2
PENDAHULUAN
Baru-baru ini ada 100 juta masalah DEN & ratusan ribu
masalah DHF/DSS pertahun
3
Epidemiologi
EPIDEMIOLOGI
4
3. Angka kematian kasus DBD masih tinggi, terutama
penderita DBD yg datang terlambat datang dg derajat IV
4. KLB pertama penyakit DBD di Asia (Manila,1954)
dilaporkan oleh Quintas.
5
Cara Penularan
6
Di tubuh manusia, masa tunas 46 hari (intrinsic incubation period) sebelum
menimbulkan penyakit.
Penularan dari manusia kepada nyamuk bila nyamuk menggigit manusia
yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari
setelah demam timbul
7
8
9
10
11
Perkembangan Patogenesis DBD
12
Gambar . Bentuk virus dengan famili Flaviviridae
13
Gambar 6. Interaksi berbagai sitokin dan produk lainnya selama infeksi
virus dengue.
15
16
17
Gambar 8. Aksi pleiotropik IL-18
3.3.3 Efek upregulasi IL-18 pada sitotoksik
• IL-18 secara langsung meng-upregulasi aktivitas
sitotoksik sel NK dan sel T sitotoksik
• Sel NK serta sel T CD8+ melakukan efek sitosidal
dengan memanfaatkan perforin, FasL dan TNF-related
apoptosis-inducing ligand (TRAIL)
• IL-18 meng-upregulasi aktifitas sitotoksik perforin-
dependent dan ekspresi FasL tetapi tidak
meningkatkan ekspresi TRAIL
Teori antigen antibodi
kompleks antibodi-antigen aktifasi komplemen
C3A & C5A anafilaktosin
PERDARAHAN
Syok hipovolemia
20
21
22
Teori infection Enhancing Antibody
Sel fagosit mononuklir ab nonnetralisasi makrofag
Makrofag + ab nonnetralisasi
PERDARAHAN
23
24
Gambar . Gambaran antibodi yang timbul setelah infeksi virus dengue
Ab HI
Keterangan
Ab NT : Antibodi Neutralisasi
Ab CF : Antibodi Complement Fixatiton
Ab HI : Antibodi Heme Agglutinasi Inhibisi 25
Immune Response
Symptom
Bite Antibody
NS1 Ag
DAY -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
IgG
IgM
NS1 Ag
Day26
Manifestasi klinik
Kriteria Diagnosis WHO 1997
Kriteria Klinik
1. Demam tinggi mendadak, terus menerus 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Uji tourniquet positif
Perdarahan spontan; peteki, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena
3. Hepatomegali
4. Syok ditandai nadi cepat dan lemah disertai penurunan tekanan darah,
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak
gelisah
Kriteria Laboratorium :
1. Trombositopenia (< 100.000 sel/ml)
2. Hemokonsentrasi (kenaikan Ht 20% dibandingkan fase konvalesen)
27
Dua kriteria klinis + trombositopeni & hemokonsentrasi
cukup untuk menegakkan diagnosis DBD
Derajat Penyakit
28
29
Diagnosis laboratorium
30
31
Sindrom Syok Dengue (SSD)
Terjadi pada saat atau segera setelah suhu turun, antara hari
ke 3 - 7
• Klinis : letargi atau gelisah syok (kulit dingin-lembab,
sianosis sekitar mulut, nadi cepat-lemah, tekanan nadi < 20
mmHg dan hipotensi)
• Kebanyakan pasien masih sadar walau stadium akhir.
• Diagnosis dini dan penggantian cairan adekuat, syok teratasi ,
terlambat diketahui atau tidak adekuat, syok berat (asidosis
metabolik, perdarahan hebat saluran cerna)
• Penyembuhan terjadi dalam 2-3 hari, sinus bradikardi atau
aritmia, dan ruam
• Prognostik baik urin dan nafsu makan (+)
• Penyulit SSD : infeksi (pneumonia, sepsis, flebitis dan over
hidrasi), manifestasi klinik infeksi virus yang tidak lazim
ensefalopati dan gagal hati.
32
• Definisi kasus DD/DBD
• A. Secara Laboratoris
• 1. Presumtif Positif
• (Kemungkinan Demam Dengue)
• Apabila demam akut disertai dua atau lebih manifestasi klinis
-nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia, ruam,
manifestasi perdarahan, leukopenia, uji HI >_ 1.280 dan atau
IgM anti dengue positif,
• confirmed dengue infection.
• 2. Corfirmed DBD
• (Pasti DBD)
• Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut
• deteksi antigen dengue, peningkatan titer antibodi > 4 kali
pada pasangan serum akut dan serum konvalesens, dan atau
isolasi virus.
33
Kasus DBD
35
• 2. DBD
Jenis Cairan (rekomendasi WHO)
Kristaloid.
• Larutan ringer laktat (RL) ,
Larutan ringer asetat (RA), Larutan garam faali (GF)
• Dekstrosa 5% dalam larutan ringer laktat (D5/RL)
• Dekstrosa 5% dalam larutan ringer asetat (D5/RA)
• Dekstrosa 5% dalam 1/2 larutan garam faali (D5/1/2LGF)
• (Catatan:Untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL atau
RA tidak boleh larutan yang mengandung dekstran)
Koloid.
• Dekstran 40
• Plasma
• Albumin
36
• Monitoring tanda vital
• Koreksi Gangguan Metabolik dan Elektrolit
• Pemberian Oksigen
• Transfusi Darah
37
TATALAKSANA ENSEFALOPATI DENGUE
• udem otak dan alkalosis,
• syok teratasi ganti cairan dengan tidak mengandung HC03-
dan cairan dikurangi.
• Edem otak dexametason 0,5 mg/kg BB/kali / 8 jam,
• Perdarahan saluran cerna , kortikosteroid (-)
• Disfungsi hati, vitamin K intravena 3-10 mg selama 3 hari,
• BSS > 80 mg. Mencegah peningkatan tekanan intrakrani kurangi
jumlah cairan ( diuretik), koreksi asidosis dan elektrolit.
• Mengurangi produksi amoniak neomisin dan laktulosa.
• Transfusi darah
• Masa penyembuhan , diberikan asam amino rantai pendek.
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kriteria Memulangkan Pasien
memenuhi semua keadaan dibawah ini
1.Tampak perbaikan secara klinis
2.Tidak demam selaina 24 jam tanpa antipiretik
3.Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi
pleura atau asidosis)
4. Hematokrit stabil
5. Jumlah trombosit cenderung naik > 50.000/pl
6. Tiga hari setelah syok teratasi
7. Nafsu makan membaik
49
Terima
kasih
50