Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO B BLOK 29 TAHUN 2018

Pengaruh Lingkungan Fisik, Biologis, Kimia, dan Sosial dalam Keluarga

Dokter Indah adalah dokter yang baru ditugaskan sebagai pimpinan di Puskesmas
Sukabersih, warga disana berada di daerah tempat pengolahan/pembuangan akhir (TPA) yang
berjarak ±10 KM dari kota. Daerah ini pernah menjadi daerah endemic demam berdarah.
Di TPA terdapat kolam instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) dan sumur pantau
untuk mengukur kualitas air di sekitar TPA. Di sekitar kolam leachate yang ada di TPA
ditumbuhi beberapa tanaman liar yang dapat dijadikan sayur oleh warga seperti kangkung,
bayam, dan ubi. Di kolam IPLT juga banyak ikan yang sering diambil warga untuk dimakan
atau dijual.
Rata-rata warga menggunakan air sumur pribadi untuk kebutuhan sehari-hari. Air
sumur warga semuanya berwarna kecoklatan tetapi tidak berbau. Berdasarkan pantauan,
terakhir, air sumur warga mengandung bakteri E.coli.
Panti asuhan sukabersih baru direnovasi dan di cat ulang 2 hari yang lalu berada di
dekat puskesmas sukabersih dan TPA. Terdapat 100 anak panti yang tinggal di panti asuhan
tersebut, dan panti asuhan hanya memiliki 10 kamar. Berdasarkan survey program promosi
kesehatan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), rata-rata warga tidur menggunakan alas
karpet, termasuk juga di panti asuhan. Warga juga memiliki hewan ternak seperti sapi, ayam,
bebek, dan kambing yang kandangnya hanya berjarak ±1 meter dari rumah warga. Rata-rata
rumah warga hanya memiliki satu jendela dan pintu sehingga tidak memiliki ventilasi yang
sesuai.
Dokter Indah melakukan survey keluhan penyakit pada warga yang datang berobat ke
puskesmas dan menemukan fakta bahwa keluhan terbanyak ialah penyakit scabies dan diare.
Beberapa anak panti asuhan juga datang berobat dengan keluhan sakit kepala dan mual-mual
setelah renovasi panti asuhan. Berdasarkan latar belakang fakta yang ditemukan dr. Indah, dia
mulai melakukan health risk assesment pada pengaruh fisik, biologis, kimia, dan sosial, pada
warga di daerah sukabersih.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Leachate = Cairan yang menetes atau mengalir dari suatu landfill
dimana komposisinya terdiri dari suatu campuran limbah.
2. PHBS = Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
3. Health Risk Assesment = Suatu prosedur yang sistematis untuk
mengidentifikasi potensi dari bahaya kesehatan, mengevaluasi dari paparan, secara
subjektif dan objektif, dan bertujuan untuk menentukan dan menilai efektifitas dari
pengendalian yang dibutuhkan.
4. IPLT = Instalasi Pengolahan Limbah Tinja adalah instalasi
pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan mengolah limbah tinja
yang akan diangkut melalui mobil (truk tinja).
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Dokter Indah adalah dokter yang baru ditugaskan sebagai pimpinan di Puskesmas
Sukabersih, warga disana berada di daerah tempat pengolahan/pembuangan akhir (TPA)
yang berjarak ±10 KM dari kota. Daerah ini pernah menjadi daerah endemic demam
berdarah.
2. Di TPA terdapat kolam instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) dan sumur pantau untuk
mengukur kualitas air di sekitar TPA. Di sekitar kolam leachate yang ada di TPA
ditumbuhi beberapa tanaman liar yang dapat dijadikan sayur oleh warga seperti
kangkung, bayam, dan ubi. Di kolam IPLT juga banyak ikan yang sering diambil warga
untuk dimakan atau dijual.
3. Rata-rata warga menggunakan air sumur pribadi untuk kebutuhan sehari-hari. Air sumur
warga semuanya berwarna kecoklatan tetapi tidak berbau. Berdasarkan pantauan,
terakhir, air sumur warga mengandung bakteri E.coli.
4. Panti asuhan sukabersih baru direnovasi dan di cat ulang 2 hari yang lalu berada di dekat
puskesmas sukabersih dan TPA. Terdapat 100 anak panti yang tinggal di panti asuhan
tersebut, dan panti asuhan hanya memiliki 10 kamar. Berdasarkan survey program
promosi kesehatan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), rata-rata warga tidur
menggunakan alas karpet, termasuk juga di panti asuhan. Warga juga memiliki hewan
ternak seperti sapi, ayam, bebek, dan kambing yang kandangnya hanya berjarak ±1 meter
dari rumah warga. Rata-rata rumah warga hanya memiliki satu jendela dan pintu
sehingga tidak memiliki ventilasi yang sesuai.
5. Dokter Indah melakukan survey keluhan penyakit pada warga yang datang berobat ke
puskesmas dan menemukan fakta bahwa keluhan terbanyak ialah penyakit scabies dan
diare. Beberapa anak panti asuhan juga datang berobat dengan keluhan sakit kepala dan
mual-mual setelah renovasi panti asuhan. Berdasarkan latar belakang fakta yang
ditemukan dr. Indah, dia mulai melakukan health risk assesment pada pengaruh fisik,
biologis, kimia, dan sosial, pada warga di daerah sukabersih.
ANALISIS MASALAH
1. Dokter Indah adalah dokter yang baru ditugaskan sebagai pimpinan di Puskesmas
Sukabersih, warga disana berada di daerah tempat pengolahan/pembuangan akhir
(TPA) yang berjarak ±10 KM dari kota. Daerah ini pernah menjadi daerah
endemic demam berdarah.
a. Apa saja faktor risiko yang menyebabkan suatu daerah menjadi endemic demam
berdarah?
b. Bagaimana indikator TPA yang ideal?

2. Di TPA terdapat kolam instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) dan sumur
pantau untuk mengukur kualitas air di sekitar TPA. Di sekitar kolam leachate yang
ada di TPA ditumbuhi beberapa tanaman liar yang dapat dijadikan sayur oleh
warga seperti kangkung, bayam, dan ubi. Di kolam IPLT juga banyak ikan yang
sering diambil warga untuk dimakan atau dijual. Rata-rata warga menggunakan
air sumur pribadi untuk kebutuhan sehari-hari. Air sumur warga semuanya
berwarna kecoklatan tetapi tidak berbau. Berdasarkan pantauan, terakhir, air
sumur warga mengandung bakteri E.coli.
a. Apa saja hazard yang terdapat di sekitar IPLT?
b. Apa saja dampak dari mengonsumsi tanaman liar yang tumbuh di sekitar kolam
leachate dan ikan yang terdapat di kolam IPLT?
c. Apa tindakan preventif yang harus diedukasikan ke masyarakat di sekitar TPA terkait
dengan hazard?
d. Apa saja indikator air bersih dan sehat?

3. Panti asuhan sukabersih baru direnovasi dan di cat ulang 2 hari yang lalu berada
di dekat puskesmas sukabersih dan TPA. Beberapa anak panti asuhan datang
berobat dengan keluhan sakit kepala dan mual-mual setelah renovasi panti asuhan.
Terdapat 100 anak panti yang tinggal di panti asuhan tersebut, dan panti asuhan
hanya memiliki 10 kamar. Berdasarkan survey program promosi kesehatan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS), rata-rata warga tidur menggunakan alas karpet,
termasuk juga di panti asuhan. Warga juga memiliki hewan ternak seperti sapi,
ayam, bebek, dan kambing yang kandangnya hanya berjarak ±1 meter dari rumah
warga. Rata-rata rumah warga hanya memiliki satu jendela dan pintu sehingga
tidak memiliki ventilasi yang sesuai.
a. Jenis hazard apa saja yang mungkin terjadi di lingkungan panti asuhan tersebut?
b. Jenis hazard apa saja yang mungkin terjadi di lingkungan tempat tinggal penduduk?
c. Apa saja 5 pilar PHBS?
d. Bagaimana strategi pembinaan PHBS untuk masyarakat sekitar?

4. Dokter Indah melakukan survey keluhan penyakit pada warga yang datang
berobat ke puskesmas dan menemukan fakta bahwa keluhan terbanyak ialah
penyakit scabies dan diare. Berdasarkan latar belakang fakta yang ditemukan dr.
Indah, dia mulai melakukan health risk assesment pada pengaruh fisik, biologis,
kimia, dan sosial, pada warga di daerah sukabersih.
a. Bagaimana langkah-langkah melakukan Health Risk Assesment?
b. Bagaimana upaya preventif dari diare?
c. Bagaimana upaya preventif dari scabies?
d. Apa saja five level of prevention?

HIPOTESIS
Dr. Indah mulai melakukan health risk assesment pada risiko kejadian terpapar
hazard biologi, fisik, kimia, dan sosial di daerah sukabersih.

LEARNING ISSUE
1. PHBS
2. Health Risk Assesment

LO
1. Mampu mengidentifikasi pengaruh lingkungan fisik, biologis, kimia, dan sosial dalam
keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit
2. Mampu menginventaris keluhan-keluhan dan gejala penyakit terkait lingkungan fisik,
biologis, kimia, dan sosial dalam keluarga
3. Mampu menyimpulkan keluhan dan gejala terkait lingkungan fisik, biologis, kimia,
dan sosial dalam keluarga
4. Mampu menganalisis keluhan dan gejala terkait lingkungan fisik, biologis, kimia, dan
sosial dalam keluarga
5. Mampu melakukan assesment terkait pengaruh dan gejala terkait lingkungan fisik,
biologis, kimia, dan sosial dalam keluarga terhadap timbul dan berkembangnya
penyakit dan serta masalah

Anda mungkin juga menyukai