Anda di halaman 1dari 44

Case Report Session

Gagal Jantung Akut e.c


Sindrom Koroner Akut

Kelompok VI
Reno Hulandari 1410311069
Rezky Fajriani Anugra 1410311059
Septriyan Dwi Malta 1740312288
Srikitta Danielia 1410312017
Suci Wijayanti 1410311041

Preseptor: dr. Mefri Yanni, Sp.JP (K)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


PENDAHULUAN
GAGAL JANTUNG

Kumpulan gejala
yang kompleks

Tanda retensi cairan


Gejala gagal jantung (kongesti paru atau Adanya bukti objektif
(nafas pendek yang edema pergelangan dari gangguan
tipikal saat istrahat atau kaki) struktur atau fungsi
saat melakukan jantung saat istirahat.
aktifitas) 3/9
Sumber : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Edisi Ketiga; 2015.
Masalah Kesehatan Morbiditas &
Gagal jantung
Progresif mortalitas tinggi

• Di dunia diperkirakan sekitar 23 juta


kasus
• USA diperkirakan sekitar 5,8 juta
kasus.
• Lebih banyak terjadi pada laki-laki.
• Di Indonesia tahun 2013 sebesar
0,13% atau diperkirakan sekitar
229.696 orang.
• Insiden meningkat seiring
bertambahnya usia (20 per 1000
individu berusia 65-69 tahun
menjadi >80 per 1000 individu
pada usia ≥85 tahun.)

Pusat Data dan informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Kesehatan Jantung. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indone
GAGAL JANTUNG AKUT

Serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-


tanda akibat fungsi jantung yang abnormal yang
membutuhkan terapi secara cepat

EMERGENSI
5/9
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. RW
Umur/Tanggal Lahir : 62 tahun / 16 Agustus 1955
Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pensiunan dinas perhubungan
Nomor RM : 00.59.55.57
Tanggal Pemeriksaan : 3 Agustus 2018
Alamat : Batusangkar
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Negeri Asal : Indonesia
Agama : Islam
Suku : Minang
Keluhan Utama
Dada terasa sesak sejak 24 jam
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Dada terasa sesak sejak 24 jam sebelum masuk rumah


sakit. Rasa sesak disertai dengan nyeri dada. Nyeri
dada terasa tumpul di tengah dada, menjalar sampai
leher bagian bawah selama lebih dari 20 menit, tidak
hilang pada saat pasien istirahat. Dada terasa sesak
disertai keringat dingin, namun tidak disertai mual dan
muntah. Telah dilakukan CABG tahun 2008, kontrol
rutin dengan obat, tetapi lupa nama obatnya.
• Sesak napas muncul bersamaan dengan nyeri dada.
Sesak tidak menciut, tidak dipengaruhi cuaca atau
makanan. Riwayat sesak napas mendadak sebelumnya
tidak ada. Sesak napas dan cepat lelah saat aktivitas
ada. Sesak saat berbaring lurus ada sehingga pasien
terbiasa tidur dengan dua bantal. Terbangun malam hari
karena sesak dan bengkak di kaki tidak ada.
• Keluhan berdebar-debar, pusing dan pingsan tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat asma (-)
• Riwayat stroke (-)
• Riwayat gastritis (-)
Faktor Risiko Kardiovaskular
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat dislipidemia (-)
• Riwayat penyakit kardiovaskular dalam
keluarga (-)
Riwayat Ekonomi, Pekerjaan, Sosial,
Kebiasaan

• Pasien seorang pensiunan dinas


perhubungan dengan aktivitas sedang.
• Pasien perokok aktif. Riwayat merokok
(+), 1 bungkus/hari selama > 25 tahun.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 145/92 mmHg
Nadi : 69 kali/menit
Suhu : 370 C
Pernafasan : 20 kali/menit
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 60 kg
IMT : 28,4 m2
Edema : Tidak ada
Anemis : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Kulit : Teraba hangat, turgor kulit baik.
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5 + 3 cmH2O
Paru:
– Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
– Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
– Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
– Auskultasi:Suara nafas vesikular, rhonki +/+, wheezing -/-

Jantung:
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari lateral LMCS RIC V
– Perkusi : Batas kanan jantung di LSD RIC V, apeks jantung
pada 1 jari lateral LMCS RIC V, pinggang jantung
pada RIC 2 LMCS
– Auskultasi: Bunyi jantung reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
– Inspeksi : Distensi (-)
– Palpasi : Supel, NT (-), NL (-), H/L/R tidak
teraba
– Perkusi : Timpani
– Auskultasi : BU (+) N

Ekstremitas : Akral hangat, Edema (-/-)


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
• Hb : 11,6 g/dL
• Leuko : 4.620 /mm3
• Trombo : 96.000 /mm3
• Ht : 36%
• GDS : 99 mg/dL
• Ur/Cr : 3,6/1,1
• Na/K/Cl/Ca: 143/4,0/108/8,9

Kesan : Anemia, Trombositopenia


EKG

Kalibrasi : 10mm/1 mV
Kecepatan : 25 mm/s
Sinus Rhytm, QRS Rate 56 bpm, Axis LAD, Gel. P normal, PR interval 0,16 s, QRS
duration 0,08 s, Q patologis di V1 – V3, ST/T change: T inverted di lead I, aVL, V5-6,
LVH (-) RVH (-)

Kesan: Iskemia Miokard dengan Infark Lama


Rontgen Thoraks

CTR 70 %, SgAo normal, SgPo normal, pinggang jantung mendatar, jantung


membesar kekiri dan kekanan dengan apeks tertanam, infiltrat (-), kranialisasi (-).
TIMI Score: 3/7

Interpretasi: Risiko menengah

*Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan marka jantung karena reagen habis
GRACE Score: 140

Interpretasi: Intermediate Risk


Ekokardiografi

Interpretasi:
• Fungsi sistolik global LV menurun, EF 35%
• LVH dengan disfungsi diastolik LV
• Katup-katup baik
• Kontraktilitas RV baik

23/9
Diagnosis Kerja
• AHF ec ACS
• UAP DD/ NSTEMI TIMI 3/7 GS 140
• Hipertensi Stage I
• Post CABG tahun 2008
Tatalaksana
IGD
• O2 3 L via nasal canul
• IVFD RL 500cc/24 jam
• Furosemid 1 mg/kgBB
• Aspilet 160 mg
• Clopidogrel 300 mg
• ISDN SL 3x5 mg
CVCU

• Drip Lasix 5 mg/jam


• Drip ISDN 5 mg
• Aspirin 1 x 80 mg
• Clopidogrel 1 x 75 mg
• Atrovastatin 1 x 40 mg
• Ramipril 1 x 2,5 mg
26/9
DISKUSI
Pasien datang dengan keluhan sesak disertai dengan nyeri
dada. Nyeri dada terasa tumpul di tengah dada menjalar
sampai leher bagian bawah selama lebih dari 20 menit
yang tidak hilang saat pasien istirahat. Dada terasa sesak
disertai keringat dingin, namun tidak disertai mual dan
muntah.
Nyeri dada khas
infark

Tidak hilang atau


berkurang dengan
istirahat
SKA

Durasi > 20 menit


Trombosis
koroner

Total Parsial

STEMI UAP/NSTEMI

SKA
Nekrosis miokard
Penurunan suplai
Trombosis
oksigen ke
koroner
jantung (>20 mnt)
Gangguan
kontraktilitas

Aritmia

Remodelling
ventrikel

Gagal Jantung
Faktor Risiko
PJK

Tidak dapat Dapat


dimodifikasi dimodifikasi

• Usia (L > 55 th, • Merokok


P > 65 th) • Hipertensi
• Jenis Kelamin • DM
• Riwayat • Dislipidemia
keluarga
Pasien datang dengan
keluhan utama sesak
mendadak. Riwayat sesak
tiba-tiba sebelumnya tidak
ada. DOE (+), Orthopnoe Pemeriksaan fisik: JVP 5 +
(+), PND (-). 3 cmH2O, rhonki (+)
Pasien tidak pernah
terdiagnosis gagal jantung
sebelumnya

Tanda
Gejala tipikal
spesifik

Gagal Jantung Akut


Preload Pe aktivitas
adrenergik
SV simpatis
Afterload

Aktivasi
Contractility renin Gagal
COP angiotensin kompensasi
aldosteron

Hipertrofi GAGAL
HR JANTUNG
miokardium
dan dilatasi
ventrikel

Disfungsi
diastolik

Disfungsi
sistolik
Etiologi Gagal Jantung
Akut

C : acute Coronary syndrome


H : Hypertension emergency
A : Arrhytmia
M : acute Mechanical cause (ruptur
miokard akibat SKA, intervensi
kardial, katup prostetik yang
inkompeten, diseksi aorta, dll)
P : Pulmonary embolism

•European Heart Journal. 2016 ESC Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure. Acute Heart Failure. 2016; 37,
Klasifikasi Gagal Jantung Akut
Pemeriksaan Fisik:
• Tanda kongesti: JVP
Anamnesis:
meningkat, rhonki (+)
• Tanda kongesti: Orthopnoe
• Tidak ada tanda-tanda
(+)
hipoperfusi: akral hangat,
MAP 109 mmHg, urin > 0,5
– 1 cc/kg/jam
European Heart Journal. 2016 ESC Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure. Acute Heart Failure. 2016; 37, 2
Pemeriksaan Penunjang:
Anamnesis:
• EKG: T inverted di lead I,
• Sesak mendadak
aVL, V5-V6, Q patologis di
• Nyeri dada khas infark
V1-V3
• Ekokardiografi: EF 35%
Pemeriksaan Penunjang:
• Ro Thoraks: CTR 70%,
Pemeriksaan Fisik: pinggang jantung mendatar,
• Batas jantung kiri bergeser apeks tertanam
ke lateral • Ekokardiografi: LVH
disfungsi diastolik LV, fungsi
sistolik global LV menururn
Tatalaksana

Drip Lasix 5 Mengurangi beban cairan sehingga dapat


mg/jam mengurangi tanda-tanda kongesti

Drip ISDN 5 mg Sebagai anti angina dengan memberikan efek


vasodilatasi pembuluh darah

Aspirin 1 x 80 mg Sebagai anti platelet untuk mencegah


agregasi platelet yang membentuk trombus
Clopidogrel 1 x 75
mg Sebagai anti platelet
Atrovastatin 1 x Sebagai plaque stabilitator untuk mencegah
40 mg
ruptur plak
Ramipril 1 x 2,5 Sebagai anti remodelling sekaligus anti
mg hipertensi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai