Anda di halaman 1dari 16

Frandita Ivana Tanisiwa

201784037
Defenisi
Migren merupakan gangguan nyeri kepala
berulang, serangan berlangsung selama 4-72
jam dengan karakteristik khas: berlokasi
unilateral, nyeri berdenyut (pulsating),
intensitas sedang atau berat, diperberat oleh
aktivitas fisik rutin, dan berhubungan dengan
mual dan/atau fotofobia serta fonofobia.
Etiologi

• 10% wanita lebih banyak daripada pria


• Prevalensi seumur hidup: wanita 25%, pria 8%

• Usia penderita terbanyak pada 25-55 tahun


• Peringkat ke-19 utk disability/cacat dunia dan
peringkat 12 diantara wanita diseluruh dunia
Etiopatogenesis
• Hipotesis neurovaskular • Awal migrain (tanpa aura):
menyatakan bahwa migren adalah platelet activating factor (PAF)
kepekaan sistem trigeminal dilepaskan dari platelet dan
vaskular yang diturunkan. leukosit, menyensitisasi
• Depresi menyebar (spreading trigeminal vascular endings.
depression, SD), suatu bentuk
self-propagating front of
depolarization yang dihubungkan
dengan penurunan aktivitas
bioelektrik persarafan selama
beberapa menit, dikemukakan
berperan penting dalam induksi
fase aura.
• SD dan aura dapat disebabkan
oleh kadar glutamat abnormal
pada individu rentan
• Agen-agen biokimiawi (serotonin, histamin, katekolamin)
Biologis

• Kekhususan emosional, faktor psikodinamis, kepribadian,


stres, kondisi kejiwaan, penguatan
• Menekankan potensial stres dan mekanisme spesifik stres
memicu nyeri kepala
Psikologis
• Hyperexcitable trigeminovascular complex genetis
Fase dan Gambaran Klinis Migrain
KLASIFIKASI (INTERNATIONAL
HEADACHE SOCIETY)
• 1. Migren • 1.4 Retinal migraine
• 1.1 Migren tanpa aura • 1.5 Komplikasi migren
• 1.2 Migren dengan aura • 1.5.1 Chronic migraine
• 1.2.1 Typical aura with migraine • 1.5.2 Status migrainosus
headache 1.2.2 Typical aura with • 1.5.3 Persistent aura without
non-migraine headache infarction
• 1.2.3 Typical aura without headache • 1.5.4 Migrainous infarction
• 1.2.4 Familial hemiplegic migraine • 1.5.5 Migraine-triggered seizure
(FHM) 1.2.5 Sporadic hemiplegic • 1.6 Probable migraine
migraine
• 1.2.6 Basilar-type migraine • 1.6.1 Probable migraine without aura
1.6.2 Probable migraine with aura
• 1.3 Sindrom periodik masa anak yang 1.6.3 Probable chronic migraine
umum sebagai prekursor migren
• 1.3.1 Cyclical vomiting
• 1.3.2 Abdominal migraine
• 1.3.3 Benign paroxysmal vertigo of
childhood
Diagnosis
(Kriteria Diagnosis)
• Migren tanpa aura :
A. Setidaknya lima serangan memenuhi kriteria B hingga D.
B. Serangan sakit kepala berlangsung 4 hingga 72 jam (tidak dirawat atau
telah dirawat namun belum sukses).
C. Sakit kepala memiliki setidaknya dua dari karakteristik berikut:
1. Lokasinya satu sisi (unilateral)
2. Kualitas berdenyut (pulsating)
3. Intensitas nyeri sedang atau berat
4. Diperberat oleh atau menyebabkan terganggunya aktivitas fi sik
rutin/harian (misalnya berjalan atau naik tangga)
D. Selama sakit kepala berlangsung setidaknya disertai satu hal berikut ini:
1. Mual dan/atau muntah
2. Photophobia dan phonophobia
E. Tidak berhubungan dengan gangguan lainnya.
Kriteria Diagnosis
• Migrain dengan Aura
A. Setidaknya dua serangan memenuhi kriteria
B. Migren dengan aura memenuhi kriteria B dan C untuk
satu dari subklasifi kasi 1.2.1-1.2.6 sebagai berikut:
1.2.1 Typical aura with migraine headache
1.2.2 Typical aura with non-migraine headache 1.2.3
Typical aura without headache
1.2.4 Familial hemiplegic migraine (FHM)
1.2.5 Sporadic hemiplegic migraine 1.2.6 Basilar-type
migraine
C. Tidak berhubungan dengan gangguan lainnya.
Potret Klinis
• Serangan migren sering didahului oleh gejala-gejala
peringatan (premonitory symptoms) seperti:
hiperosmia, menguap, perubahan mood, cemas, food
craving, sexual excitement, fatigue dan kelabilan
emosi yang berlangsung dari beberapa menit hingga
berhari-hari.
• Selain itu, serangan migren juga berhubungan dengan
kehilangan atau berkurangnya selera makan, mual,
muntah, dan sensitivitas terhadap sinar dan suara
yang makin memberat, dan seringkali melibatkan
gangguan mood, motorik, dan sensorik.
Penatalaksanaan
• The International Headache • Harapan pasien dalam
Society (IHS) menetapkan pengobatan migren akut
efikasi pengobatan migren adalah (a) bebas nyeri, (b)
akut dengan respons bebas tidak berulang, (c) onset
nyeri pada 2 jam pertama. cepat.
• Penderita harus mengerti • Catatan harian nyeri
tentang migren dan cara kepala/kalender perlu
penanganan saat serangan, dalam membantu identifi
menghindari faktor kasi serangan migren, faktor
pencetus, misalnya dengan pencetus, dan keberhasilan
teratur tidur, makanan, pengobatan.2
latihan dan menghindari
stres.
Maaciiihhh…. 

Anda mungkin juga menyukai