Halaman Pengesahan
Le/-/mbaran ini merupakan pengesahan isi laporan
Pekerjaan :
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN MENARA
KULINER DAN CENDRAMATA (TAHUN JAMAK) KOTA PALOPO
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dilaporkan Oleh :
Konsultan Pengawas,
Sebelum kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
laporan bulanan (Mounth Report) ke XXI (kedua puluh satu) ini telah dapat kami
selesaikan.
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan “ Pekerjaan Manajemen Konstruksi
Pembangunan Menara, Pusat Kuliner dan Cendramata (Tahun Jamak) Kota Palopo
Provinsi Sulawesi Selatan”, Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Palopo yang dilaksanakan oleh PT. PRIMATAMA PRIMA KONSULTAMA Berdasarkan
Kontrak Nomor : 02/KONTRAK/PPK-CK/MK-MPC/APBD/PUPR-PLP/VII/2021 Tanggal 01
Juli 2021 dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : 02/SPMK/PPK-CK/MK-
MPC/APBD/PUPR-PLP/VII/2021 Tanggal 01 Juli 2021
Laporan ini di samping untuk memenuhi apa yang disyaratkan dalam TOR (Term
Of Reference), juga untuk menjadi bahan acuan dalam kajian bersama guna untuk
menentukan langka-langka awal sebelum pekerjaan dilaksanakan, laporan ini
merupakan laporan yang didasarkan pada program kerja.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka laporan ini disiapkan dengan
tujuan untuk membuat perkiraan kegiatan-kegiatan kerja secara terinci dan masalah-
masalah yang akan dihadapi.
1
BAB I PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Saat ini wisata merupakan salah satu kecenderungan yang menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Wisata tak lagi dipandang sebagai
sesuatu yang menjadi milik kelompok masyarakat yang mapan, tetapi juga bagi
semua kalangan masyarakat meski dalam apresiasi dan biaya yang berbeda.
Kuliner juga merupakan salah satu budaya lokal mempunyai peran
penting karena makanan juga bisa menjadi pusat pengalaman wisatawan.
Wisata gastronomi (tata boga) muncul dari keinginan para wisatawan itu sendiri
yang ingin mendapatkan pengalaman tidak saja dari keindahan alam, tetapi juga
dari produk makanan tradisional yang disajikan. Beberapa daerah tujuan wisata
menggunakan gastronomi sebagai alat penarik wisatawan dan banyak yang
menggunakan pariwisata untuk mempromosikan gastronomi.
Wisata kuliner adalah kunjungan ke suatu tempat yang merupakan
produsen dari suatu makanan, festival makanan, restoran, dan lokasi-lokasi
khusus untuk mencoba rasa dari makanan atau juga untuk memperoleh
pengalaman yang didapat dari makanan khas suatu daerah yang merupakan
motivasi utama seseorang melakukan perjalanan wisata. (Hall and Sharpies,
Food Tourism Around the World, 2003).
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat
istiadat. Salah satu yang termasuk dalam bagian budaya adalah ebrbagai macam
makanan tradisional (makanan khas daerah). Kuliner memiliki potensi cukup
besar, bisnis oleh-oleh dan cendramata. Begitupun dengan Kota Palopo yang
tidak terlepas dari dunia kuliner.
Kota Palopo mempunyai beberapa potensi dalam bidang pariwisata,
disamping itu pula letak kota Palopo yang strategis berada pada jalur arteri yang
menghubungkan Kota Makassar dan daerah bagian Utara. Dalam suat perjalanan
tidak akan lengkap tanpa diiringi dengan membeli oleh-oleh maupun mencicipi
makanan khas daerah yang dikunjungi, terlebih Kota Palopo memiliki kuliner
yang beragam jenis, cita ras dan tampilan.
Hal tersebut memberi suatu gagasan untuk mewadahi kekayaan kuliner
serta hasil cendramata di kota Palopo, dengan Pembangunan Menara Pusat
Kuliner dan Cendramata yang berada di Kota Palopo.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kota palopo sebagaimana tersebut di
atas maka perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak, antara lain melalui
penataan, pengembangan, pengendalian dan pemanfaatan ruang kota yang
mengedepankan aspek topografi dan kawasan kuliner.
Berdasarkan uraian diatas, untuk mengoptimalkan potensi Kuliner di
Palopo dengan kendala yang ada, maka sudah selayaknya jika kawasan tersebut
diatas ditata dan dikembangkan agar lebih baik, sehingga meningkatkan daya
tarik Kota Palopo sebagai kota maju, Inovatif dan berkelanjutan sehingga
menambah pendapatan asli daerah .
Secara tidak langsung dengan adanya Pusat Kuliner yang mengusung
penekanan sebagai kota maju, Inovatif dan berkelanjutan, dalam program ini
diharapkan dapat menjadi jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah sosial
tersebut sehingga menjadi wadah untuk Kota Palopo khususnya daerah pesisir
pantai sebagai kawasan yang menawarkan berbagai suguhan makanan
khususnya makanan khas daerah yang mampu memuaskan lidah orang Palopo
dan para wisatawan, karena seyogyanya makan adalah kebutuhan primer bagi
manusia.
Dengan pertimbangan di atas dengan tujuan menjadi perangkai dari
kegiatan rekreasi yang lain, diharapkan Pusat Kuliner pada Kota Palopo mampu
menjadi atraksi wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri, baik untuk
wisatawan yang sedang berkunjung ke obyek wisata Kota Palopo maupun bagi
pengguna Kota Palopo.
Oleh karena pembangunan gedung yang diselenggaran oleh negara
negara harus benar- benar direncanakan dan diawasi sebagaimana mestinya dan
sesuai dengan standar dan azas Pembangunan Gedung Negara yang ditetapkan
3. Tahap Lelang
▪ Menyusun schedule pelelangan.
▪ Menyusun kelompok-kelompok paket pekerjaan beserta dengan rencana
anggaran biaya kelompok paket.
▪ Untuk dan atas nama Pemberi Tugas melakukan seleksi calon peserta
lelang (pemborong/supplier).
▪ Mengandakan rapat persiapan tender bersama konsultan perencana dan
Pemberi Tugas.
▪ Menyiapkan dokumen-dokumen pelelangan.
▪ Menyelenggarakan rapat penjelasan.
▪ Memberikan masukan pada Pemberi Tugas dalam hal tata cara untuk
menentukan pemenang.
▪ Menyiapkan penyusun Dokumen-dokumen kontrak.
4. Tahap Konstruksi
▪ Mengevaluasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan progran kegiatan
konstruksi yang disusun oleh Kontraktor, meliputi program pencapaian
sasaran konstruksi, program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,
program penyediaan dan penggunaan peralatan/perlengkapan, program
penyediaan dan penggunaanmaterial, program penyediaan dan
penggunaaninformasi dan program penyediaan dan penggunaan dana.
▪ Melakukan pengawasan umum, pegawasan lapangan dan inspeksi
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi dapat diakukan secara terus-menerus sampai dengan
pekerjaan diserahterimakan untuk kedua kalinya.
▪ Memeriksa jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor
(Time Schedule), Bar Chart dan S-Curve serta Network Planning.
▪ Penetapan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan dengan tindak
lanjutnya berupa koordinasi antara Kontraktor, Sub-Kontraktor dan
Pelaksana Proyek lainnya.
Lokasi
Pembangunan
4.1. Umum
Didalam pelaksanaan kegiatan, permasalahan selalu ada dan tidak
mungkin dihindari. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara berbeda-beda
bergantung pada tingkat/bobot permasalahannya. Berikut disajikan beberapa
alternatif permasalahan dan pemecahan masalah yang mungkin terjadi.
4.2. Identifikasi Permasalahan dan Pemecahannya
Permasalahan yang timbul sering berkaitan dengan pelaksanaan fisik
berikut pemecahannya dapat disajikan sebagai berikut :
proyek.
- Pembersihan roda mobil
yang keluar masuk dalam
proyek.
- Secara berkala melakukan
pembersihan jalan sekitar
proyek.
- -
.
Tabel 5. 1 Tabel Rincian Surat Keluar
No. Tanggal Perihal Keterangan.
1. 29 Mei 2023 Undangan Rapat Mingguan (Minggu -
090-A/PRIMA/29-V/2023 Delapan Puluh)
BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN