Tabel 1.1 Klasifikasi Hipertensi. Diagnosis Hipertensi ditegakkan bila TD ≥ 140/90 mmHg.
Korelasi variabilitas TD 24 jam dengan 5
No of Cases
End-Organ Damage Type
(%)
Cerebral Infarction 26 (24.5)
Intracerebral or sub-arachnoid
5 (4.5)
hemorrhage
Hypertensive encephalopathy 18 (16.3)
Acute pulmonary edema 24 (22.5)
Acute congestive heart failure 15 (14.3)
Acute myocardial infarction or
13 (12.0)
unstable angina pectoris
Eclampsia 5 (4.5)
Aortic dissection 2 (2.0)
Komplikasi pada pembuluh darah
Arterioscelorosis
wall:lumen ratio
remodeling
Atherosclerosis
Plaque
Fibrous cap
necrotic center
Fibrinoid necrosis.
Aortic dissection.
Komplikasi pada Mata
Hypertensive Venous
tapering
retinopathy Increased light
reflexes from
Blurred
arterioles
optic disc
Punctate
hard
exudate
Normal hemorrhage
KW : I - IV
Retinal findings in hypertensive
encephalopathy
Komplikasi pada Jantung
Decrease in contractility
Abnormal increase in c. resistance
Gagal Jantung
Hipertrofi Ventrikel
Hypertensive
encephalopathy
Cerebral
hemorrhage
Ischemic stroke
TIAs
Komplikasi pada ginjal
Hypertensive crisis
( % of all pts )
Mainly due to more effective treatment ?
1950’s 1990’s
Intravenous therapy
TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI
TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI
- Tujuan : mengurangi morbiditas dan mortalitas
- Harus dilakukan di rumah sakit
- Pengobatan secara parenteral baik bolus atau infus
- TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai
jam
- Tarrget pengobatan : Penurunan tekanan arteri
rerata (MAP) tidak lebih dari 25 % dalam satu jam.
jika penurunan terlalu cepat akan menginduksi
iskemia renal, cerebral dan koroner.dpt dilakukan
dengan langkah sbb:
a. 5 menit s/d 120 menit pertama TD rata-rata
(mean arterial blood pressure) diturunkan 20- 25%.
b. 2 s/d 6 jam kemudian TD diturunkan sampai
160/100 mmHg.
c. 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai <140/90
mmHg bila tidak ada gejala iskemia organ.
Obat Parenteral pada Hipertensi
Emergensi
Clonidine
Clonidin (catapres) IV (150 mcg/ampul)
a. Ckonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan infus
glucosa 5% 500cc dan diberikan dengan mikrodrip 12
tetes/ menit, setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes
sampai TD yg diharapkan tercapai.
b. Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4
jam kemudian diganti dg tablet clonidin oral sesuai
kebutuhan
c. Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak, tetapi
diturunkan perlahan-lahan oleh karena bahaya
rebound phenomen, dimana TD naik secara cepat bila
obat dihentikan.
Diltiazem (Herbesser)
Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mg/ampul)
a. Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit
kemudian diteruskan dg infus 50 mg/jam selama 20
menit.
b. Bila TD telah turun >20% dari awal, dosis diberikan
30 mg/jam sampai target tercapai.
c. Diteruskan dg dosis maintenance 5-10 mg/jam dg
observasi 4 jam kemudian diganti dg tablet oral.
d. Perlu perhatian khusus pada gangguan konduksi dan
gagal jantung
Nitroprusside (Nitropress, Nipride) IV Diberikan dlm
cairan infus dg dosis 0,25-10.00 mcg/kg/menit.
Labetalol (Normodyne) IV Diberikan 20-80 mg IV bolus
setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan
infus dg dosis 2 mg menit.
Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mg/ampul)
a. Nicardipin diberikan 10-30 mcg/kgBB bolus.
b. Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 0,5-6
mcg/kgBB/menit sampai target TD tercapai.
c. Kemudian diganti dengan antihipertensi oral
PANDUAN DOSIS & PENGGUNAAN
NICARDIPINE INJEKSI
INDIKASI
1. HIPERTENSI EMERGENSI
Dosis : 0.5 – 6 Mcg/Kg BB/menit (syeringe pump / infus drip)
2. Krisis hipertensi akut selama tindakan operesi
Dosis : 2 – 10 Mcg/Kg BB/menit (syeringe pump / infus drip)
10 – 30 Mcg/Kg BB/menit ( bolus I.V. )
SYRINGE PUMP
KRISIS HIPERTENSI AKUT SELAMA OPERASI
INDIKASI
Nicardipine HIPERTENSI EMERGENSI
injeksi
BERAT DOSIS NICARDIPINE INJEKSI (mcg/kg BB/menit)
1 ampul 10 mg
BADAN 0.5 1.0 1.5 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Spuit 50 cc
(mL/jam) 40 kg 6 12 18 24 36 48 60 72 84 96 108 120