Anda di halaman 1dari 64

ISSN 0126-2483

5 Laporan Utama 19 Opini 50 Berbagai Pengetahuan


Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015

Manajamen Risiko DJBC Rubiyantara Karena Indonesia Tak Hanya Bali


Manajemen Risiko (MR) adalah keseluruhan Menjawab Tantangan Implementasi Terdiri dari 17.504 pulau, Indonesia
sistem di sebuah instansi yang mengintegrasikan ­Peraturan Menteri Keuangan Republik ­menawarkan banyak surga dunia
Good Governance dan seluruh sistim manajemen ­Indonesia Nomor 132/PMK.10/2015 di ­dalamnya.
pengawasan yang ada.

Upaya
Menjadikan
Manajemen Risiko
Sebagai Pondasi
untuk DJBC yang
Lebih Baik

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 1


9 77D126 248DD6 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015
KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
MENGUCAPKAN

Selamat
Tahun Baru
Hijriah 1437
Mari tanamkan semangat perubahan

2 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Dari Redaksi

S
Terbit Sejak 1968
ejak diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 Izin Direktur Perkembangan Pers No. 332/Dir.PK/II tanggal 25 April 1968 dan
tentang Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian Keuangan, Direktorat diperbaharui dengan Keputusan Menteri Penerangan Nomor 01331/SK/
DIRDJEN-PG/SIT/1972 tanggal 20 Juni 1972
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebagai instansi yang berada di bawah langsung
Kementerian Keuangan telah menerapkan manajemen risiko sebagai upaya
PELINDUNG
menanggulangi risiko (mitigasi) yang dihadapi oleh organisasi. Manajemen risiko DJBC DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
saat ini akan bersifat lebih corporate, artinya manajemen risiko yang memandang Heru Pambudi, S.E., LLM
organisasi secara komprehensif, dan melihat berbagai aspek yang berisiko
menghambat atau menggagalkan pencapaian tujuan organisasi. Risiko-risiko inilah PENASEHAT
yang perlu dimitigasi untuk menemukan tindakan pencegahannya. SEKRETARIS DITJEN BEA DAN CUKAI
Direktur Jenderal Bea dan Cukai menginstruksikan bahwa saat ini terdapat Drs. Kushari Suprianto, M.M., M.E
empat bidang yang wajib mendapatkan prioritas penanganan risiko. Keempat bidang DIREKTUR TEKNIS KEPABEANAN
tersebut diantaranya pengoptimalan penerimaan, penegakan hukum, pengoptimalan -
pengawasan, serta penegakan citra organisasi DJBC. Kedepan DJBC juga akan
memiliki Unit Eselon II baru bernama Direktorat Penerimaan dan Perencanaan DIREKTUR CUKAI
Strategis yang berfungsi menangani masalah penerimaan, manajemen risiko, Ir. Muhamad Purwantoro, MA
perencanaan strategis serta transformasi kelembagaan. Redaksi Warta Bea Cukai
DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN
secara khusus mengulas tentang perkembangan manajemen risiko yang diterapkan Kukuh Sumardono Basuki S.E., M.Sc
oleh DJBC dalam rubrik Laporan Utama.
Sementara itu menyikapi perekonomian nasional yang melambat, DJBC sebagai DIREKTUR AUDIT
salah satu instansi yang memiliki fungsi fasilitasi perdagangan dan industri melakukan Muhammad Sigit, Ak, MBA
langkah cepat (fast response) dengan melakukan perubahan Peraturan Pemerintah
DIREKTUR PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN
(PP) Nomor 39 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat. Beberapa ketentuan Ir. Harry Mulya, M.Si
tambahan akan dimasukan dalam PP tersebut, diantaranya mengenai pembentukan
Gudang Berikat sebagai Pusat Logistik Berikat yang diyakini akan menurunkan DIREKTUR INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI
biaya logistik dan meningkatkan investasi di Indonesia. Kick of meeting pembahasan Ir. B. Wijayanta Bekti Mukarta, M.A
perubahan PP 32/2009 kami hadirkan dalam rubrik Direktorat dan Pusat.
Wacana ekstensifikasi Barang Kena Cukai (BKC) mencuat dalam acara Forum DIREKTUR KEPABEANAN INTERNASIONAL
DR. Robert Leonard Marbun,S.IP.,MPA
Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2015. Dalam acara
tersebut, hadir Mr. Rob Precee pembicara dari Centre for Customs and Excise Studies, KEPALA PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN
Charles Sturt University. Menurut Mr. Rob di negara-negara ASEAN sebagian besar DAN CUKAI
telah mengenakan cukai terhadap tembakau, truk, bis, motor, tempat hiburan malam, Ir. Oentarto Wibowo, M.P.A
dan sebagian kecil juga mengenakan cukai terhadap wahana rekreasi berupa tempat
golf, serta perjudian. Pembahasan FGD BKC juga kami ulas dalam rubrik Direktorat KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA
DAN CUKAI
dan Pusat. Ir. Agus Hermawan , MA
Kabut asap yang sedang menyelimuti Pekanbaru tidak mengahalangi kami untuk
mengangkat Profil Kantor yang memiliki daerah pengawasan dan pelayanan cukup TENAGA PENGKAJI BIDANG PELAYANAN DAN
luas ini, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI
TMP) B Pekanbaru. Sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, komoditas Erwin Situmorang, S.Sos.,M.M.

Pekanbaru didominasi kekayaan alam terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa TENAGA PENGKAJI BIDANG PENGAWASAN DAN
sawit, dan perkebunan serat. Oleh sebab itu penerimaan negara pun disumbang PENEGAKAN HUKUM KEPABEANAN DAN CUKAI
dari kegiatan ekspor komoditas tersebut. Memanfaatkan lokasi liputan, redaksi Sugeng Aprianto, S.Sos., M.Si.
menyempatkan untuk berkunjung ke Kesultanan Siak, sebuah kerajaan bahari yang
kuat dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan TENAGA PENGKAJI BIDANG PENGEMBANGAN
Semenanjung Malaya (1723-1945). Foto-foto Kesultanan Siak Sri Inderapura kami KAPASITAS KINERJA ORGANISASI KEPABEANAN DAN
CUKAI
hadirkan dalam rubrik Galeri Foto. M. Agus Rofiudin, S. Kom., M.M.
Masih banyak informasi menarik lainnya yang
kami kemas dalam berbagai rubrik. Sumbangan ide, PENGARAH
saran, dan kritik yang membangun untuk kemajuan DIREKTUR PENERIMAAN DAN PERATURAN
Majalah WBC ini kami tunggu. Kontribusi langsung KEPABEANAN DAN CUKAI
Anda dengan mengirimkan tulisan dan foto juga kami -
apresiasi. PEMIMPIN REDAKSI
Selamat membaca! KASUBDIT HUMAS DAN PENYULUHAN
Pemimpin Redaksi Haryo Limanseto, S.Sos., M.Si.
Haryo Limanseto
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Ralat WBC Volume 47, Nomor 9, September 2015, halaman 56, rubrik Ruang Arief Rahman Hakim, Rinto Setiawan, Ricky M. Hanafie
Kesehatan, ditambahkan penulis M. A. Ika Mauliana S. REDAKTUR
Isro’ah Laeli Rahmawati, Intania Riza Febrianti,
Majalah Warta Bea dan Cukai diterbitkan oleh Subdirektorat Humas dan Penyuluhan, Direktorat Wahyuddin, Yella Meisha Indika, Dara Rahmania,
Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai – ­Kementarian Sumardian Wahyudiati, Muparrih
Keuangan Republik Indonesia
FOTOGRAFER
Redaksi menerima kiriman foto, artikel dan surat untuk keperluan konten majalah ini. Abdur Razaq Aghni, Wahyu Valti Raja Monang
Setiap pengiriman dialamatkan melalui surat elektronik ke majalah.wbc@customs.go.id
dan majalah_wbc@yahoo.com dengan disertai identitas lengkap pengirim dan nomor telepon REPORTER
yang dapat dihubungi. Agar menuliskan nama kolom dalam subyek surat elektronik. Piter Pasaribu, Aris Suryantini, Desi Andari Prawitasari,
Supomo, Andi Tria Saputra, Kitty Hutabarat, Syahroni,
ALAMAT REDAKSI Supriyadi Widjaya.
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Jl. Jend. Ahmad Yani (By Pass) Jakarta Timur SEKRETARIAT
Telp: (021) 478 60504, (021) 478 65608, (021) 489 0308 ext. 820-821-822 Indah Widaryati, Rudi Andrian
e-Mail : majalah_wbc@yahoo.com dan majalah.wbc@customs.go.id.
Follow: @Warta_BeaCukai WartaBeaCukai
Volume 47, Nomor
Volume10, Oktober
47, Nomor 2015
10, Oktober 2015 33
daftar isi
Laporan Utama Direktorat/ Pusat 33 KPPBC Sidoarjo Resmi
Beroperasi
5 Upaya Menjadikan Manajemen 22 Kebijakan Penambahan Barang 35 Kemenkeu Gelar Bakti Sosial
Risiko Sebagai Pondasi Untuk Kena Cukai Menjadi Tema Focus di Rusun Marunda
DJBC Yang Lebih Baik Group Discussion
36 PERANGI NARKOTIKA, DJBC
8 Mengelola Manajemen 23 Kick Off Meeting Peraturan SUKSESKAN TIGA PENEGAHAN
Risiko DJBC Pemerintah Nomor 32 PENYELUNDUPAN SABU
Tahun 2015 Tentang Tempat
11 Manajemen Risiko DJBC Penimbunan Berikat 39 BEA CUKAI PONTIANAK
Saat ini Bersifat Corporate MUSNAHKAN SENJATA API
25 Australian Border Force DAN AMUNISI
Galeri Foto Serahkan 5 Ekor Anjing Pelacak
40 Kapal Patroli BC Tegah Tanker
Asing Bermuatan CPO

41 CUSTOMS GOES TO SCHOOL

42 Warga Bogor Heran Bea Cukai


ada di Lapangan Sempur

44 SOSIALISASI MPN G-2

45 CUSTOMS VISITS CUSTOMER


“MENJALIN SINERGI,
MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN”

14 Kesultanan Siak Sri Inderapura 27 Workshop on Time 47 SURVEY KEPUASAN PENGGUNA


Release Study (TRS) JASA UNTUK PELAYANAN
Profil Kantor 28 Penilaian Kantor Pelayanan
DJBC YANG LEBIH BAIK

16 KPPBC TMP B Pekanbaru Percontohan (KPPc) Tingkat 48 Travel Notes


Emban Amanah dengan Kementerian Keuangan
Integritas dan Wibawa Tahun 2015 50 Berbagi Pengetahuan
Opini Sisi Pegawai 52 Bea Cukai Menjawab
19 MENJAWAB TANTANGAN 30 Supraptono:
IMPLEMENTASI PERATURAN DJBC Harus Menjadi 53 Ruang Kesehatan
MENTERI KEUANGAN Role Model Bagi Instansi Lain
REPUBLIK INDONESIA 54 Hobi dan Komunitas
NOMOR 132/PMK.010/2015
Seputar Bea Cukai 56 Event
32 DARWIN AMBON
YACHT RACE TAHUN 2015 58 Feature
62 Sejarah

4 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Laporan Utama

Upaya Menjadikan
Manajemen Risiko
Sebagai Pondasi untuk
DJBC yang Lebih Baik
Manajemen Risiko (MR) adalah keseluruhan sistem di sebuah instansi
yang mengintegrasikan Good Governance dan seluruh sistem manajemen
pengawasan yang ada, dalam rangka pencapaian tujuan instansi dengan
penekanan pada pengidentifikasian dan pengendalian risiko, baik yang
timbul dari berbagai pihak terkait, baik internal maupun eksternal, oleh
faktor-faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan kebijakan
pemerintah, maupun karena kegagalan perencanaan, implementasi,
sistim pendukung instansi.

D
asar Hukum penerapan MR perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berhasil apabila identifikasi risiko
adalah Peraturan Menteri kinerja. telah mencerminkan potret risiko
Keuangan Nomor 191/ Mengenai manfaat yang akan riil (existing) suatu Unit dengan
PMK.09/2008 tanggal 24 diperoleh dengan penerapan MR berdasarkan pada SOP sebagaimana
Nopember 2008 Tentang Penerapan adalah menghindarkan terjadinya process business unit tersebut, dan
Manajemen Risiko Di Lingkungan hal-hal yang tidak diharapkan dalam penanggulangan (mitigasi) atas risiko
Departemen Keuangan. bentuk keluhan maupun keberatan memperhatikan selera risiko untuk
Dengan diterbitkannya PMK 191/ dari para pemangku kepentingan menentukan prioritas risiko sehingga
PMK.09/2008, bagi Direktorat Jenderal (stakeholder), memberikan rencana tindak dapat lebih tepat
Bea dan Cukai (DJBC) tentunya perlindungan kepada Unit Eselon I sasaran.
penerapan MR memiliki tujuan dan sebagai akibat kegagalan manusia, Sebagai Ketua MR, Sigit memiliki
manfaatnya. Tujuannya adalah untuk proses dan sistim dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab untuk
mengantisipasi dan menangani risiko efisiensi, reputasi, tingkat kepercayaan menjalankan kepemimpinan dan
secara efektif dan efisien. Disamping dari stakeholder. menetapkan arah kebijakan bagi MR
juga untuk mengidentifikasi, mengukur Ketua Manajemen Risiko di unit Eselon I, mengembangkan
dan mengendalikan risiko serta merangkap Anggota Komite kerangka kerja dan kebijakan
memelihara kinerja manajemen MR, Muhammad Sigit, yang juga operasional MR Unit Eselon I secara
risiko serta untuk mengintegrasikan merupakan Direktur Audit DJBC, terpadu dan menyeluruh, kapabilitas
proses manajemen risiko ke dalam menyatakan, penerapan MR dianggap dan keandalan dalam analisis risiko

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 5


Laporan Utama

Kunci keberhasilan penerapan MR adalah komitmen terhadap kebijakan, proses dan rencana tindakan.

dan pelaporannya. Disamping itu b. Tahun 2014 (UPR sampel Puski Risiko Unit Eselon I Kepada
juga memastikan profil risiko sesuai dan Kanwil DJBC Sumatera Menteri Keuangan dan para
dengan selera risiko yang telah Bagian Selatan) stakeholder seperti diamanatkan
ditetapkan, mengembangkan dan c. Tahun 2015 (UPR sampel dalam PMK 191/PMK.09/2008
memantau berbagai indikator risiko Direktorat Audit, Sekretariat, (dalam proses);
utama, mengkomunikasikan profil Kanwil DJBC Jawa Tengah 7. Menyusun SOP, flowchart
risiko kepada pemangku kepentingan dan DIY dan KPU DJBC Tipe B dan Term of Reference (TOR)
(stakeholder) terkait, termasuk Batam). SIMEKO (Sistim Manajemen
mengembangkan kompetensi SDM 2. Menyusun arah kebijakan Risiko) dan sedang dalam proses
dalam analisis risiko serta dalam strategis Penerapan MR penyelesaian Sistim Informasi
manajemen sistim dan data untuk 3. Pembentukan Komite Manajemen dimaksud;
menunjang program MR Unit Eselon I. Risiko dengan menerbitkan 8. Membuat konsep Keputusan
“Sejak tahun 2010 internalisasi MR Keputusan Direktur Jenderal Bea Direktur Jenderal Bea dan Cukai
kepada pegawai DJBC diberikan dalam dan Cukai nomor 98/BC/2015; tentang Karakteristik Risiko Kunci
bentuk sosialisasi dan asistensi,” 4. Melaksanakan Rapat Komite MR DJBC dan Risiko Kunci DJBC.
ungkapnya dan Sigit memaparkan semester I 2015 pada tanggal 15
kebijakan MR yang diterapkan di DJBC dan 24 Juli 2015; Tantangan Penerapan MR
sejak tahun 2013 berupa : 5. Membuat dan menyusun di DJBC
1. Asistensi kepada setiap UPR Keputusan Direktur Jenderal
(Unit Pemegang Risiko) dengan Bea dan Cukai tentang Selera Berdasarkan Laporan Manajemen
prioritas UPR yang dijadikan Risiko DJBC (Keputusan Direktur Risiko Semester I Tahun 2015 atas 28
sample TKPMR) yaitu : Jenderal Bea dan Cukai Nomor Unit Pemilik Risiko, diperoleh data,
a. Tahun 2013 (UPR sampel KEP-103/BC/2015 tentang Selera jumlah total risiko yang berhasil
Direktorat IKC, Kanwil DJBC Risiko Direktorat Jenderal Bea dan diidentifikasi sebanyak 540 buah
Jawa Barat dan Kanwil DJBC Cukai) risiko yang terbagi dalam : Risiko
Maluku Papua dan Papua 6. Menyusun laporan MR DJBC Level Tinggi sebanyak 92 buah, Risiko
Barat) sebagai paparan (Exposure) Level Sedang sebanyak 249 buah dan

6 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Laporan Utama

Risiko Level Rendah sebanyak 199 sudah terkalibrasi,” Sigit memaparkan


buah. Dari jumlah tersebut sebanyak tentang manfaat MR bagi suatu
344 risiko masuk kedalam risiko-risiko organisasi.
yang wajib dilakukan mitigasi. Dan Lantas apa pengaruhnya
sebanyak 206 risko berada di luar bagi organisasi jika MR itu gagal
selera risiko, sehingga tidak wajib diterapkan? dan bagaimana pula
dilakukan mitigasi. pengaruhnya buat organisasi jika MR
Pada Rapat Komite MR tanggal berhasil diterapkan? Mengenai hal
24 Juli 2015, Direktur Jenderal Bea itu Sigit menjelaskan, jika MR gagal
dan Cukai, Heru Pambudi, sebagai diterapkan, hal itu menunjukkan
Ketua Komite Manajemen Risiko organisasi akan rentan terhadap
mengintruksikan 4 bidang yang wajib ketidakpastian, namun jika MR
mendapat prioritas penanganan risiko Jika MR berhasil diterapkan berhasil diterapkan maka organisasi
di semua UPR, yaitu : lebih imun dan adaptif terhadap
maka organisasi lebih imun
1. Optimalkan penerimaan ketidakpastian, diharapkan MR dapat
kepabeanan dan cukai dan adaptif terhadap berperan sebagai early warning system
2. Penegakan hukum (eksternal dan ketidakpastian, diharapkan karena telah memiliki identifikasi atas
internal) MR dapat berperan risiko dan mitigasinya.
3. Optimalkan pengawasan di semua sebagai early warning Namun bukannya tanpa hambatan
lingkup tugas DJBC system karena telah ketika penerapan MR diberlakukan.
4. Tegakkan citra instansi Seperti penuturan Sigit, dalam
memiliki identifikasi atas
Implementatif direktif Direktur penerapan MR di DJBC ada beberapa
Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai pada risiko dan mitigasinya. hal yang menjadi kendala atau
pelaksanaan PMK 191/PMK.09/2008 tantangan dalam pelaksanaannya.
adalah sebagai berikut : Muhammad Sigit Hal-hal yang cukup menjadi tantangan
a. Semua UPR wajib Ketua Manajemen Risiko tersebut antara lain :
mengindentifikasi risiko-risiko 1. Belum kuatnya komitmen dari
dalam lingkup direktif Dirjen Bea segenap pimpinan dan pegawai
dan Cukai tersebut pengelolaan risiko, juga menjadi DJBC tentang pentingnya MR
b. Identifikasi risiko-risiko yang faktor kuncinya. 2. Belum tersedianya Sistim
termasuk dalam lingkup direktif Termasuk juga kesadaran tiap Teknlogi Informasi MR sebagai
Dirjen BC tersebut, wajib orang terhadap prinsip-prinsip “tools” yang dapat membantu
dituangkan dalam Laporan pengelolaan risiko, kebijakan meningkatkan efisiensi dan
Manajemen Risiko Semester I pengelolaan risiko yang merinci efektifitas pelaporan MR, serta
tahun 2016 peranan dan tanggunjawab dari handal dalam menyediakan
c. Semua risiko yang termasuk dalam pimpinan dan staf Unit Eselon I, informasi terkini (up to date)
lingkup direktif Dirjen Bea Cukai pelatihan MR (umum dan detail) sebagai bahan pertimbangan
tersebut berada di atas garis untuk pimpinan dan staf, pemantauan kebijakan strategis bagi pimpinan
Selera Risiko DJBC (artinya : wajib terus menerus mengenai status 3. Belum adanya pengaturan
dilakukan mitigasi) pengelolaan risiko dan re-inforcement mengenai kewenangan Ketua MR
d. Mitigasi/ langkah penanganan (penguatan) yang mencakup Key untuk mengkalibrasi hasil laporan
risiko atas 4 bidang tersebut harus Performance Indicator (KPI), evaluasi MR dari UPR.
mencakup proses bisnis hingga individual, remunerasi dan sanksi. 4. Unit pengelola (administrator
tingkat operasional. “Berbicara mengenai evaluasi hal ini manajemen risiko) tingkat Komite
dilakukan oleh Itjen VII Kemenkeu Manajemen Risiko masih berada
Lebih lanjut Sigit menyatakan, dan oleh Dit. IKC untuk revisi dan pada level eselon III, sementara
untuk menilai bahwa MR yang asistensinya,” Sigit menuturkan. tugas dan fungsinya diantaranya
diterapkan tersebut sukses atau gagal, “Manfaat yang bisa diambil adalah menjadi koordinator atau
hal itu dilakukan dengan cara penilaian dengan menerapkan MR dalam mediator bagi seluruh unit eselon
TKPMR oleh Inspektorat Jenderal VII suatu organisasi adalah seluruh II di lingkungan DJBC
Kementerian Keuangan. Yang menjadi risiko yang mencakup pengambilan 5. Kurangnya sumber daya manusia
faktor kunci keberhasilannya adalah keputusan, prosedur operasi, program dan sarana prasarana pendukung
komitmen terhadap kebijakan, proses kerja dan sikap dalam bekerja telah pada Subdit Manajemen Risiko
dan rencana tindakan. Penetapan teridentifikasi, dan terdapat program selaku pengelola Manajemen
pihak yang bertanggungjawab mitigasi yang terencana dan terukur Risiko DJBC.
untuk mengkoordinasikan proses atas risiko-risiko tersebut, artinya (Ariessuryantini)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 7


Laporan Utama

Mengelola Manajemen
Risiko DJBC

Salah satu rencana Subdit MR. Mewujudkan Subdit Manajemen Risiko sebagai basis pengelolaan dan pengembang an MR DJBC di tingkat nasional.

P
eraturan Menteri Keuangan 2. 2 (dua) orang pejabat Eselon Direktur Audit, yaitu Muhammad
nomor: PMK 191/ PMK.09/2008 II sebagai anggota, dimana Sigit; dan
telah mengisyaratkan salah satunya ditunjuk Ketua c. Anggota Komite Manajemen
bahwa setiap unit Eselon I di Manajemen Risiko. Risiko, dijabat oleh Direktur
lingkungan Departemen Keuangan Berdasarkan Keputusan Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai,
(kini: Kementerian Keuangan) harus Jenderal Bea dan Cukai nomor : 98/ yaitu B. Wijayanta B.M.
menerapkan dan mengembangkan BC/2015 tanggal 9 Juli 2015 tentang Sedangkan pada tingkat
Manajemen Risiko (MR) di lingkungan “Perubahan Ketiga Atas Keputusan operasional pengendalian atas
masing-masing. Selanjutnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai pelaksanaan MR dilakukan oleh
diatur masalah ruang lingkup nomor: KEP-90/BC/2012 Tentang masing-masing unit Eselon II, kecuali
pengendaliannya, yang meliputi Pembentukan Tim Manajemen Risiko tenaga pengkaji. Para pejabat
pengendalian tingkat kebijakan dan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea Eselon II inilah yang dalam PMK
pengendalian tingkat operasional. dan Cukai, susunan Komite MR DJBC 191/ PMK.09/2008 dikenal dengan
Pengendalian tingkat kebijakan adalah sebagai berikut : nama Pemilik Risiko, sedangkan unit
dilakukan oleh Komite Manajemen a. Ketua Komite Manajemen Risiko, setingkat direktorat/ kantor wilayah/
Risiko yang keanggotannya disusun dijabat oleh Direktur Jenderal, pusat/ kantor pelayanan utama yang
sebagai berikut : yaitu Heru Pambudi; dipimpinnya disebut Unit Pemilik
1. Pimpinan unit Eselon I sebagai b. Ketua Manajemen Risiko Risiko (UPR).
Ketua Komite Manajemen Risiko; merangkap Anggota Komite Di dalam setiap UPR, dibentuk
dan Manajemen Risiko, dijabat oleh struktur MR yang terdiri dari :

8 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Laporan Utama

Pemilik Risiko yang dijabat oleh Wijayanta B.M, Sebenarnya sesuai


Pejabat Eselon II; amanat PMK 191/ PMK.09/2008, yang
Koordinator MR, yaitu seluruh pokok :
pejabat Eselon III dan/ atau salah satu Pertama,Rapat Komite
pejabat fungsional yang ditunjuk oleh Manajemen Risiko, dalam rangka
Pemilik Risiko; dan menetapkan kebijakan, strategi dan
Administrator MR, yaitu pejabat metodogi pelaksanaan Manajemen
Eselon IV yang ditunjuk oleh Pemilik Risiko tingkat Eselon I. Rapat ini wajib
Risiko. dilakukan secara berkala 6 bulan
sekali.
Mengenai tugas masing-masing Kedua, Rapat Ketua Manajemen
pejabat tersebut adalah sebagai Risiko dengan para UPR, yang
berikut : bertujuan untuk menganalisis profil Sebenarnya ke depan,
1. Pemilik Risiko mempunyai tugas : risiko dan rencana penanganan risiko, dimungkinkan juga setiap
- Memastikan proses MR di serta memberikan rekomendasi
UPR untuk melakukan
unitnya telah sesuai dengan mengenai rencana dan strategi
kebijakan dan prosedur yang MR kepada Komite MR. Rapat ini audit tingkat keberhasilan
ditetapkan; diselenggarakan secara berkala setiap tersebut secara mandiri.
- Mengendalikan risiko di unitnya 3 bulan sekali.
dengan batasan risiko yang Ketiga, Rapat MR disetiap UPR, B. Wijayanta B.M
ditetapkan Komite MR; dan yang bertujuan untuk memastikan Anggota Komite M ­ anajemen
- Melaporkan profil risiko di proses MR di unitnya telah sesuai Risiko (Direktur Informasi
satuan unit kerjanya kepada dengan kebijakan dan prosedur, ­Kepabeanan dan Cukai)
Komite MR melalui rapat serta mengendalikan risiko di unitnya
bersama Ketua MR setiap dengan batasan risiko yang telah
triwulan. ditetapkan (biasa disebut sebagai toleransi bagi UPR. Bahwa toleransi
- Kewenangan Pemilik Risiko, Selera Risiko). ini kaitannya dengan Selera Risiko
yaitu : Sub Direktorat Manajemen Risiko, DJBC yang telah ditetapkan melalui
- Menetapkan profil risiko di unit lanjut Wijayanta, juga secara rutin Keputusan Direktur Jenderal Bea
masing-masing; dan melaksanakan asistensi kepada UPR dan Cukai nomor: KEP-103/BC/2015
- Menunjuk Koordinator MR untuk meningkatkan pemahaman tanggal 29 Juli 2015 tentang “Selera
dan Administrator MR di unit dalam penyusunan laporan MR. Selain Risiko Direktorat Jenderal Bea dan
masing-masing. itu, dari pihak Inspektorat Jenderal, Cukai”. Maksudnya adalah, untuk
2. Koordinator MR mempunyai tugas : dalam hal ini Inspektorat Bidang VII, risiko-risiko yang berada pada level
- Memahami kebijakan, setiap semester juga melakukan audit tinggi (merah) dan sedang (kuning),
pedoman, prosedur, proses, atas pelaksanaan MR. Hasil audit kecuali level sedang (kuning) dengan
rencana penanganan dan profil inilah yang nantinya akan menentukan kondisi tingkat konsekuensi rendah
risiko di satuan unit kerjanya; tingkat kematangan (TKPMR) dan tingkat kemungkinan tinggi,
- Mengarahkan dan memantau penerapan MR di DJBC. wajib dilakukan mitigasi (penanganan
penerapan program MR di “Kedepan, dalam rangka risiko). Sedangkan terhadap risiko-
unitnya masing-masing; mengkalibrasi semua risiko yang risiko selain pada level dan kondisi itu,
- Mengkoordinasi proses telah dilaporkan setiap UPR, subdit tidak perlu dimitigasi, namun tetap
identifikasi, analisis, mitigasi MR juga telah mempunyai beberapa dilakukan monitoring saja.
dan pelaporan risiko; serta konsep kegiatan dan sedang dalam
- Berkoordinasi dengan Ketua taraf mematangkannya. Pada Tugas dan Wewenang Eselon I
MR dalam rangka mengelola intinya rancangan kegiatan tersebut Kepada Para Pemilik Risiko
risiko di unitnya. bertujuan untuk meningkatkan akurasi
dan validitas profil risiko, yang pada Sebagai Ketua Komite Manajemen
Lantas, mekanisme dan sistim apa gilirannya akan sangat membantu Risiko DJBC, Direktur Jenderal Bea dan
yang digunakan untuk memastikan pimpinan dalam mengambil Cukai memiliki tugas untuk melakukan
proses MR di unit masing-masing keputusan dan kebijakan strategis pengawasan, menetapkan kebijakan,
telah dilaksanakan sesuai dengan terkait dengan penanganan risiko strategi dan metodologi MR tingkat
kebijakan dan prosedur yang berlaku, unit Eselon I,” Wijayanta menjelaskan Eselon I. Untuk menjalankan tugas ini,
menurut Anggota Komite Manajemen rencana-rencana yang akan dijalankan. Dirjen memiliki kewenangan untuk
Risiko, yang dijabat oleh Direktur Selanjutnya Wijayanta menentukan Selera Risiko (tingkat
Informasi Kepabeanan dan Cukai, B. menjelaskan terkait mengenai batasan risiko yang bersedia diambil instansi

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 9


Laporan Utama

Yang diharapkan “Sebenarnya kedepan,


dengan penerapan dimungkinkan juga setiap UPR
MR ditingkat untuk melakukan audit tingkat
pemegang keberhasilan tersebut secara mandiri.
risiko, Wijayanta Itulah yang dikenal sebagai RMSA
mengungkapkan, singkatan dari Risk Management Self
sebagai satuan unit Assessment. Posisi terakhir, konsep
dibawah unit Eselon ini masih sedang digodok di tingkat
I DJBC, manfaat Kementerian. Kita tunggu saja
yang diharapkan hasilnya,” Wijayanta menjelaskan
adalah sejalan mengenai audit keberhasilan secara
dengan harapan mandiri untuk UPR.
diterapkannya MR Mengenai adakah rencana
pada level Eselon I, format baru atau hal baru dalam
yaitu, menghindari memetakan atau memitigasi suatu
terjadinya hal-hal risiko untuk tahun mendatang,
dalam upayanya mewujudkan tujuan yang tidak diharapkan dalam bentuk Wijayanta menyatakan, hal itu sampai
atau sasaran yang dikehendaki). keluhan maupun keberatan dari para saat ini belum ada. Tapi mengingat
Para Unit Pemilik Risiko pada pemangku kepentingan (stakeholder), pemberlakuan PMK 191/PMK.09/2008
proses manajemen risiko memiliki memberikan perlindungan akibat sudah cukup lama, yaitu sejak tahun
tugas sebagai berikut : kegagalan manusia, proses dan sistim, 2009, dan sejalan dengan dinamika
a. Memastikan proses MR di unitnya dan meningkatkan efisiensi, reputasi, kebutuhan organisasi, tidak tertutup
telah sesuai dengan kebijakan dan tingkat kepercayaan dari para kemungkinan akan dilakukannya
prosedur yang ditetapkan; pemangku kepentingan. revisi terhadap PMK 191/ PMK.09/
b. Mengendalikan risiko di unitnya Sedangkan untuk menentukan 2008. Sehingga kalau hal itu benar-
dengan batasan risiko yang telah indikator keberhasilan penerapan benar terlaksana, maka akan
ditetapkan Komite MR; dan MR ditingkat pemegang risiko sangat dimungkinkan munculnya
c. Melaporkan profil risiko di satuan menurutnya sampai saat ini baru beberapa pasal baru guna penajaman
unit kerjanya kepada Komite MR dikenal dengan cara penentuan implementasi MR di Lingkungan
melalui rapat bersama Ketua MR TKPMR saja, yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan umumnya,
setiap triwulan. Inspektorat Bidang VII. Sesuai dan khususnya di Direktorat Jenderal
lampiran Keputusan Menteri Bea dan Cukai.
Dalam menjalankan tugasnya ini, Keuangan nomor : 183/ KMK.01/
mereka memiliki kewenangan untuk 2013 tanggal 17 April 2013, telah Subdit Manajemen Risiko
menetapkan profil risiko di unitnya ditetapkan target TKPMR di Selaku Pengelola MR
serta menunjuk Koordinator dan lingkungan Kementerian Keuangan,
Administrator MR yang bertanggung yaitu : Subdit Manajemen Risiko DJBC
jawab langsung dalam proses MR - Tahun 2014: level 4 (risk managed) selaku pengelola Manajemen Risiko
dalam operasionalnya sehari-hari. dari skala 5 DJBC, sejak diterbitkannya PMK 191/
Terhadap UPR juga dilakukan - Tahun 2019: level 4 (risk managed) PMK.09/2008 sampai dengan TKPMR
evaluasi. Pelaksanaan evaluasi yang dari skala 5 2014 telah melakukan beberapa
berjalan saat ini adalah : - Tahun 2024: level 5 (risk enabled) kegiatan yaitu selama periode
a. Penyampaian Laporan MR oleh dari skala 5 2009 s.d 2014 dan Periode 2012 s.d
para UPR tiap semester; sekarang. Meliputi :
b. Melalui rapat MR yang Setiap semester, Inspektorat Periode 2009 s.d 2012
diselenggarakan setiap UPR; dan Bidang VII melakukan audit dalam 1 Kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Melalui audit TKPMR oleh rangka penentuan TKPMR ini. Audit ini adalah :
Inspektorat Bidang VII per meliputi 4 aspek, yaitu : a. Pembentukan Komite
semester. 1. Kepemimpinan, dengan bobot Manajemen Risiko sesuai
penilaian 15%; dengan Keputusan Dirjen Bea
Apabila diperlukan, dapat juga 2. Proses Manajemen Risiko, dengan dan Cukai Nomor KEP-08/
dilakukan mekanisme review yang bobot penilaian 45%; BC/2009 tanggal 30 Januari
dilakukan oleh pihak independen yang 3. Aktivitas penanganan risiko, 2009 tentang Pembentukan
ditunjuk sesuai keputusan Komite dengan bobot penilaian 25%; dan Komite MR dan Penunjukan
MR, atas implementasi MR untuk 4. Hasil penerapan manajemen risiko, Ketua MR DJBC
menjamin efektivitasnya. dengan bobot penilaian 15%. b. Keputusan Dirjen Bea dan Cukai

10 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Laporan Utama

nomor KEP-90/BC/2012 tentang dan pengembangan MR DJBC di Ketua MR untuk dapat melakukan
Pembentukan Tim MR DJBC tingkat nasional. kalibrasi data profil risiko yang
c. Koordinasi, sosialisasi dan 2. DJBC memiliki profil dan mitigasi dilaporkan dalam laporan MR oleh
asistensi internal dan eksternal: risiko nasional UPR.
TOT (Training of Trainer) MR 3. Mengajukan kembali usulan 4. Dan prioritas yang akan
dengan peserta Pejabat Eselon revisi PMK 191/PMK.09/2008 segera dilakukan Subdit
III dan Eselon IV yang akan sebagaimana telah diusulkan Manajemen Risiko saat ini adalah
menjadi Koordinator MR dan sebelumnya sesuai surat Direktur pembangunan Sistem Informasi
Administrator MR sebagaimana IKC nomor S-966/BC.9/2014 Manajemen Risiko (SIMEKO)
disampaikan dalam Executive tanggal 3 Desember 2014 dengan sebagaimana diamanatkan dalam
Summary Laporan Penerapan menambahkan pasal tentang PMK 191/PMK.09/2008.
MR DJBC tahun 2010. pemberian kewenangan kepada (Ariessuryantini)

2. Periode 2012 s.d sekarang


Kegiatan yang sudah dan sedang
dilaksanakan adalah :
a. Asistensi kepada setiap UPR
(dengan prioritas UPR yang
dijadikan sampel TKPMR
(seperti telah dijabarkan pada
tulisan sebelumnya)
b. Menyusun arah kebijakan
strategis Subdit Manajemen
Risiko, yaitu mewujudkan Subdit
MR sebagai basis pengelolaan
dan pengembangan MR DJBC
c. Melaksanakan Rapat Komite
MR Semester I 2015 pada
tanggal 15 dan 24 Juli 2015
d. Membuat dan menyusun
keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai tentang Selera
Risiko DJBC

Manajemen Risiko
e. Menyusun laporan MR DJBC
sebagai paparan (exposure)
Risiko Unit Eselon I kepada
Menteri Keuangan dan
para stakeholder seperti
diamanatkan dalam PMK 191/
PMK.09/2008 (dalam proses)
DJBC Saat ini
Bersifat Corporate
f. Menyusun Standard Operating
Procedure (SOP), Flowchart
dan Term of References (TOR)
SIMEKO serta mengirimkannya
ke Subdit Otomasi Sistem dan
Risk Management atau kita artikan dengan
Prosedur (OSP) sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas Manajemen Risiko (MR), sangatlah penting untuk
penyediaan sistim IT (saat ini sebuah organisasi bahkan untuk diterapkan dalam
sedang dilaksanakan). kehidupan kita sehari-hari. Secara sederhana MR adalah
pengelolaan risiko yang umumnya terdiri dari 4 kegiatan,
Subdit Manajemen Risiko juga
yaitu: mengidentifikasi event risk, mengukur dampak dan
untuk kedepannya mempunyai
perencanaan antara lain : frekuensinya, memitigasi (mencari solusi untuk mencegahnya
1. Mewujudkan Subdit Manajemen atau mengantisipasinya) dan monitoring.
Risiko sebagai basis pengelolaan

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 11


Laporan Utama

R
isiko, adalah akibat yang operasional, teraplikasi dalam sistim
kurang menyenangkan pelayanan misalnya dalam penetapan
(merugikan, membahayakan) jalur. Sistim penjaluran barang dalam
dari suatu perbuatan atau proses impor terbagi menjadi empat
tindakan. Risiko dapat dimaknai jalur, keempat jalur ini awalnya
sebagai potensi/ hal-hal negatif yang dikategorikan dengan penerapan
berakibat pada tidak tercapainya manajemen risiko berdasarkan profil
tujuan sebuah organisasi dan importir, jenis komoditi barang, track
dapat diukur dengan frekuensi dan record dan informasi-informasi yang
dampaknya. Dari pengertian Risiko ada dalam data base intelijen DJBC.
tersebut, maka Event Risk atau Sistem penjaluran juga menggunakan
‘Kejadian Risiko’ dapat diartikan sistem otomasi yang sudah
sebagai suatu kejadian yang dapat Tuntutan penerapan dirancang oleh Direktorat Informasi
menimbulkan risiko.  Kepabeanan dan Cukai (IKC).
MR sesuai dengan
Setiap hari dalam organissasi, Karena itu MR selama ini melekat
pasti menghadapi berbagai risiko. perkembangan organisasi pada Direktorat (IKC) melalui
Risiko-risiko yang dihadapi misalnya saat ini yaitu MR yang Subdirektorat Manajemen Risiko. 
persentasi akurasi data SIMPEG corporate. Dengan otomasi sistim sangat kecil
yang rendah, persentase arsip yang kemungkinan diintervensi oleh
dialihmediakan tidak memenuhi Deny Isworo Makirtyo T petugas DJBC dalam menentukan
target yang telah ditetapkan, Kabag OTL jalur-jalur tersebut pada barang
persentase implementasi inisiatif tertentu. Meski telah terdapat
transformasi kelembagaan 4 penjaluran secara teknis yaitu
rendah, indeks efektifitas kegiatan jalur prioritas, jalur hijau, jalur
training, retraining dan atau P2KP semakin kompleks aktivitas yang kuning dan jalur merah. Ditambah
tidak mencapai target yang telah dilakukan, semakin besar risiko yang lagi pada tahun 2007 DJBC telah
ditetapkan dan sebagainya. dihadapi. Semakin lama (waktu) memperkenalkan Jalur MITA, yaitu
Risiko organisasi bahkan menjadi sesuatu terekspos, akan semakin sebuah jalur fasilitas yang khusus
semakin besar seiring dengan berisiko dia.  berada pada kantor Pelayanan Utama
semakin kompleksnya pekerjaan Penerapan Manajemen Risiko (KPU).
yang dilakukannya, dengan kata lain, di DJBC selama ini lebih bersifat Dalam sistem komputer Bea
Cukai, tingkat risiko sudah diprogram
dan secara otomatis akan ditentukan
tingkat risiko oleh sistem ini, selain
juga sebagai hasil analisis petugas.
Mulai dari risiko tinggi, risiko sedang,
dan risiko rendah. Dari tingkat
risiko itu maka dihasilkan penjaluran
tersebut.

MR Yang Lebih Komprehensif

Hal diatas tadi merupakan


konsep MR yang terkait dengan
pelayanan dan bersifat operasional.
Lantas bagaimana dengan tuntutan
penerapan MR sesuai dengan
perkembangan organisasi saat ini ?
Menurut Kepala Bagian Organisasi
dan Tata Laksana, DJBC, Deny
Isworo Makirtyo Tusthowardoyo,
sesuai dengan perkembangan
organisasi saat ini menginginkan
penerapan MR sifatnya lebih
Pengawasan DJBC menjadi prioritas penanganan risiko. corporate, sehingga semua elemen

12 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Laporan Utama

Penegakan citra organisasi menjadi prioritas penanganan risiko.

di Bea Cukai bisa mengetahui apa Unit ini bisa dibilang sebagai rangkaian di direktorat baru nanti,”
saja yang menjadi risikonya masing- manajemennya Bea Cukai,” salah Deny menjelaskan sekilas tugas
masing. satu hasil reorganisasi vertikal yang Subdit Manajemen Risiko hasil
Manajemen risiko diuraikan disampaikan Deny. reorganisasi.
Deny sebagai suatu pendekatan Masing-masing unit, lanjut Sekali lagi Deny menegaskan,
sistimatis untuk menetukan Deny, sudah jelas memiliki tugas bahwa MR saat ini akan semakin
tindakan terbaik dalam kondisi dan fungsi tersendiri dilengkapi penting, terutama dengan kondisi
ketidakpastian. Manajemen risiko dengan Indeks Kinerja Utama (IKU) sekarang yang dinamikanya sangat
DJBC saat ini akan bersifat lebih dan diberikan target. Pemilik tusi cepat berubah sehingga menuntut
corporate. Artinya manajemen risiko ini selanjutnya melakukan mitigasi penerapan MR yang benar. Banyak
yang memandang organisasi secara terhadap risikonya. Misalnya di keuntungan yang didapat dengan
komprehensif/ menyeluruh, dan Sekretariat saat ini sepertinya tidak menerapkan MR, salah satunya,
melihat berbagai aspek yang berisiko ada pelayanan, padahal juga memiliki karena DJBC tugas dan fungsinya
menghambat atau menggagalkan risiko, misalnya anggarannya tidak lebih ke arah pengawasan dan
pencapaian tujuan organisasi. Risiko- terserap atau gagal lelang. penerimaan, maka jika penerimaan
risiko inilah yang perlu dimitigasi Jadi sebagai gambaran, untuk tidak tercapai akan segera bisa
untuk menemukan tindakan Direktorat IKC nantinya akan murni diketahui apa saja alternatifnya
pencegahannya. melakukan pelayananan data, karena di MR sudah melakukan
“Contoh yang paling mudah otomasi sistim dan menyediakan mitigasi sebelumnya, begitu juga di
misalnya soal target penerimaan, Eksekutif Informasi Sistem. Analisa bidang pengawasan yang risikonya
kalau ditanya orang akan bilang sulit selanjutnya akan dilakukan oleh juga lebih tinggi. “Untuk kedepannya
tercapai targetnya, padahal itu sudah Direktorat P2, sedangkan MR-nya nanti dalam mengambil kebijakan kita
risiko. Inilah yang akan kita mitigasi terpusat di Direktorat Penerimaan akan menggunakan prinsip 20-80.
yang tentunya ini pekerjaannya dan Perencanaan Strategis yang Maksudnya, action-nya 20, hasilnya
tidak lagi terkait dengan penjaluran. pada akhir tahun 2015 nanti resmi 80, jangan action-nya banyak tapi
Penjaluran hanya salah satu saja. beroperasi. risikonya juga besar, jadi supaya lebih
Karena itu, di organisasi yang baru “Di organisasi yang baru ini efisien. Kita kerja tidak terlalu berat
nanti, akan ada Unit Eselon II baru nantinya Kasubdit Manajemen Risiko tapi hasilnya banyak, sehingga bisa
bernama Direktorat Penerimaan akan mengkoordinasikan semua risiko lebih memudahkan identifikasi beban
dan Perencanaan Strategis. Di yang ada di level operasional. Jadi kerja dan risikonya. Semua itu nantinya
direktorat baru inilah nantinya manajemen risiko di grouping sesuai bisa kita mitigasikan,” akhir penjelasan
masalah penerimaan, manajemen siklusnya kemudian ditransformasikan Deny mengenai penerapan MR di DJBC
risiko, perencanaan strategis serta untuk merencanakan pengembangan saat ini.
transformasi kelembagaan bernaung. kedepannya. Itu menjadi satu (Ariessuryantini)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 13


Galeri Foto

Kesultanan Siak Sri Inderapura


adalah sebuah Kerajaan Melayu
Islam yang pernah berdiri di
Kabupaten Siak, Provinsi Riau
(1723-1945). Sebuah kerajaan
bahari yang kuat dan menjadi
kekuatan yang diperhitungkan
di pesisir timur Sumatera
dan Semenanjung Malaya
kala itu. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia,
Sultan Siak terakhir, Sultan
Syarif Kasim II menyatakan
kerajaannya bergabung dengan
Republik Indonesia.

Fotografer:
SUPOMO

14 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Galeri Foto

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 15


Profil Kantor

KPPBC TMP B Pekanbaru

Emban Amanah
dengan Integritas
dan Wibawa
Anak pekan bermain keris
Tenun siak anak kenakan
Kami menyapa dengan manis
Bea Cukai Pekanbaru yang dibanggakan
Foto Bersama Para Pegawai KPPBC TMP B Pekanbaru.

S
iang itu, medio September 2015, cuaca cukup cerah
ketika kami menginjakkan kaki di Pekanbaru Riau.
Tak tampak kabut asap mengikat seperti yang
banyak diberitakan media. Rupanya, semalam
sebelum kami tiba, hujan deras telah mendahului kami.
Kami disambut hangat pegawai Bea Cukai di sana. Hari itu
juga kami diberi kesempatan bertemu dengan pejabat teras
di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Pekanbaru yang letaknya
di Jalan Sudirman tak jauh dari Sungai Siak. Kami bertemu
Kepala KPPBC Elfi Haris, Kasi P2 Hanny Fisher Palilingan,
Kasi PLI Bobby Patigor Tampubolon, dan Kasubsi Penyidikan
dan Barang Hasil Penindakan Agustiar. Di salah satu ruang
rapat kami berbincang seputar tugas kantor, kuliner, hingga
destinasi wisata di Riau. Sesi wawancara yang lebih tepat
Tempat sandar kapal patroli BC di Sungai Siak. kami sebut ngobrol pun santai mengalir.

16 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Profil Kantor

Perbincangan semakin seru saja, melintang akhir tahun ini sertifikat


dari obrolan ringan hingga rada tersebut sudah bisa diserahterimakan.
‘berat’. Haris yang sudah dua tahun Saat WBC menyambangi KPPBC
menjabat sebagai kepala kantor Pekanbaru, rekan-rekan konsultan
mengutarakan sekelumit kisahnya. dari ICSM sedang melakukan tahap
Ia ingin membuat KPPBC Pekanbaru audit internal. Demi mendorong
benar-benar layak sebagai kantor pelaksanaannya, ISO ini rencananya
percontohan di lingkungan DJBC. akan dimasukkan ke dalam indeks
Beragam program pun mulai disusun kinerja utama (IKU) kantor. “Harapan
dan diaplikasikan. Dari mulai yang saya dengan ISO ini maka para
bersifat soft hingga hard competency. pengguna jasa akan lebih yakin dan
Ia sadar bahwa memimpin sebuah memiliki acuan yang jelas. Karena
kantor di suatu daerah tak cukup mereka tahu kita akan diaudit secara
hanya bermodal keberanian. Namun Elfi Haris berkala. Kemudian ISO ini akan
lebih dari itu, mesti memiliki strategi Kepala KPPBC TMP B Pekanbaru memotivasi para pegawai untuk
andal dalam memilah prioritas. senantiasa meningkatkan kinerjanya,
“Tanpa mengesampingkan sisi memberikan kebanggan bagi pegawai
penerimaan, dengan melihat penerimaan kantor ini didominasi bahwa kantornya sudah setara
situasi dan kondisi Riau, kami importir produsen jalur prioritas, dengan kantor modern yang lain,”
menitikberatkan pada bidang terutama PT Indah Kiat Pulp & harap Haris.
pengawasan,” tegas Haris. Paper Perawang Kota Pekanbaru.
“Karakteristik kantor kami lebih Perusahaan itu menyumbang hampir Tak Memiliki Dermaga
menonjol ke pengawasan. Yang 50 persen dari penerimaan kantor. Berdasarkan data dan fakta
paling banyak kita tegah adalah “Jika bicara impor, 90 persen barang sejarah, kantor ini dirintis sekitar
barang rembesan eks luar negeri yang masuk ke Pekanbaru itu untuk tahun 1950-an. Pertama kali kantor
yang dibawa kapal kayu dengan dalih keperluan industri. Selebihnya untuk ini bertempat di area Pelabuhan
antarpulau. Itu bisa berupa minuman konsumsi rumah tangga. Komoditas Laut Pekanbaru Pasar Bawah.
beralkohol, rokok, beras, gula, dan yang banyak masuk adalah pupuk Kemudian pada 1985 area Pelabuhan
barang-barang rumah tangga seperti untuk keperluan perkebunan kelapa Laut Pekanbaru atau lapangannya
kasur bekas. Itu yang menjadi ciri khas sawit. Untuk komoditas ekspor dari diperluas. Maka pada tahun 1987
persoalan di sini. Di sini juga menjadi sini terutama adalah kertas tisu, karet, KPPBC Tipe A2 Pekanbaru ketika itu
daerah transit barang-barang ilegal”, kayulapis, batubara, dan cangkang menempati gedung baru yakni di
tambah Haris. Walaupun concern sawit,” ujar Haris. Jalan Sudirman Ujung No 2-4 hingga
pengawasan, namun faktanya Di beberapa kesempatan pria sekarang. Tahun 1987 hingga 2006
total penerimaan kantor yang asal Medan yang memegang teguh kantor ini masih dibawah pengawasan
beranggotakan 97 orang pegawai ini kebersamaan ini berujar ingin lebih Kanwil II Tanjung Balai Karimun
merupakan yang terbesar se-Kanwil memperkuat sumber informasi atau yang notabene letaknya di Propinsi
BC Riau dan Sumatera Barat. data intelijen. Hal itu menyangkut Kepulauan Riau. Baru mulai 2007
Di luar segudang kontroversi validnya target operasi yang kantor ini berada di bawah koordinasi
mengenai pengelolaan sumber daya dapat berimbas pada efisiensi dan Kanwil BC Riau dan Sumatera Barat.
alam dan manajerial pemerintahan efektivitas kinerja pengawasan. “Kita Menurut Kasi P2 Hanny Fisher
daerahnya, Riau tetap merupakan membawahi lima wilayah kabupaten, Palilingan, wilayah pengawasan
salah satu propinsi terkaya di tidak mungkin kita mapping setiap kantor ini cukup luas. Mulai dari
Indonesia. Sumber dayanya hari. Maka kita harus memperkuat Kabupaten Rokan Hulu, Kampar,
didominasi terutama minyak bumi, intelijen kita. Kita prioritaskan Pekanbaru, Siak, hingga Pelalawan.
gas alam, karet,dan perkebunan kualitas SDM. Kami perkuat SDM Sementara itu petugas pengawas
kelapa sawit. Namun segala secara internal bekerjasama dengan ditempatkan di Pelabuhan Udara
pencapaian itu sedikit tercoreng oleh Kantor Wilayah. Kami juga terus Sultan Syarif Kasim II, Kantor Pos
masifnya deforestasi. Sudah menjadi berkoordinasi dengan rekan-rekan Lalu Bea Pekanbaru, Pelabuhan Laut
rahasia umum bahwa demi membuka di luar, seperti komunitas intelijen Pekanbaru (Pelindo), dan Pelabuhan
lahan bagi industri baru di wilayah daerah (Kominda),” imbuh Haris. Peti Kemas Teluk Lembu (BTA).
Sumatera bagian selatan, termasuk Dalam bidang pelayanan kepada Adapun kantor bantu pelayanan
Riau dan Jambi, hutan mereka pengguna jasa, KPPBC Pekanbaru saat meliputi Perawang (IKPP), Rumbai
dimangsa para pengusaha kotor. ini sudah mengajukan sebelas jenis (PL), dan Rantau Panjang (Buatan).
Kembali ke KPPBC Pekanbaru. layanan untuk mendapatkan sertifikat Kawasan Berikat (KB) meliputi
Dari data yang ada, potensi ISO 9001-2008. Bila tak ada aral Hanggar Kerinci (RAPP), Hanggar

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 17


Profil Kantor

Futong  (RAPP), dan Hanggar


Buatan (RAPP).
“Kita berada di pesisir timur
Sumatera, jadi barang-barang yang
masuk ke sini merupakan barang
tangkahan dari Selatpanjang, Dumai,
Tembilahan, Bengkalis, dan FTZ
Batam. Seperti halnya berbagai
merek rokok dan miras. Sampai
saat ini wilayah kita masih rawan.
Jika memang benar cukai rokok di
FTZ (Batam) itu free, maka pasti
merembes ke kita. Karena izin
NPPBKC di FTZ itu banyak,” ujar
Hanny.
Menurut Hanny, kegiatan patroli
yang kerap disebut juga ‘ronda
sungai’ dilakukan rutin sebulan tiga
kali. Hal itu mengantisipasi rawan dan
ramainya jalur perdagangan di Selat
Malaka. “Kami juga berkoordinasi
terutama dengan KPPBC Bengkalis
dan Siak. Melalui koordinasi ini
menjadi lebih memudahkan kami,
karena seperti ada filter,” tutur
Hanny. Selama periode 2014 s/d
2015 pihak P2 KPPBC Pekanbaru
telah beberapa kali melakukan
penegahan terhadap pelanggaran
ketentuan di bidang kepabeanan
dan cukai, diantaranya pembawaan
uang tunai melebihi ketentuan tanpa
pemberitahuan. Sebagai tindak
lanjut dari kasus itu, pelaku telah berupa hotel, tempat hiburan, kafe, KPPBC Pekanbaru patut dibanggakan.
dikenakan sanksi administrasi berupa pool, dan toko kelontong. Terakhir, Pihaknya menjadi juara umum cabang
denda. Kemudian barang kiriman penyelundupan NPP berupa tujuh futsal dan voli Kemenkeu Cup 2015.
pos yang tidak dipenuhi persyaratan butir MDMA (sejenis ecstacy) dan Dalam menangani SDM, selain rutin
lartas. Barang bukti berupa softgun 0,76 gram methamphetamine (sabu) melakukan Program Pembinaan
and parts, sextoy, dan cakram optik yang kasusnya telah dilimpahkan ke Keterampilan Pegawai (P2KP),
kemudian ditetapkan menjadi barang pihak Polres Pekanbaru. pihaknya juga membekali ilmu agama
milik negara. “Disinyalir, Pekanbaru merupakan untuk menjadikan pegawai menjadi
Selanjutnya barang kena cukai daerah pemasaran atau transit insan yang baik. Kemudian setiap
berupa sigaret yang tidak dilekati narkoba. Anggota kami sebelas tahunnya diadakan capacity building
pita cukai keluaran kawasan bebas orang. Kami tidak punya dermaga yang bertujuan untuk meningkatkan
bea. Kasus ini masih dalam tahap untuk kapal patroli. Dermaga kita solidaritas dan kerjasama di
penyidikan. Pihak KPPBC Pekanbaru menumpang kepada volunteer unit kerja sehingga membentuk
sudah menetapkan sebanyak lima yang kebetulan rumahnya berada karakter individu yang kompak dan
orang menjadi tersangka dengan di pinggir sungai. Idealnya kami bertanggungjawab.
total nilai cukai Rp 600.938.000. memiliki dermaga untuk kepentingan ”Agenda rutin kami lainnya
Kemudian kami tertibkan tempat sarana patroli. Secara berkala kami adalah santunan kepada anak yatim
penjualan eceran (TPE) minuman melaksanakan semacam training dan kaum yang kurang beruntung.
mengandung etil alkohol (MMEA) singkat untuk para pegawai agar Kemudian membentuk media
yang tidak memiliki NPPBKC. Untuk menjadi penyidik yang baik,” ujar sosialisasi kepada masyarakat seperti
kasus penertiban ini para pelaku Hanny. coffee morning dan customs on the
dikenakan sanksi administrasi Sementara itu, menurut Kasi PLI street,” ujar Bobby.
berupa denda. TPE yang dimaksud Booby Patigor T, prestasi pegawai (Supomo, Ariessuryantini, MPR)

18 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Opini

MENJAWAB TANTANGAN
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 132/PMK.010/2015
Oleh : Rubiyantara

P
emerintah melalui Menteri tarif BM 5%, naik cukup signifikan produktif dengan ide mendorong
Keuangan pada tanggal 8 Juli menjadi 30%. Sementara untuk Ikan investasi karena peningkatan bea
2015 mengeluarkan kebijakan dan Olahannya yang tadinya rata-rata masuk hanya dikenakan untuk
dengan menerbitkan tarif BM 5% naik menjadi 15%. Untuk barang-barang konsumsi bukan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Tekstil dan Produk Tekstil naik cukup bahan baku/penolong dari luar negeri
132/PMK.010/2015 tentang Perubahan lumayan, yang tadinya kisaran tarif http://bisniskeuangan.kompas.com/
Ketiga Peraturan Menteri Keuangan BM 5% s.d. 15%, naik menjadi 7,5% s.d. read/2015/07/23).
Nomor 213/PMK.011/2011 tentang 25%. Produk Kendaraan bermotor
Penetapan Sistem Klasifikasi Barang juga menjadi sasaran kenaikan, yang POSTUR PERDAGANGAN IMPOR
dan Pembebanan Tarif Bea Masuk tadinya kisaran tarif BM 20% s.d. 45% INDONESIA
Atas Barang Impor. Peraturan naik menjadi rata-rata 50%.
Menteri Keuangan ini diterbitkan Dari berbagai sumber baik media Sebelum lebih lanjut membahas
dengan mempertimbangkan cetak maupun Televisi, Bapak Suahasil implementasi PMK-132, coba kita
masukan-masukan dari kementerian Nazara selaku Plt. Kepala Badan lihat terlebih dahulu perdagangan
teknis serta melihat perkembangan Kebijakan Fiskal yang mengawal impor Indonesia dengan beberapa
dan kondisi perekonomian Indonesia terbitnya PMK 132 ini, menyatakan negara yang pada kurun waktu lima
khususnya capaian pada semester I bahwa kenaikan tarif atas beberapa tahun terakhir ternyata terdapat
Tahun 2015. barang konsumsi ini bertujuan perubahan cukup signifikan. Pada
Dalam Peraturan Menteri untuk meningkatkan penerimaan Tahun 2010, BPS mencatat bahwa
Keuangan ini diatur kembali pajak negara dalam rangka impor Impor Indonesia didominasi dari
penetapan sistem klasifikasi barang dan perlindungan terhadap barang- barang-barang dari negara-negara
dan pembebanan tarif Bea Masuk barang konsumsi yang diproduksi ASEAN yang menguasai pasar sebesar
atas barang impor yang tercatat di dalam negeri. Bahkan dibeberapa 28,6%, menyusul China dengan 15%,
dalam lampirannya. Terdapat 1154 kesempatan beliau juga menyatakan kemudian diikuti oleh Jepang 12,4%,
pos Tarif yang mengalami perubahan bahwa dengan kenaikan tarif BM Amerika 7,9% dan Uni Eropa 7,2%.
besaran tarif Bea Masuk. Kisaran tarif melalui PMK 132 diestimasikan Namun demikian menginjak Tahun
BM-nya bervariasi yaitu 10% sampai akan mendapat potensi tambahan 2013, terdapat pergeseran atas impor
dengan 90%. Penulis mengidentifikasi penerimaan negara non-pajak dari Indonesia baik dari sisi nilai impor
kenaikannya rata-rata dua kali atau bea masuk (BM) sampai dengan maupun negara asalnya. Tercatat
100% bahkan lebih dari tarif MFN akhir tahun yaitu sebesar Rp.800 bahwa nilai impor Korea Selatan
sebelumnya. Untuk produk makanan Milyar http://bisniskeuangan.kompas. muncul ke permukaan menyamai
dan minuman banyak pos tarif yang com/read/2015/07/27. Menteri Amerika dan di sisi lain terjadi juga
naik cukup signifikan. Untuk Daging Keuangan juga menambahkan bahwa kenaikan atas nilai impor ASEAN
dan olahannya yang tadinya rata-rata implementasi PMK ini tidak kontra- dan China dengan persentase 28,8

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 19


Opini

dan 16%. Memasuki Tahun 2015, TANTANGAN TARIF SKEMA FTA tarif 0% untuk seluruh skema FTA,
pada semester I (Januari-Juni) TERHADAP IMPLEMENTASI PMK-132 sementara PMK-132 membebankan
tercatat China adalah sebagai negara (Tarif BM Skema FTA Vs Tarif BM 10% s.d. 15% (sebelumnya tarif MFN 5%
terbesar yang menjadi kolega dagang PMK-132) s.d 10%). Demikian juga untuk produk
Indonesia di bidang Impor. Dengan anyaman dan karpet (pos 4601, 4602
nilai impor 14,71 Milyar (24,17%), China Kembali membahas implementasi dan 5701 sd 5705) dikenakan tarif 0%
menggeser ASEAN diurutan kedua PMK-132, seperti yang telah untuk seluruh skema FTA sementara
dengan menguasai pasar sebesar disampaikan bahwa terdapat 1.154 PMK-132 membebankan 7,5% s.d
21,52% disusul Jepang dengan 11,8%. pos tarif yang diatur kenaikan 25% (sebelumnya tarif MFN 5% s.d
Namun apabila dilihat dari devisa tarifnya. Namun demikian, setelah 15%). Beberapa produk lainnya juga
impornya, informasi dari analisa diteliti lebih lanjut dan disandingkan mempunyai nasib yang sama.
penerimaan yang dilakukan oleh dengan PMK yang mengatur skema Tantangan ternyata tidak hanya
Direktorat Penerimaan dan Peraturan FTA ternyata banyak sekali pos datang dari barang yang pos tarifnya
Kepabeanan dan Cukai (PPKC) pada tarif pada PMK-132 yang beririsan dikenakan 0%, tercatat untuk
akhir bulan Agustus menggambarkan dengan pos tarif yang mendapat beberapa produk alas kaki pos 6401,
bahwa devisa impor bulan Januari keistimewaan penurunan pada 6404 dan 6405, melalui Skema ACFTA
s.d. Agustus 2015 turun 23,94 (yoy) skema FTA. Yang penulis maksud dikenai tarif BM 15% sedangkan tarif
dibandingkan periode yang sama di dengan irisan yaitu terdapat MFN sebelum kenaikan adalah 25%,
Tahun 2014. sejumlah pos tarif yang sama-sama lebih lanjut pada PMK-132 dikenai
diatur di PMK-132 dan PMK Skema kenaikan tarif sampai dengan 30%.
IMPLEMENTASI PERJANJIAN FTA FTA, namun tarif BM pada Skema Tarif BM produk kendaraan bermotor
FTA tentu saja lebih rendah dari (HS 87) mempunyai cerita agak
Menurut hemat Penulis, tarif BM yang diatur di PMK-132. menarik karena tarif Skema ACFTA
pergeseran dan penurunan devisa Pada PMK-132 vs PMK 208 (Skema tidak terlihat dominan (lebih rendah).
impor yang digambarkan diatas salah ATIGA) terdapat 1.113 pos tarif atau Pada produk ini Tarif BM yang
satunya dipicu oleh implementasi 96,4% yang beririsan. Sementara diatur dalam PMK-132 rata-rata 50%,
Free Trade Agreement yang sudah pada PMK-132 vs PMK 117 (Skema sementara tarif pada Skema ACFTA
memasuki fase penurunan tarif ACFTA) terdapat 1.060 atau 91,8%, rata-rata berkisar 25 s.d. 50%, namun
yang cukup signifikan (rendah) lebih lanjut apabila disandingkan skema FTA AKFTA dan IJEPA sudah
dibandingkan tarif MFN. Pada saat dengan PMK-118 (skema AKFTA) berkisar 0 s.d. 20%. Preferensi tarif
ini terdapat 7 Skema FTA yang sudah terapat 1.075 pos tarif yang beririsan, BM terhadap Korea dan Jepang ini
ditandatangani dan berlaku. Lebih dan dengan PMK-209 (Skema mungkin diberikan karena Industri
lanjut penulis mengidentifikasi IJEPA) terdapat 1.113 pos tarif yang mereka sudah exist terlebih dahulu
bahwa beberapa Skema FTA, beririsan. di kawasan ASEAN maupun di
implementasi penurunan tarifnya Melihat besaran Tarif BM-nya, Indonesia.
cukup berpengaruh terhadap kondisi untuk Skema ATIGA hampir seluruh Dari pemaparan diatas, bisa
perdagangan impor Indonesia saat pos tarif yang beririsan dengan digambarkan bahwa Tarif Skema
ini. Beberapa Skema FTA tersebut PMK-132 adalah 0% (kecuali minuman FTA merupakan tantangan terbesar
(yang diatur dalam peraturan Menteri fermentasi dan minuman beralkohol). atas implementasi PMK-132. Kembali
Keuangan) adalah sebagai berikut: Untuk Skema ACFTA tercatat 799 informasi dari analisa penerimaan
Skema ATIGA (Indonesia – pos tarif yang 0% dan untuk pos tarif direktorat PPKC mendata bahwa
Negara-negara ASEAN) melalui PMK- lainnya pada skema ini walaupun tidak sejak Januari s.d. akhir bulan
208/PMK.011/2011; 0% namun lebih rendah dari PMK- Agustus tercatat 31,11% dokumen
Skema ACFTA (ASEAN – China) 132 bahkan tarif MFN sebelumnya impor menggunakan fasilitas FTA
melalui PMK-117/PMK.011/2012; sekalipun. Pada Skema AK-FTA dengan nilai devisa sebesar 23%
Skema AKFTA (ASEAN – Korea) maupun Skema IJEPA sepertinya dari total devisa impor. Kenaikan
melalui PMK-118/PMK-011/2012; mempunyai cerita yang sama yaitu tarif BM melalui implementasi
Skema IJEPA (Indonesia – Jepang) cukup banyak pos tarif yang beririsan PMK-132 dikhawatirkan akan lebih
melalui PMK-209/PMK-011/2012. dengan pos tarif yang diatur dalam memicu negara-negara yang terlibat
Secara garis besar bisa dikatakan PMK-132 yang mempunyai tarif 0%. dalam Skema FTA lebih banyak
implementasi PMK-132 akan Melihat lebih lanjut per uraian barang, menggunakan fasiltas tarif yang
mendapat tantangan yang besar dari terhadap produk Makanan serta berlaku didalamnya, karena gap
implementasi penurunan tarif yang kebutuhan rumah tangga seperti tarif BM yang cukup besar. Bahkan
sudah ada dalam skema perdagangan sabun, krim pemoles, lilin, dsb (pos barang-barang yang diimpor dari
FTA. 3401, 3402 dan 3405) dikenakan negara-negara yang terlibat dalam

20 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Opini

Skema FTA (khususnya 4 Skema sisi prosedur penerbitan Certificate of penerimaan pajak lainnya, sehingga
FTA diatas dan termasuk dalam Origin (COO)/ Surat Keterangan Asal perlu pengawalan ekstra ketat agar
pos tarif di PMK-132), namun (SKA) yang diatur dalam Operational penerimaan negara dapat tercapai
belum memakai Skema FTA karena Certification Procedures (OCP), sebagaimana mestinya.
Criteria of Origin (COO)-nya belum karena memang untuk memberikan
memenuhi batas persyaratan yang rejection atau melakukan retroactive PENUTUP
ada baik pada Regional Content (RC) khususnya atas Origin Criteria/
maupun Regional Value Content Kriteria asal barang memerlukan Kondisi perekonomian Indonesia
(RVC), dikhawatirkan menjadi pendalaman yang lebih. Menyikapi pada Tahun 2015 ini memang sedang
terdorong untuk memakai skema FTA hal tersebut, secara umum hal-hal menurun. Melalui analisa penerimaan
dengan cara meningkatkan struktur yang perlu diperhatikan dalam rangka Dit.PPKC, Weekly Economic&Finacial
cost dalam negerinya baik melalui pemeriksaan SKA skema FTA adalah Report melaporkan bahwa
peningkatan industri dalam negeri sebagai berikut: pertumbuhan ekonomi Indonesia
maupun mengundang investasi Pemeriksaan lebih teliti terkait pada Q2-2015 mengalami perlambatan
asing ke negara mereka. Tentunya SKA yang tidak sesuai dengan dibanding quartal sebelumnya yaitu
hal ini tidak kita inginkan mengingat ketentuan dalam Operational dari 4,7% menjadi 4,67%. Kenaikan
tariff barrier yang diciptakan dalam Certification Procedures (OCP), kurs yang sudah menyentuh angka
PMK-132 salah satu tujuannya untuk karena dapat saja para pemangku diatas Rp.14.000 per $1 dollarnya
meningkatkan investasi asing ke kepentingan gelap mata dalam juga menjadi hambatan tersendiri
negara kita. Lebih lanjut, tentu saja menghindari tarif BM yang ada khususnya untuk perdagangan impor
pencapaian potensi penerimaan sehingga melakukan tindakan fraud yang masih mengandalkan mata
negara non-pajak dari bea masuk yang mendasar misalnya melampirkan uang dollar dalam pembayarannya.
mendapat tantangan tersendiri untuk SKA palsu. Namun demikian penulis yakin bahwa
pemenuhannya. Lebih memperhatikan lagi DJBC merupakan institusi yang sudah
ketentuan Rules of Origin (ROO)/ berpengalaman dalam menjaga
USAHA YANG PERLU DIPERHATIKAN Ketentuan Asal Barang khususnya performanya dalam melewati kondisi
DALAM MENJAWAB TANTANGAN terkait Origin Criteria/Kriteria asal perekonomian yang tidak menentu.
TARIF SKEMA FTA barang, karena dapat saja eksportir DJBC yang mempunyai fungsi
asal barang memaksakan pemenuhan revenue collector merupakan salah
Perlu dicatat bahwa Preferensi persyatan RC/RVC untuk menghindari satu instansi andalan negara dalam
tarif dengan menggunakan Skema tariff barrier yang ada. mengisi pundi-pundi penerimaan
FTA tentu saja bukan hal yang mudah negara. Walaupun fungsi itu dinilai
juga didapat oleh negara-negara HAL-HAL LAIN YANG PERLU sudah bergeser karena trend
pengekspor barang ke Indonesia. DIPERHATIKAN penurunan tarif BM (mengingat
Banyak persyaratan yang perlu berkembangnya perdagangan dengan
dipenuhi untuk mendapatkan Selain tantangan dari preferansi skema FTA), namun penulis masih
preferensi tarif dalam skema FTA tarif dalam skema FTA, terdapat hal- setuju bahwa untuk kondisi sekarang
tersebut, baik dari sisi prosedur hal lain yang perlu diperhatikan untuk negara masih mengedepankan fungsi
penerbitan Certificate of Origin (COO)/ menjaga agar tidak terjadi pelarian revenue collector pada DJBC sebagai
Surat Keterangan Asal (SKA) yang penerimaan negara khususnya Bea lokomotif untuk menarik gerbong-
diatur dalam Operational Certification Masuk dari yang semestinya, antara gerbong kebutuhan negara dalam
Procedures (OCP) maupun dari lain: rangka mendorong perekonomian
Rules of Origin (ROO)/Ketentuan Klasifikasi Barang; terhadap yang lebih baik. Implementasi
Asal Barang yang mengatur Origin barang-barang impor yang tidak PMK-132 adalah sebagai bukti
Criteria/Kriteria asal barang, direct memakai tarif Skema FTA bisa jadi nyata bahwa Negara Indonesia
consigment/kriteria pengiriman akan juga menghindari pos tarif yang masih mengedepankan DJBC untuk
dan ketentuan prosedural lainnya. cukup besar yang diatur dalam PMK- menjawab kondisi yang ada. Dengan
Berdasarkan pengalam penulis 132 maupun tidak. Hal ini menuntut tekad kuat dan semata-mata untuk
selama 8 (delapan) bulan bertugas DJBC, khususnya PFPD, agar lebih jeli kepentingan negara dan masyarakat
sebagai Pejabat Fungsional Pemeriksa lagi dalam menetapkan klasifikasi atas mari kita jawab tantangan ini... Insya
Dokumen (PFPD), cukup banyak pos tarif barang yang diimpor. Allah Kita Bisa!
juga form fasilitas preferensi tarif Nilai Pabean; under invoicing
skema FTA yang ditolak oleh rekan- merupakan issue yang sangat sentral Penulis ada Pejabat Fungsional
rekan PFPD. Apabila diperhatikan diperdagangan internasional dalam Pemeriksa Dokumen di KPPBC TMP
penolakan tersebut lebih banyak dari hal menghindari tarif barrier dan Tanjung Emas

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 21


Direktorat & Pusat

Kebijakan Penambahan Barang Kena Cukai


Menjadi Tema Focus Group Discussion

U
ntuk menambah referensi KPPBC TMP C Banda Aceh, KPPBC memiliki pengaruh negatif pada
dalam rangka mencari dan TMP B Surakarta, KPPBC TMP C Kudus, kesehatan dan lingkungan.
menentukan suatu barang KPPBC TMP C Kediri, KPPBC TMP C Kedua, cukai dapat digunakan
menjadi barang kena cukai Malang, KPPBC TMP Pasuruan, KPPBC sesuai dengan keinginan pemerintah
baru berdasarkan pelaksanaan yang TMP Jakarta, KPPBC TMP Bekasi, dan hanya dikenakan terhadap
ada di beberapa negara di Asia, belum KPPBC TMP Tangerang. produk tertentu. Di negara-negara
lama ini Direktorat Jenderal Bea Acara ini juga dihadiri oleh ASEAN sendiri sebagian besar
dan Cukai (DJBC) melalui Direktorat unit eselon 1 lainnya di lingkungan telah mengenakan cukai terhadap
Cukai melaksanakan Focus Group Kementerian Keuangan antara tembakau, truk, bis, motor, tempat
Discussion (FGD) dengan beberapa lain Badan Kebijakan Fiskal, hiburan malam, dan sebagian kecil
instansi terkait dalam rangka mencari Inspektorat Jenderal Kementerian juga mengenakan cukai terhadap
jenis Barang Kena Cukai yang akan Keuangan,Pendidikan Dan Pelatihan wahana rekreasi berupa tempat golf,
dikenakan cukai. Bea Dan Cukai BPPK, Kementerian serta perjudian.
FGD mengenai Kebijakan Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Ketiga, optimalisasi penerimaan
Penambahan (Ekstensifikasi) Barang Kementerian Perdagangan, BNN,dan cukai dapat dilakukan dengan
Kena Cukai yang berlangsung pada Komisi Pengawas Pajak. Pembahasan memunculkan Barang Kena Cukai
20 Agustus 2015 dan bertempat di FGD mengenai topik “Kebijakan (BKC) baru dengan kriteria cepat
Auditorium Sabang Gedung Sumatera Penambahan (Ekstensifikasi) Barang habis, mahal, tidak sensitif, serta
ini menghadirkan pembicara, Course Kena Cukai secara komprehensif tidak memiliki substitusi. Beliau juga
Director Excise Studies Mr. Rob Precee diharapkan dapat memberikan banyak menyarankan agar memperluas objek
dari Centre for Customs and Excise masukan guna penyempurnaan barang kena cukai seperti minuman
Studies, Charles Sturt University. ketentuan di bidang cukai khususnya berkarbonasi/bersoda, tas plastik,
Acara yang dibuka oleh Direktur terkait ekstensifikasi barang kena cukai. bahan bakar minyak, dan oli.
Cukai, Muhamad Purwantoro, dihadiri Dalam forum tersebut Mr. Rob Keempat, pemungutan cukai atas
oleh peserta di lingkungan DJBC selaku narasumber menyampaikan dasar kesehatan dapat dikenakan
antara lain, Direktorat Kepabeanan beberapa hal penting, sebagai berikut; karena dampaknya yang buruk
Internasional, Direktorat P2, Pertama, cukai merupakan diantaranya seperti menyebabkan
Direktorat PPKC, Direktorat Audit, sesuatu pengenaan Pajak yang unik obesitas, diabetes dan serangan
Kanwil Jakarta, Kanwil Jawa Barat, dan berbeda dengan jenis pajak yang jantung. Pemungutan cukai juga
Kanwil Jawa Tengah dan DIY, Kanwil lain. Menurut Mr. Rob, Cukai dapat dapatdidasarkan dampak lingkungan
Jawa Timur II, KPPBC TMP C Sintete, diterapkan pada barang-barang yang seperti polutan, CO2 dari kendaraan.

22 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Direktorat & Pusat

Kelima, dalam administrasi


cukai, resiko dalam pengenaan
cukai berbanding terbalik dengan
pengawasan fisik seperti produk
yang tidak teregristrasi, produk yang
tidak dilaporkan, dan kesalahan
klasifikasi.
Keenam, dalam pemberian lisensi
produksi BKC harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu resiko, assessment,
dan lokasi. Perekaman administrasi
cukai, produksi, inventori, laporan.
Beberapa tanggapan dan
pertanyaan yang disampaikan peserta
FGD juga menjadi pembahasan yang
menarik, beberapa diantaranya,
mengenai cukai yang bisa dikenakan
terhadap mobil karena sebagai
penyebab emisi dengan besaran tarif
disesuaikan dengan kadar emisi yang
dikeluarkan. Kemudian mengenai yang lebih diprioritaskan, PPNBM konsumsi termasuk beberapa
cukai dianggap sebagai instrumen atau Cukainya ? mendapat tanggapan pertanyaan lainnya yang dibahas
pajak, pada barang mewah sudah lebih baik diarahkan ke cukai, jika dalam FGD tersebut.
dikenakan PPNBM. Lantas manakah sasarannya untuk membatasi (Ariessuryantini, Isro’ah Laeli)

Kick Off Meeting


Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2015
Tentang Tempat Penimbunan Berikat

A
gar dapat mengembangkan tersebut, juga hadir beberapa pejabat
bentuk lain dari Tempat eselon II, III, dan IV di lingkungan
Penimbunan Berikat Kantor Pusat DJBC. Selain itu, meeting
(TPB) menjadi Pusat ini juga dihadiri oleh perwakilan dari
Logistik Berikat (PLB), Direktorat beberapa kementerian terkait.
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Menurut Kepala Sub
bersama Kementerian Koordinator Direktorat Kemudahan Impor Tujuan
Bidang Perekonomian, Kementerian Ekspor dan Tempat Penimbunan
Keuangan, Kementerian Perindustrian, Berikat, Tatang Yuliono, latar belakang
Kementerian Perdagangan, dan pembentukan PLB yang dirasa sangat
Sekretaris Negara, pada 26 Agustus mendesak saat ini adalah untuk
2015 mengadakan Kick Off Meeting. mendukung penurunan dwelling
Kick Off Meeting tersebut berkaitan time, menjamin cadangan BBM Saat ini
dengan Perubahan Peraturan nasional, mengembangkan industri sudah ada kandidat
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2015 ponsel, mendekatkan supply bahan
lokasi dan investor untuk
tentang Tempat Penimbunan Berikat. baku, menurunkan biaya logistik,
Acara yang berlangsung memperluas akses pasar ekspor pembentukan PLB.
di ruang rapat gedung Kalimantan, bagi UMKM, mengefisienkan supply
Kantor Pusat DJBC tersebut, dipimpin chain, dan mendukung sistem logistik Tatang Yuliono
langsung oleh Direktur Jenderal nasional (SISLOGNAS). Kepala Sub Direktorat
Bea dan Cukai, Heru Pambudi, dan “Dari latar belakang itulah maka ­ emudahan Impor Tujuan Ekspor
K
didampingi oleh Direktur Fasilitas, dirasakan perlu adanya perubahan dan Tempat Penimbunan Berikat
Kukuh Basuki. Pada kesempatan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 23


Direktorat & Pusat

Tahun 2015 Tentang TPB. Adapun hasil Terkait dengan perlakukan Heru Pambudi; Plt. Kepala Badan
dari kick off meeting tersebut adalah, pabean dan perpajakan di PLB, Tatang Kebijakan Fiskal, Kementerian
Pertama, pembentukan PLB dengan menjelaskan ada beberapa hal yang Keuangan, Suahasil Nazara; dan
konsep umum. Kedua, Menambahkan menjadi perhatian, yaitu barang Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC,
tempat asal pemasukan dan tempat yang dimasukkan dari luar negeri Kukuh Sumardono Basuki.
tujuan pengeluaran barang yang ke PLB diberikan penangguhan bea Adapun untuk peserta yang hadir
ditimbun di TPB sehingga barang yang masuk, tidak dipungut PDRI dan/atau adalah beberapa perwakilan asosiasi,
ditimbun di TPB juga dapat berasal diberikan pembebasan cukai. Ketika seperti Asperindo, Ginsi, APKB, APJT,
dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) nantinya barang tersebut dikeluarkan API, maskapai penerbangan, dan
dan/atau Kawasan Perdagangan ke dalam negeri dengan tujuan beberapa asosiasi lainnya.
Bebas dan Pelabuhan Bebas diimpor untuk dipakai maka dilunasi Pada pemaparannya Dirjen
(Kawasan Bebas), dan barang-barang bea masuk, PDRI, dan/atau dilunasi mengatakan, pembentukan PLB ini
tersebut juga dapat dikeluarkan cukainya. merupakan kesempatan kita untuk
dengan tujuan ke KEK dan/atau “Diharapkan perubahan PP sudah membangun bangsa. Di tengah
Kawasan Bebas. Ketiga, Melakukan dapat efektif bulan September 2015, banyaknya persoalan kelancaran arus
harmonisasi insentif fiskal (perlakuan dan diharapkan juga dapat segera barang, DJBC mencoba membuat
perpajakan Kepabeanan dan/atau disiapkan peraturan pelaksanaan suatu terobosan dimana ide
Cukai) yang diberikan melalui skema- turunan perubahan PP tersebut (PMK tersebut sebenarnya sudah cukup
skema fasilitas yang sudah ada, dan Perdirjen), sehingga peraturan lama dan baru saat ini dicoba untuk
seperti pembebasan Cukai di TPB dan tersebut dapat diterapkan pada tahun diwujudkan.
belum dikenakan PPN penyerahan ini, mengingat concern pemerintah “Dengan latar belakang
atas barang yang dikeluarkan dari untuk menghadapi pasar bebas pembentukan PLB inilah kami
PLB ke perusahaan penerima fasilitas. ASEAN di akhir tahun 2015,” tandas mencoba untuk menyampaikan salah
Tujuan dilakukannya penyelarasan Tatang. satu solusi untuk kelancaran arus
fasilitas fiskal tersebut adalah barang yang pada akhirnya akan
untuk menurunkan harga produksi Workshop dan Public Hearing meningkatkan daya saing produk
pabrik yang tinggi di Indonesia serta Pembentukan PLB dalam negeri dan memberikan
untuk memperlancar arus barang kemudahan dalam memperoleh
secara efektif dan efisien untuk Sementara itu, pada 17 bahan baku untuk tujuan ekspor,”
menjamin kebutuhan bahan baku September 2015 Direktorat Fasilitas kata Dirjen.
bagi industri dalam negeri sehingga Kepabeanan DJBC mengadakan Masih menurutnya, ada pun
dapat meningkatkan daya saing kegiatan workshop dan public perbedaan dari TPS dan PLB
produk nasional di pasar domestik, hearing untuk pembentukan PLB sebenarnya tidaklah banyak dan
regional, dan global. Dan keempat, sebagai paket kebijakan di bulan cukup signifkan, yaitu jika di TPS
Menambahkan lokasi Toko Bebas Bea September. Acara yang berlangsung barang hanya dapat ditimbun selama
di terminal kedatangan bandar udara di Auditorium Merauke Kantor 30 hari, sedangkan di PLB dapat
internasional di Kawasan Pabean.” Pusat DJBC, dipimpin langsung oleh ditimbun selama 3 tahun. Di TPS
Jelas Tatang. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, untuk pengurusan lartas dilakukan

Worshop dan Hearing Public. Memaparkan bagaimana keunggulan dengan dibangunnya PLB untuk kelancaran arus barang.

24 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Direktorat & Pusat

Sementara itu pada pemaparan


Kepala BKP, disebutkan kalau
pertumbuhan perekonomian
Indonesia masih jauh lebih baik
jika di bandingkan dengan negara
lain seperti Brazil, Mexico, dan
India. Artinya pondasi kekuatan
perekomonian Indonesia masih jauh
lebih kuat sehingga tidak serta merta
harus terlalu dikhawatirkan.
Akhirnya acara workshop di tutup
Kick Off Meeting. Secara internal Kementerian Keuangan, DJBC telah berkoordinasi dengan DJP, BKF, dengan sesi diskusi, dan dari seluruh
dan Biro Hukum, dan telah diperoleh kesepakatan konsep untuk penerapan PLB. peserta yang hadiri sangat antusias
dan mendukung diadakannya PLB
sebelum barang keluar, sedangkan dilakukan quality control. Dan jika bahkan dari mereka sudah banyak
PLB pengurusan lartas dilakukan di di TPS tanpa kegiatan yang dapat yang menyatakan siap untuk menjadi
PLB. Jika di TPS tidak dapat dilakukan dilakukan, sedangkan di PLB dapat PLB.
quality control, maka di PLB dapat melakukan kegiatan sederhana. (Supriyadi. Intania Riza Febrianti)

Australian Border Force


Serahkan 5 Ekor Anjing Pelacak
D
elegasi Australian Border
Force (ABF) menyerahkan
5 (lima) ekor anjing pelacak
kepada Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai pada 24 Agustrus 2015
di Jakarta. Penyerahan ini merupakan
salah satu butir hasil kesepakatan
The 14th Customs to Customs Talks
antara DJBC dan ABF yang telah
dilaksanakan pada tanggal 27-28
Oktober 2014 di Bangka. “Hal ini
mengindikasikan keseriusan kedua
administrasi pabean untuk terus
meningkatkan kerja sama terutama Penandatanganan Memorandum of Transfer.
di bidang capacity building dan
enforcement,” kata Direktur Jenderal total jumlah handler sebanyak 39 orang dan pegawai dog-handler Made Dwi
Bea dan Cukai Heru Pambudi. dan jumlah anjing pelacak 42 ekor. Eka.
Lima ekor anjing pelacak yang Dalam kesempatan tersebut, Selanjutnya pada tanggal 12
diserahkan ABF masih berusia satu Dirjen menyampaikan bahwa dalam Agustus 2015 berhasil menyita 4
tahun dengan nama Walker, Wheeler, proses pengembangan unit K9 kg methamphetamine dan 90 butir
Dee, Roxy dan Bella, dimana dua ekor DJBC, beberapa anjing pelacak yang Aprazolam di Kantor Pos Soekarno-
berjenis kelamin jantan dan tiga ekor ditugaskan telah menunjukkan Hatta, Jakarta oleh Gerrard, jenis
betina yang semuanya berbulu hitam. performa yang baik dalam membantu Beagle dengan pegawai dog-handler
Dengan penambahan kelima ekor pegawai DJBC mencegah peredaran Anditara Sihotang. Menurut
anjing pelacak tersebut, kini DJBC obat-obatan terlarang. Beberapa data Dirjen, hal tersebut membuktikan
memiliki 5 unit anjing pelacak yang tangkapan obat-obatan terlarang bahwa DJBC secara terus menerus
terdapat di Kantor Pusat DJBC, Kantor oleh unit K9 DJBC pada tahun 2015 meningkatkan kualitas dalam proses
Pelayanan Utama Tipe B Batam, diantaranya pada tanggal 8 April 2015 pengembangan Unit K-9 untuk dapat
Kantor Wilayah Sumatera Utara, berhasil menyita 55 kg hashis dan menunjukkan kinerja yang semakin
Kantor Wilayah Jawa Timur I, dan kokain di Kantor Pos Renon, Denpasar, baik dan efisien dalam bidang
Kanwil Bali, NTB, dan NTT. Adapun Bali oleh Max, jenis Labrador Retriever enforcement, serta meningkatkan

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 25


Direktorat & Pusat

kompetensi dog handlers dalam perlindungan masyarakat menjadi November 2015 di Fremantle, Perth,
bidang risk profile analysis dan prioritas penting dalam hubungan Australia. Materi yang akan dibahas
intelijen. kedua administrasi pabean. Untuk itu, dalam pertemuan bilateral tersebut
Direktur Jenderal juga disampaikan harapan untuk dapat akan mencakup issue-issue tentang
menyampaikan kekhawatirannya terus menjaga hubungan baik dan Customs cooperation, perdagangan
tentang kecenderungan peningkatan meningkatkan kerja sama yang telah (supply chain) dan penegakan hukum
kasus penyelundupan narkoba, terjalin antara DJBC dan ABF. (law enforcement).
bahwa saat ini daerah rawan Pada kesempatan yang sama Mr. Roman menyampaikan
penindakan kasus tersebut tidak Mr. Roman Quaedvlieg, ABF ucapan terimakasih dan apresiasi
hanya terjadi di area pelabuhan udara, Commissioner yang didampingi Mr. atas kerjasama dan bantuan DJBC
tetapi juga didapati sudah merambah Paul Grigson Duta Besar Australia dalam Operation Osculate 2015.
ke daerah-daerah perbatasan untuk Indonesia serta enam Melalui pertukaran informasi, pada
terpencil melalui alur sungai atau jalur orang staff ABF secara personal bulan Juli 2015 lalu, ABF berhasil
pelabuhan. Misalnya, kasus tegahan menyampaikan ucapan selamat atas menjaring syndicate internasional
narkoba yang baru-baru ini terjadi di terpilihnya Heru Pambudi sebagai penyelundupan tobacco products di
Kepulauan Riau dan Entikong. Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Melbourne, dari hasil pengembangan
Sebagai upaya untuk mengapresiasi atas profesionalitas kasus berhasil ditegah pembawaan
menanggulangi peredaran kerja para pegawai DJBC dalam cash dan produk tembakau dalam
perdagangan illegal narkoba di mempersiapkan dan memfasilitasi jumlah besar, senjata serta amunisi.
jalur perbatasan darat dan laut, kunjungan delegasi ABF ke Indonesia. ABF Commissioner sangat puas
baru-baru ini DJBC menggiatkan Kunjungannya ke Indonesia saat melihat hasil kerjasama oleh kedua
kerjasama dengan Royal Malaysian ini selain menjalin kerjasama dengan administrasi yang menunjukkan
Customs Departement (RMCD) melalui DJBC serta penyerahan secara meningkatnya hubungan dan
pertukaran informasi dan pelaksanaan resmi atas hibah 5 (lima) ekor anjing koordinasi yang terjalin. Saat ini ABF
operasi bersama Patkor Kastima. pelacak, ABF juga memiliki hubungan dan DJBC tengah mengembangkan
Peredaran perdagangan illegal kerja dengan Ditjen Imigrasi, kerjasama terkait pertukaran
narkoba melalui jalur sungai-sungai Kementerian Kelautan dan Perikanan, informasi terkait smalcarft movements
kecil menggunakan perahu untuk POLRI terutama dengan Polisi Air dan untuk memetakan target risks yang
menghindari kecurigaan petugas DJBC Udara serta Kementerian Koordinator mungkin disembunyikan selama jalur
atau pertugas perbatasan semakin Bidang Maritim. perjalanan smalcraft terkait. Demikian
meningkat. Volume atau berat yang Mr. Roman mengatakan, pula pengembangan kerjasama
dibawa, jika sebelumnya melalui jalur melalui program hibah/penyerahan di bidang pelatihan vessel search
penerbangan pelaku hanya sebatas anjing pelacak ini, diharapkan techniques dan smallcraft movement
berat bagasi handcarry, sedangkan dapat mendukung program DJBC risk assessment.
apabila diselundupkan melalui dalam meningkatkan kapasitas Setelah penandatanganan
pelabuhan laut/alur sungai atau jalur dan mengembangkan Unit K-9 di Memorandum of Transfer - Handover
perbatasan darat, beratnya bisa beberapa lokasi wilayah tugas DJBC. Five Detector Dogs to DGCE, delegasi
melebihi 100 kilogram. Dia juga menjelaskan bahwa antara ABF diarahkan untuk mengunjungi
Disisi lain Heru Pambudi DJBC dan ABF telah terjalin kerjasama Wisma Anjing Pelacak dan group
mengatakan bahwa pada era erat melalui terselenggaranya photo bersama dengan kelima anjing
perdagangangan internasional yang Customs to Customs Bilateral Talks, pelacak yang diserahterimakan, serta
terus berkembang dan dinamis dimana untuk tahun 2015 merupakan untuk melihat atraksi dari unit K-9
seperti saat ini, faktor keamanan, pertemuan yang ke-15 yang akan Kantor Pusat DJBC.
kesehatan, keselamatan dan diselenggarakan pada bulan (Piter/Andy Tria Saputra)

26 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Direktorat & Pusat

Workshop on Time Release Study (TRS)

B
ertempat di Pullman Hotel
Surabaya, Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) bekerja sama dengan
Asian Development Bank (ADB)
menyelenggarakan Workshop on Time
Release Study (TRS), Rabu sampai
dengan Jumat (2 s.d. 4 September
2015). Workshop diselenggarakan
sebagai persiapan pelaksanaan TRS
di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
dan Pelabuhan Belawan Medan. Pada
hari terakhir workshop, dilaksanakan
sosialisasi pelaksanaan TRS kepada
instansi terkait dan para pengguna
jasa di Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya. Sosialisasi memiliki peran
penting mengingat pada pelaksanaan
TRS nantinya juga akan melibatkan
instansi terkait dan para pengguna
jasa di pelabuhan.
TRS merupakan salah satu metode
unik dari World Customs Organization
(WCO) untuk mengukur waktu rata-
rata pengeluaran barang, dimulai kerja sama internasional di bidang Australia. Para narasumber DJBC juga
sejak kedatangan sarana pengangkut fasilitasi perdagangan. menyampaikan materi mengenai
hingga barang selesai keluar dari Pelaksanaan workshop pada pengalaman Indonesia dalam
gate out. Dengan dilaksanakannya hari pertama dan kedua diikuti melaksanakan TRS, serta teknis
TRS, dapat diketahui adanya oleh pegawai DJBC. Pada sesi ini, pelaksanaan TRS. Selanjutnya para
bottlenecks sehingga dapat segera Mr.Stephen Cox, Customs Specialist peserta workshop dibagi menjadi
dilakukan perbaikan-perbaikan untuk (ADB Consultant), dan Mr.Nguyen Ba dua grup diskusi. Grup pertama,
meningkatkan kinerja pelabuhan pada Hung, Regional Cooperation Specialist, sebagian besar anggotanya adalah
masa yang akan datang. Pelaksanaan memberikan materi mengenai perwakilan dari KPPBC TMP Tanjung
TRS yang merupakan praktik terbaik TRS sebagai standar internasional Perak. Sementara grup kedua
internasional ini dilaksanakan untuk serta pengalaman pelaksanaan adalah perwakilan dari KPPBC TMP
memenuhi komitmen DJBC dalam TRS di negara-negara ASEAN dan Belawan. Pembentukan grup diskusi

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 27


Direktorat & Pusat

ini dilaksanakan untuk membahas


secara detail pelaksanaan TRS di
Penilaian Kantor Pelayanan
masing-masing pelabuhan, termasuk
di dalamnya penyusunan kuesioner
Percontohan (KPPc)
TRS. Kuesioner yang telah disepakati
kemudian dipresentasikan untuk Tingkat Kementerian
memperoleh kesepakatan bersama.
Pada hari ketiga, dilaksanakan Keuangan Tahun 2015
sosialisasi kepada instansi terkait dan

P
para pengguna jasa di Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Acara enilaian Kantor Pelayanan Pelayanan Perpajakan DJP) dan
diawali dengan sambutan oleh Percontohan (KPPc) Setiawan Basuki ( Inpektur II,
Rahmat Subagio selaku Kakanwil merupakan salah Inspektorat Jenderal) sebagai
DJBC Jatim I. Selanjutnya disampaikan satu agenda tahunan anggota melakukan penilaian
sambutan dari perwakilan ADB, Kementerian Keuangan RI dalam KPPBC TMP Merak pada tanggal
Mr.Nguyen Ba Hung. Mochamad rangka peningkatan kualitas 10 September 2015, terlihat bahwa
Agus Rofiudin selaku Tenaga Pengkaji kinerja pelayanan publik secara acara tersebut sengaja dikemas
Bidang Pengembangan Kapasitas dan berkesinambungan. Selain itu, menarik dan menghibur sehingga
Kinerja Organisasi menyampaikan penilaian KPPc yang sudah dimulai jauh dari kesan penilaian secara
sambutan berisi materi terkait sejak tahun 2013 ini diharapkan formal.
program transformasi kelembagaan. dapat memberikan apresiasi Pihak KPPBC TMP Merak sebagai
Selanjutnya acara sosialisasi dibuka terhadap kantor-kantor pelayanan di tuan rumah yang akan dinilai saat
oleh Robert Leonard Marbun selaku lingkungan Kementerian Keuangan itu menyambut kedatangan Tim
Direktur Kepabeanan Internasional. atas usaha dalam mengedepankan Penilai dengan menampilkan tarian
Sosialisasi secara garis besar kepuasan pengguna layanan. seni dan budaya khas Banten serta
berisi penyampaian materi tentang Pada tahun sebelumnya, sudah mengundang puluhan para pengguna
TRS secara umum dan dilanjutkan beberapa kali kantor pelayanan di jasa yang selama ini mendapat
dengan diskusi yang dipimpin oleh lingkungan DJBC yang berhasil meraih pelayanan dari kantor bea cukai
Direktur Kepabeanan Internasional. penghargaan sebagai KPPc. Untuk Merak.
Bertindak selaku narasumber memberikan kesempatan kepada Sebagai Ketua Tim Penilai,
dalam diskusi ini adalah Kakanwil kantor lain dalam meningkatkan Achmad Saefudin menyatakan
DJBC Jatim I, Kabid P2 Kanwil kinerja, kualitas layanan dan penilaian akan dilakukan secara
DJBC Kalbagbar, serta perwakilan intergritas pegawai yang nantinya obyektif, transparan, dan akuntabel.
dari ADB. Acara sosialisasi diakhiri akan bermuara pada peningkatan Ruang lingkup penilaian KPPc
dengan sesi foto bersama. kepuasan pengguna jasa dan adalah penilaian terhadap kinerja
Mempertimbangkan manfaat masyarakat, ada ketentuan panitia pelayanan publik pada kantor
yang diperoleh dari pelaksanaan bahwa kantor pelayanan yang sudah yang bersangkutan. Menurutnya
TRS, serta sebagai komitmen DJBC pernah meraih juara, selama dua ada beberapa point penting yang
dalam kerja sama internasional, tahun berikutnya tidak diperbolehkan mendapat perhatian dari Tim Penilai,
yakni ASEAN, APEC, BIMP-EAGA dan mengikuti lom ba. diantaranya menyangkut tentang
WTO Trade Facilitation Agreement, Direktorat Jenderal Bea dan visi dan misi serta moto pelayanan.
TRS dilaksanakan di pelabuhan- Cukai sendiri pada tahun 2015 ini Selain itu, bagaimana standar
pelabuhan Indonesia. Dimulai pada mengitkutsertakan tiga kantor pelayanan yang diterapkan dalam arti
tahun 2010, TRS dilaksanakan di pelayanan yang dianggap layak dan yang lebih luas bagaimana tolok ukur
Pelabuhan Bitung dan Perbatasan telah lolos seleksi secara internal yang dipergunakan sebagai pedoman
Entikong. Terakhir pada bulan Juni untuk mewakili kantor DJBC. Ketiga penyelenggaraan pelayanan dan
2015 lalu, TRS telah dilaksanakan di kantor tersebut adalah KPPBC TMP C acuan penilaian kualitas pelayanan
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sorong, KPPBC TMP A Pasuruan dan sebagai kewajiban dan janji
Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, KPPBC TMP Merak. penyelenggara kepada masyarakat
dan Pelabuhan Dwi Kora Pontianak. Pada saat tim penilai dari dalam rangka pelayanan yang
Selanjutnya TRS akan dilaksanakan di Kementerian Keuangan yang terdiri berkualitas, cepat, mudah, terjangkau
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dari Achmad Saefudin (Kepala Biro dan terukur.
dan Pelabuhan Belawan Medan pada Umum Kementerian Keuangan) Menurut Achmad, hal penting
bulan Oktober mendatang. selaku Ketua Tim Penilai, Cucu lainnya yang menjadi perhatian adalah
(Dit. Kepabeanan Internasional) Supriatna (Tenaga Pengkaji Bidang bagaimana sistem, mekanisme dan

28 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Direktorat & Pusat

prosedur palayanan yang diberikan, yang lalu. Pelaksanaan penilaian Menurut Rustam, dulu pemenang
sarana dan prasarana, penangangan KPPc di lingkungan DJBC sendiri KPPc dari setiap Direktorat diadu atau
pengaduan, indeks kepuasan dilakukan dengan beberapa tahapan. dinilai kembali untuk menentukan
masyarakat, sistem informasi Tahap pertama panitia internal siapa yang menjadi pemenang utama.
pelayanan publik, produktivitas dalam DJBC memberitahukan kepada Namun setelah dua tahun terakhir
pencapaian target kinerja, inovasi seluruh Kantor Wilayah DJBC untuk ini pemenang KPPc dari setiap
dan prestasi kantor pelayanan, dan mengirimkan satu kantor kandidatnya. Direktorat tidak diadu lagi karena
yang tidak kalah penting adalah Terhadap seluruh kandidat kantor setiap Direktorat mempunyai karakter
bagaimana kemampuan sumber daya tersebut panitia melakukan seleksi atau proses unit bisnis yang berbeda,
manusianya dalam hal melakukan administrasi dan dipilih delapan kantor sehingga obyektifitas penilaiannya
pelayanan itu sendiri. yang dianggap lebih potensial. Tahap tidak sama.
Pelaksanaan penilaian berjalan berikutnya, masing-masing kepala Sebagai contoh, DJBC yang
dengan lancar dimulai dengan kantor diundang datang ke kantor memiliki fungsi pelayanan dan
presentasi Kepala KPPBC TMP pusat untuk mempresentasikan profil pengawasan menyulitkan pihak panitia
Merak Juli Puhadi yang memberikan dan capaian kantornya. untuk menentukan nilai kepuasan
gambaran secara umum kepada Setelah para kepala kantor pelanggan. Pengawasan yang
tim penilai bagaimana pelaksanaan mengadakan presentasi, panitia dilakukan DJBC dengan sendirinya
tugas dan fungsi bea cukai dalam menetapkan enam KPPBC yang akan akan memberikan dampak yang
memberikan pelayanan kepada mengikuti tahapan berikutnya yaitu kurang memuaskan bagi pengguna
masyarakat pengguna jasa kepabeana untuk dilakukan tinjauan lapangan. Tim jasa, sehingga sudah dipastikan akan
dan cukai serta capaian penghargaan panitia internal mendatangi ke-enam memperoleh nilai yang rendah.
dan penerimaan yang telah kantor bersangkutan untuk dapat Dengan demikian sudah dipastikan
berhasil diraih. Setelah presentasi melihat secara langsung serta menilai dari keempat Direktorat Jenderal di
Kepala Kantor selesai, tim penilai atau memutuskan dalam rapat pleno bawah Kementerian Keuangan yang
melanjutkan dengan serangkaian bahwa tiga diantaranya ditetapkan memiliki kantor pelayanan itu akan
tanya jawab baik terhadap jajaran menjadi perwakilan KPPc dari DJBC ditetapkan pemenang pertama, kedua
Kanwil DJBC Banten dan KPPBC TMP yaitu Merak, Pasuruan dan Sorong. dan ketiga pada tiap-tiap Direktorat.
Merak maupun stakeholder yang Dengan demikian, ketiga KPPBC Selanjutnya panitia Kementerian
hadir untuk dapat menilai ataupun yang diajukan tim penilai internal DJBC Keuangan akan memungkinkan
menggali kebenaran informasi yang menjadi KPPc kepada Kementerian untuk mengusulkan KPPc terbaik dari
diperoleh. Selanjutnya tim penilai Kuangan nantinya dalam rapat pleno keempat Direktorat tersebut dalam
mengadakan tinjauan lapangan tim penilai akan ditetapkan KPPBC mengikuti level yang lebih tinggi lagi
dengan mengunjungi beberapa mana yang menduduki sebagai yaitu penilaian Wilayak Bebas Korupsi
ruang kerja pegawai serta sarana dan peringkat pertama, kedua dan (WBK) dan Wilayak Birokrasi Bersih
prasarana yang ada di sekitar kantor. ketiga. Begitu juga di tingkat unit dan Melayani (WBBM) yang dilakukan
Menurut Kasubbag Tata Laksana eselon satu lainnya seperti Direktorat Kementerian Pendayagunaan
II, Sekretariat DJBC, Rustam Efendi Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Aparatur Negara dan Reformasi
proses pelaksanaan penilaian KPPc Perbendaharaan dan Direktorat Birokrasi.
ini sudah berjalan sejak tiga bulan Jenderal Kekayaan Negara. (Piter, Desi Prawita, Valti R.M.)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 29


Sisi Pegawai

Supraptono

DJBC Harus
Menjadi Role
Model Bagi
Instansi Lain
Selama 34 tahun mengabdi pada Kementerian
Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC), Supraptono tentunya hapal
akan kondisi dan keinginan yang diharapkan oleh
seluruh pegawai DJBC. Untuk itu dirinya berharap
agar DJBC tidak kembali ke masa lalu, yaitu saat
kewenanganya diambil oleh SGS (Société Générale
de Surveillance) melalui Inpres No. 4 tahun 1985,
dan membuat instansi yang dicintainya tidak
memiliki peran apa-apa.

L
ahir di Malang pada 18 Agustus selanjutnya mendapat kesempatan Keinginan itu pun akhirnya dijalaninya
1955, Supraptono melewati untuk mengikuti tes di Kementerian dan ia juga dinyatakan diterima pada
masa kecil dan mudanya di Keuangan atas penilaian dari minat bank BUMN tersebut.
kota sejuk dengan penuh suka dan bakat hasil kerja sama Universitas “Tapi belum lama bekerja,
duka kehidupan sebagai anak seorang Brawijaya dengan Kementerian saya mendapat panggilan dari
pegawai negeri. Berbekal pendidikan Keuangan.“Saya lulus kuliah hari Kementerian Keuangan. Sebagai anak
dan arahan orang tuanya yang banyak Senin, hari Selasa-nya langsung desa tentunya berkeinginan sekali
memberikan petuah kehidupan, mengikuti tes minat dan bakat untuk bisa bekerja di Jakarta, akhirnya
membuat ia menjadi seseorang yang dari Kementerian Keuangan. Tapi bersama teman-teman yang juga
paham akan arti kehidupan dan untuk mengetahui pengumumanya diterima kami berangkat ke Jakarta.
memahami apa yang harus dijalaninya waktunya cukup lama, nah waktu Namun saat itu kami juga bertekad
dalam kehidupan ini. itu saya sama teman-teman dapat kalau pekerjaan ini dirasa kurang pas,
Sebagai anak desa, tentunya informasi kalau Dolog (depot Logistik) ya lebih baik kembali bekerja di bank
Supraptono tidak pernah wilayah Surabaya membutuhkan saja,” tutur Supraptono.
membayangkan bahwa dirinya pegawai, dan saya pun diterima Saat dinyatakan diterima pada
akan menjadi seorang pegawai Bea dan menjadi anggota Tim Tebu Kementerian Keuangan, Supraptono
dan Cukai. Memiliki kesempatan Rakyat Intensifikasi yang tugasnya tidak tahu dirinya akan ditempatkan
dapat mengenyam pendidikan menyiapkan mulai dari pupuk, pada direktorat apa. Setelah
mulai SD hingga kuliah saja sudah benih, hingga yang lainnya untuk penyeleksian akhirnya ia ditempatkan
menjadi satu hal yang sangat perekebunan tebu,” ujar Supraptono. pada Direktorat Jenderal Bea dan
disyukurinya, karena pendidikan Namun baru satu bulan menjadi Cukai. “Kalau yang lain dikumpulkan
yang dijalaninya dapat membawa pegawai Dolog Surabaya, Supraptono di jalan Lapangan Banteng, saya
dirinya pada pekerjaan yang cukup yang masih berjiwa muda dan masih bersama yang lain seperti Pak Yossi,
mulia dan sangat disukainya. banyak keinginan untuk mencoba Nazar Salim dan lain-lainnya langsung
Lulus kuliah dan mendapat gelar berbagai jenis pekerjaan, tertarik ditempatkan di Rawamangun. Nah di
Sarjana Ekonomi dari Fakultas untuk melamar di Bank Bumi Daya sinilah awal yang kurang baik pertama
Ekonomi Universitas Brawijaya (kini Bank Mandiri-red) karena banyak kali kami terima.” Kata Supraptono.
pada tahun 1981, Supraptono yang teman-temannya yang telah lebih Saat itu, Supraptono mengatakan
saat itu belum paham akan tujuan dulu diterima pada bank tersebut. masih ada peninggalan jaman jahiliah

30 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Sisi Pegawai

dimana bea cukai terkenal sebagai


instansi yang paling banyak meja.
Saat dirinya bersama yang lain
datang, sambutan pertama yang
diterimanya adalah “Buat apa datang
kesini? Kami tidak butuh sarjana, kami
hanya butuh tukang sapu”. Doktrin
inilah yang membuat ia bersama yang
lainnya semakin bertekad untuk terus
mengikuti dan menjalani tugas yang
diberikan oleh pimpinan.
“Penempatan pertama saya
adalah di sekretariat tapi waktu itu
kami tidak langsung diberikan diklat
teknis, baru ketika akan menjadi
Pelepasan purna tugas
PNS kami dipanggil untuk mengikuti
diklat teknis. Selain itu, kondisinya
tidak seenak sekarang, dulu kalau alkohol sulingan hanya berlaku di merasa lega,” ungkap Supraptono.
pejabatnya sudah marah pistol itu Jawa dan Madura saja, daerah lain Kini Supraptono telah memasuki
ditaruh di meja dan kita ditantang tidak. Akibatnya banyak produk masa purna tugas, telah banyak suka
berkelahi. Tapi kami menjalaninya alkohol sulingan dari bahan baku duka yang dilaluinya dalam bekerja
dengan penuh kesabaran dan singkong yang masuk ke Jawa. dan wilayah penempatannya pun
ketegasan untuk menjalankan tugas Untuk mencegah masuknya barang cukup banyak seperti menjadi Kasubsi
hingga akhirnya pada tahun 1985 tersebut, Supraptono bersama di Soekarno-Hatta, Kepala Kantor di
kewenangan bea cukai diambil alih jajarannya harus melakukan Poso, Kepala Kantor Lembar, Pejabat
oleh SGS,” kenang Supartono. penyelidikan hingga ke wilayah Fungsional Pemeriksa Dokumen,
Ada satu hal yang sangat menarik Lampung. Namun usaha ini tidak sia- Kepala Bidang P2, Kepala Kantor
bagi dirinya, yaitu ketika kekuasaan sia, walaupun harus berkejar-kejaran Medan, Kepala Kantor Wilayah dan
bea cukai dikembalikan lagi oleh SGS. dengan waktu dan truk pembawa akhirnya purna tugas sebagai Direktur
Saat itu dirinya banyak mengikuti alkohol sulingan, akhirnya produk Teknis Kepabeanan. “Sebagai orang
diklat untuk persiapan dan hampir itu dapat digagalkan masuk ke Jawa. desa di masa pensiun ini saya akan
tiap hari selalu diisi dengan diklat Sejak itulah kebijakan cukai berlaku pulang kampung ke Malang untuk
dan itu juga dialami oleh seluruh untuk seluruh Indonesia. berkumpul kembali dengan keluarga
pegawai yang ada. Dari diklat-diklat Setelah 34 tahun mengabdi dan menjalankan sedikit kegiatan
inilah Supartono semakin paham pada DJBC dan Supraptono dapat untuk mengisi hari-hari pensiun saya,”
akan tugas yang diembannya dan ini menduduki jabatan terakhir sebagai tuturnya.
menjadikan ia semakin bangga akan Direktur Teknis Kepabeanan, ada Untuk ke depan nanti, Supraptono
tugas dan fungsi DJBC. “Saya sempat satu hal dan ini tidak diduga-duga pun berpesan kepada seluruh
lama juga di tarif dan banding, dari sebelumnya, yaitu dirinya diangkat pegawai bea cukai agar DJBC
situ saya banyak belajar dari teman- menjadi Pelaksana Tugas Direktur dapat menjadi instansi yang lebih
teman dan ternyata memang benar Jenderal Bea dan Cukai. Pada saat modern lagi sehingga bagi para
tugas bea cukai itu sangat mulia itu terjadi pergantian Dirjen dan pegawai yang masih muda agar tidak
karena dari semua barang yang ada di Kementerian Keuangan mengadakan putus untuk terus berinovasi dan
muka bumi ini dapat diklasifikasikan seleksi terbuka untuk pemilihan mengembangkan kreativitas. Karena
dan ditentukan tarif nya, di sinilah Dirjen. Supraptono lah yang akhirnya sampai saat ini dua produk layanan
ketertarikan saya pada bea cukai ditunjuk menjadi pelaksana tugas DJBC menjadi perhatian WCO,
semakin mendalam,” ungkap sampai akhirnya ditetapkan Dirjen yaitu untuk jalur prioritas dan AEO.
Supraptono. yang definitif. “Kedua produk itu saat saya di Brusel
Di balik kekagumanya tersebut, “Saat mendapat tugas itu hal menjadi studi banding untuk seluruh
ada juga cerita menarik yang masih yang pertama saya lakukan adalah anggota WCO dan ini tentunya sangat
dikenangnya sampai saat ini, yaitu konsolidasi, karena saat itu terjadi membanggakan. Oleh karena itu, saya
saat dirinya menjadi kepala kantor ketidakkompakan di jajaran internal berharap DJBC dapat menjadi role
bea dan cukai Merak. Saat itu bea cukai. Dengan melakukan model bagi instansi lain, khususnya
ketentuan cukai masih mengikat pada pendekatan akhirnya saya dapat pada bidang layanan masyarakat
gula dan minyak tanah termasuk mengawal pemilihan Dirjen tanpa usaha,” tandas Supartono.
alkohol sulingan. Namun untuk adanya gejolak dan ini membuat saya (Supriyadi)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 31


Seputar Bea Cukai

DARWIN AMBON YACHT


RACE TAHUN 2015
M
ANGENTE AMBON ! negara. Wujud peran serta tersebut dan KPPBC Tual.
Kembali berkunjung adalah KPPBC Tipe Madya Pabean Katong Samua Basudara! (Kita
ke Ambon .... itulah C Ambon selalu aktif memberikan Semua Bersaudara)...itulah semboyan
tag kota Ambon dalam bimbingan dan arahan kepada pihak yang digunakan seluruh anggota Tim
menyambut hari jadinya yang ke panitia yang bertanggung jawab Khusus Pemeriksa Yacht yang berasal
440. Memperingati hari jadi Kota untuk menyelesaikan kewajiban dari kantor yang berbeda-beda dan
Ambon, salah satu even untuk pabean mengingat semua kapal Yacht dari berbagai usia untuk membentuk
menarik wisatawan mancanegara yang menjadi peserta adalah berasal satu semangat kekeluargaan dan
untuk berkunjung ke Ambon adalah dari luar negeri dan pemasukannya saling mendukung, serta saling
kegiatan Darwin Ambon Yacht Race menggunakan skema impor berbagi pengetahuan dalam
Tahun 2015 dengan rute dimulai dari sementara. Hal ini diharapkan para melaksanakan kegiatan pemeriksaan
Darwin Australia dan berakhir (finish) wisatawan tetap nyaman datang ke kapal yacht ini sehingga kegiatan
di Pelabuhan Amahosu Kota Ambon Ambon tanpa mengabaikan hak-hak pengawasan dapat dilakukan secara
mulai tanggal 7 September 2015 keuangan Negara. maksimal dan menunjukkan kepada
sampai dengan 14 September 2015. Disamping mengamankan hak-hak pihak lain bahwa Bea Cukai dapat
Acara ini sendiri diikuti oleh 22 Kapal keuangan negara, tugas yang tak kalah bersinergi untuk bekerja secara
Yacht dari berbagai negara asing, pentingnya yang diemban KPPBC professional dengan memberikan
dan dihadiri langsung oleh Walikota Tipe Madya Pabean C Ambon yang pelayanan terbaik dengan penuh
Darwin Australia pada saat puncak membawahi wilayah ambon adalah integritas sehingga tercipta
acara tanggal 11 September 2015 di melakukan kegiatan pengawasan kesempurnaan pengawasan dalam
Pelabuhan Amahosu Kota Ambon. terutama terkait peredaran barang mengamankan hak-hak keuangan
Darwin Ambon Yacht Race yang dilarang dan/atau dibatasi seperti negara dan melindungi masyarakat
merupakan kegiatan rutin tahunan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor dari peredaran barang larangan dan/
pemerintah kota Ambon dalam (NPP), Senjata Api, Minuman atau pembatasan.
rangka menyambut hari jadi kota Mengandung Etil Alkohol (MMEA),
Ambon dan untuk menarik wisatawan dll. Untuk menjalankan fungsi itu FGD Bagi Komandan Patroli
mancanegara agar berkunjung KPPBC Tipe Madya Pabean C Ambon Kanwil DJBC Maluku, Papua dan
ke Ambon. Untuk menyukseskan membentuk Tim Khusus Pemeriksa Papua Barat mengadakan Forum
kegiatan ini DJBC (dalam hal ini Yacht yang terdiri dari unsur KPPBC Group Discussion bagi para Komandan
KPPBC Tipe Madya Pabean C Ambon) Tipe Madya Pabean C Ambon bersama Patroli dan kasubsi P2 di wilayah
harus turut berperan serta dengan dengan dari Kanwil DJBC Maluku, MPPB pada tanggal 3-4 September
memberikan pelayanan terbaik tanpa Papua, dan Papua Barat, Subdit 2015 di Ambon dengan luasnya
meninggalkan fungsi utamanya untuk Narkotika Direktorat Penindakan wilayah dan terbatasnya armada
melakukan kegiatan pengawasan dan Penyidikan serta didukung oleh kapal patroli menjadi dasar berpikir
dan pengamanan hak-hak keuangan perwakilan Pegawai KPPBC Sorong diadakannya rapat koordinasi patroli

32 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

dengan harapan sinkronisasi patroli terhadap perawatan speedboat dan


dan optimalisasi misi community teknik dalam keselamatan patroli
protector dan membahas Titik rawan dalam rangka utility kapal patroli.
terjadinya penyelundupan di bidang Teknik analisa pergerakan kapal
kepabeanan, pemetaan pelabuhan, / Automatic Identification System
potensi Sumber Daya Alam meliputi juga dikenalkan dalam Forum Group
Minerba, Kayu, CPO, Perikanan Discussion tersebut dari tim analis
dan lain-lain, komoditi unggulan Direktorat Penindakan dan Penyidikan
perdagangan antar pulau di wilayah memberikan analisa dan titik rawan
MPPB. pergerakan kapal niaga dll yang perlu
Pembahasan mencari solusi di perhatikan oleh Komandan Patroli,
dalam menghadapi tantangan dengan memadukan teknologi AIS,
dan hambatan dalam pelaksanaan informasi para Komandan patroli coverage daerah pengawasan,
patroli laut baik secara internal selama patroli dan informasi dari keterbatasan sumber daya, cuacayang
maupun eksternal meliputi tatacara unit P2 KPPBC dapat memberikan tak menentu dan ombak tinggi yang
pengisian BBM secara efektif, teknik gambaran yang lengkap terhadap menghadang tidak menyurutkan
pelaksanaan pemeriksaan Sarana titik rawan yang perlu ditindaklanjuti, semangat kami dalam mengamban
pengangkut, komunikasi kapal diharap kedepan aplikasi Automatic tugas negara “ A smooth sea never
patroli dan pelaporan pelaksanaan Identification Systemtersebut bisa make a skill full sailor .... Go....go...go...
pemeriksaan kapal patroli yang mulai dikembangkan di wilayah Patrol Commander MPPB”.
mengandung informasi yang berguna, Kanwil DJBC Maluku, Papua, dan
pemetaan jalur patroli yang sudah Papua Barat. Tangkapan 4 Kg Shabu
dilaksanakan oleh KPPBC dengan Dalam rangka membekali teknik KPPBC Jayapura, berhasil menegah
speedboatnya dan jalur kapal patroli pemeriksaan terhadap sarana 4 kg shabu yang disembunyikan
dengan kapal patroli dari PSO. pengangkut terhadap komoditi dalam dinding palsu koper. Barang
Dengan dukungan beroperasinya minerba, kayu, BBM, perikanan, CPO haram tersebut masuk melalui
PSO Sorong di wilayah MPPB dan lainnya dibahas hal hal yang kurir perempuan yang beralamat di
diharapkan sebagai pendukung utama menjadi pedoman dan ijin terkait Jakarta dengan rute PNG-Vanimo-
target dan rencana patroli tahun 2015 dokumen barang tersebut, sehingga Skow wutung. Penangkapan kurir
dan 2016 dan membantu memberikan mempunyai standar yang sama dalam dan pengungkapan kasus tersebut
asistensi terhadap Speedboat / melakukan pemeriksaan komoditi dilakukan di perbatasan darat, Skow
kapal patroli KPPBC yang mengalami tersebut. wutung pada tanggal 15 September
kerusakan dan mendorong PSO Menghadapi tantangan yang 2015.
sorong untuk memberikan asistensi membentang di hadapan, luasnya (Kasi P2 KPPBC TMP C Ambon)

KPPBC Sidoarjo Resmi Beroperasi

S
alah satu hasil dari
reorganisasi pada unit
vertikal Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC) adalah
pembentukan Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B (KPPBC TMP B)
Sidoardjo yang merupakan pecahan
dari KPPBC TMP Juanda yang pada
19 Agustus 2015, Direktur Jenderal
Bea dan Cukai, Heru Pambudi,
meresmikan operasional KPPBC TMP
B Sidoarjo.
Heru Pambudi, saat grand
launching kantor tersebut
menyatakan, peresmian KPPBC TMP
B Sidoarjo untuk mengantisipasi

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 33


Seputar Bea Cukai

perkembangan usaha serta 


mendorong pertumbuhan ekonomi
di wilayah setempat. Ini dilakukan
untuk menghadapi perubahan
lingkungan usaha, pertumbuhan dan
perkembangan investasi, industri dan
perdagangan. Selain meningkatkan
ekonomi, peresmian kantor tersebut
juga untuk meningkatkan hasil
ekspor yang sekaligus meningkatkan
penyerapan tenaga kerja. Termasuk
untuk mengoptimalkan penerimaan
negara dari sektor cukai.
Kantor Bea Cukai Sidoarjo ini
merupakan pecahan dari Bea Cukai
Tanjung Perak dan juga pecahan dari
Bea Cukai Juanda.Nantinya tugas
dari Bea Cukai Juanda akan terfokus
pada masalah kargo, pengiriman pos
dan barang titipan serta pengawasan
yang melalui Bandara Juanda. Begitu
juga KPPBC TMP Tanjung Perak
akan difokuskan untuk mengerjakan
masalah kargo, pengiriman pos,
barang titipan dan pengawasan yang
melalui Pelabuhan Tanjung Perak.
“Untuk Bea Cukai Sidoarjo
akan melakukan penindakan dan
pengawasan terhadap perusahaan
yang memproduksi alkhohol dan
juga barang kena cukai dari produk
tembakau dan yang menjadi wilayah
kerja dari Bea Cukai Sidoarjo
adalah kota Mojokerto, Kabupaten
Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo
kecuali kawasan Juanda, kawasan Diharapkan dengan adanya dan koordinasi yang baik.
Surabaya kecuali wilayah Tanjung pemecahan ini DJBC dapat Kepala Kantor Wilayah
Perak,”Heru Pambudi tentang menjalankan tugas dan fungsinya DJBC Jawa Timur I, Rahmat Subagyo
karakteristik tugas KPPBC Sidoarjo. dengan lebih baik guna mewujudkan menambahkan, KPPBC Sidoarjo yang
Kini KPPBC TMP B Sidoarjo good governance. Dan Bea Cukai mulai beroperasi sejak 1 Juli 2015
menaungi 1 penyelenggara Kawasan Sidoarjo dapat fokus melaksanakan namun dengan berbagai upaya sudah
Berikat, 16 Perusahaan di Kawasan tugasnya dalam memberikan bisa memberikan pelayanan kepada
Berikat (PDKB), 37 Perusahaan pelayanan dan pengawasan kepada pengguna jasa.
Kawasan Berikat/ PDKB, 2 Gudang pengguna jasa. Koordinasi, sinergi dan kerjasama
Berikat, dan 1 Entreport, Tujuan Sementara itu, Kepala KPPBC antar instansi semakin waktu semakin
Pameran (ETP), selain itu, terdapat TMP B Sidoarjo, Widhi Hartono, meningkat. baik dari Karantina,
63 Pabrik Hasil Tembakau, 5 Pabrik menyatakan kehadiran KPPBC Sidoarjo Imigrasi, Kepolisian, Kejaksaan,
Minuman Mengandung Etil Alkohol adalah sebagai mitra, memberikan TNI, pengguna jasa serta asosiasi.
(MMEA), 1 Pabrik Etil Alkohol (EA), kontribusi maksimal dalam upaya “Terimakasih untuk kerjasama yang
1 Tempat Penyimpanan Barang mendorong peningkatan kelancaran telah tercipta mudah-mudahan apa
Kena Cukai (BKC), 3 Importir Hasil usaha dan industry dan disadari dalam yang diinginkan kantor Sidoarjo
Tembakau, 4 Importir MMEA, pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan pelayanan dan
18 Penyalur MMEA, 132 Tempat dibutuhkan dukungan dan kerjasama meningkatkan industri di Sidoarjo
Penjualan Eceran (TPE) MMEA, dan 12 yang baik dengan instansi, lembaga terwujud, terimakasih tak lupa pula
TPE EA. atau perusahaan melalui komunikasi saya ucapkan kepada Bapak Bupati,

34 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

kami melayani beberapa kabupaten


disini baik dari kabupaten Sidoarjo,
kota dan kabupaten Mojokerto,
termasuk dan sebagian Surabaya,”
imbuh Rahmat Subagyo.
Mewakili Bupati Sidoarjo, Hadi
Sucipto yang merupakan wakil Bupati
Sidoarjo menyatakan, perkembangan
perdagangan nasional, baik dibidang
ekspor maupun impor akhir-akhir
ini mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Pesatnya
perkembangan tersebut menuntut
diadakannya suatu sistim dan
prosedur kepabeanan yang efektif
dan efisien sehingga mampu
meningkatkan kelancaran arus
barang dan dokumen. Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai masa kini

Kemenkeu
dan masa depan harus mampu
memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum yang mencirikan

Gelar Bakti Sosial


safe time, safe cost, safety dan simple.
“Mengingat pentingnya
pelayanan dan pengawasan atas

di Rusun Marunda
lalu lintas barang yang masuk atau
keluar dari daerah pabean serta
pemungutan bea masuk dan bea
keluar, maka saya mendukung

M
pembentukan Kantor Pelayanan
dan Pengawasan Bea dan cukai enteri Keuangan
Tipe Madya Pabean B di Kabupaten Bambang Brodjonegoro
Sidoarjo. Ini juga melindungi menjelaskan dipilihnya
masyarakat industri dalam negeri Rumah Susun Sederhana
dan kepentingan nasional melalui Sewa (Rusunawa) Marunda sebagai
pengawasan dan pencegahan tempat digelarnya kegiatan bazar
masuk dan keluarnya barang yang murah dari Kementerian Keuangan,
berdampak negatif dan berbahaya bukan tanpa alasan. “Kenapa di
yang dilarang atau dibatasi oleh Rusunawa, karena jelas, Rusun ini
regulasi,” ujar Hadi Sucipto. adalah model hunian kota yang ideal
“Saya berharap dengan adanya di masa depan. Artinya, kita harus
Kantor Bea Cukai Sidoarjo urusan pelan-pelan berubah dari landed
kepabeanan di kabupaten Sidoarjo house menjadi metode tinggal di
akan semakin mudah, semakin Rusun,” ujar Menkeu di sela-sela
cepat, fleksibel dengan biaya rendah gelaran bazaar murah di Rusunawa
sehingga dapat mewujudkan iklim Marunda, Jakarta Utara, Jumat
usaha dan investasi yang kondusif (21/8/2015).
dan dapat memberikan kontribusi Lebih lanjut Menkeu menjelaskan,
berupa pendapatan negara dan bea selain menggelar pasar murah
secara maksimal,” Hadi Sucipto akan dan pelayanan kesehatan gratis,
harapannya pada keberadaan KPPBC Kemenkeu melalui enam BUMN
Sidoarjo. dan lembaga di bawahnya juga
(Ariessuryantini, Kitty Hutabarat, memberikan bantuan alat ibadah
Fardhani Hamiputri) dan olahraga. Hal tersebut dilakukan
lantaran Rusunawa Marunda memiliki

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 35


Seputar Bea Cukai

fasilitas dasar yang cukup seperti Multi Infrastuktur, PT Penjaminan daya beli masyarakat. Terlebih pada
layanan kesehatan, pendidikan, Infrastruktur Indonesia, Lembaga masyarakat berpenghasilan rendah,
tempat ibadah, dan olahraga. “Intinya Pembiayaan Ekspor Indonesia, termasuk penghuni rumah susun
kita ingin warga yang tinggal di Lembaga Penjamin Simpanan, dan PT sewa. “Mungkin bapak ibu mengeluh
Rusunawa ini merasa betah. Dan saya Geo Dipa Energi. tingginya bahan pokok komoditas
harap, kalau mereka betah, mereka Menkeu meminta BUMN yang apakah itu beras daging lainnya.
akan cerita ke saudara-saudaranya berada dibawah binaannya giat Tapi, memang harus ada upaya dari
yang masih tinggal di bantaran kali melakukan kegiatan bakti sosial pemerintah untuk stabilkan harga
atau perkampungan kumuh, atau (baksos) atau Corporate Social termasuk di Marunda,” ujarnya
tanah tak bertuan untuk segera Responsibility (CSR). “Kami tidak seperti dilansir CNN Indonesia. Dalam
beramai-ramai pindah ke Rusun,” ujar ingin BUMN di bawah Kementerian acara baksos yang digelar sejak pagi,
Menkeu. Keuangan jauh dari masyarakat. enam BUMN di bawah Kementerian
Pagi itu sebanyak enam BUMN Kami minta fokus CSR pada saudara Keuangan menjual ratusan paket
dan lembaga di bawah Kemenkeu kami yang tinggal di Rusunawa di sembako (sembilan bahan pokok)
menggelar bazar murah dan layanan manapun di seluruh Indonesia,” imbau dengan harga Rp 50 ribu per paket.
kesehatan gratis di Rusunawa Menkeu. Imbauan ini disampaikan Pun harga paket yang dijual lebih
Marunda. Keenam BUMN dan Menkeu menyusul kenaikan harga murah dari harga umum di kisaran Rp
lembaga tersebut yaitu, PT Sarana bahan-bahan pangan akhir-akhir 150 ribu per paket.
Multigriya Finansial, PT Sarana ini yang berdampak pada turunnya (Supomo/Andy Tria Saputra)

PERANGI NARKOTIKA,
DJBC SUKSESKAN TIGA PENEGAHAN
PENYELUNDUPAN SABU

S
elama bulan September 2015 narkotika, khususnya jenis sabu Nasional (BNN), dan harus terus
tercatat tiga penyelundupan merupakan salah satu bentuk output dijadikan motivasi untuk semakin
sabu yang berhasil digagalkan dari kerja sama yang baik antara DJBC berusaha dan bekerja keras untuk
DJBC. Keberhasilan DJBC dengan penegak hukum lainnya, memberikan hasil yang lebih baik.
dalam menggagalkan penyelundupan seperti POLRI dan Badan Narkotika Sebagai pertanggungjawaban

36 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

tugas kepada negara, dan


pertanggungjawaban moral kepada
masyarakat, DJBC akan selalu
berkomitmen untuk memerangi
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika.

BEA CUKAI NGURAH RAI


AMANKAN WN INDIA PEMBAWA
SABU

Selasa, 8 September 2015 Bea


dan Cukai Ngurah Rai mengadakan
press realease atas keberhasilan
penggagalan upaya penyelundupan
narkotika melalui Terminal
Kedatangan Internasional Bandara
Ngurah Rai yang dilakukan oleh
WNA berkewarganegaraan India.
Pelaku berinisial SMS yang diketahui BEA CUKAI LAMPUNG PUTUS analisis intelijen yang dilakukan secara
berprofesi sebagai pelaut tersebut PEREDARAN SABU LEWAT LAUT bertahap.
ditangkap pada hari Sabtu tanggal 5 Pengungkapan pertama dilakukan
September 2015 sekitar pukul 18.00 Jika sebelumnya penyelundupan pada 3 Juli lalu dengan pemeriksaan
WITA. narkotika lebih banyak melalui x-ray dan ionizer terhadap kontainer.
Pelaku tiba di Bandara Ngurah Rai bandara, entah melalui PJT atau Saat itu, petugas mendapatkan sabu
dengan menggunakan pesawat Air melalui barang penumpang seperti yang disembunyikan pada 12 unit
Asia QZ 521 rute Bangkok-Denpasar. pada kasus pertama. Belakangan ini cartridge toner printer merek Vivid.
Keberhasilan penggagalan upaya modus penyelundupan narkotika Selanjutnya, pada 29 Juli, petugas
penyelundupan narkotika ini bermula berkembang melalui pelabuhan kembali menemukan sabu yang
dari analisa petugas Bea dan Cukai laut. Hal tersebut dilakukan oleh disembunyikan di enam unit toner
terhadap gerak-gerik dan penampilan pelaku karena dipikirnya akan merek Vivid, tiga unit gas blower
pelaku yang mencurigakan pada lebih menyulitkan petugas yang merek Tai Shan, empat buah mesin
saat berada di area pengambilan mengawasi arus barang di pelabuhan pemotong rumput Esen Garden
bagasi pada Terminal Kedatangan dengan banyaknya kontainer yang di Tool Tipe M 3401, dan dua buah
Internasional Bandara Ngurah Rai. dalamnya bisa beragam jenis barang. pompa air merk Shun Yuan dalam
Kecurigaan Petugas bertambah kuat Ternyata tantangan tersebut tidak satu kontainer. “Lalu di kontainer
setelah melihat hasil pencitraan mesin menyulitkan petugas Bea Cukai dan ketiga, pada 30 Juli lalu kita dapat
X-ray yang mengindikasikan terdapat Badan Narkotika Nasional (BNN) sabu di enam mesin pompa air merk
benda mencurigakan di dalam tas untuk mengungkap penyelundupan Shun Yuan dan 27 mesin motor merk
punggung berwarna coklat yang 57,701kg methamphetamine dan Sanili,” tambah Heru.
dibawa oleh pelaku. menyelamatkan 288.500 orang Heru Pambudi juga mengatakan
Setelah dilakukan pemeriksaan generasi muda. bahwa barang-barang impor yang
lebih mendalam, akhirnya ditemukan “Dengan asumi 1 gram digunakan untuk menyelundupkan
satu bungkusan plastik yang dilapisi Methamphetamine dikonsumsi 5 narkoba merupakan barang yang
dengan lakban berwarna hitam orang,” kata Direktur Jenderal Bea sudah memiliki izin untuk masuk ke
berisikan Kristal bening dalam tas dan Cukai, Heru Pambudi dalam Indonesia tapi menjadi masalah karena
tersebut. Diduga Kristal bening konferensi pers di Auditorum Sabang didomplang untuk mengirimkan sabu-
dengan berat 1.516 gram bruto Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sabu. “Masing-masing mesin kira-kira
tersebut merupakan sediaan Jakarta, Senin (14/9). berisi  1/2 kg sabu”
narkotika dan setelah dilakukan Pengungkapan tindak pidana ini Kasus dan barang bukti kemudian
pengetesan dengan menggunakan merupakan hasil kerja sama KPPBC diserahkan kepada Badan Narkotika
alat narcotics test ternyata TMP B Bandar Lampung dengan Nasional dan dilakukan pengiriman
hasilnya menunjukkan bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terkontrol (controlled delivery/CD)
kristal bening tersebut merupakan berawal dari kecurigaan terhadap oleh BNN untuk mengungkap pelaku
sediaan narkotika jenis Sabu 3 (tiga) kontainer barang impor pelanggaran. Petugas BNN bersil
(Methamphetamine ). berlatar belakang informasi dan membekuk 15 (lima belas) orang

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 37


Seputar Bea Cukai

yang terdiri dari 11 orang WNI dan 4 BEA CUKAI JAYAPURA TAK LUPUT Setelah dilakukan pemeriksaan
orang WNA di mana salah seorang AWASI PENYELUNDUPAN SABU terhadap salah satu koper
di antaranya merupakan warga PELINTAS BATAS yang berwarna coklat, petugas
binaan salah satu Lapas dan satu menemukan butiran kristal seperti
orang merupakan tahanan pada Menyusul Bea Cukai Ngurah garam berwarna putih agak kekuning-
rumah detensi imigrasi. Adapun inisial Rai dan Lampung, pada Rabu, 15 kuningan yang diindikasikan sebagai
tersangka yang diamankan BNN ialah September 2015 di Aula KPPBC TMP sabu-sabu. Petugas kemudian
Y warga India, OCK warga Nigeria, C Jayapura, digelar press conference mengamankan kedua tas tersebut
ES warga Nigeria, dan MK warga penggagalan upaya penyelundupan beserta pemilik tas untuk dibawa
Jamaika. Sementara warga negara narkotika jenis Amphetamines dan ke KPPBC TMP C Jayapura dengan
Indonesia ialah P, MJ, SR, YH, DD, FL, Methaphetamine. Press conference dikawal petugas kepolisian (Polsek
AJ, RH, DA, dan YKB. dilakukan oleh Kepala KPPBC TMP C Muara Tami).
Deputi Pemberantasan BNN, Jayapura, Encep Dudi Ginanjar, yang Pukul 17.01 WIT setiba di
Deddy Fauzi L. Hakim, menjelaskan didampingi oleh Direktorat Serse KPPBC TMP C Jayapura, dilakukan
bahwa kurir yang direkrut Narkoba, Polda Papua dan Badan pemeriksaan kembali dan petugas
kebanyakan wanita dan dalam Narkotika Nasional (BNN) Provinsi mendapatkan 4 paket barang bukti.
merekrut para kurir ini, para warga Papua. Setelah dilakukan uji barang bukti
negara asing (WNA) ini tidak hanya Dalam keterangan pers-nya, menggunakan Narcotest, didapati
mencari wanita di wilayah Jakarta. Kepala KPPBC TMP C Jayapura barang bukti adalah narkotika jenis
Dedy berharap agar warga lebih menyatakan bahwa pengungkapan Amphetamines dan Methaphetamine
waspada terutama wanita dengan tindak pidana ini berawal dari (sabu) dengan berat +/- 4 Kg. Barang
modus menjadi kekasih dan diberikan kecurigaan petugas Bea dan Cukai bukti dan tersangka serta barang
sejumlah uang saat melakukan pemeriksaan barang bawaannya kemudian diserahkan ke
“Tidak kenal batas tempat, pelintas batas di Pos PPLB Skouw Direktorat Serse Narkoba Kepolisian
Jakarta memang Ibu Kota, jadi Wutung. Daerah Papua untuk diproses lebih
mereka banyak rekrut di Jakarta. Kronologis kejadian dimulai pada lanjut.
Tapi di daerah lain juga ada, misalnya tanggal 15 September 2015 pukul Atas perbuatannya tersangka
di Cianjur, Garut, Ciamis,” tambah 14.10 WIT, seorang wanita berinisial melanggar Pasal 133 ayat (2) Undang-
Deddy. MZS, WNI melintasi Pos PPLB Undang Nomor 35 Tahun 2009
Dia juga menjelaskan, akibat Skouw-Wutung dari PNG dengan tentang Narkotika dengan ancaman
perbuatan tersebut, para pelaku membawa 2 (dua) buah tas koper hukum maksimal pidana mati, pidana
ini diancam pidana sesuai Undang- berwarna coklat dan hitam. Ketika penjara seumur hidup, atau minimal
Undang Nomor 35 tahun 2009 dilakukan pemeriksaan menggunakan penjara paling singkat 5 (lima) tahun
tentang Narkotika. “Pelaku diancam mesin X-Ray, petugas melihat hasil dan paling lama 20 (dua puluh)
dengan UU 35 tahun 2009 dengan pencitraan mesin X-Ray menunjukkan tahun, dan pidana denda minimal Rp
hukuman variasi, sampai hukuman barang mencurigakan, serta bentuk 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
mati,” ucapnya. tas koper yang sudah dimodifikasi. dan maksimal Rp 10.000.000.000,00
(Desi Prawita, Kecurigaan bertambah dengan (sepuluh milyar rupiah) ditambah 1/3
Andy Tria Saputra, Wahyudin) melihat gerak gerik pelaku. (sepertiga).

38 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

BEA CUKAI PONTIANAK (seratus tiga puluh sembilan) butir


kaliber 222.

MUSNAHKAN SENJATA
Pemusnahan dilakukan dengan
cara dipotong menggunakan mesin
gerinda menjadi beberapa bagian

API DAN AMUNISI


sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Sedangkan amunisinya dilakukan
pemusnahan dengan cara serbuk

R
bubuk mesiu dikeluarkan dari
abu, 26 Agustus 2015, Negara (BMN) yang sudah tidak bisa selongsong dan dibakar. Selongsong
KPPBC TMP B Pontianak dipakai lagi, yang mana kegiatan dihancurkan dan ditimbun dalam
melaksanakan Penghapusan pemusnahan tersebut sebagai tanah.
Barang Milik Negara (BMN) tindak lanjut dari Surat keputusan  Pemusnahan ini dilakukan secara
yang berupa senjata api dan amunisi. Menteri keuangan republik indonesia simbolis oleh Kepala Kantor Wilayah
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala nomor 245/KM.1.7/2013 tentang DJBC Kalbagbar, dan dilanjutkan
Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Penghapusan Barang Milik Negara oleh perwakilan dari Kanwil DJKN
Bagian Barat, Kepala Bidang P2 pada Kantor Pengawasan dan Kalimantan Barat, dan Kepala KP3L
Kanwil DJBC Kalbagbar, Kepala Pelayanan bea dan Cukai tipe madya Pontianak. Kegiatan Pemusnahan
KPPBC TMP B Pontianak, perwakilan Pabean B Pontianak, serta Surat Izin BMN berakhir pada pukul 11.00 dan
dari Kanwil DJKN Kalimantan Barat, Kepala Kepolisian Republik Indonesia kemudian dilanjutkan dengan makan
Perwakilan dari KPKNL Pontianak, nomor : SI/4725/VI/2015 untuk siang bersama dan ramah tamah di
Perwakilan Dit Intelkam Polda pemusnahan senjata api dan amunisi. aula KPPBC TMP B Pontianak.
Kalbar, Perwakilan Kejaksaan Adapun senjata
Negeri Pontianak, Perwakilan KP3L api dan amunisi yang
Pontianak, serta perwakilan dari akan dimusnahkan
Polresta Pontianak dan Brimob. Turut tersebut terdiri dari 1
serta pula para awak media baik cetak (satu) pucuk senjata
dan elektronik yang ikut meliput api jenis senapan
acara Pemusnahan BMN tersebut. semi otomatis
Acara dimulai pada pukul 09.00 merk  valmet
dengan diawali oleh sambutan dari kaliber 222; 2 (dua)
Kepala KPPBC TMP B Pontianak, Nur pucuk senjata api
Rusydi dan dilanjutkan sambutan jenis revolver merk
singkat Kepala kantor Wilayah DJBC taurus kaliber 32;
Kalimantan Bagian Barat, Nirwala Dwi amunisi sebanyak
Heryanto. Senjata api dan amunisi 100 (seratus) butir
tersebut merupakan Barang Milik kaliber 32; dan 139

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 39


Seputar Bea Cukai

Kapal Patroli BC Tegah


Tanker Asing Bermuatan CPO

A
ksi penyelundupan bahan
bakar minyak kembali
berhasil digagalkan oleh
kapal patroli Bea dan cukai
Kantor Wilayah (Kanwil) Khusus
Kepulauan Riau. Kapal tengker
berbendera Mogolia dengan nama
MT. Ruby Star ini, awalnya pada 5
September 2015 dicurigai petugas
karena bergerak mengarah ke
Singapura dengan muatan yang
cukup banyak. Dengan kecurigaan
ini, petugas dengan kapal patrol BC
20002 melakukan pengejaran untuk Ditegah. Menkeu meninjau langsung kapal tengker Ruby Star yang berhasil ditegah petugas
patroli laut bea cukai di perairan depan Kanwil DJBC Khusus Kepri, dan memberikan apresiasi atas
memastikan kalau barang yang keberhasilan dan kesungguhan petugas dalam menjalankan tugas.
dibawainya tersebut adalah barang
ilegal. walaupun kondisi yang dihadapi tegahan berupa ballpres yang telah
Akhrinya pada pukul 06.30 cukup berat. Selain itu, dengan memiliki kekuatan hukum tetap. Dalam
tepatnya disekitar perairan Berakit perawatan kapal yang cukup baik, pemusnahan yang dilakukan dengan
pada titik koordinat 01-02-00 utara, tugas patroli pun dapat berjalan cara ditimbun tersebut, Menkeu
104-35-00 timur, tenger tersebut dengan lancar sehingga lalu lintas menjelaskan kalau keseluruhan
berhasil dikejar dan langsung perdagangan di perairan Selat Malaka barang yang dimusnahkan tersebut
dilakukan pemeriksaan. Pada dapat diawasi dengan maksimal. berjumlah 5.886 ball yang dimuat
pemeriksaan, kapal dengan 13 kru “Dari hasil pemeriksaan terbukti dalam 320 karung. “Selain balipres,
tersebut mengaku kalau barang kalau kapal ini membawa minyak kami juga telah menegah KM. Dua
yang mereka bawa adalah resmi, mentah sejenis Crude Petroleum Oil Putra Perkasa yang membawa 2010
namun hasil pemeriksaan lebih lanjut (CPO) asal Tanjung Siapi-api, Sumatera Bags @ 25 Kgs Amonium Nitrat senilai
diketahui kalau dokumen kapal tidak Selatan sebanyak 1.307,55 kiloliter kurang lebih Rp 6,5 milyar, yang
lengkap dan minyak mentah tersebut atau senilai Rp. 4,5 milyar. Meski dikemas menggunakan karung plastik
akan di bawa ke Singapura. demikian ada dugaan minyak mentah dengan tulisan “Mitsubihi Japan“
Dengan keberhasilan tegahan tersebut merupakan galian minyak di pada 14 Agustus 2015 di Perairan
ini Menteri Keuangan Bambang Palembang yang tidak diberitahukan Tokong Malang Biru. Tegahan ini
Brojonegero, memberikan apresiasi kepada otoritas pertambangan di dilakukan oleh kapal patrol BC-10001
yang begitu besar kepada jajaran Indonesia.” Ungkap Menkeu. yang mencurigai kapal asal Malaysia
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Lebih lanjut dijelaskan, dari kru tersebut saat menuju Sulawesi.
(DJBC) karena telah menjalankan yang ada maka tiga orang telah Amonium Nitra merupakan barang
tugas dengan semaksimal ditetapkan sebagai tersangka, berbahaya karena dapat dijadikan
mungkin. Untuk itu, Menkeu pun yaitu Tz selaku nakoda, Kzt sebagai bahan peledak yang dapat merugikan
menyempatkan diri melihat langsung Chief Officer. Kedua tersangka ini pertahanan dan keamanaan juga
hasil tegahan tersebut di Kanwil merupaka warga negara Myanmar, lingkungan hidup secara immaterial.
Khusus Kepri, Tanjung Balai Karimun. sedangkan satu orang tersangka Sedangkan secara materil kerugian
Pada kunjungannya ini, Menkeu lainnya adalah Aks yang berstatus mencapai Rp. 1,1 milyar.” ungkap
didampingi oleh Dirjen Bea dan sebagai broker.”Terhadap kedua Dirjen.
Cukai, Heru Pambudi, Direktur P2, orang yang menjadi tersangka Sementara itu menurut Kepala
Hary Mulya, Kepala Kantor Wilayah tersebut, kami akan segera Kejaksaan Tinggi Kepri Sudung
(KaKanwil) Khusus Kepri, Parjia, mengabarkan Myanmar melalui duta Situmorang, saat ini kedua kasus
dan beberapa Kakanwil lainnya. besar mereka di Indonesia,” ujarnya. tersebut sudah lengkap berkas
Pada kesempatan tersebut, Menkeu Selain melakukan ekspos tegahan perkaranya akan segera dilimpahkan
memberikan apresiasi kepada seluruh di kapal tengker secara langsung, kepengadilan untuk diproses hukum
pegawai Kanwil Kepri yang telah Menkeu bersama Dirjen Bea Cukai juga lebih lanjut.
berjuang dalam menjalankan tugas melakukan pemusnahan barang bukti (Supriyadi, Rudi Andrian)

40 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

CUSTOMS GOES TO SCHOOL

M
emperkenalkan tugas
dan fungsi DJBC kepada
masyarakat awam,
termasuk para pelajar
dan akademisi, merupakan sasaran
utama para pegawai Bea Cukai yang
bertugas di unit-unit kehumasan,
baik di kantor pusat maupun
kantor-kantor vertikal di daerah.
Masyarakat yang kini mulai melek
informasi ekspor-impor, terutama
tentang dwelling time yang marak
disorot oleh berbagai media nasional
menyebabkan kehadiran DJBC
dalam melaksanakan sosialisasi di
tengah-tengah masyarakat menjadi
semakin penting. Customs Goes To I atau III Keuangan Spesialisasi CGTS bertajuk “Lebih Dekat Bersama
School, merupakan salah satu bentuk Kepabeanan dan Cukai Politeknik Bea Cukai” yang bertempat di Aula
sosialisasi yang khusus ditujukan Keuangan STAN. SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, Deli
kepada para pelajar dan akademisi. Bertindak sebagai narasumber Serdang.
Bea Cukai kerap kali bergerilya dalam acara sosialisasi tersebut Acara dibuka oleh Kepala Seksi
mengunjungi sekolah-sekolah dan yaitu Kepala Seksi Kepatuhan Penyuluhan dan Layanan Informasi,
kampus-kampus, juga menerima Internal dan Penyuluhan, Jumino Nyoman Adhi Suryadnyana yang
kunjungan pelajar dan mahasiswa, yang memperkenalkan Tugas pokok hadir mewakili Kepala KPPBC TMP
untuk melaksanakan sosialisasi dan fungsi Direktorat Jenderal B Kualanamu. Acara ini dihadiri oleh
tugas dan fungsi DJBC yang dikemas Bea dan Cukai. Sesuai UU No 17 perwakilan guru dan siswa SMA
dalam acara yang ringan, santai, Tahun 2006 tentang Kepabeanan, Negeri 1 Tanjung Morawa sebanyak
namun tetap edukatif. Berikut ulasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 56 (lima puluh enam) orang. Acara
dari beberapa kegiatan CGTS oleh mempunyai tugas yaitu memungut ini berlangsung mulai pukul 09.00-
kantor-kantor vertikal di daerah, yang Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka 11.30 WIB. Dalam acara tersebut
berhasil dihimpun redaksi. Impor; memungut Bea Keluar dalam disampaikan tentang tugas dan
rangka ekspor; dan melakukan fungsi Bea Cukai disertai dengan
KPPBC TMP C SINTETE GOES TO pengawasan atas lalu lintas barang pemutaran video profil Bea dan
SMK MUDITA SINGKAWANG impor. Sesuai UU No.39 Tahun 2007 Cukai, video profil KPPBC TMP
“Kenali kami Bea dan Cukai” tentang Cukai, Direktorat Jenderal B Kualanamu dan video singkat
merupakan tema acara CGTS yang Bea dan Cukai mempunyai tugas tentang Bea Cukai melawan narkoba.
diadakan oleh KPPBC TMP C Sintete yaitu memungut cukai atas barang- Para siswa sangat antusias dalam
pada hari Rabu tanggal 19 Agustus barang tertentu yang karena sifat mengikuti acara, terbukti dengan
2015 pukul 13.00 WI. “CGTS ini berupa dan karakteristiknya dikenakan cukai banyaknya pertanyaan yang diajukan.
sosialisasi Kepabeanan dan Cukai dan pengawasan peredaran barang Selanjutnya didakan acara kuis
yang diadakan di aula SMK Mudita kena cukai. Sedangkan fungsi dan rangking 1, bagi para pemenang
Singkawang”, ujar Kepala KPPBC peran Direktorat Jenderal Bea dan diberikan hadiah menarik dan seluruh
TMP C Sintete, Aris Sudarminto. Cukai yaitu sebagai Trade Facilitator, siswa juga diberikan Sertifikat atas
Acara sosialisasi tersebut di samping Industrial Assistance, Community partisipasinya dalam acara “Lebih
untuk memperkenalkan tugas pokok Protektor dan Revenue Collector. Dekat Bersama Bea Cukai”.
dan fungsi Bea dan Cukai kepada Sebagai cindera mata kepada
siswa/siswi SMK Mudita Kotamadya KPPBC TMP B KUALANAMU pihak sekolah, diserahkan bibit
Singkawang, juga tidak lupa untuk GOES TO SMA NEGERI 1 TANJUNG tanaman buah kelengkeng dan sawo.
memperkenalkan tata cara menjadi MORAWA Pemberian cindera mata berupa
pegawai Bea dan Cukai khususnya, Jumat, 27 Agustus 2015 KPPBC tanaman merupakan komitmen
melalui penerimaan program Diploma TMP B Kualanamu mengadakan acara KPPBC TMP B Kualanamu untuk

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 41


Seputar Bea Cukai

menggerakkan penghijauan bumi (Go Operasi (Pangsarop) Direktorat ekspor ataupun di impor . Siswa/i
Green). Jenderal Bea dan Cukai. Di tempat ini dapat melihat langsung peran bea
para siswa dapat melihat langsung dan cukai dalam jalur perdagangan
SMP SITI HAJAR GOES TO KPP kapal-kapal yang pernah ditegah oleh internasional dan pemeriksaan
TMP BELAWAN Petugas Bea dan Cukai. Di tempat terhadap barang  impor atau ekspor.
Rabu, 02 September 2015 di ini juga mereka dapat melihat dua Walaupun udara di BICT terasa
bawah terik matahari pagi, Kaur Kapal Patroli DJBC yang digunakan panas, namun itu tidak mengurangi
Keuangan bapak Hotdy Purwana oleh Petugas Bea dan Cukai dalam semangat dan rasa ingin tahu mereka.
Pasaribu memberikan kata sambutan melakukan patroli laut guna mengawasi Siswa/i terlihat sangat antusias
sekaligus memberitahukan aturan- perairan Indonesia dari penyeludupan. dalam melakukan field trip ini.
aturan dalam melakukan field trip di Setelah  menggali pengetahuan Setelah lama di di BICT, rombongan
kawasan-kawasan yang berhubungan di Pangsarop, rombongan berangkat kembali ke KPPBC TMP Belawan
dengan tugas dan fungsi Bea Cukai. menuju BICT (Belawan International untuk melakukan tanya jawab di Aula
Lokasi yang pertama dikunjungi Container Terminal) dimana tempat kantor. Tepat pukul 13.00 kegiatan
setelah berangkat dari Lapangan ini merupakan tempat bongkar field trip ini pun ditutup dengan
Upacara adalah Pangakalan Sarana muat peti kemas yang akan di makan siang bersama.

Warga Bogor Heran


Bea Cukai ada di Lapangan Sempur

D
alam rangka “Pagi ini Bea Cukai datang di Heru bagaimana bea cukai itu penting
memperkenalkan tugas sini, barangkali hal ini tidak biasa dan untuk dipahami dan dikenal warga,
dan fungsi Direktorat membingungkan bagi bapak/ ibu. seperti mengenai narkoba.
Jenderal Bea dan Cukai Mengapa bea cukai yang biasanya “Setiap orang yang bepergian
(DJBC) kepada masyarakat, pada ada di pelabuhan datang ke sini, atau yang datang dari luar negeri,
13 September 2015 Direktorat mengapa bawa anjing pelacak juga, kalau membawa barang terlarang
Penerimaan dan Peraturan apa hubungannya ini ?,” tanya Bima seperti narkoba, pasti bea cukai yang
Kepabeanan dan Cukai (PPKC) Arya kepada pengunjung pagi itu pertama mendeteksi, mengetahui,
khususnya bagian humas, yang didominasi ibu-ibu yang biasa dan menangkapnya,” ujar Walikota
mengadakan acara “Customs On The melakukan olah raga senam di hujan itu. Bahkan Bima Arya
Street” di Lapangan Sempur Bogor. lapangan Sempur. mengatakan, 80% penghuni Lembaga
Walikota Bogor Bima Arya Bima Arya yang dikenal dekat Pemasyarakat Paledang Bogor adalah
Sugiarto menyapa warganya dengan dengan warganya itu, menjelaskan yang bermasalah dengan kasus
pertanyaan merasa heran dan kembali maksud dan tujuan DJBC narkoba.
membingungkan dengan kedatangan menyabangi masyarakat Bogor sesui “Jadi masalah narkoba ini
bea cukai di lapangan Sempur yang yang dijelaskan Direktur Jenderal Bea sudah semakin memprihatinkan.
merupakan primadona tempat dan Cukai Heru Pambudi sebelumnya. Kita doakan teman-teman di bea
berkumpulnya masyarakat Bogor itu. Tadi sudah disampaikan oleh pak cukai agar semakin professional

42 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

menjalankan tugasnya, supaya tidak dan Cukai di Bogor yang letaknya kesehatan (asam urat, kolesterol dan
ada lagi yang berani membawa atau di Jalan Pajajaran No.18, sekaligus gula darah), permainan game dan
menyeludupkan narkoba masuk ke memperkenalkan Kepala kantornya, pembagian doorpirze.
Indonesia,” ujarnya. Tahi Bonar Lumbanraja. “Mengapa di Warga Bogor sangat menikmati
Walikota yang masih tergolong Bogor ada kantor bea cukai, padahal acara Customs On The Street yang
muda dan disukai warga Bogor di Bogor tidak ada pelabuhan ?,” disajikan panitia, hal ini terbukti
itu menjelaskan bahwa tugas bea tanya Heru Pambudi. dari animo masyarakat yang setia
dan cukai tidak hanya di pelabuhan Kelihatannya warga yang menyaksikan sejumlah rangkaian
dan memberantas penyelundupan, berkumpul di lapangan Sempur acara tersebut hingga selesai. Yang
tetapi juga berhubungan dengan pagi itu masih banyak yang tidak kalah menarik adalah interaktif
perdagangan. “Jadi kalau warga kurang mengerti dan terdiam atas bentuk tanya jawab yang dilakukan
Bogor ingin berusaha, apalagi pertanyaan pak Dirjen, sehingga pak panitia dengan warga. Apabila warga
perijinan di bidang ekspor atau impor Heru menjelaskan satu per satu tugas dapat menjawab pertanyaan panitia
harus berhubungan dengan bea dan fungsi DJBC, mulai dari sebagai yang selalu berhubungan dengan
cukai,” katanya. trace facilitator, industrial assistance, tugas dan fungsi DJBC dengan tepat
Bima Arya mengharapkan revenue collector dan community dan benar, pasti mendapat hadiah.
mudah-mudahan dimasa mendatang protector. ”Keberadaan Kantor Bea Bentuk hadiahnya tidak terlalu mahal
semakin banyak warga Bogor yang Cukai di Bogor ini membawahi 147 namun dapat menghibur pengunjung.
memahami dan mengerti tentang pabrik, delapan gudang serta dua Hadiah utama berupa satu unit
tugas dan fungsi DJBC, dan yang tempat penimbunan alkohol adalah sepeda berhasil dimenangkan seorang
paling penting agar generasi muda untuk mensupport industri,” kata gadis remaja dengan pertanyaan;
Bogor dapat bekerja pada Direktorat Heru Pambudi. Berapa nomor telepon Contac Center
Jenderal Bea dan Cukai sesuai anjuran Pagi itu memang masyarakat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ?
Dirjen melalui jalur regular yang kota Bogor yang datang ke lapangan Dengan cepat Sriwahyuni yang duduk
diadakan penerimaan setiap tahun Sempur untuk berolah raga tidak dibangku kelas III MTS itu tunjuk
dan kemudian melalui Sekolah Tinggi seperti biasanya. Pada umumnya tangan dan dipersilahkan naik ke atas
Akuntansi Negara (STAN). Hanya lapangan sepak bola yang persis panggung. Awalnya dia merasa
melalui kedua jalur itu masyarakat berada di tengah kota Bogor ini gugup dengan menjawab nomor
dapat mendaftarkan anggota khususnya hari libur lebih ramai 500225, tetapi panitia memberikan
keluarganya untuk bergabung dengan dibanding hari biasa. Akan tetapi kesempatan sekali lagi dan dia
bea cukai. dengan kedatangan Walikota dan menjawab dengan nomor 1500225 dan
Sementara itu Dirjen Bea dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dibenarkan oleh Dirjen.
Cukai menyarankan kepada Wali membuat masyarakat datang lebih Dirjen Bea dan Cukai Heru
Kota dan masyarakat Bogor, bahwa banyak, hingga memenuhi lapangan. Pambudi dengan senang hati
bea cukai perlu mendapat support Panitia Customs On The Street menyerahkan hadiah tersebut kepada
dari masyarakat, karena tanpa menyajikan serangkaian acara untuk gadis yang sedang berdua dengan
peran serta dari masyarakat bea memperkenalkan tugas dan fungsi adiknya itu. “Saya dari pertama ingin
dan cukai bersama dengan penegak DJBC sekaligus menghibur warga sekali memiliki sepeda itu, makanya
hukum lainnya, tidak akan berhasil kota Bogor mulai dari senam bersama dari tadi saya hafalin semua materi
menjalankan tugas dan fungsinya. Walikota dan Dirjen Bea dan Cukai, dan komentar yang dilontarkan
Heru Pambudi mengatakan atraksi unit anjing pelacak narkotika, panitia,” kata gadis yang berdomisili
kepada warga bahwa masyarakat pertunjukan seni budaya Sunda (tari di Cijeruk itu sambil tersenyum dan
kota Bogor masih banyak yang belum jaiopong dan rampak gendang), merasa senang membawa sepedanya.
tahu tentang keberadaan Kantor Bea hiburan musik oleh CMC, pemeriksaan (Piter/Andy/Yella)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 43


Seputar Bea Cukai

SOSIALISASI MPN G-2

P
erkembangan teknologi Rabu dan Kamis, 26 dan 27 melontarkan pertanyaan-pertanyaan
yang semakin cepat telah Agustus 2015 telah dilaksanakan kepada narasumber.
menuntut Kementerian Sosialisasi Pelaksanaan Uji Coba Sesuai dengan Keputusan Direktur
Keuangan untuk berkembang MPN G2 dengan menggunakan kode Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-
lebih jauh lagi. Oleh karena itu, billing pada KPPBC TMP A Bekasi. 124/BC/2015 tentang Pelaksanaan
Kementerian Keuangan mencoba Rangkaian sosialisasi ini dilakukan Uji Coba Tata Cara Penyetoran
salah satu terobosan baru dengan kepada para pegawai KPPBC TMP Penerimaan Negara atas Barang Kena
penerapan sistem pembayaran A Bekasi, para pegawai KPPBC TMP Cukai dan Pelayanan Kepabeanan dan
kepada negara dengan menggunakan Cikarang, dan para pengguna jasa Cukai di Tempat Penimbunan Berikat
kode billing (Billing System). diantaranya Pengusaha Kawasan dengan Menggunakan Kode Billing di
Penerapan sistem kode billing Berikat, Gudang Berikat, dan Cukai. Kantor Pengawasan dan Pelayanan
berlaku bagi seluruh Direktorat Acara ini dihadiri oleh Kepala Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
setingkat Eselon I di Kementerian KPPPBC TMP A Bekasi, Iskandar; A Bekasi yang mulai berlaku pada
Keuangan, tidak hanya Direktorat Kepala Sub Direktorat Penerimaan, tanggal 26 Agustus 2015. Penyetoran
Jenderal Bea dan Cukai dan Sucipto; Kepala Seksi PLI KPPBC Penerimaan Negara atas barang
Direktorat Jenderal Pajak. Penerapan TMP A Bekasi, dan pegawai pada kena cukai dan pelayanan pelayanan
kode billing ini sudah mulai berlaku Direktorat PPKC dan IKC. atas kepabeanan dan cukai di
efektif diseluruh Indonesia pada Acara dimulai pada pukul 08.00 tempat penimbunan berikat dengan
01 Januari 2016. Penggunaan WIB yang dilaksanakan di Aula menggunakan kode billing meliputi:
sistem kode billing ini diharapkan Cibitung KPPBC TMP A Bekasi diawali Bea masuk, Cukai, PPN Impor, PPh
dapat membantu para pimpinan dengan penayangan film pendek pasal 22 impor, PPnBM impor dan
di Kementerian Keuangan atau KPPBC TMP A Bekasi dan dilanjutkan Sanksi administrasi berupa denda
Direktorat setingkat eselon I dengan pembukaan oleh kepala serta Bunga.
dibawahnya untuk mengetahui data KPPBC TMP A Bekasi. Selanjutnya
penerimaan secara realtime dan dilaksanakan pemaparan materi oleh KPPBC TMP A BANDUNG
membantu dalam pengambilan Kasubdit Penerimaan terkait dengan Senin 7 September 2015, telah
keputusan dan kebijakan. sistem penerimaan negara MPN G2 berlangsung sosialisasi tentang
Untuk mempersiapkan dan dan simulasi pembayaran dengan MPN G-2 kepada pengguna jasa
memperkenalkan teknologi baru menggunakan kode billing. yang dibuka secara langsung oleh
ini kepada khalayak umum, maka Sosialisasi berlangsung sangat Kepala KPPBC TMP A Bandung, Onny
dilangsungkan sosialisasi tentang efektif dan informatif karena sebagian Yuar. Dalam sambutannya, Onny
MPN G-2 kepada pengguna jasa dalam besar para peserta sosialisasi ini menekankan bahwa banyak kelebihan
hal ini adalah Pengusaha Kawasan belum mengetahui tentang sistem dan keunggulan MPN G-2. Selain itu,
Berikat, Pengusaha Gudang Berikat ini. Dalam sosialisasi ini para peserta disampaikan pula agar para pengguna
dan Importir yang berada di bawah sosialisasi juga membawa perangkat jasa mempersiapkan diri untuk
pengawasan kantor-kantor bea cukai laptop dan dokumen pembayaran penggunaan MPN G-2 ini secara penuh
di daerah. Berikut beberapa peristiwa yang siap untuk dibayarkan untuk mulai tanggal 1 Januari 2016 nanti.
sosialisasi terkait MPN G-2 yang dilaksanakan simulasi secara langsung Dalam sosialisasi kali ini bertindak
berhasil dirangkum redaksi. dan realtime sesuai dengan masalah selaku narasumber adalah tim
KPPBC TMP CIKARANG DAN yang mereka hadapi. Banyak gabungan dari Direktorat Peraturan
KPPBC TMP A BEKASI diantara para peserta sosialisasi yang dan Penerimaan Kepabeanan dan

44 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

Bety berlangsung diskusi yang cukup dan uji coba atas materi yang telah
interaktif, karena materi tentang disampaikan yang dipandu langsung
MPN G-2 sangat relevan dengan oleh Ernawan Tri Cahyanto, Kepala
beragamnya jenis layanan di KPPBC Seksi Otomasi Sistem dan Prosedur
TMP A Bandung. Impor dan Ekspor Direktorat Informasi
Kepabeanan dan Cukai. Selama
KANTOR WILAYAH DJBC JAWA pemaparan materi dan simulasi
TIMUR I serta uji coba berlangsung, peserta
Bertempat di Aula Kanwil DJBC terlihat aktif dengan banyaknya yang
Jatim I, Kamis (10/09/2015) KPPBC mengajukan pertanyaan dan memberi
TMP Tanjung Perak mengadakan masukan terkait persiapan penerapan
Sosialisasi, Pelatihan, dan Uji Coba Billing System ini.
Cukai dan Direktorat Informasi Pembayaran Penerimaan Negara Di akhir acara, pemateri
Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat dengan Menggunakan Kode Billing berharap agar semua pihak dapat
DJBC yang diketuai oleh Kepala Seksi Modul Penerimaan Negara Generasi mempersiapkan segala sesuatunya
Pemantauan Penerimaan Direktorat ke-2 (MPN-G2). untuk mempraktikan MPN-G2 yang
PPKC, Estty. Acara dimulai pada pukul 09.00 akan mulai berlaku pada 1 Januari
Pada kesempatan ini, banyak WIB dan dibuka oleh Kepala Bidang 2016. Acara ditutup pada pukul 14.30
pengguna jasa yang langsung Pabean Kantor Wilayah DJBC Jatim I, WIB oleh Ernawan Tri Cahyanto.
mencoba melakukan transaksi Danang Kuswidodo. Acara tersebut
pembayaran. Setiap pengguna jasa dihadiri oleh 72 peserta yang berasal
yang berhasil melakukan pembayaran dari berbagai perusahaan importir
pada hari itu dengan menggunakan dan eksportir serta dari pihak
MPN G-2 mendapatkan kenang- perbankan yang terdaftar sebagai
kenangan dari Kepala KPPBC TMP bank persepsi.
A Bandung. Pada hari yang sama, Materi sosialisasi disampaikan
berlangsung juga sosialiasasi tentang langsung oleh Kepala Subdirektorat
MPN G-2 kepada pejabat dan Penerimaan Direktorat Penerimaan
pegawai di lingkungan KPPBC TMP dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai,
A Bandung. Dalam sosialisasi yang Sucipto tentang Billing Impor, Ekspor,
dibuka dan ditutup oleh Kasi PLI, dan KB. Acara selanjutnya, simulasi

KPPBC TMP B TARAKAN


CUSTOMS VISITS CUSTOMER
“MENJALIN SINERGI, MENINGKATKAN
KUALITAS PELAYANAN”

T
arakan, Agustus 2015.
Sepekan setelah
menginjakkan kaki di Bumi
Paguntaka, yang secara
kedinasan ditandai dengan KPG-IVB
(Pengambilan Jabatan) Kepala Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan,
Bobby Situmorang langsung tancap
gas menjalankan roda organisasi
KPPBC TMP B Tarakan.
Mengambil tema “MENJALIN
SINERGI...MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN”, Kepala Kantor

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 45


Seputar Bea Cukai

beserta jajaran inti pejabat eselon IV Batubara, Mineral Logam dan Mineral Mother Vessel berkapasitas kurang
melakukan Road Show, mendatangi Bukan Logam. Pada kesempatan lebih 70.000 Ton dari tongkang-
seluruh stakeholder yang tersebar tersebut, diserahkan cindera mata tongkang berkapasitas 8.000 Ton
di 5 wilayah Kabupaten di Propinsi kepada Pengguna Jasa yaitu PT. dengan menggunakan floating Crane.
Kalimantan Utara dan Kalimantan Berau Coal, Eksportir Batu Bara Setelah selesai dimuat pada Mother
Timur, yaitu : Kabupaten Bulungan, terbesar di Berau, sebagai tanda Vessel dan Dokumen Ekspor telah
Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana jalinan sinergi yang erat. disetujui, kapal langsung bergerak
Tidung, Kota Tarakan dan Kabupaten Esoknya, tanggal 20 Agustus menuju ke negara – negara tujuan
Berau (Kalimantan Timur). 2015, Road Show dilanjutkan dengan ekspor.
Pada Jumat, 14 Agustus 2015, Customs Visits to Customers (CVC) Hari berikutnya, Jumat, 21
Kepala Kantor beserta rombongan ke Pengusaha Penambang Batu Agustus 2015, rombongan melakukan
mengunjungi Pos Bantu Bea dan Bara, PT. Berau Coal yang berada di kunjungan ke Perusahaan Pengelola
Cukai di Pulau Bunyu, Kabupaten Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kepala Sawit (Eksportir CPO) yaitu PT.
Bulungan dan melakukan dialog Pada kesempatan ini, rombongan Hutan Hijau Mas. Dalam kesempatan
dengan stake holder di sana untuk diajak mengunjungi Lati Site, Suaran tersebut, rombongan diajak
menyerap masukan-masukan dalam Site dan Sambarata Site, yaitu tempat mengelilingi Kebun Kelapa Sawit dan
rangka meningkatkan sinergi dan pemuatan batubara yang berada di Lokasi Pabrik pengolahannya menjadi
meningkatkan kualitas pelayanan. muara pantai. Untuk mencapai lokasi CPO.
Pada kesempatan tersebut, tersebut hanya dapat ditempuh Di akhir acara dilakukan
rombongan juga melakukan dialog dengan menggunakan speed boat pemberian Cinderamata sebagai
dengan stake holder pemilik kapal bermesin ganda selama + 2 jam tanda sinergi yang erat. Kegiatan
yatch yang akan mengikuti acara Sail perjalanan. Kehumasan ini diharapkan dapat
Tomini yang kebetulan masih berada Di lokasi yang terletak di Muara menjalin sinergi dan meningkatkan
di perairan Tarakan. Pantai, Tanjung Batu, Kabupaten kualitas pelayanan di KPPBC TMP B
Kemudian pada tanggal 19 Berau, rombongan menyaksikan Tarakan pada umumnya dan Kantor
Agustus 2015, bertempat di Berau proses pemuatan batubara ke kapal Bantu Berau khususnya. (*)
Training Center, Kabupaten Berau,
Rombongan bertatap muka dengan
pengguna jasa (Eksportir, Importir,
Pengangkut, Asosiasi Perhotelan,
Pengusaha Restoran, dll) dalam
rangka koordinasi dan sinkronisasi.
Dalam agenda tersebut juga
dilakukan sosialisasi terhadap PMK
no. 107/PMK.010/2015 dan Perdirjen
Pajak No. 31/PJ/2015 perihal Tata
Cara Pembayaran, Penyetoran PPH
Ps. 22 Ekspor dan Pelayanan Ekspor
Khususnya Komonitas Tambang

46 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Seputar Bea Cukai

SURVEY KEPUASAN PENGGUNA JASA UNTUK


PELAYANAN DJBC YANG LEBIH BAIK

S
urvey adalah salah satu untuk memotivasi tamu undangan Agustus 2015 juga melaksanakan
media komunikasi antara lainnya, supaya lebih meningkatkan Survei Kepuasan Pengguna Jasa,
DJBC dengan pengguna kedisiplin dalam hal kehadiran. namun dikemas dengan konsep
jasa. Informasi dari Kegiatan survei berjalan lancar berbeda, yaitu menggabungkannya
responden adalah input bagi DJBC dan sukses yang dapat dilihat dari dengan Sosialisasi Kepabeanan
untuk menyempurnakan kualitas antusiasme seluruh responden dalam dan Cukai tentang Laporan Hasil
kinerja layanan pada unit kerja yang mendukung kegiatan tahunan ini. Pelaksanaan Time Release Study di
menjadi obyek survey. Kegiatan Kegiatan semacam ini disamping untuk Makassar Tahun 2015.
ini adalah agenda rutin tahunan meningkatkan kinerja juga dapat Sosialisasi ini dihadiri oleh para
yang dilaksanakan oleh Direktorat membantu menjaga hubungan baik pengguna jasa yang berada di bawah
Jenderal Bea dan Cukai, dalam rangka yang sudah terjalin antara KPPBC TMP pengawasan KPPBC TMP B Makassar.
memenuhi Indeks Kepuasan Pengguna A Bogor dengan seluruh perusahaan Adapun pembicaranya yaitu Kepala
Jasa yang merupakan salah satu TPB di bawah pengawasannya. Seksi Pelayananan Kepabeanan dan
komponen penilaian Indikator Kinerja Tak jauh berbeda dengan Bea Cukai (PKC) II, Alimuddin Lisaw serta
Utama (IKU). Cukai Bogor, Selasa tanggal 25 Kepala KPPBC TMP B Makassar,
Bagi KPPBC TMP A Bogor, tahun Agustus 2015 juga telah dilaksanakan Gusmiadirrahman yang turut
2015 adalah tahun ketiga menjadi Survei Kepuasan Pengguna Jasa 2015, menjelaskan informasi tentang Time
obyek dalam Survey Kepuasan dilakukan secara kolektif dalam satu Release Study Di Makassar Tahun
Pengguna Jasa yang diselenggarakan pertemuan yang bertempat di Aula 2015.
oleh Pusat Kepatuhan Internal DJBC Cibitung Lantai 3 KPPBC TMP A Bekasi. Setelah sosialisasi dilaksanakan,
(PUSKI), yang dalam dilakukan oleh Kegiatan ini dihadiri oleh 46 para tamu undangan diberi
Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat. responden yang merupakan pengguna kesempatan untuk menanyakan segala
Survey kali ini diikuti oleh 54 responden jasa di lingkungan kerja KPPBC TMP jenis informasi terkait Kepabeanan dan
perusahaan Tempat Penimbunan A Bekasi, yang terdiri dari pengusaha Cukai khususnya terkait Time Release
Berikat dalam pengawasan dan Kawasan Berikat, Pengusaha Gudang Study kepada narasumber. Di sela-sela
pelayanan KPPBC TMP A Bogor. Berikat, Cukai dan PPJK. sosialisasi juga dilaksanakan coffee
Survey berlangsung di Aula kantor Mengawali acara, Kepala Seksi break untuk menghangatkan suasana
pada tanggal 19 Agustus 2015 tepat Penyuluhan dan Layanan Informasi serta menjalin silaturahim yang lebih
pada pukul 10.00 WIB dan diawali KPPBC TMP A Bekasi memberikan erat antara pengguna jasa dengan
dengan sambutan dari Kepala Seksi sambutan, kemudian dilanjutkan pihak KPPBC TMP B Makassar.
Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V, dengan acara inti yaitu pengisian Setelah coffee break dilaksanakan,
Roberth Simatupang, yang saat itu survei yang dipandu oleh Juni Ismanto dilanjutkan dengan sesi survei
juga mewakili Kepala KPPBC TMP dari Kanwil DJBC Jawa Barat. Kepuasan Pengguna Jasa yang
A Bogor. Keseluruhan pelaksanaan Acara berlangsung tertib, dan dipaparkan oleh Seksi Kepatuhan
survey dipandu atau didampingi oleh berakhir tepat pada pukul 12.00 WIB. Internal dalam hal ini diwakili oleh staf
Kasubag Humas dan Rumah Tangga Hasil Survei ini diharapkan menjadi Seksi Kepatuhan Internal, Tri Abdi.
Kanwil Jawa Barat, Juni Ismanto. Hal umpan balik bagi KPPBC TMP A Bekasi Para pengguna jasa sangat
menarik dalam acara ini, yaitu KPPBC dalam upaya meningkatkan pelayanan antusias dalam mengikuti kegiatan
Madya Pabean A Bogor memberikan dan sebagai bahan evaluasi kinerja Sosialisasi Kepabeanan dan Cukai
apresiasi kepada ibu Siti Solikah dari petugas dalam memberikan pelayanan serta Survei Kepuasan Pengguna
PT Terang Dunia Internusa Sukabumi, yang prima yang lebih baik dimasa Jasa. Suasana sosialisasi serta survei
karena kehadirannya tepat waktu yang akan datang. berlangsung sangat hangat dan akrab
sesuai dengan undangan pada pukul Di tempat yang berbeda, KPPBC antara pengguna jasa dan pihak KPPBC
09.00 WIB, apresiasi ini diberikan TMP B Makassar pada tanggal 20 TMP B Makassar. (*)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 47


Travel Notes

Jalan-jalan di Entikong
ternyata romantis, semua
sisinya menawarkan kenangan
dalam keindahan.

A
lunan musik lawas mengiringi langkah kami yang berada di tikungan Sungai Sekayam. Masyarakat
dari Supadio Pontianak menyusuri jalan setempat menyebut tikungan atau dengan dialek Melayu
sunyi menuju daerah terpencil bernama “tekong”. Untuk menuju Entikong dari Pontianak dapat
Entikong. Kiri dan kanan kami tampak ditempuh melalui jalan Trans-Kalimantan poros selatan
hutan dan sungai mendominasi. Tak pelak, sepanjang sampai kecamatan Tayan kemudian melintas ke Utara
perjalanan kami disuguhi hutan lebat, kelok sungai, melewati kecamatan Batang Tarang, Sosok, Kembayan
perkebunan sawit yang kurang terurus, dan sesekali dan akhirnya masuk ke Entikong melalui jalan Trans-
terdapat perkampungan kecil khas dayak, dengan segala Kalimantan poros Utara. Dua jalur itu telah kami lalui.
atributnya. Asyik kami dibuatnya. Namun, goncangan Jarak yang kami tempuh dari Pontianak sampai Entikong
bus membuat badan terasa sakit manakala melintasi sekitar 310 km dengan waktu tempuh kurang lebih 7 jam.
gelombang jalan berlubang. Rupanya beberapa ruas jalan Terasa melelahkan juga bagi kami.
yang kami lalui kondisinya memang memprihatinkan. Setibanya di daerah Entikong kami disambut oleh
Kata orang daerah perbatasan merupakan garda rekan pegawai Bea Cukai setempat. Ia menjelaskan
terdepan sebuah bangsa, hal itu sangat benar adanya. sekelumit tentang Entikong. Salah satu hasil bumi yang
Namun kita tidak sedang membahas daerah perbatasan dijual disini adalah sayur-sayuran dan rempah-rempah
di Indonesia dengan segudang permasalahannya. seperti lada. Hal itu tampak terlihat. Tak jauh dari KPPBC
Melainkan dari keunggulannya. Daerah perbatasan ini Entikong pun ada perkebunan lada, atau ‘sahang’ begitu
cukup dikenal luas karena beragam problematika yang warga setempat menyebutnya. Hasil bumi ini ternyata
mengirinya. Masalah sosial-kultural, ekonomi, politik, dan sangat diminati warga Malaysia. Karena bernilai ekonomi
tak jarang memunculkan beragam kontroversi. Dibalik tinggi, tak ayal sahang saat ini menjadi komoditas
itu semua, daerah perbukitan ini ternyata sungguh pertanian andalan masyarakat setempat, dan masyarakat
menawan. Kelok jalan serta hutan alamnya memancarkan Kalimantan pada umumnya.
keindahan tersendiri. Ya, Entikong, sebuah kecamatan Ada anggapan, masyarakat melakukan jual beli ke
paling pinggir terletak di kabupaten Sanggau provinsi Malaysia bukan hanya karena masalah harga, melainkan
Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan karena di negeri Jiran tersebut ada penampung hasil
Serawak, Malaysia. bumi yang sudah dikenal masyarakat. Sedangkan
Konon, nama Entikong bermula dari letak desa di Kalimantan Barat atau di Indonesia tidak ada.

48 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Travel Notes

Menyusuri
Entikong

Mata pencaharian penduduk Entikong didominasi


bidang pertanian. Selain itu bidang perdagangan, dan
pengolahan kayu hutan. Apabila dilihat dari ragam jenis
etnis masyarakatnya, Entikong sangat heterogen, antara
lain mayoritas etnis Dayak, Melayu, Jawa, Cina, Banjar,
dan Bugis. Karena etnisnya sangat beragam maka agama
yang dianutnya juga cukup beragam.

Jalan-jalan ke Tebedu Malaysia


Entikong berbatasan langsung dengan daerah
Tebedu, Malaysia. Tebedu merupakan kota penghubung
dengan beberapa aktivitas bisnis seperti swalayan dan
restoran. Transaksi di wilayah ini masih bisa dilakukan
dengan rupiah. Karena letaknya yang relatif dekat,
Tebedu kerap dijadikan tujuan pelancong dari Kalimantan berupa bus antarnegara yang melayani rute Pontianak-
Barat khususnya Entikong untuk sekadar berbelanja atau Kuching-Bandar Sri Begawan PP semakin ramai. Aktivitas
makan siang. lintas batas itu tentunya menghidupkan perekonomian
Sebelum ke Tebedu kami tentu harus melewati pos masyarakat setempat di luar sektor pertanian dan
pemeriksaan lintas batas (PPLB) Entikong. Kami bertemu perkebunan. Hal itu ditandai dengan bermunculannya
dengan beberapa aparat yang berjaga di sana, pihak beberapa warung makan, toko kelontong, usaha
kepolisian, imigrasi, karantina, dan tentu saja rekan-rekan penyewaan kendaraan, money changer, penginapan,
kami dari Bea Cukai. Suasana hiruk pikuk perbatasan dan usaha ekspedisi yang melayani pengiriman barang
sangat terasa. Antrian orang di loket pemeriksaan lintas negara. Seperti halnya perbatasan yang lain, di
passport, teriakan kondektur bus antarkota-antarnegara, Entikong juga dapat dengan mudah ditemui produk
dan teriakan penjual jasa penukaran uang seakan masih makanan dan minuman dari Malaysia. Tempat berbelanja
ada di telinga. Sungguh ini perjalanan yang mengesankan favorit bagi masyarakat Entikong adalah supermarket
karena dari hal itu kami belajar bagaimana negara Sin Guan Tai yang terletak di Tebedu. Untuk mengobati
mengelola wilayah perbatasannya. rasa penasaran, sebelum kembali ke Jakarta, kami pun
Sejak PPLB Entikong resmi dibuka pada 1991, mobilitas menyempatkan diri berbelanja di sana. Tak banyak,
penduduk Entikong dan sekitarnya dari dan ke Malaysia sekadar untuk buah tangan.
mengalami peningkatan pesat. Transportasi umum (Supomo, Ariessuryantini dan ARH)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 49


Berbagi Pengetahuan

Karena
Indonesia Tak
Hanya Bali
Pulau Tanjung Putus. Begitu Anda tiba
di dermaga Tanjung Putus, ratusan
ikan hias akan menyambut Anda.
Selain itu, terumbu karangnya pun

A
masih sangat terjaga. Airnya yang
pa destinasi wisata pemula karena jalur pendakiannya sangat jernih membuat mata Anda
pertama di Indonesia yang yang pendek dan relatif mudah. dapat menerawang menelanjangi
terlintas di benak Anda? Sepanjang jalur perjalanan, Anda keindahan bawah lautnya.
Sebagian besar akan akan menjumpai pemandangan
menjawab Pulau Bali. Ya, Bali dengan dataran tinggi Dieng dan Telaga
daya tarik dan keeksotisannya telah Warna dari kejauhan. Selain itu, Anda
berhasil menarik hati para wisatawan pun akan menikmati pemandangan
domestik dan mancanegara. perkebunan, hutan, dan padang
Bahkan, tak sedikit turis yang pindah bunga Daisy. Tiba di puncak gunung,
kewarganegaraan agar dapat tinggal Anda pun akan disambut oleh Bukit
di Pulau Dewata itu. Namun, apakah Teletubbies. Apalagi jika tiba saat
Indonesia hanya memiliki Bali? matahari terbit, Anda akan mendapat
Terdiri dari 17.504 pulau, hadiah berupa “Golden Sun Rise”
Indonesia menawarkan banyak surga Gunung Prau. 4. Bukit Jaddih
dunia di dalamnya. Ada yang sudah 2. Bukit Selong. Lokasi: Desa Jaddih, Kecamatan
dijelajahi banyak orang, ada juga yang Lokasi: Desa Sembalun, Soccah, Kabupaten Bangkalan,
masih malu-malu disentuh tangan Kabupaten Lombok Timur, Nusa Madura, Jawa Timur.
turis. Luas daratan Indonesia adalah Bukit Jaddih merupakan tempat
1.922.570 km² dan luas perairannya wisata baru bekas penambangan
3.257.483 km². Tak heran jika masih batu kapur. Di salah satu sisi bukit
banyak kekayaan alam Indonesia yang menjulang tinggi di area seluas
yang belum menjadi sorot mata dunia 1,5 km ini juga terdapat mata air alami
seperti Bali. Di mana saja destinasi dan kolam alami hasil pembentukan
wisata itu? Berikut sajian mata untuk batu kapur. Anda cukup menempuh
Anda: jarak 27 km atau sekitar 1,5 jam dari
pusat kota Surabaya untuk menikmati
pemandangan bukit putih ini.
Tenggara Barat, Indonesia.
Salah satu bukit yang mengelilingi
Desa Sembalun ini berada di depan
Gunung Rinjani. Di musim panas,
Bukit Selong merupakan tempat
yang bagus untuk berburu matahari
terbenam. Menawarkan hamparan
sawah hijau dan megahnya Gunung
1. Gunung Prau. Rinjani, Bukit Selong dapat menjadi
Lokasi: Dataran Tinggi Dieng, pilihan Anda untuk mencuci mata. 5. Wae Rebo
Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi: Desa Satar Lenda,
Gunung Prau diklaim sebagai 3. Pulau Tanjung Putus Kabupaten Manggarai, NTT.
tempat terbaik se-Asia Tenggara Lokasi: Teluk Lampung, Perjalanan menuju Wae Rebo
untuk melihat matahari terbit. Kabupaten Pasawaran, Lampung. sangat panjang. Namun, pesonanya
Gunung yang memiliki ketinggian Teluk Lampung menyimpan mampu menjadi medan magnet bagi
2.565 mdpl ini cocok dijadikan banyak surga bawah laut yang para wisatawan. Diselimuti kabut
destinasi bagi para pendaki tersembunyi. Salah satunya adalah tipis di seluruh perkampungan,

50 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Berbagi Pengetahuan

Wae Rebo pantas dijuluki ‘kampung dengan keindahan alamnya. Tapi


di atas awan’. Wisatawan dapat ternyata, ada pula destinasi wisata
melihat dan tinggal di Mbaru Niang, yang wajib dikunjungi di luar arus
rumah tradisional Flores yang masih para turis, yaitu Gua Haji Mangku.
tersisa dan hanya ada di sini. Satu Terletak di Pulau Maratua, tempat ini
alasan lagi yang membuat para turis menyajikan pemandangan yang tak
asing jatuh cinta pada Wae Rebo biasa. Airnya berwarna biru gradasi
adalah kehangatan penduduk di
sana. Suasananya yang jauh dari
individualisme, sarat akan hangatnya
kekeluargaan. Kisah tentang Desa endemik Danau Sentani, yaitu ikan
Wae Rebo mungkin senyap di negeri gabus Danau Sentani, ikan pelangi
sendiri, namun bergema di negeri Sentani, ikan pelangi merah, dan hiu
orang. gergaji. Tempat ini dijadikan lokasi
wisata untuk berenang, bersampan,
menyelam, memancing, ski air, serta
wisata kuliner.
dengan toscha, dingin, dan payau.
Jika Anda menyelaminya lebih dalam,
Anda akan menemukan tempat
ini penuh dengan palung-palung
yang tak terlihat dasarnya. Gua ini
cocok bagi Anda yang suka dengan
tantangan yang memicu adrenalin.

10. Labuan Cermin


8. Pantai Harlem Lokasi: Kecamatan Biduk-Biduk,
6. Ade Irma Suryani Waterland. Lokasi: Desa Tablanusu, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Lokasi: Kecamatan Lemah Kecamatan Depapre, Kabupaten Kalimantan Timur pun menyimpan
Wungkuk, Cirebon. Jayapura, Papua. kecantikan alam yang sayang untuk
Berada di Pulau Jawa, Ade Irma Papua seolah tak pernah dilewatkan. Anda akan disuguhi
Suryani Waterland berdiri di area kehabisan kekayaan baharinya. hijaunya hutan-hutan yang ada di
seluas 20 hektar. Berlokasi di bibir Setelah mata dunia takjub dengan pinggir perairan. Airnya yang sangat
pantai kecamatan Lemah Wungkuk, pesona Raja Ampat, ternyata masih tenang, jernih, dan segar membuat
Kota Cirebon, tempat wisata baru ada surga kecil di Jayapura, yakni orang yang datang ingin masuk ke
ini memiliki 36 unit cottage dan 3 Pantai Harlem. Pantai ini sangat cocok dalamnya. Memang tepat danau
kolam renang. Pada 1 Juli 2015 lalu, bagi Anda yang menyukai olahraga tersebut diberi nama Labuan Cermin,
tempat ini menggelar soft opening. menyelam. Pasirnya berwarna putih karena kejernihannya itu membuat
Sementara grand opening akan dan sangat halus. Tak ada kerikil sama kita bisa berkaca di atas air.
dihelat pada Desember tahun ini. Ade sekali.
Irma Suryani Waterland juga sedang Selain bersih dan masih sepi,
membangun restoran berbentuk Harlem juga memiliki sebuah kolam
kapal yang terdiri dari 3 lantai. air tawar yang berjarak sekitar 7
meter dari bibir pantai. yang sudah
7. Danau Sentani. ada sejak ratusan tahun lalu. Di kolam
Lokasi: Kecamatan Sentani, yang berair sangat jernih itu terdapat
Kabupaten Jayapura, Papua. beberapa jenis ikan.
Danau Sentani adalah danau
terbesar di papua, dengan luas 9. Gua Haji Mangku, Pulau
sekitar 9.360 hektar dan berada Maratua.
pada ketinggian 75 mdpl. Terdapat Lokasi: Desa Payung-Payung,
21 pulau kecil yang menghiasi danau Kecamatan Maratua, Kabupaten Jadi, apakah orientasi Anda
ini. Arti kata Sentani adalah ‘di sini Berau, Kepulauan Derawan, tentang tempat wisata di Indonesia
kami tinggal dengan damai’. Di danau Kalimantan Timur. hanya Bali saja?
ini terdapat 30 spesies ikan air tawar. Pulau Derawan mulai menarik (Dara Rahmania-
Empat di antaranya merupakan minat para turis yang penasaran dari berbagai sumber)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 51


Bea Cukai Menjawab

BARANG IMPOR DALAM


RANGKA PERBAIKAN
Pertanyaan:

Saya membeli barang dari luar negeri. Setelah sampai di rumah, dan dipakai
beberapa bulan ternyata barang tersebut rusak atau tidak bisa dipergunakan. Barang
yang saya beli kebetulan masih dalam masa garansi. Setelah saya mencoba klaim
garansi ke penjual, mereka menyanggupi untuk memperbaiki barang yang sudah saya
beli. Dalam beberapa hari ke depan saya akan mengirim barang tersebut ke luar negeri.

Yang saya tanyakan, apakah barang yang telah diperbaiki dan dikirim kembali oleh
penjual ke Indonesia akan dikenakan bea masuk?
Terima kasih.
Firman
Jakarta
Jawaban

Terkait pertanyaan Saudara atas perbaikan barang yang dilakukan di luar negeri, dapat kami sampaikan sebagai berikut :
1. Bahwa pertanyaan yang Saudara ajukan merupakan barang yang dalam istilah kepabeanan atau perdagangan
internasional dinamakan barang reimpor atau barang yang diimpor kembali ke Indonesia setelah sebelumnya diekspor.
2. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.04/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk dan/atau Cukai atas
Impor Kembali Barang yang Telah Diekspor ada beberapa perlakuan atas barang yang diimpor kembali ke Indonesia
sbb:
a. Untuk barang yang diimpor kembali dengan kulitas yang sama, dimana barang tersebut tidak mengalami proses
pengerjaan atau penyempurnaan apapun, seperti barang yang dibawa oleh penumpang ke luar negeri, barang
Keperluan pameran, pertunjukan, perlombaan, pengerjaan proyek di luar negeri, barang ekspor yang ditolak di luar
negeri atau yang karena sesuatu hal diimpor kembali, maka dapat diberikan pembebasan bea masuk dan/ atau cukai;
b. Untuk barang yang diimpor kembali setelah dilakukan perbaikan di luar negeri, dimana barang tersebut rusak,
usang, atau tua kemudian diperbaiki di luar negeri dan kembali kepada keadaan semula serta sifat hakiki barang
tersebut tidak berubah, maka dikenakan bea masuk dan/ atau cukai terhadap bagian-bagian (parts) pengganti atau
ditambahkan, serta biaya perbaikannya termasuk ongkos angkutan dan asuransi.
c. Untuk barang yang diimpor kembali setelah dilakukan pengerjaan di luar negeri, dimana barang tersebut selain
mengalami perbaikan, juga mengalami peningkatan harga barang dari segi ekonomis dan sifat hakiki barang
tersebut tidak berubah, maka dikenakan bea masuk dan/ atau cukai terhadap bagian-bagian (parts) pengganti atau
ditambahkan, serta biaya perbaikannya termasuk ongkos angkutan dan asuransi.
d. Untuk barang yang diimpor kembali setelah dilakukan pengujuan di luar negeri, dimana dilakukan penanganan
barang untuk dilakukan pemeriksaan dari segi teknik dan menyangkut mutu serta kapasitasnya sesuai dengan
standar yang ditetapkan, maka diberikan pembebasan bea masuk dan/ atau cukai.
3. Mekanisme barang yang diimpor kembali melalui barang kiriman Pos atau Perusahaan jasa Titipan sbb:
a. Sebelum mengirim barang yang akan diperbaiki, Saudara harus memberitahukan bahwa barang tersebut
akan dikirim kembali ke Indonesia, sehingga dapat dimintakan Airwaybill pengiriman barang ke luar
Indonesia (Pemberitahuan Ekspor Barang/PEB), bukti garansi barang dan bukti pendukung lainnya.
b. Dokumen tersebut silakan disampaikan pada Pemeriksa Bea dan Cukai melalui Kantor Pos atau Perusahaan Jasa
Titipan tempat Saudara bekerja sama dalam proses pengiriman barang kembali ke Indonesia.
c. Apabila Saudara dapat membuktikan hal tersebut maka Saudara dapat diberikan pembebasan atas barang kiriman
Saudara.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Salam,
Subdit Humas dan Penyuluhan
Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

52 Volume 47, Nomor 9,


10,September
Oktober 2015
2015
Ruang Kesehatan

Gatal Kemerahan dan Bintik-Bintik pada Kulit


Pertanyaan :
Dokter, kurang lebih 2 minggu
yang lalu waktu saya masih mengikuti
kegiatan kesamaptaan timbul rasa
gatal di tungkai kanan saya. Warnanya
kemerahan dan ada bintik-bintik kecil
seperti alur meliuk di daerah tersebut.
Kira-kira penyebabnya apa ya dok ?
Dan berbahaya tidak ?
Alan – Bekasi

Jawab :
Rasa gatal di kulit adalah gejala
umum yang menandai adanya suatu
gangguan di kulit tersebut. Gatal alat kelamin luar pria, perut bagian Tonjolan ini menjalar seperti
dengan kemerahan dan terbentuk bawah. benang dan berkelok dapat
bintik-bintik kecil yang beralur Pada anak bayi bisa timbul di mencapai panjang beberapa
merupakan gangguan kulit yang khas telapak tangan atau telapan kaki. sentimeter. Rasa gatalnya lebih
akibat parasit hewani yang masuk Penyakit ini menyerang manusia terasa di malam hari. Sering
ke dalam lapisan bawah kulit ari dan secara berkelompok misalnya 1 menyerang di tungkai, telapak
menetap disitu. Ada 2 jenis parasit keluarga atau 1 kampung yang padat tangan, anus, bokong, paha atau
yang dapat menembus kulit dan penduduknya. Dan bisa menyerang bagian tubuh mana saja yangkontak
menetap di bawah kulit yaitu tungau pada usia berapa saja tapi umumpya dengan tempat larva tersebut.
kecil yang disebut skabies dan larva pada anak-anak dan dewasa muda. Untuk membedakan dengan
cacing yang disebut creeping eruption. Sangat menular, dapat melalui kontak skabies yaitu terowongan yang
langsung kulit dengan kulit (berjabat terbentuk oleh skabies tidak
Skabies tangan, tidur bersama atau hubungan sepanjang larva cacing ini.
Adalah gangguan kulit yang seksual) dan melalui kontak tidak Pengobatannya dengan
disebabkan oleh kutu atau tungau langsung (pakaian, handuk, sprei, pemberian obat cacing berspektrum
yang disebut sarcoptes scabiei. Tungai bantal dll). luas. Tapi karena efek sampingnya
ini mempunyai siklus hidup mulai Pengobatan harus diberikan cukup banyak maka dianjurkan
dari perkawinan kemudian tungau sekaligus pada seluruh anggota pengobatannya dalam pantauan
betina yang telah dibuahi menggali keluarga atau populasi yang terkena dokter. Cara terapi lain ialah
terowongan di bawah kulit ari sambil dan harus efektif terhadap semua krayoterapi. Krayoterapi
meletakkan telurnya. Tungau betina fase siklus tungau. menggunakan ‘dry ice’/kloretil yang
ini dapat hidup sebulan lamanya. diberikan selama 45 detik sampai 1
Telur menetas dalam waktu 3 – 5 hari. Creeping eruption menit selama 2 hari berturut-turut.
Seluruh siklus hidup mulai dari telur Gangguan ini sering terjadi pada Cara tersebut di atas agak sulit karena
sampai bentuk dewasa antara 8 – 12 para petani, tentara, anak-anak yang kita tidak mengetahui secara pasti
hari. sering berjalan tanpa alas kaki dan dimana larva berada. Dan bila terlalu
Gatal yang terjadi karena aktifitas siswa kesamaptaan. Kelainan kulit lama penggunaan krayoterapi di
dari tungau tersebut. Kelainan kulit yang terjadi karena peradangan khawatirkan dapat merusak jaringan
yang timbul tidak hanya disebabkan akibat masuknya larva cacing sekitarnya.
oleh tungau tersebut tetapi juga oleh tambang ke dalam kulit disertai rasa Kedua gangguan kulit ini
penderita sendiri akibat garukan. gatal dan panas. Larva tersebut tidak berbahaya karena hanya
Kulit menjadi kemerahan, menonjol, berjalan jalan tanpa tujuan di bawah bermanifestasi di bawah kulit saja.
gatal pada malam hari karena aktifitas kulit. Mula-mula akan timbul tonjolan- Tapi bila gangguan ini tidak ditangani
tungau lebih tinggi pada suhu tonjolan kecil kemudian berjejer dengan baik dapat menyebabkan
lebih lembab dan panas. Nampak berbentuk garis atau berkelok- gangguan kulit kronis dan berbekas.
jejas bergaris putih ke abu-abuan. kelok menimbul dan kemerahan. Sehingga secara kosmetik
Daerah yang disukai diantara sela Kemerahan menunjukkan larva menimbulkan rasa kurang nyaman.
jari, pergelangan tangan, siku, lipat tersebut telah berada di kulit selama Dr. Maya
ketiak, puting susu, pusar, bokong, beberapa jam atau hari. Poliklinik Kantor Pusat DJBC

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 53


Hobi dan Komunitas

Turnamen Bola Basket Kemerdekaan III 2015


“Menang Kalah Nomor Seratus,
yang Penting Korsa”
Tim Customs Basket Club Di partai final, kedua tim berusaha Saat membuka kompetisi pada 28
(CBC) Kantor Wilayah (Kanwil) menampilkan permainan terbaiknya Agustus 2015, Kepala Kanwil DJBC
DJBC Jatim mencatatkan diri namun poin demi poin terus dicetak Jawa Barat, Marisi Zainudin Sihotang
sebagai juara Turnamen Bola oleh tim CBC Kanwil Jatim, sehingga menyatakan, melalui kompetisi
Basket Kemerdekaan III 2015, tim CBC KPU Tanjung Priok tertinggal diharapkan setiap pemain dari
sekaligus sebagai juara bertahan cukup jauh. “Dengan Semangat masing-masing kontingen mampu
memperebutkan piala Direktur Berkompetisi Wujudkan Sinergi” menampilkan potensi terbaiknya
Jenderal Bea dan Cukai, setelah menjadi tema dalam kompetisi supaya bola basket DJBC dapat
dalam final mengalahkan tim CBC tahunan yang telah berlangsung memberikan prestasi yang terbaik
KPU Bea Cukai Tanjung Priok. tiga kali ini. Terlihat para pemain di tingkat Kementerian Keuangan

P
dalam setiap quarter pertandingan dan di event-event lainnya tanpa
ertandingan selama tiga semangat meraih angka kemenangan. mengesampingkan sikap sportif dan
hari, 27-29 Agustus 2015 di Para pemain dari tim Bola Basket menjunjung tinggi nilai persatuan.
GOR SMA Trinitas Kebon Jati, Jatim penuh percaya diri memimpin “Ketika berolahraga otomatis
Bandung ini diikuti oleh 12 perolehan angka. Kemampun personil perasaan kita akan riang gembira. Jika
tim. Masing-masing dari CBC Kantor CBC Jatim yang merata melalui orang itu riang maka akan terbentuk
Pusat, CBC Kanwil Jawa Timur, CBC shoot- nya mampu mencetak skor jiwa yang optimis. Kalau optimis
Kanwil Riau & Sumbar, CBC Kanwil melebihi CBC KPU Tanjung Priok. Tim sudah pasti orang itu akan sehat.
Khusus Kepri, CBC Kanwil Sumbagsel, CBC Jatim memainkan permainan Tantangan ke depan tidaklah mudah,
CBC Kanwil Jawa Barat, CBC Kanwil yang menghentak menembus tetapi kita hadapi dengan optimis
Jakarta, CBC Kanwil Jateng dan DIY, pertahanan lawan dan sanggup sehingga misi DJBC menjadi institusi
CBC KPU Tanjung Priok, CBC KPU Tipe bertahan sepanjang pertandingan. terkemuka rasanya tidak lama lagi
B Batam, CBC Kanwil Bali, NTB & NTT Setelah melalui pertarungan yang menuju kenyataan. Acara ini strategis
serta CBC KPU Tipe C Soekarno-Hatta. melelahkan, CBC Kanwil Jatim berhasil untuk menyiapkan SDM kita, karena
Setelah masing-masing tim mengalahkan CBC KPU Priok dengan untuk menghadapi itu butuh SDM
menyelesaikan pertandingannya, di skor 61-35. CBC Kanwil Jatim pun kuat, tidak loyo, sehat, sikap hidupnya
babak semifinal dipertemukan CBC berhak membawa pulang piala bergilir harus optimis. Melalui olahraga
Jatim melawan CBC Kanwil Jakarta Dirjen Bea dan Cukai dan menyandang akan menciptakan perasaan dan
dan CBC KPU Priok melawan CBC gelar juara pertama Turnamen Bola sikap seperti itu,” Marisi membakar
Kanwil Bali, NTT & NTB. CBC Kanwil Basket Kemerdekaan III 2015. semangat para peserta.
Tanjung Priok berhasil mengatasi Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat Acara seperti ini juga dimaksudkan
perlawanan CBC Kanwil Bali, NTT & tahun ini mendapat kehormatan untuk meningkatkan kecerdasan
NTB, sedangkan CBC Kanwil Jakarta menjadi tuan rumah turnamen intelelektual, emosional, dan spiritual.
harus bertekuk lutut dari CBC Kanwil memperebutkan piala bergilir Termasuk meningkatkan kemampuan
Jatim yang akan bertemu CBC KPU tersebut, ini merupakan inisiasi dari fisik. “Temanya adalah bersinergi dan
Priok di partai puncak Turnamen Bola Badan Pembina Olahraga dan Seni menciptakan semangat berkompetisi.
Basket Kemerdekaan III 2015. (BAPORS) Ditjen Bea dan Cukai. Momen ini kita buat supaya rekan-

54 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Hobi dan Komunitas

rekan datang ke sini dan selesai dari pengarahannya, kepada WBC, Heru misalnya dalam perayaan Hari
kompetisi ini harus menjadi pribadi memberikan beberapa catatan yang Keuangan, tetapi terutama adalah
yang berbeda dengan semangat perlu disampaikan melalui majalah. membina dan mengkader generasi
kompetisi dan sinergi yang tinggi,” Intinya melalui olahraga akan muda untuk berprestasi karena
ujar Marisi yang memaknai kompetisi membentuk ketahanan mental dan prestasi merupakan hal yang mutlak
ini untuk mewujudkan sinergi. kekuatan fisik yang mempengaruhi harus dicapai, dan jauh di atas itu
produktivitas dan pastinya berkaitan bagaimana jiwa korsa bisa terbentuk.
Sepeda Bersama dengan kinerja. Di DJBC ada beberapa “Pada pengarahan ini, sengaja
Selain penyelenggaraan kompetisi klub olaharaga, mulai dari sepak dibentuk dalam formasi melingkar
bola basket, masih dalam rangka bola, bola voli, badminton, tenis duduk di lantai karena di forum
memperingati hari kemerdekaan lapangan, terjun payung, sepeda, ini tidak lagi bicara sebagai orang
Indonesia, di Kanwil DJBC Jawa menyelam, bela diri dan lainnya Bandung, orang Priok, orang Pusat
Barat juga diselenggarakan kegiatan yang untuk kedepannya Bea Cukai dan sebagainya tetapi kita satu
bersepeda. Acara ini berlangsung ingin menjadikan setiap event bulatan melingkar, sebagai orang
pada Sabtu pagi, 29 Agustus 2015 pertandingan sebagai strategi untuk DJBC. Dan rasanya saya setuju
dengan mengambil rute start dimulai menyiapkan SDM. dengan yel-yel yang ada pada spanduk
dari Maribaya sampai ke Goa Jepang “Untuk bela diri, ditujukan itu, menang kalah nomor seratus yang
di Bandung Utara dan finish di GOR sebagai self defense sehingga melalui penting korsa,” Heru menirukan yel-
SMA Trinitas. Para pejabat serta bela diri pegawai memiliki dasar- yel di dinding GOR.
para pelaksana lainnya di lingkungan dasar pembelaan diri secara fisik, “Spirit fighting dan semangat
DJBC pun turut serta dalam kegiatan terutama untuk petugas di lapangan baru kita temukan saat bersepeda
bersepeda. Terlihat dalam acara karena kita tahu ancaman fisik kita dengan jalur Taman Hutan Rakyat
tersebut, Direktur Jenderal Bea dan semakin tinggi, jelas itu diperlukan sampai Dago dan finish di GOR ini.
Cukai, Heru Pambudi; Kepala Kanwil ketahanan fisik. Melalui bela diri, Kegiatan dimulai dengan doa, saat
DJBC Jawa Barat, Marisi Zainudin ketahanan fisik dan ketahanan bersepeda kita saling mengingatkan
Sihotang; Kepala Kanwil DJBC Jatim, mental bisa padu. Ini bukan sekedar beberapa wilayah terdapat
Rahmat Subagyo; Kepala KPU Batam, himbauan tetapi perintah dari Dirjen hambatan jurang di kiri kanan,
Nugroho Wahyu Widodo; Ketua supaya setiap pegawai diwajibkan batu-batu dan lainnya, semuanya
BAPORS, Erwin Situmorang; Kabag untuk membentuk ketahanan fisik saling mengingatkan. Dirjen,
Kepegawaian, Sony Soebagyo; dan dan mental melalui olahraga,” Heru Kakanwil, Kabid, bahkan pelaksana
Kabid P2 Kanwil DJBC TBK, Evy Pambudi menegaskan. pun mengingatkan Dirjen. Itulah
Suhartantyo. Dalam hal kegiatan bela diri, Marisi esensi dari korsa, kita harus saling
Selesai bersepeda, para peserta selaku Ketua Amura bersama dengan mengingatkan. Kalau diukur secara
langsung menyaksikan pertandingan Ketua Bapors, Erwin Situmorang akan normal rasanya tidak akan sanggup
semifinal dan final bola basket di mulai mengintensifkan lagi kompetisi mencapai pos puncak. Tetapi karena
GOR SMA Trinitas. Pada kesempatan karate, bahkan merencanakan semangat dan irama yang sama, saya
ini Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi kompetisi itu tidak hanya diikuti oleh mendapat dorongan untuk mencapai
menyampaikan pengarahan kepada pegawai DJBC saja, tetapi pesertanya pos,” ujar Heru.
para peserta lomba dan pegawai Bea juga melingkupi Kementerian Mengakhiri pengarahan Heru
Cukai yang hadir, dalam suasana Keuangan. Memang tujuannya tidak menyatakan, olahraga bukanlah
santai, membaur bersama dan duduk semata-mata untuk meraih prestasi sesuatu yang mahal, ketahanan fisik
di lantai. Sebelum menyampaikan di tingkat Kementerian Keuangan, dan mental melalui olahraga apabila
sehati akan menimbulkan rasa
senang, meningkatkan produktivitas
dan dapat meningkatkan kinerja.
Dengan kinerja yang baik, akan
meningkatkan prestasi. Dengan
prestasi akan membuat DJBC betul-
betul unggul di tatanan Kementerian
Keuangan dan seluruh tatanan
pemerintahan. Cita-cita bersama
untuk menjadikan Bea Cukai sebagai
administrasi kepabeanan yang maju
rasanya akan segera terwujud.
(Ariessuryantini, Andy T.S.,
Rudi Andrian)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 55


Bea Cukai Menjawab
Event

EVENT Oktober
WBC 491 2015

KPPBC TMP A BANDUNG KANTOR WILAYAH


DJBC JATIM II
Selasa, 8 September 2015
diadakan pelaksanaan apel
rutin bulanan di lapangan parkir
KPPBC TMP A Bandung. Seluruh
komponen KPPBC TMP A Bandung
melaksanakan apel luar biasa yang
merupakan apel perdana bagi
Onny Yuar Hanantyoko selaku
Kepala KPPBC TMP A Bandung
yang baru. Pada apel kali ini juga
dilaksanakan pemberian hadiah
kepada para pemenang lomba
dalam rangka memeriahkan HUT
RI ke 70 pada bulan Agustus Senin-Rabu, 10-12 Agustus 2015
yang lalu. Dalam amanatnya, Pak bertempat di Hotel Aston Madiun,
Onny menekankan agar semua dalam rangka Pencapaian Target
pihak menjaga kenyamanan di Penerimaan Tahun Anggaran KPPBC TMP B KUALA NAMU
lingkungan kantor. Kenyamanan 2015, sesuai Instruksi Direktur
itu meliputi kenyamanan dalam Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Rabu, 9 September 2015 untuk
bekerja, juga kenyamanan dalam INS-02/BC/2015 tanggal 21 Mei 2015 menyebarluaskan tugas dan fungsi
bersosialisasi antar pejabat dan tentang Upaya Direktorat Jenderal DJBC dan memperkenalkan tugas
pegawai. Contohnya untuk selalu Bea dan Cukai Dalam Rangka KPPBC TMP B Kuala Namu, maka
mengamalkan 3S (senyum, sapa, Pencapaian Target Penerimaan Seksi Penyuluhan dan Layanan
salam) baik kepada pegawai, Tahun Anggaran 2015, Kantor Informasi mengadakan Talkshow di
pejabat maupun kepada pengguna Wilayah DJBC melaksanakan Radio KISS FM Medan. Pada acara
jasa. Juga pengamalan 5R yaitu Rapat Kerja Wilayah DJBC Jawa Talkshow ini, tim Penyuluhan dan
ringkas, rapi, resik, rawat dan Timur II Tahun 2015 dengan Layanan Informasi (PLI) memilih
rajin dalam penggunaan fasilitas tema “Optimalisasi Penerimaan segmen anak muda dengan
kantor. Setelah pelaksanaan apel melalui Sinergi Fungsi Pelayanan pertimbangan bahwa anak muda
pagi selesai, seluruh pejabat dan dan Pengawasan”. Acara ini sekarang sudah semakin sering
pegawai dikumpulkan di aula lantai membahas tentang permasalahan bepergian ke Luar Negeri, sehingga
3 untuk menerima briefing dari maupun isu-isu aktual yang timbul, perlu disampaikan tentang aturan
Kepala KPPBC TMP A Bandung dan meliputi permasalahan di Bidang Bea Cukai khususnya tentang
Rapat Anggota Luar Biasa Koperasi Umum, Bidang Pengawasan barang penumpang, barang
Bumi Ceria. Semoga dengan maupun Bidang Pelayanan kiriman, dan barang pindahan. Tim
suasana baru ini KPPBC TMP A beserta Rekomendasi dan Target PLI memilih Radio KISS FM Medan
Bandung dapat menjadi lebih baik penyelesaiannya. Acara tersebut sebagai media penyuluhan karena
dihadiri oleh para Pejabat/pegawai sebagian besar pendengarnya
lagi di masa yang akan datang.
Kantor Wilayah dan Kepala KPPBC adalah anak-anak muda sehingga
dilingkungan Kantor Wilayah pelaksanaan penyuluhan akan lebih
DJBC Jawa Timur II. Acara ini efektif. Dalam Talkshow bertindak
dibuka langsung oleh Kepala sebagai narasumber adalah
Kantor Wilayah DJBC Jatim II Decy Nyoman Adhi Suryadnyana selaku
Arifinsjah dan dilanjutkan dengan Kepala Seksi PLI, dan Sabaruddin
paparan mengenai Capaian Kantor Rahmat Pasaribu selaku Kepala
Wilayah DJBC Jatim II pada Kuartal Subseksi Penyuluhan. Di akhir acara
II periode Januari-Juli tahun 2015 diserahkan tanaman hias sebagai
oleh Kepala Bidang Kepatuhan wujud komitmen KPPBC TMP B
Internal dan Audit, Guntur Cahyo Kuala Namu untuk menggerakkan
Purnomo. Go Green.

56 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Event

KPPBC TMP B MAKASSAR


Jumat, 4 September 2015 di Aula KPPBC
TMP B Makassar dilaksanakan Briefing
Instruksi Direktur Jenderal Bea dan
Cukai terkait dengan peranan tugas,
pokok, dan fungsi Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, yakni sebagai Trade
Facilitator, Industrial Assistance, Revenue
Collector, dan Community Protector.
Briefing Instruksi Direktur Jenderal Bea
dan Cukai ini dihadiri oleh para Kepala
Seksi, Kepala Subseksi, dan Staf KPPBC
TMP B Makassar. Adapun pembicaranya yaitu Kepala KPPBC TMP B Makassar, Gusmiadirrahman dan
didampingi oleh Kepala Seksi Subbagian Umum, Muhammad Aras. Setelah Briefing Instruksi Direktur
Jenderal Bea dan Cukai dilaksanakan, para para Kepala Seksi, Kepala Subseksi, dan Staf KPPBC TMP
B Makassar diberi kesempatan untuk memberikan segala jenis masukan peranan Bea Cukai Makassar
dalam menjaga penerimaan terkait dengan kepabeanan dan cukai.

KPU BC TIPE A TANJUNG PRIOK


Jakarta, 14 September 2015, KPU BC Tipe A Tanjung
Priok menghadirkan tamu istimewa, Merry Riana,
sebagai pembicara dalam seminar Mimpi Sejuta
Dollar, yang membawakan acara dengan dihadiri
400-an pegawai ini secara komunikatif dan mengajak
peserta untuk berpartisipasi aktif di dalamnya. Di
awal penampilannya, Merry menyatakan bahwa
ada tiga tipe orang yang mengikuti seminar, “Dalam
seminar ada tiga tipe orang, yaitu tipe narapidana,
turis, dan pelajar teladan” ungkapnya kepada
peserta. Selain menjelaskan ketiga tipe orang
dalam mengikuti seminar, Merry Riana dengan aktif mengajak peserta untuk menjadi pelajar teladan agar dapat
mendapatkan manfaat dan perubahan setelah mengikuti seminar. Lebih lanjut, Merry mengajak peserta ke dalam
kisah perjalanan hidupnya dari awal kuliah di Singapura hingga sukses menjadi pengusaha di usia muda. Poin
penting yang disampaikan Merry agar dapat sukses adalah berani bermimpi besar, pay now play later, mengubah
cara pandang, be flexible, be possible, faith, dan be grateful.

PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI JAKARTA


Senin-Rabu, 14-16 September 2016 diselenggarakan Tes
Kesehatan dan Kebugaran Ujian Saringan Masuk Politeknik
Keuangan Negara (PKN) STAN di Pusdiklat Bea dan Cukai
Jakarta. Mereka sebelumnya telah dinyatakan lulus tes tahap
pertama berupa Tes Potensi Akademik (TPA). Tes kesehatan
meliputi pemeriksaan kesehatan fisik, badan, organ dalam,
mata, serta pendataan tinggi badan. Setelah mengikuti tes
kesehatan peserta yang direkomendasikan oleh tim penguji
kesehatan mengikuti tahapan tes selanjutnya yaitu tes
kebugaran. Penyelenggarakan tes kesehatan dan kebugaran
yang dilaksanakan kali ini dilaksanakan di 10 tempat diseluruh
Indonesia, di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 57


Feature

Pemeriksaan
menunjukkan bukti pembelian
(invoice,tagihan,dsb), menunjukkan
paspor dan boarding pass. Petugas
Bea Cukai juga memberikan

Fisik di Bandara
penjelasan jika barang yang Pipit
bawa terkena ketentuan larangan
maka ia harus menunjukkan dokumen
perizinan bila barang yang dibawa
terkena ketentuan larangan/
Terdengar deruman pesawat yang akan lepas landas di lorong pembatasan.
menuju ruang tunggu bandara. Sembari berjalan Pipit melirik jam Setelah menjelaskan maksud dan
tangannya, terlihat sudah menunjukkan pukul 12.10 dini hari. tujuannya membawa alat musik biola,
“Masih ada waktu sekitar 1 jam lebih untuk naik pesawat, beli petugas memberitahukan bahwa Pipit
minum dulu ah” pikir pipit. Kemudian pipit pun mencari tempat akan melakukan ekspor sementara
duduk sembari menunggu keberangkatan pesawatnya untuk barang penumpang, yaitu pembawaan
kembali ke Indonesia. Tak sabar ia ingin segera kembali ke rumah barang dari Indonesia ke luar negeri
dan bertemu keluarganya setelah selama 10 hari berada di Wina, oleh penumpang yang dimaksudkan
Austria untuk mengikuti pertunjukkan orkestra di sana. untuk dibawa kembali ke Indonesia.
Biasanya akan melakukan ekspor

S
sementara untuk barang-barang
ambil duduk menghadap cukai bahwa ia membawa alat musik keperluan lomba, pameran, atau
kaca dengan pemandangan violin/ biola. peliputan seperti set kamera/alat
pesawat-pesawat yang Walaupun bukan kali pertama perekaman dan event sejenisnya.
parkir dan bersiap-siap untuk Pipit ke luar negeri, tapi baru kali ini “Jika ingin lebih jelas, mengenai
tinggal landas, Pipit membuka tasnya dia berpergian sendiri sehingga segala ketentuan atau tata cara ekspor, Ibu
dan mencek kembali kelengkapan sesuatunya harus ia urus sendiri. Pipit Pipit bisa lihat pada PMK nomor 145/
dokumen yang ia nanti harus ia berangkat dari Indonesia menuju PMK.04/2007 tentang Ketentuan di
tunjukkan saat akan naik pesawat dan ibukota Austria yaitu Wina melalui Bidang Ekspor sebagaimana terakhir
saat tiba di Indonesia. Kartu identitas, bandara Soekarno Hatta. Berbekal diubah dengan PMK nomor 145/
tiket pesawat, boarding pass, paspor, penjelasan dari temannya sesama PMK.04/2014,” ujar si petugas.
dan Surat Pemberitahuan Membawa pemusik yang sering berpergian Pipit juga dijelaskan jika
Barang (SPMB). Melihat SPMB untuk melakukan konser ke luar membawa uang tunai senilai Rp
Pipit lalu teringat kembali saat akan negeri. Pipit menghampiri ruang 100.000.000 atau lebih atau uang
berangkat dari Indonesia, ia harus pemeriksaan bea cukai. Di dalam asing yang setara dengan itu dan
memberitahukan kepada petugas bea ruangan itu, Pipit diminta untuk jika dalam bentuk mata uang rupiah

58 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Feature

harus disertai izin pembawaan mata Setelah semua dokumen yang Karena perjalanannya yang
uang dari Bank Indonesia. Apabila diminta lengkap Pipit kemudian cukup lama lebih dari 18 jam,
uang yang dibawanya lebih besar diberikan Surat Pemberitahuan Pipit memutuskan tidur untuk
dari nilai yang telah ditetapkan akan Membawa Barang karena kebetulan menghabiskan waktu. Sebelum
dikenakan denda 10% dari selisih nilai barangnya tidak dikenakan bea sampai Indonesia pesawat transit
dan bila tidak melapor maka akan keluar. Apabila barang yang terlebih dahulu di Kuala Lumpur,
dikenakan denda 10% dari jumlah yang dibawanya kena bea keluar maka Malaysia. Dalam perjalanan dari
dibawa. Kemudian melaporkan ke ia harus ke kasir dan menyerahkan Kuala Lumpur, Malaysia – Jakarta,
petugas Bea Cukai dengan mengisi berkas penetapan tarif dan nilai Indonesia, Pipit membaca kembali
Pemberitahuan Pembawaan Mata pabean dan membayar bea keluar. leaflet/ brosur yang sempat ia ambil
Uang Tunai ke Luar Daerah Pabean Setelah itu baru Pipit akan diberikan di bandara Soekarno Hatta.
(Formulir BC 3.2) SPMB. Sebagai petugas yang mengawasi
Perlu diketahui juga saat Dering telepon genggam/ arus lalu lintas barang di bandara
meninggalkan Indonesia, ada handphone Pipit terdengar, dilihat internasional terbesar di Indonesia,
beberapa jenis barang yang dilarang layar ada tulisan “Ibu”, diangkatlah Bandara Soekarno Hatta, pegawai
atau dibatasi untuk diekspor. oleh Pipit. “Assalamu’alaikum, bea cukai yang ditempatkan di sana
Contohnya benda cagar budaya halo ibu. Sudah bangun?” teringat harus dapat memberikan informasi
dan barang antik termasuk barang perbedaan waktu Wina-Jakarta sekitar selengkap dan sejelas mungkin agar
yang dilarang untuk dibawa ke luar 5 jam. “Baru saja selesai sholat subuh. tidak terjadi kebingungan. Petugas
negeri. Sedangkan barang dibatasi Kamu jadi pulang hari ini?” “Jadi Bu, ini bea cukai bandara tentu siap dan
pembawaannya adalah barang yang sebentar lagi akan masuk pesawat.” tanggap untuk memberikan edukasi
harus disertai izin dari instasi terkait “Yowis, hati-hati ya. Jangan lupa bagaimana membawa barang
seperti misalnya sarang burung berdoa ya. Assalamu’alaikum” “Iya penumpang. Pipit ingat saat akan
walet harus mendapatkan izin dari ibu, Wa’alaikumsalam.” check-in airlines, ia melihat brosur
Kementerian Perdagangan. Tidak lama handphone dimatikan diletakkan di counter untuk dibaca
“Tiap negara memiliki ketentuan terdengar suara dari intercom yang oleh siapa saja yang sedang berada
tersendiri mengenai barang apa saja memberitahukan bahwa penumpang disitu. Selain itu juga Pipit melihat
yang diperbolehkan masuk negara pesawat yang akan Pipit naiki ada patung berseragam bea cukai
tersebut. Pastikan saat pergi atau untuk segera naik ke atas pesawat yang cukup menarik perhatian
datang tidak membawa barang yang terdengar, Pipit pun bersiap dan yang ada setelah pemeriksaan x-ray
dilarang dan ikuti ketentuan yang langsung menuju gate menuju sebelum masuk boarding. Bahkan
berlaku”. pesawatnya. Pipit sempat mendengar akan

Ilustrasi jika membawa barang pribadi Ilustrasi jika membawa barang dagangan
Lina membawa pakaian baru bernilai ISD 1.400. Atas barang Lina petugas Bea Cukai Dian membawa beberapa pakaian baru yang terkategori barang daganagn
menetapkan tarif BM sebesar 10%. Karena lina dapat menunjukkan NPWP maka Lina bernilai USD 1.400. Atas barang Dian petugas Bea Cukai menetapkan tarif
mendapatkan potongan tarif PPh Ps.22 yang seharusnya 15% menjadi 7,5%. Jika tidak BM sebesar 10%. Dian tidak dapat menunjukkan NPWP maka pengenaan
memiliki NPWP maka tidak mendapatkan potongan sehingga tetap 15% PPH Ps.22 atas barang Dian berlaku tarif normal yaitu 15%.

Penghitungan Nilai Pabean Penghitungan Nilai Pabean


Nilai Pabean digunakan sebagai dasar pengenaan Bea Masuk Nilai Pabean digunakan sebagai dasar pengenaan Bea Masuk
CIF (harga barang) USD 1.400 CIF (harga barang) USD 1.400
Pembebasan USD 250 Pembebasan USD 0
CIF setelah pembebasan USD 1.150 CIF setelah pembebasan USD 1.400
Kurs Rp 13.000 Kurs Rp 13.000
Nilai Pabean (CIFx Kurs) Rp 14.950.000 Nilai Pabean (CIFx Kurs) Rp 18.200.000

Penghitungan Bea Masuk (tarif x nilai pabean) Penghitungan Bea Masuk (tarif x nilai pabean)
Bea Masuk (tarif 10%): 10% x Rp 14.950.000 = Rp 1.495.000 Bea Masuk (tarif 10%): 10% x Rp 18.200.000 = Rp 1.820.000

Penghitungan Nilai Impor Penghitungan Nilai Impor


Nilai Impor digunakan sebagai dasar pengenaan pajak dalam rangka impor Nilai Impor digunakan sebagai dasar pengenaan pajak dalam rangka impor
Nilai Impor : Rp 14.950.000 + Rp 1.495.000 = Rp 16.445.000 Nilai Impor : Rp 18.200.000 + Rp 1.820.000 = Rp 20.020.000

Penghitungan PDRI (tarif x nilai impor) Penghitungan PDRI (tarif x nilai impor)
PPN (tarif 10%) : 10% x Rp 16.445.000 = Rp 1.644.500 PPN (tarif 10%) : 10% x Rp 20.020.000 = Rp 2.002.000
Pph Psl 22 (tarif 7,5) : 7,5% x Rp 16.445.000 = Rp 1.233.375 Pph Psl 22 (tarif 7,5) : 7,5% x Rp 20.020.000 = Rp 3.003.000
(tarif 7,5 jika memiliki NPWP. Berlaku tarif 15% jika penumpang tidak dapat menunjukkan (Berlaku tarif 15% karena tidak dapat menunjukkan NPWP)
NPWP)
Total PDRI: Rp 2.002.000 + Rp 3.003.000 = Rp 5.005.000
Total PDRI: Rp 1.644.500 + Rp 1.233.375 = Rp 2.877.875 Total Bea Masuk & PDRI yang harus dibayar
Total Bea Masuk & PDRI yang harus dibayar Total: Rp 1.820.000 + Rp 5.005.000 = Rp 6.825.000
Total: Rp 1.495.000 + Rp 2.877.875 = Rp 4.372.875

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 59


Feature

Ilustrasi jika membawa barang pribadi


Penghitungan Nilai Pabean
CIF (harga barang) USD 5.600
Pembebasan USD 250
CIF setelah pembebasan USD 5350
Kurs Rp 13.000
Nilai Pabean (CIFx Kurs) Rp 69.550.000

Penghitungan Bea Masuk (tarif x nilai pabean)


Bea Masuk (tarif 10%): 10% x Rp 69.550.000 = Rp 6.955.000

Penghitungan Nilai Impor


Nilai Impor digunakan sebagai dasar pengenaan pajak dalam rangka impor
Nilai Impor : Rp 69.550.000 + Rp 6.955.000 = Rp 76.505.000

Penghitungan PDRI (tarif x nilai impor)


PPN (tarif 10%) : 10% x Rp 76.505.000 = Rp 7.650.500
Pph Psl 22 (tarif 7,5) : 7,5% x Rp 76.505.000 = Rp 5.737.875
PPnBm (tarif 40%) : 40% x Rp 76.505.000 = Rp 30.602.000

Total PDRI: Rp 7.650.500 + Rp 5.737.875 + Rp 30.602.000 = Rp 43.990.375


Total Bea Masuk & PDRI yang harus dibayar
Total:Rp 6.955.000 + Rp 43.990.375 = Rp 50.945.375

jenis brosur
tetapi beberapa
brosur yang
diletakkan
lengkap di
sebelah patung
berseragam bea
cukai. Menurut
penjelasan petugas bea cukai (PMK) nomor 142/PMK.04/2011
brosur-brosur diletakkan tentang Impor Sementara; PMK
di sana dengan harapan nomor 145/PMK.04/2007 tentang
penumpang saat kembali ke Ketentuan di Bidang Ekspor
Indonesia sudah paham apa sebagaimana terakhir diubah dengan
yang harus dilakukan. Dari PMK nomor 145/PMK.04/2014;
brosur itu, Pipit saat di Wina PMK nomor 188/PMK.04/2010
lebih pilih-pillih barang yang ia tentang Impor Barang yang Dibawa
beli untuk dibawa ke Indonesia oleh Penumpang, Awak Sarana
sebagai oleh-oleh tidak kena Pengangkut, Pelintas Batas, dan
pajak bea masuk ataupun Barang Kiriman; Peraturan Jenderal
kalaupun ada juga hanya Bea dan Cukai nomor PER-51/BC/2012
terkena sedikit bea masuk. tentang Petunjuk Pelaksanaan Impor
Salah satu brosur Sementara.
menjelaskan bagaimana Brosur lain dengan tampak depan
melakukan impor sementara, bergambar koper dan bertuliskan
apa yang harus dilakukan Customs Passenger Guide atau
saat tiba di Indonesia dan apa Panduan Penumpang mengenai
yang harus dilakukan saat Kepabeanan yang berisi penjelasan
akan meninggalkan Indonesia. dan ilustrasi penghitungan Bea Masuk
Begitupun penjelasan (BM) dan Pajak Dalam Rangka Impor
ketentuan ekspor sementara, (PDRI). Barang akan terkena BM dan
apa yang harus dilakukan saat PDRI jika harganya melebihi USD
dipasang layar/televisi layar sentuh akan meninggalkan Indonesia dan 250 dan bukan barang dagangan
yang berisi informasi ketentuan, apa yang harus dilakukan saat tiba dan bukan barang yang akan
aturan dan simulasi mengenai barang di Indonesia. Juga dilengkapi dasar diperjualbelikan lagi karena untuk
penumpang. hukum impor dan ekspor sementara barang dagangan berapapun nilainya
Pipit tidak hanya mengambil satu yaitu Peraturan Menteri Keuangan akan dikenai BM dan PDRI. Pipit pun

60 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


Feature

membayar pajak impor, barang yang


dibawa barang penumpang dan bisa
bertanya segala sesuatu tentang
kepabenan.
Saat petugas menghitung berapa
yang harus dibayarkan, Pipit melihat
ada beberapa orang asing yang
terlihat cukup kesal karena botol wine
salah satu minuman mengandung
alkohol dibuang isinya ke tempat
sampah. Pipit bertanya kepada
petugas kenapa itu dibuang. Petugas
mempelajari perhitungan berdasarkan belt karena masih harus menunggu menjelaskan sesuai ketentuan selain
Ilustrasinya; barang bagasi yang ia bawa dari hanya diperbolehkan membawa uang
Selesai membaca brosur pertama, luar negeri. Pipit lalu mengeluarkan tunai kurang dari Rp 100.000.000,
Pipit teringat bahwa ia membeli jam Customs Declaration (CD) yang juga saat membawa minuman
tangan bermerk titipan omnya dengan diberikan oleh pramugrari sesaat beralkohol hanya diperbolehkan
harga USD 5.600. Dicarinya brosur sebelum pesawat mendarat dan sebanyak 1 liter serta maksimal
mengenai Pajak Penjualan atas Barang sudah ia isi untuk diberikan ke petugas membawa 200 batang rokok/ 25
Mewah (PPnBM). PPnBM adalah pajak bea cukai nantinya sebelum barang cerutu/ 100 gram hasil tembakau lain
yang dikenakan atas impor barang bawaannya diperiksa melalui mesin seperti tembakau iris. Selebihnya
yang tergolong mewah. PPnBm X-Ray. akan dimusnahkan oleh Petugas Bea
dikenakan terhadap impor barang CD ini merupakan salah satu dan Cukai.
mewah atau pembawaan barang yang dokumen pabean (BC 2.2) yang harus Karena rasa penasaran pipit
tergolong mewah oleh penumpang diisi oleh penumpang dari luar negeri kembali bertanya jika ada barang
dari luar negeri ke Indonesia. Macam mengenai barang apa saja yang yang dilarang misal seperti narkoba
dan jenis barang yang dikenakan dibawa yang akan diperiksa oleh penangannya akan bagaimana.
PPnBM diatur oleh Menteri Keuangan. petugas dokumen tingkat terampil Karena itu merupakan barang
PPnBm tetap dikenakan atas impor (PDTT). Apabila ilang atau belum larangan/pembatasan atau lartas,
barang yang tergolong mewah sempat mengisi di pesawat di dekat barang akan langsung disita dan
untuk pemakaian sendiri ataupun pemeriksaan x-ray disediakan tempat pembawanya langsung diamankan
merupakan barang yang diperoleh untuk mengisi CD yang formulirnya oleh petugas. Jika saat pemeriksan
secara cuma-cuma. Dasar pengenaan bisa diambil ditempat. tas/kopernya tidak ditemukan
PPnBM yaitu, UU nomor 8 Tahun 1983 Koper Pipit terlihat keluar di apa-apa maka akan dilakukan body
tentang PPN dan PPnBM sebagaimana coveyor belt. Pipit lalu ke pemeriksaan checkin.
terakhir diubah dengan UU nomor X-Ray yang dijaga oleh beberapa Sedangkan pembatasan adalah
49 tahun 2009 dan PMK nomor 121/ petugas berseragam bea cukai atau barang-barang yang dibatasi
PMK.011/2013 tentang Jenis Barang bertuliskan Customs dan memberikan masuknya dan kalaupun masuk
Kena Pajak yang tergolong Mewah kertas CD dan menunjukkan SPMB ke Indonesia harus dengan izin
Selain Kendaraan Bermotor yang atas barang ekspor sementara. pihak terkait seperti kosmetik,
dikenai Pajak Penjualan atas Barang Petugas mencek formulir CD Pipit perizinan dari BPom maka tidak
Mewah sebagaimana terakhir diubah dan SPMB-nya lalu dari informasi boleh bawa kosmetik dari luar
dengan PMK nomor 130/PMK.011/2013. petugas X-Ray terlihat ada barang apalagi diperjualbelikan. Pipit pun
Dari yang sudah dipelajarinya Pipit yang kemungkinan harus dibayarkan mengangguk-anggukkan kepalanya.
pun mencoba berhitung sendiri akan BM dan PDRI-nya. Koper Pipit dibuka Selesai membayar Pipit diberikan
dikenakan berapa nanti barang yang oleh petugas bea cukai dan dilihat SSPCP karena setiap orang yang
akan ia sudah bawa. barang berupa jam yang sudah melakukan pembayaran bea masu
Pilot mengumumkan bahwa diperkirakan Pipit akan ditanyakan dan pajak dalam rangka impor berhak
pesawat akan segera mendarat oleh petugas. Lalu Pipit dibimbing ke mendapatkan bukti pembayaran
di Bandara Soekarno-Hatta, Pipit Customs Lounge, dan dihitung berapa berupa Surat Setoran Pabean, Cukai
pun bersiap-siap. Pipit bersyukur yang harus dibayarkan oleh Pipit. dan Pajak Lainnya (SSPCP). Pipit
setelah pesawat mendarat dengan Sesuai yang sudah Pipit hitung sendiri pun melenggang keluar membawa
mulus. Turun dari pesawat,ia jumlahnya hampir sama hanya selisih barang-barangnya dan tak sabar
langsung menuju ruang imigrasi sedikit karena perubahan kurs. untuk kembali ke rumah tercinta
untuk pemeriksaan paspor. Selesai Customs Lounge adalah ruangan (Desi Andari P, Andi T.S.,
pemeriksaan, Pipit menuju conveyor bea cukai dimana orang bisa Abdur Razak Aghni)

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 61


Sejarah

Syahbandar Mengepalai Pabean


di Pelabuhan Jepara sebagai Bandar Niaga Utama

Suasana Pelabuhan Jepara


Suasana Pelabuhan Kartini Pos Pengawasan Bea dan Cukai di Pelabuhan Jepara

P
elabuhan Jepara yang dulu Pada masa pemerintahan Ratu Seorang pejabat yang disebut
merupakan pelabuhan Bandar Kalinyamat (1549-1579), Jepara petiat-tanda yang berkedudukan di
Niaga dan terletak di sebelah berkembang pesat menjadi Bandar Jepara dikatakan mengawasi semua
utara Pulau Jawa itu kini hanya Niaga utama di Pulau Jawa, yang kantor pabean dan ia berkuasa
tinggal sejarah. Suasananya sepi, melayani eksport import. Disamping di semua muara sungai. Tetapi
tidak ada terlihat aktifitas kapal niaga itu juga menjadi Pangkalan Angkatan bagaimana hubungannya dengan
melainkan dipenuhi oleh kapal para Laut yang telah dirintis sejak masa Kyai Lurah dan dengan syahbandar,
nelayan untuk menangkap ikan. Kerajaan Demak. Pelabuhan Jepara sumber-sumber sejarah tidak memberi
Di kota Jepara tempat kelahiran yang mengalami pertumbuhan penjelasan lebih lanjut. Mungkin,
pahlawan emansipasi wanita R.A. pesat pada masa kerajaan Demak semuanya berada dibawah kekuasaan
Kartini itu sekarang, selain memiliki rupanya hanya mengenal syahbandar. Wedana-Bupati Jepara.
Pelabuhan Jepara juga ada Pelabuhan Sebuah studi mengenai pelabuhan Seperti dikatakan di atas,
Kartini. Pelabuhan Kartini terlihat Jepara pada abad ke-17, yaitu waktu syahbandar adalah pejabat pertama
lebih ramai, karena di pelabuhan Jepara menjadi pelabuhan yang yang berhubungan dengan kapal-
ini setiap hari ada kapal ferry yang terpenting dari kerajaan Mataram, kapal asing. Berhubung dengan
digunakan masyarakat untuk hanya menyebut seorang syahbandar itu biasanya di Malaka ia dipilih dari
menyeberang ke tempat wisata Pulau saja. Ia mengepalai pabean yang antara pedagang-pedagang asing.
Karimunjaya. memungut bea cukai untuk setiap Syahbandar di Martapura pada tahun
Sejarah mencatat bahwa, jauh barang yang masuk-keluar pelabuhan. 1635 (pada waktu itu ibukota kerajaan
sebelum adanya kerajaan-kerajaan Wilayah pesisir Mataram dibagi Banjarmasin telah dihancurkan)
di tanah jawa, di ujung sebelah utara dalam dua bagian besar, tiatah menurut sumber dari Belanda bernama
pulau Jawa sudah ada sekelompok pesisiren kulon (bagian barat) dan “Retna dy Ratya” atau “Godja
penduduk yang diyakini orang-orang tialah pesisiren wetan (bagian timur), Babouw”, seorang keturunan Gujarat.
itu berasal dari daerah Yunnan Selatan dan masing-masing terdiri dari bagian- Pada tahun 1692 jabatan ini dipegang
yang kala itu melakukan migrasi ke bagian kecil yang dikepalai seorang oleh seorang keturunan Cina.
arah selatan. Jepara saat itu masih Bupati. Pada masa pemerintahan Sebagai peninggalan sejarah
terpisah dari Pulau Jawa oleh selat Sultan Agung dan Amangkurat I kota dari perang besar antara Jepara
Juwana dengan nama Pulau Muria. Jepara menjadi ibukota Pasisiren dan Portugis, sampai sekarang
Asal nama Jepara berasal dari Wetan, tempat kedudukan seorang masih terdapat di Malaka komplek
perkataan ujung para, ujung mara Wedana Bupati. kuburan yang disebut sebagai Makam
dan jumpara yang kemudian menjadi Semua kegiatan administrasi Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu
Jepara, yang berarti sebuah tempat daerah pesisir dipusatkan di kompleks Kalinyamat juga sangat berjasa dalam
pemukiman para pedagang yang dalem (rumah) Wedana Bupati. membudayakan seni ukir yang sekarang
berniaga ke berbagai daerah. Menurut Kota Jepara sendiri dikepalai oleh ini jadi andalan utama ekonomi Jepara
seorang penulis Portugis bernama seorang Kyai Lurah, begitu pula yaitu perpaduan seni ukir Majapahit
Tomé Pires dalam bukunya “Suma kota-kota pelabuhan lainnya. Pieter dengan seni ukir Patih Badarduwung
Oriental”, Jepara baru dikenal pada Franseen, pegawai VOC yang tiba yang berasal dari negeri Cina. Pada
abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar di Semarang pada tanggal 16 Mei tahun 2010, Jepara telah mendapatkan
perdagangan yang kecil yang baru 1631 diterima oleh Kyai Lurah Yuda sertifikasi indikasi geografis terhadap
dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin yang memperkenalkannya kepada produk ukirnya yang sangat khas.
oleh Aryo Timur dan berada dibawah Tumenggung Warganaya, Bupati (Piter, Supriyadi, Dadan-dari
pemerintahan Demak. Semarang. berbagai sumber)

62 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015


KPPBC TIPE Madya Pabean C AMBON
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Ambon adalah
kantor vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang dipimpin oleh Kepala Kantor
setingkat eselon III.a. Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor
Wilayah DJBC Maluku, Papua dan Papua Barat. Terletak di Kota Ambon dengan wilayah kerja
meliputi Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan,
Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Fotografer
Tri Haryono Suhud

Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015 63


64 Volume 47, Nomor 10, Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai