BANDAR UDARA KABARE DAN LIMALAS DI KABUPATEN RAJA AMPAT, PROVINSI PAPUA BARAT
USULAN TEKNIS bab 5 METODOLOGI
BAB 5.
METODOLOGI
Pendekatan dalam perancangan dapat diartikan bagaimana atau dari mana
perancangan akan dimulai. Sering juga diartikan azas apa yang menjadi
pegangan utama dan ada pula yang mengartikan sebagai penetapan factor
atau beberapa factor yang harus menjadi penentu perencanaan dan
perancangan. Dalam hal pekerjaan jasa perencanaan dan perancangan,
jasa penyusunan Tinjau Ulang Rencana Induk dan Tinjau Ulang Rancangan
Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Kabare dan Bandar Udara
Limalas di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat ini, pendekatan diartikan
sebagai penetapan asas dan faktor-faktor berdasarkan atau pertimbangan
1
HALAMAN
Antara lain terjabar didalam kriteria, azas, prosedur dan program kerja
sebagai berikut dan beberapa hal dicermati sebagai pegangan oleh
konsultan didalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dan perancangan
dalam penyusunan Tinjau Ulang Rencana Induk dan Tinjau Ulang
Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Kabare dan
Bandar Udara Limalas di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat ini, diantaranya
adalah kriteria, azas, prosedur perencanaan dan perancangan serta
susunan program kerja.
1
HALAMAN
KRITERIA UMUM
Dalam merencanakan kawasan bandar udara dan merancang bangunan
yang dimaksudkan didalam Kerangka Acuan Kerja ini, konsultan harus
memperhatikan berbagai kriteria umum bangunan. Antara lain adalah :
o Persyaratan kehandalan, yang antara lain terdiri dari kehandalan
menerima beban, ketahanan terhadap kelusuhan dan keausan,
kehandalan untuk menjaga keselamatan pengguna jasa angkutan
udara.
o Persyaratan effisiensi, yaitu ketetapan bahwa konstruksi dapat
menampung secara effisein sesuai dengan fungsinya.
o Persyaratan umum lainnya, berupa ketentuan yang tercakup didalam
standard pedoman dan peraturan kawasan dan konstruksi, dilingkup
daerah maupun nasional
KRITERIA KHUSUS
Beberapa hal akan berkaitan dengan fasilitas yang tersedia didalam
kawasan dankonstruksi sebuah bandar udara, seperti Bandar Udara Kabare
dan Bandar Udara Limalas di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat ini, antara
lain adalah kondisi iklim tropika.
1
HALAMAN
5.2. METODA
Metoda, adalah cara untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan dan
perancangan, dalam hal ini Tinjau Ulang Rencana Induk dan Tinjau Ulang
Rancangan Teknik Terinci Fasilitas Sisi Udara sebuah Bandar Udara, ini
dapat diartikan urutan berfikir atau urutan kerja kombinasi antar keduanya.
Dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan ini yang akan dipaparkan
adalah keterkaitan antara urutan berfikir dan bekerja itu akan dilaksanakan,
sehingga batasan yang telah diberikan pemberi tugas diatas dapat
dioptimalkan.
5.2.1. Pendekatan
Pada dasarnya dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan sebuah
konstruksi atau bangunan adalah perpaduan kerja multi disiplin, antara lain
dengan mengkoordinasikan berbagai disiplin sejak awal secara terpadu,
maka akan menghasilkan produk yang lebih baik.
Pendekatan sistimatis ini pada dasarnya bertolak dari keyakinan bahwa
perancangan sebuah bangunan yang dihasilkan melalui sebuah proses
adalah merupakan rangkaian dari suatu sistem yang dihasilkan melalui
suatu proses.
Dalam penanganan proyek, pendekatan sistem dapat dipilih sebagai salah
satu pendekatan yang sesuai. Dasar berpijak dalam penanganannya antara
lain menguraikan seluruh bangunannya sebagai satu system dengan sub-
sub sistemnya, komponen dan sub komponennya serta dari disiplin sub
disiplin. Tahap demi tahap, hal ini dikarenakan adanya beberapa alternatif
dari berbagai sistem dan disiplin dalam bangunan seluruh system, sub
system dan komponen yang rumit yang menyatu menjadi satu karya
rancangan yang teratur sejak tahap persiapan perancangan/ skematik
desain, tahap pra-rancangan dan pengembangan rancangan sampai 1
pembuatan gambar kerja/ detail desain/ gambar pelaksanaan.
HALAMAN
5.2.2. Metodologi
Metodologi perancangan secara umum adalah melaksanakan masukan,
memproses masukkan untuk memperoleh keluaran (input-masukan-
keluaran). Input atau masukan adalah berupa data yang dibutuhkan di
dalam proses perancangan sebelum menghasilkan keluaran atau output.
Masukan (input) yang dibutuhkan diproses dengan cara studi
literature/kepustakaan serta studi banding/ data lapangan. Studi
kepustakaan dapat diperoleh dari hasil studi sebelumnya, sedangkan studi
banding ke lapangan untuk memperoleh data kondisi lapangan pada saat
PERSIAPAN
DOKUMEN
RENCANA INDUK DAN RTT SISI UDARA –
BANDARA KABARE DAN LIMALAS
5.2.3. Perancangan
Perencanaan kawasan bandar udara serta untuk perancangan fasilitas sisi
udara dan perancangan teknik terinci berbagai berbagai fasilitas didalam
kawasansisi udara ini, merupakan kawasan dengan luas tertentu dan
berbagai fasilitas sisi udara yang memiliki tingkatan kehandalan dan standar
yang berbeda beda, dengan total luas konstruksi yang dapat mencapai lebih
dari rata rata 10.000 meter persegi, yang mencakup sebagian tapak didalam
kawasan fasilitas sisi udara sebuah bandar udara.
Pada perancangan sebuah bandar udara, secara pokok akan terbagi dalam
dua kelompok besar, yaitu fasilitas sisi udara/airside facility dan fasilitas sisi
darat atau landside facility. Didalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor
KM 11 tahun 2010 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, fasilitas
pokok merupakan hasil perhitungan dan kajian kebutuhan fasilitas pokok
dan penunjang bandar udara berdasarkan prakiraan permintaan kebutuhan
pelayanan penumpang dan kargo. Fasilitas pokok dimaksud terdiri dari
fasilitas keselamatan dan keamanan, fasilitas sisi udara/ airside facility,
fasilitas sisi darat/landside facility serta adanya fasilitas penunjang.
1
HALAMAN