalia).
Refleks Nasal
FARING
Fungsi Menelan
Fase oral, bolus makanan dari mulut menuju ke faring.
Gerakan disengaja. Fase faringal yaitu pada waktu
transport bolus makanan melalui faring. Gerakan disini
tidak disengaja. Fase esofagal, bolus makanan bergerak
secara peristaltik di esophagus menuju lambung. 9
Fungsi Faring dalam Proses Bicara
Pada saat berbicara dan menelan terjadi gerakan
terpadu dari otot-otot palatum dan faring. 9
Fungsi fisiologis saluran
nafas atas
LARING
Fungsi Proteksi
Fungsi Respirasi
Fungsi Fonasi
dan kerongkongan.
KESIMPULAN