Anda di halaman 1dari 37

SOSIALISASI

PMK 176/PMK.04/2013 (KITE PEMBEBASAN) DAN


PMK 177/PMK.04/2013 (KITE PENGEMBALIAN)

Direktorat Fasilitas Kepabeanan-DJBC, 21 Januari 2014


GAMBARAN UMUM
Perusahaan Penerima Fasilitas
Pembebasan/Pengembalian (d/h KITE)

1200

1000 966

800

600

398
400

200

NIPER 0
Sebelum PMK 253 dan 254 Setelah PMK 253 dan 254

Data per Januari 2014


GAMBARAN UMUM
133 Distribusi Fasilitas Pembebasan/Pengembalian
(d/h KITE) Per Kanwil
115 NO KANWIL
1 JAKARTA
2 JATIM I
3 JAWA TENGAH & DIY
4 BANTEN
5 JAWA BARAT
6 KALBAGTIM
7 SUMUT
51 8 KALBAGBAR
45 9 SULAWESI
40 10 SUMBAGSEL

5 3 2 2 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Data per Januari 2014


Jumlah KITE : 398
GAMBARAN UMUM
KELOMPOK BIDANG USAHA
FASILITAS PEMBEBASAN / PENGEMBALIAN (d/h KITE)
69
No Bidang Usaha No Bidang Usaha
1 Industri Tekstil dan Produksi Tekstil 13 Industri Alat Listrik & Elektronik
2 Industri Barang Dari Plastik 14 Industri Ban
55 3 Industri Furniture (Kayu, Rotan, Alumunium, dll) 15 Industri Rambut Palsu
4 Industri Barang dari Logam 16 Industri Rokok dan Tembakau
5 Industri Kendaraan Bermotor dan Komponennya 17 Industri Mainan
6 Industri Kimia dan Farmasi 18 Industri Alat Olah Raga
7 Industri Makanan dan Olahannya 19 Industri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan
8 Industri Kertas, Barang dari Kertas, Percetakan Kertas 20 Industri Pengolahan Ikan dan Hasil Laut lainnya
9 Industri Alas Kaki, dan Komponennnya 21 Industri Alat Musik
36 10 Industri Lainnya 22 Industri Gelas, Kaca
11 Industri Mesin dan Perlengkapannya 23 Industri Alat Tulis
12 Industri Alat Rumah Tangga 24 Industri Sepeda
29
26 25 25
22
18
16 16

9 8 7 6 6 5 4 4 4 3 3
1 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Jumlah KITE : 398 Data per Januari 2014


POKOK KEBIJAKAN
NON
FISKAL
FISKAL

Pembebasan Bea Masuk Simplifikasi persyaratan dan prosedur perizinan

Fairness (fasilitas didasarkan pada SPI dan IT


PPN/PPnBM tidak
Inventory)
dipungut
Harmonisasi kebijakan dengan KB/GB
(Penyediaan Bahan Baku dari KB/GB)

Otomasi (dokumen soft copy)

Fasilitas non fiskal lainnya: penggunaan


corporate guarantee, subkontrak
Pokok-Pokok Perubahan

A. Fasilitas Fiskal

B. Obyek Fasilitas

C. Pengajuan Permohonan Fasilitas:


• Penerbitan NIPER
• Periode Pembebasan
D. Pelaksanaan Impor dan Proses Pengolahan
• Impor
• Jaminan
• Pemeriksaan Pabean
• Pembongkaran/Penimbunan
• Penyerahan Konversi
• Subkontrak
Pokok-Pokok Perubahan

E. Pelaksanaan Ekspor
• Ekspor Tidak Langsung (Ekspor Barang Gabungan)

F. Laporan Pertanggungjawaban:
• Force Majeure
• Laporan Pertanggungjawaban

G. Ketentuan Lainnya:
• Monitoring dan Evaluasi
• Pembekuan dan Pencabutan NIPER
• Sanksi
• Pemanfaatan Fasilitas Kawasan Berikat
FASILITAS FISKAL
PMK 176&177

Bea masuk, termasuk


Atas pengeluaran
bea masuk
Bahan Baku dan
antidumping, bea
Pembebasan Bea Pemasukan kembali
masuk imbalan, bea
Masuk dan PPN/PPn dalam rangka
masuk tindakan
BM tidak dipungut subkontrak, tidak
pengamanan,
dikenakan PPN atau
dan/atau bea masuk
PPN dan PPnBM
pembalasan

PMK 253&254
Pembebasan hanya diberikan untuk Bea Masuk, sedangkan PPN/PPnBM harus
dibayar
OBYEK FASILITAS
PMK 176&177
Bahan Baku yang diolah, dirakit atau dipasang, termasuk Bahan
Penolong (yang habis terpakai maupun yang tidak menjadi
bagian integral Hasil Produksi)

PMK 253&254
Bahan Baku yang mendapatkan Pembebasan tidak termasuk
Bahan Penolong
Pengajuan Permohonan Fasilitas

Penerbitan NIPER:
• Simplifikasi persyaratan dari sebelumnya
9 jenis menjadi 6 jenis persyaratan
• persyaratan dalam bentuk soft copy
berupa hasil scan dari dokumen asli.
• Janji layanan : 30 hari dari sebelumnya
45 hari

SK Pembebasan tidak diperlukan lagi


Simplifikasi persyaratan pemberian NIPER
(Dilakukan oleh Kanwil atau KPU)
PMK 253 dan 254 PMK 176 dan PMK 177 (Pasal 3 ayat (2))
Persyaratan Pembuktian
Ada 9 persyaratan: Ada 6 persyaratan (menghilangkan persyaratan terkait profiling kegiatan
• reputasi yang sangat baik; kepabeanan):
• tidak pernah menyalahgunakan
memiliki SPI yang baik • laporan hasil audit oleh auditor
fasilitas kepabeanan dlm 1 tahun
independen dengan opini tidak
terakhir
disclaimer atau adverse; atau
• tidak pernah melakukan kesalahan
• paparan SPI untuk badan usaha
jumlah dan/atau jenis barang dlm 1
yang baru berdiri.
tahun terakhir
• tidak ada tunggakan utang BM&PDRI memiliki IT Inventory memiliki print screen & buku manual
• melakukan pengolahan, perakitan, keterkaitan dg dokumen kepabeanan
dan/atau pemasangan yang hasil dan accessible
produksinya untuk diekspor memiliki nature of business berupa IUI serta perubahannya
• memiliki atau menguasai lokasi badan usaha industri manufaktur
• menyelenggarakan pembukuan
berdasarkan PABU memiliki atau menguasai lokasi bukti kepemilikan atau penguasaan
• mempunyai laporan keuangan yang untuk kegiatan produksi, tempat lokasi
diaudit oleh KAP dengan opini tidak penimbunan Bahan Baku, dan
disclaimer atau adverse tempat penimbunan Hasil Produksi
• mendayagunakan IT Inventory untuk memiliki NIK
pengelolaan atas pemakaian Bahan
memiliki rencana produksi yang jelas adanya alur produksi, rencana
Baku dalam proses produksi badan
Impor, rencana Ekspor, daftar
usaha yang bersangkutan yang dapat
Bahan Baku, daftar Hasil Produksi,
diakses untuk kepentingan pemeriksaan
dan daftar badan usaha penerima
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
subkontrak.
Periode Pembebasan/Jangka Waktu Ekspor
PMK 176&177
• paling lama 12 bulan sejak tanggal pendaftaran PIB; atau melebihi jangka
waktu 12 bulan dengan memperhatikan masa produksi Perusahaan
• Dapat diperpanjang dg syarat:
1. terdapat penundaan ekspor;
2. terdapat pembatalan ekspor atau penggantian pembeli;
3. terdapat kondisi force majeur.

PMK 253&254
Tidak ada ruang untuk dapat diperpanjang, apapun kondisinya
Impor
PMK 176&177
• Perusahaan dapat melakukan Impor Bahan Baku dari:

LDP
KEK GB

Kawasan
KB KITE Bebas

• NIPER Pembebasan/Pengembalian harus dicantumkan pada kolom


pemenuhan persyaratan fasilitas Impor pada PIB

PMK 253&254
Perusahaan dapat melakukan Impor Bahan Baku hanya dari luar daerah
pabean
Jaminan
PMK 176
• Jaminan : sebesar BM dan PPN/PPn BM
• Jaminan dapat berupa corporate guarantee untuk
Perusahaan:
a. berstatus AEO, MITA Prioritas, MITA Non
Prioritas; atau
b.berkategori risiko rendah dengan kondisi
keuangan yang baik (dengan nilai
perbandingan total aset dengan total
liabilitas di atas 110%).

PMK 254
Penggunaan corporate guarantee tidak diatur
Pemeriksaan Pabean
PMK 176
• Apabila ada ketidaksesuaian jumlah dan/atau
jenis barang berdasarkan hasil Pemeriksaan
Pabean:
 Fasilitas tetap diberikan atas barang yang
jumlah dan/atau jenisnya sesuai
 Atas kelebihan yang tidak sesuai, tidak
diberikan Pembebasan
PMK 254
Atas seluruh Impor atas PIB yang diajukan tidak
dapat diberikan Pembebasan dan dilakukan
penelitian atau penyelidikan lebih lanjut.
Pembongkaran/Penimbunan
PMK 176&177
• Pembongkaran / Penimbunan di lokasi selain yang tercantum dalam
NIPER :
– Dengan Permohonan dan persetujuan Ka Kanwil/KPU, atau
– Cukup dengan pemberitahuan kepada Ka Kanwil/KPU untuk
Perusahaan:
a. AEO,
b. MITA Prioritas, dan
c. MITA Non Prioritas,
• Janji Layanan: 5 hari
PMK 253&254
Harus dengan persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah atau KPU
Penyerahan Konversi
PMK 176 & 177
• Konversi  sebelum proses produksi dimulai
• Perubahan Konversi  paling lambat sebelum ekspor
• Saat pengajuan NIPER tidak perlu menyerahkan konversi

PMK 253 & 254


• Konversi  saat pengajuan SKEP Pembebasan
• Produksi Baru/Perubahan Konversi  sebelum proses produksi
Subkontrak
PMK 176&177
• Kegiatan yang dapat disubkontrakkan:
 sebagian dari kegiatan olah, rakit, dan/atau pemasangan Bahan Baku.
 seluruh kegiatan, dalam hal over capacity, khusus untuk Perusahaan
berstatus perusahaan terbuka, AEO, MITA Prioritas dan/atau MITA Non
Prioritas.

Kapasitas Over-
Order Produksi Capacity
• Bila badan usaha tidak tercantum dalam NIPER, harus izin Ka Kanwil/KPU dengan
janji layanan 10 hari kerja
• Subkontrak tidak memenuhi ketentuan: Pembekuan 3 bulan

PMK 253&254
• kegiatan yang dapat disubkontrakkan sepanjang bukan merupakan kegiatan
utama dan bukan pemeriksaan awal, penyortiran, pengepakan, dan/atau
pemeriksaan akhir
• Bila badan usaha tidak tercantum dalam NIPER, harus izin Ka Kanwil/KPU dengan
janji layanan 15 hari kerja
• Subkontrak tidak memenuhi ketentuan: dikenai sanksi administrasi berupa denda
dan pencabutan
Ekspor
PMK 176&177
• Ekspor langsung (sendiri) atas hasil produksi
• Ekspor tidak langsung (melalui perusahaan lain
dalam rangka ekspor barang gabungan), syarat:
a. Antar Perusahaan fasilitas Pembebasan/
Pengembalian;
b. digabungkan dengan Hasil Produksi Perusahaan
lain dan wajib diekspor dalam satu kesatuan
unit; dan
c. Mengikuti ketentuan tata laksana ekspor.

PMK 253&254
• Ekspor harus dilakukan sendiri oleh Perusahaan
Kondisi Force Majeure
PMK 176
• Dibebaskan dari kewajiban bea masuk, PPN atau PPN dan
PPnBM dan/atau sanksi administrasi
• Dengan persetujuan Kepala Kantor Wilayah atau KPU atas
nama Menteri.

PMK 254
• Kondisi force majeur tidak diatur
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (1)
PMK 254 PMK 176
Kewajiban menyerahkan laporan pertanggungjawaban
secara berkala paling lama 6 bulan sekali selama selambat-lambatnya 30 hari sejak berakhirnya
periode Pembebasan periode pembebasan

Harus dilampiri dengan: Harus dilampiri dengan:


• dokumen PIB yang telah mendapatkan • dokumen PIB dan PEB yang telah mendapatkan
persetujuan keluar pejabat bea dan cukai; persetujuan pejabat bea dan cukai (tidak
• dokumen PEB yang telah mendapat persetujuan berlaku jika melalui kantor pabean yang telah
Ekspor; PDE);
• salinan bukti penerimaan transaksi Ekspor • dokumen yang membuktikan adanya transaksi
berupa buku piutang, letter of credit, rekening Ekspor; dan
koran, telegraphic transfer dan/atau dokumen • LPE
yang membuktikan adanya transaksi Ekspor; (ketentuan LPE tidak berlaku bagi perusahaan
• LPE; dan terbuka, AEO, MITA Prioritas, dan MITA Non
• daftar konversi dari pemakaian BB yang Prioritas)
dimintakan Pembebasan
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (2)
Hal PMK 254 PMK 176

Sisa proses produksi waste/scrap yang dijual dikenakan waste/scrap yang dijual berlaku
(waste/scrap) BM sebesar: ketentuan:
• 5% dikalikan harga jual, apabila • Dikenakan BM sebesar:
tarif MFN Bahan Bakunya 5% a. 5% dikalikan harga jual, apabila tarif
atau lebih; atau MFN Bahan Bakunya 5% atau lebih;
• tarif yang berlaku dikalikan atau
harga jual, apabila tarif MFN b. tarif yang berlaku dikalikan harga jual,
Bahan Bakunya kurang dari 5% apabila tarif MFN Bahan Bakunya
kurang dari 5%
• Dikenakan PDRI berdasarkan harga jual;
• Wajib membuat faktur pajak dan
memungut PPN atau PPN dan PPnBM
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (3)
PMK 254 PMK 176
Perlakuan terhadap Hasil Produksi dan Bahan Baku rusak atau reject
Tidak diakomodir adanya Bahan Baku • Atas BB rusak/reject dan HP
rusak atau reject dan Hasil Produksi rusak rusak/reject, harus dimusnahkan.
atau reject. • Jika tidak dapat dimusnahkan, harus
dirusak atau di re-ekspor (untuk BB
rusak/reject).
• pemusnahan, perusakan, atau
reekspor, dapat digunakan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas
Bahan Baku.
• Bentuk pertanggungjawaban:
dikategorikan sebagai waste/scrap.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (4)
PMK 254 PMK 176
Hasil Laporan Pertanggungjawaban
laporan pertanggungjawaban laporan pertanggungjawaban disetujui: jaminan
disetujui: jaminan dikembalikan dikembalikan sebesar bea masuk dan/atau PPN atau
sebesar bea masuk dari Bahan Baku PPN dan PPnBM dari Bahan Baku yang hasil
yang hasil produksinya diekspor produksinya diekspor

laporan pertanggungjawaban tidak laporan pertanggungjawaban tidak diserahkan,


diserahkan atau ditolak sebagian atau ditolak seluruhnya, atau ditolak sebagian:
seluruhnya: a. tidak diberikan Pembebasan >> jaminan cair;
• jaminan dicairkan sebesar bea b. dikenakan sanksi administrasi berupa denda
masuk atas Bahan Baku yang belum sesuai ketentuan kepabeanan; dan
dipertanggungjawabkan atau ditolak c. dikenakan sanksi administrasi berupa denda
pertanggungjawabannya; dan sesuai ketentuan perpajakan.
• Perusahaan dikenai sanksi
administrasi berupa denda
MONITORING DAN EVALUASI
tidak melunasi
utang bea masuk,
PDRI, dan/atau
sanksi administrasi
tidak berupa denda
tidak
mengajukan sampai dengan menyampai
permohonan jatuh tempo
perubahan kan laporan
data NIPER pertanggun
Pembebasan; gjawaban
tidak
tidak menyerahkan
mengembalika dokumen yang
n kelebihan diperlukan dalam
pembayaran
Pengembalian
PEMBEKUAN pelaksanaan
monitoring dan
evaluasi
NIPER
tidak melakukan
Impor atau Ekspor diduga melakukan
dengan fasilitas tindak pidana di
bidang kepabeanan
Pembebasan secara dan cukai dengan
berturut-turut dalam bukti permulaan
jangka waktu periode yang cukup
pembebasan
tidak memenuhi tidak
ketentuan memasang
subkontrak
(berlaku selama papan
3 bulan) nama
telah melunasi
utang bea masuk,
PDRI, dan/atau
sanksi administrasi
Telah berupa denda
Telah
mengajukan sampai dengan menyampai
permohonan jatuh tempo
perubahan kan laporan
data NIPER pertanggun
Pembebasan; gjawaban
Telah
Telah menyerahkan
mengembalika dokumen yang
n kelebihan diperlukan dalam
pembayaran
Pengembalian
PEMBERLAKUAN pelaksanaan
monitoring dan
evaluasi
KEMBALI NIPER
telah melakukan Tidak terbukti
Impor atau Ekspor melakukan tindak
dengan fasilitas pidana di bidang
Pembebasan secara kepabeanan dan
berturut-turut dalam cukai dengan bukti
jangka waktu periode permulaan yang
cukup
pembebasan
telah memenuhi telah
ketentuan
subkontrak memasang
(berlaku selama papan
3 bulan)
nama
PENCABUTAN NIPER (1)
PMK 253 dan 254 PMK 176 dan 177
NIPER dicabut dalam hal Perusahaan: NIPER dicabut dalam hal Perusahaan:
• tidak mengajukan permohonan perubahan • tidak mengajukan permohonan perubahan
data NIPER dalam jangka waktu 30 hari sejak data NIPER dalam jangka waktu 30 hari sejak
tanggal pembekuan NIPER Pembebasan; tanggal pembekuan NIPER Pembebasan;
• tidak melunasi seluruh utang bea masuk, • tidak melunasi seluruh utang bea masuk,
PDRI, dan/atau denda sampai dengan PDRI, dan/atau denda sampai dengan
diterbitkannya surat paksa; diterbitkannya surat paksa;
• terbukti telah melakukan tindak pidana di • terbukti telah melakukan tindak pidana di
bidang kepabeanan berdasarkan putusan bidang kepabeanan berdasarkan putusan
pengadilan pengadilan
• berubah status menjadi Kawasan Berikat • berubah status menjadi Kawasan Berikat
• dinyatakan pailit berdasarkan putusan • dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan; pengadilan;
• mengajukan permohonan untuk dilakukan • mengajukan permohonan untuk dilakukan
pencabutan NIPER pencabutan NIPER
• tidak mengembalikan kelebihan pembayaran • tidak mengembalikan kelebihan pembayaran
Pengembalian Pengembalian
PENCABUTAN NIPER (2)
PMK 253 dan 254 PMK 176 dan 177
NIPER dicabut dalam hal Perusahaan: NIPER dicabut dalam hal Perusahaan:
• tidak melakukan Impor atau Ekspor dengan • Dihapus, masuk ke Pasal Pembekuan
fasilitas Pembebasan secara berturut-turut
dalam jangka waktu 1 tahun;
• tidak melakukan sendiri kegiatan • Dihapus, dapat disubkontrakkan
pengolahan, perakitan, dan/atau
pemasangan;
• melakukan subkontrak tanpa memenuhi • Dihapus, masuk ke Pasal Pembekuan
kriteria dan persyaratan;
• bertindak tidak jujur dalam usahanya, • Dihapus
antara lain membuat konversi yang tidak
benar dan mengakibatkan kerugian negara.
• tidak menyelenggarakan pembukuan • Dihapus
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia;
• mempunyai laporan keuangan yang • Dihapus, diganti dengan “tidak lagi
dinyatakan oleh KAP dengan opini memenuhi persyaratan NIPER”
disclaimer atau adverse;
• tidak memenuhi persyaratan mempunyai • Dihapus
reputasi yang sangat baik;
PENCABUTAN NIPER (3)
PMK 253 dan 254 PMK 176 dan 177
• melakukan pembongkaran • melakukan pembongkaran dan/atau
dan/atau penimbunan Bahan penimbunan Bahan Baku di luar lokasi yang
Baku di luar lokasi yang tercantum tercantum dalam NIPER atau melakukan
dalam NIPER dan tidak diberikan pembongkaran dan/atau penimbunan Bahan
persetujuan oleh Kakanwil; Baku di lokasi yang tidak diberikan
persetujuan oleh Kepala Kantor Wilayah atau
KPU atau tidak diberitahukan kepada Kepala
Kantor Wilayah atau KPU;
• tidak menyimpan dan memelihara • tidak menyimpan dan memelihara dengan
dengan baik buku dan catatan baik pada tempat usahanya laporan
serta dokumen yang berkaitan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang
dengan kegiatan usahanya selama menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang
10 tahun; berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk
data elektronik, serta surat yang berkaitan
dengan kegiatan di bidang kepabeanan
selama 10 (sepuluh) tahun;
PENCABUTAN NIPER (4)
PMK 253 dan 254 PMK 176 dan 177
• tidak menyerahkan buku, catatan, • tidak menyerahkan laporan keuangan,
dan/atau dokumen yang berkaitan buku, catatan dan dokumen yang menjadi
dengan kegiatan usahanya bukti dasar pembukuan, surat yang
berdasarkan Laporan Hasil Audit berkaitan dengan kegiatan usaha
Kepabeanan dan/atau Cukai; termasuk data elektronik, serta surat yang
berkaitan dengan kegiatan di bidang
kepabeanan berdasarkan Laporan Hasil
Audit Kepabeanan dan/atau Cukai;
• tidak memenuhi persyaratan untuk • tidak lagi memenuhi persyaratan untuk
memperoleh NIPER berdasarkan memperoleh NIPER sebagaimana
hasil evaluasi dan monitoring atau dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2);
hasil audit kepabeanan dan/atau
cukai;
Pencabutan karena berubah status menjadi KB
Bahan Baku yang belum Bahan Baku yang belum diselesaikan >> Dapat
diselesaikan >> dapat dijadikan dijadikan saldo awal KB dan diperlakukan
saldo awal KB dan diperlakukan sebagai barang Impor dengan mendapat
sebagai barang Impor dengan penangguhan BM dan PPN/PPnBM tidak
mendapat penangguhan BM dipungut
SANKSI ADMINISTRASI

Atas Bahan Baku dan Hasil


Atas Bahan Baku yang Produksi yang tidak
ditolak sebagian laporan dilaporkan sampai
pertanggungjawabannya dengan periode
Pembebasan selesai

Dalam hal terdapat selisih Laporan


jumlah pemakaian Bahan pertanggungjawaban
Baku berdasarkan hasil tidak diserahkan dalam
pengujian kesesuaian jangka waktu atau ditolak
konversi seluruhnya
KETENTUAN LAIN-LAIN

Hal PMK 254 PMK 176&177


Koordinasi antara DJBC Tidak Diatur IT Inventory dapat diakses
dengan DJP terkait akses bagi kepentingan
terhadap IT Inventory yang pemeriksaan oleh DJP
dimiliki oleh Perusahaan dengan terlebih dahulu
berkoordinasi dengan DJBC
Pemanfaatan fasilitas Perusahaan yang telah Perusahaan yang telah
kepabeanan berupa menerima fasilitas menerima fasilitas
fasilitas Pembebasan dan Pembebasan, tidak dapat Pembebasan/
Kawasan Berikat oleh 1 memanfaatkan fasilitas Pengembalian, dapat
(satu) entitas. kawasan berikat. memanfaatkan fasilitas
kawasan berikat, sepanjang
lokasinya berbeda.
KETENTUAN PERALIHAN (1)

Perusahaan yang telah memiliki


Terhadap impor yang dilakukan
NIPER Pembebasan berdasarkan
berdasarkan PMK 254 dan belum
PMK 254, harus melakukan
diselesaikan, maka laporan
perubahan data NIPER
pertanggungjawaban diselesaikan
Pembebasan paling lambat 12
berdasarkan PMK 254.
bulan sejak berlakunya PMK 176.

Terhadap ekspor Hasil Produksi


yang berasal dari Bahan Baku
berdasarkan PMK 254, dan dari
Bahan Baku berdasarkan PMK
176, laporan
pertanggungjawaban diselesaikan
berdasarkan PMK 176.
KETENTUAN PERALIHAN (2)

Terhadap laporan Terhadap SKEP Pembebasan yang


pertanggungjawaban yang masih masih berlaku pada saat Peraturan
dalam proses pemeriksaan pada saat Menteri ini diberlakukan, dinyatakan
Peraturan Menteri ini diberlakukan, tetap berlaku dan atas PPN atau PPN
diselesaikan PMK 254 dan PPnBM terutang tidak dipungut.

Perusahaan yang telah memiliki NIPER


Pengembalian berdasarkan PMK 253,
harus melakukan perubahan data
Pasal 17 ayat (2) PMK 147 tentang KB
NIPER Pengembalian paling lambat 12
dan Pasal 13 ayat (3) PMK 143 tentang
bulan sejak berlakunya PMK 177.
GB dinyatakan tidak berlaku.
Apabila belum mengajukan dalam
jangka waktu tersebut, NIPER
Pengembalian dibekukan.
PEMBERLAKUAN

PMK 176/177 mulai berlaku setelah 60 (enam puluh) hari


terhitung sejak tanggal diundangkan.
TERIMA KASIH
Contact us:
kitetpb@customs.go.id
Direktorat Fasilitas Kepabeanan-DJBC, Desember
2013

Anda mungkin juga menyukai