0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang apendisitis, yaitu keradangan usus buntu. Mencakup definisi, diagnosis, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, skor Alvarado untuk mendiagnosis, persiapan operasi, teknik operasi apendektomi, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang apendisitis, yaitu keradangan usus buntu. Mencakup definisi, diagnosis, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, skor Alvarado untuk mendiagnosis, persiapan operasi, teknik operasi apendektomi, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang apendisitis, yaitu keradangan usus buntu. Mencakup definisi, diagnosis, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, skor Alvarado untuk mendiagnosis, persiapan operasi, teknik operasi apendektomi, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
• Proses keradangan akut dari usus buntu (Apendik)
Diagnosis dan pitfall • Anamnesis a. Didapatkan Nyeri hebat tipe kolik , mulanya berasal dari Umbilikus dan beberapa jam nyeri terlokalisir pada fosa iliaka Deksta b. Muntah c. Demam • Tanda Klinis a. Nyeri tekan saat batuk ( Dunphy sign) b. Nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik Mc Burney ( Mc Burney sign dan Blumbreg sign ) c. Defans dan rigiditas d. Rovsing Sign e. Tes Psoas Cope f. Tes obturator Cope G . Pada Rectal Toucher nyeri tekan pada dinding rectum kanan • Pemeriksaan Penunjang a. Hitung WBC , hamper selalu meningkat di atas 10.000 b. Foto polos abdomen posisi tegak c. USG abdomen ( untuk mengesampingkan penyebab lain) d. Peningkatan CRP e. CT scan Abdomen Skor kurang dari 5 : Tidak menyakinkan Skor 5-6 : Cocok dengan diagnosis Skor 6-9 : Kemungkinan (Probable) Skor lebih 9 : Sangat Mungkin Yüksel et al. 2014 Persiapan Perioperatif • Penderita harus dipuasakan sedikitnya 4 sampai 6 jam sebelum operasi • Pemberian antibiotika (spektrum luas ) . Bilamana ada peritonitis Umum perlu memperbaiki keadaan umum dengan memberi infus serta pemasangan kateter urin • Pemberian premedikasi anestesi • Mempersiapakn lapangan pembedahan dengan membersihkan dan mencukur rambut pubis Teknik operasi • Penderita ditidurkan dengan posisi terlentang ( supine ) • Desinfeksi Lapangan pembedahan didesenfeksi dengan betadin 10 % , kemudian lapangan pembedahan dipersempit dengan pemasangan duk steril • Membuka dinding perut a) irisan kulit oblique melalui titik Mc burney tegak lurus garis antara SIAS dan Umbilikus ( Gridion ). Irisan diperdalam dengan memotong lemak sampai tampak aponeurosis Musculus obligus externus b) MOE dibuka sedikit menggunakan scalpel searah seratnya , kemudian diperlebar ke arah lateral dan medial , Wond haak di pasang di bawah MOE, tampak Muskulus Obligus Internus MOI c) MOI dibuka secara tumpul dengan gunting atau klem arteri bengkok , searah dengan seratnya sampai tampak lemak peritoneum yang berwarna kuning d) Lemak peritoneum disingkirkan dan peritoneum yang berwarna putih mengkilap dipegang dengan 2 pinset chirugis dan dibuka dengan gunting pada waktu peritoneum dibuka , harus diperhatikan apa yang keluar : Pus , Udara atau cairan lain ( darah, fesces ) dan di periksakan kultur jika diperlukan e) Pembukaan peritoneum diperlebar dengan gunting atau scalpel dengan melindungi usus atau organ lain dibawah peritoneum dengan 2 jari, arah irisan peritoneum sesuai arah irisan kulit Melakukan apendektomi f) Sekum dicari dan dikeluarkan • Tanda tanda sekum warna lebih putih mempuyai Taenia Coli Adanya Haustrae Adanya apendices epiploicae g) Setelah sekum diketemukan , Tarik sekum ke arah mediokaudal menggunakan kassa steril yang basah , biasanya appendik akan ikut keluar h) Mesenterium pada ujung appendik dipegang dengan klem kocher kemudian meso appendik dipotong dan diligasi sampai pada basis appendik menggunakan benang sutera 3/0 (slik/ seide) i) Pangkal appendik di crush menggunakan klem kocher dan pada bekas crush diikat dengan chromic catgut No 1 j) Dibuat jahitan tabakzaaknaad pada serosa sekitas pangkal appendik dengan mengunakan benang sutera 3/0 (silk/ seide) k) Dibagian distal dari ikatan pada pangkal appendik diklem dengan kocher dan diantara ikatan terebut apendik dipotong dengan pisau yang diolesi betadin l) Sisa appendik ditanam di sekum dengan pinset anatomis dan jahitan tabakzaak dieratkan m) Kemudian dibuat jaitan penguat di atasnya memakai benang sutera / silk / seide 3/0 , setalah dievaluasi tidak ada perdarahan sekum dimasukan kembali ke rongga perut Penutupan luka operasi dinding perut a) Peritoneum ditutup dengan jahitan jelujur dengan catgut plain no 1 b) MOI dan MOT MOE ditutup dengan catgut chromic no 1 secara simpul c) Lemak ditutup dengan jahitan simpul catgut plain 3.0 dan kulit dijahit dengan benang sutera 2.0 atau nylon 2.0 Penyulit apendektomi • Durante operasi a) Pendarahan intra peritoneal yaitu dari arteri mesenterium atau dari omentum b) Perdarahan pada dinding perut c) Robekan dari sekum atau usus lain • Pasca bedah a) Pendarahan b) Infeksi dinding perut c) Hematoma dinding perut d) Peritonitis e) Fistel usus DAFTAR PUSTAKA • Rajgopal S , 2016 , Buku Ajar Ilmu Bedah , • Soetamto W, 2008, Pedoman Teknik Operasi • Yusel Y et all, 2014, How reliable is the Alvarado score in acute appendicitis TERIMAKASIH