TAHUN AKADEMIK
2021/2022
JUDUL
Reschedulling Proyek Konstruksi Dengan Menggunakan Software
Disusun Oleh
FAKULTAS TEKNIK
Y.A.I 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1
kendala yang menghambat pekerjaan yang sedang berlangsung.
2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Item pekerjaan (pada lintasan kritis) apa saja yang bisa dipercepat
berdasarkan permintaan owner (berapa) yang didapatkan setelah
dilakukan reschedulling?
2. Bagaimana rencana action plan percepatan berdasarkan permintaan owner
462 hari yang didapatkan setelah dilakukan reschedulling?
3. Berapakah durasi maksimal percepatan berdasarkan permintaan owner
462 hari yang didapatkan setelah dilakukan reschedulling?
4. Bagaimana perbandingan durasi antara jadwal perencanaan awal dengan
durasi setelah dilakukan reschedulling?
5. Berapa besar biaya yang didapat setelah dilakukan rescheduling
berdasarkan rencana action plan percepetan?
6. Bagaimana perbandingan biaya antara rencana anggaran biaya awal
dengan anggaran setelah dilakukan reschedulling?
3
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir ini terarah dan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah :
1. Mengumpulkan data awal, metode konstruksi yang digunakan,
ketersediaan tenaga kerja, dan alat di lapangan perencanaan schedule
sebelum percepatan
2. Mengindentifikasi item pekerjaan (pada lintasan kritis) yang bisa
dipercepat berdasarkan permintaan owner 462 hari yang didapatkan
setelah dilakukan reschedulling
3. Merencanakan action plan percepatan berdasarkan permintaan owner 462
hari.
4. Merencanakan durasi maksimal percepatan berdasarkan permintaan owner
(berapa) yang didapatkan setelah dilakukan reschedulling
5. Perhitungan perbandingan durasi antara jadwal perencanaan awal dengan
durasi setelah dilakukan reschedulling
6. Merencanakan besarnya biaya yang didapat setelah dilakukan rescheduling
berdasarkan rencana action plan percepetan
7. Perhitungan perbandingan biaya antara rencana anggaran biaya awal
dengan anggaran setelah dilakukan reschedulling
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Dalam pelaksanaan proyek, sangat jarang proyek berjalan sesuai rencana dan
tertunda relatif terhadap waktu dan kemajuan yang dijadwalkan, tetapi ada juga
proyek yang lebih cepat dari jadwal. Untuk menghindari kerugian proyek, konsep
nilai hasil dapat digunakan untuk memprediksi (forecast) biaya penyelesaian (earned
value analysis) (Irfanur Rahman, 2010).
Pengendalian biaya sangat penting dalam setiap proyek konstruksi.
Manajemen biaya tidak hanya melibatkan pemantauan biaya dan pengumpulan data
kuantitatif, tetapi juga menganalisis data untuk mengambil tindakan korektif sebelum
terlambat, memerlukan organisasi biaya dan sistem manajemen yang baik. Manajer
harus membandingkan biaya program, waktu dan kinerja dengan biaya yang
direncanakan, anggaran waktu dan kinerja sekaligus mengintegrasikannya ke dalam
setiap kegiatan Ya (Herry P. Chandra, et al., 2004).
Tentu saja dalam melaksanakan serangkaian pekerjaan dalam suatu proyek
konstruksi, tentunya ada harapan lintas manajemen agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga nantinya pelaksana dapat
mengetahui waktu yang tepat untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Siswanto (2007) dalam Project Management, menentukan kapan harus
menyelesaikan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting
dalam proses perencanaan
:
1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber
daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.
2. Proses pengendalian (controlling).
7
Manajemen proyek dapat diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian
atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Dengan kata lain,
manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan
tertentu dalam waktu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat
cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi,
fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang berkelanjutan (Nurhayati
2010).
2.3 Manajemen Penjadwalan
Menurut Taha (1996), kriteria untuk manajemen jadwal yang efisien adalah
meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek dengan
tetap mempertahankan kelayakan ekonomi dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia. Oleh karena itu manajemen rencana adalah kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian penjadwalan kegiatan produksi dan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan lebih cepat dan efisien.
9
mengatasi konsekuensi ini, dan memperbarui desain proyek (Clough dan Scars,
1991).
a. Identifikasi Aktivitas
Proses penjadwalan dimulai dengan mengidentifikasi kegiatan proyek.
Setiap aktivitas diberi label sehingga dapat dengan mudah memantau dan
melacak implementasinya sehingga tujuan proyek yang ditetapkan dapat
dijalankan sesuai rencana. Saat mengidentifikasi aktivitas, tidak boleh ada
terlalu sedikit aktivitas di dalam departemen karena hal ini membatasi
efektifitas perencanaan dan pengendalian. Penentuan jumlah tingkat detail
untuk identifikasi aktivitas didasarkan pada:
Kebutuhan pengguna penjadwalan
Tipe aktivitas (biaya, keamanan,
kualitas) Ukuran, kompleksitas, dan tipe
proyek
Pengalaman
Persediaan informasi yang di
dapat Karakteristik sumber daya
10
b. Penyusunan Urutan Kegiatan
Setelah diuraikan menjadi komponen-komponen, lingkup proyek disusun
kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan
(jaringan kerja). Di dalam penyusunan urutan kegiatan adalah bagaimana
meletakkan kegiatan tersebut di tempat yang benar. Pada penyusunan
urutan kegiatan ada beberapa informasi yang harus diperhatikan :
Technological constraints, yang meliputi metode konstruksi,
prosedur, dan kualitas.
Managerial constraints, yang meliputi sumber daya, waktu, biaya, dan
kualitas.
External constraints, yang meliputi cuaca, peraturan, dan bencana alam.
d. Penyusunan Jadwal
Penyusunan jadwaln ini terdiri dari jaringan kerja yang masing-masing
komponen kegiatannya telah diberi kurun waktu kemudian secara
keseluruhan di analisis dan di hitung kurun waktu penyelesaian, sehingga
dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Di dalam penyusunan jadwal terdapat jenis aktivitas, urutan
setiap aktivitas, durasi aktivitas, kalender (jadwal hari), milestones, dan
asumsi-asumsi yang diperlukan. Penjadwalan dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu Master Schedule dan Detailed Schedule. Master Schedule
berisikan kegiatan- kegiatan utama dari suatu proyek yang dibuat untuk
tingkat manajemen eksekutif, sedangkan Detailed Schedule berisikan
detail kegiatan-kegiatan utama yang dibuat untuk membantu para
pelaksana dalam pengerjaan di lapangan.
11
bertujuan
12
untuk antisipasi terjadinya penggeseran konsep pelaksanaan kontraktor,
memperbaiki prestasi kontraktor yang kurang baik dan untuk melakukan analisis
delay.
Manajemen terus mencari teknik kontrol baru dan lebih baik untuk
mengatasi kompleksitas, data dalam jumlah besar, dan batasan waktu yang ketat
yang menjadi ciri banyak industri dan lingkungan yang sangat kompetitif saat
ini, serta data teknis dan biaya. Selalu mencari cara yang lebih baik untuk
menyajikan. Sejak Perang Dunia II, pengelolaan pembuangan menjadi sangat
penting. Metode penjadwalan yang paling umum adalah (Kerzner, 2000).
a. Gantt (Bar Charts)
b. Milestone charts
Milestone charts berisi informasi tentang :
Tanggal mulai proyek
Tanggal selesai
proyek
Milestone utama lainnya, seperti tinjauan rapat, prototype
yang tersedia, pengadaan, pengujian, dan sebagainya.
Data Items (sering diabaikan).
c. Garis keseimbangan (Line of Balance).
Garis keseimbangan lebih sesuai untuk operasi manufaktur
kegiatan produksi. Namun, garis keseimbangan ini dapat juga
digunakan untuk kegiatan manajemen proyek di mana jumlah kiriman
terbatas harus di produksi dalam jangka waktu tertentu.
Penggambaran bar chart terdiri dari kolom dan baris. Kolom memiliki
urutan aktivitas yang bergantian. Baris menampilkan periode waktu dalam jam,
hari, minggu, atau bulan. Munculnya batang (bar) pada setiap baris aktivitas
menunjukkan waktu mulai dan berakhirnya aktivitas.
15
dan perencanaan jaringan.
PERT memiliki banyak kesamaan dengan CPM dan PDM. Seperti CPM,
PERT menggunakan teknik charting Activity On Arrow (AOA). Ini berarti
bahwa panah digunakan untuk menggambarkan aktivitas sementara node
mewakili peristiwa. PERT berorientasi pada peristiwa (event-oriented method),
tidak seperti CPM dan PDM. Artinya, perhitungan dilakukan untuk waktu
kejadian. CPM dan PDM, di sisi lain, berorientasi pada tugas. Dengan kata lain,
perhitungan dilakukan pada saat tugas. PERT pada dasarnya adalah
ketergantungan antara bagian-bagian dari suatu aktivitas yang digambarkan
dalam bentuk diagram jaringan. Ini akan memberi tahu bagian mana dari
aktivitas yang diprioritaskan dan aktivitas mana yang menunggu pekerjaan
diselesaikan. Metode PERT dapat digunakan untuk memperkirakan durasi suatu
proyek dan menghitung nilai probabilitas untuk kegiatan atau keseluruhan
16
proyek.
17
2.3.5 Activity On Arrow (AOA)/ Critical Path Method (CPM)
Diketahui bahwa metode CPM memiliki jalur kritis. H. Jalur yang berisi
kumpulan komponen aktivitas dengan total waktu tertinggi dan waktu
penyelesaian proyek terpendek. Jalur kritis dengan demikian terdiri dari urutan
aktivitas kritis dari aktivitas pertama hingga aktivitas proyek terakhir.
Pentingnya jalur kritis penting bagi pelaksana proyek. Hal ini karena ada
kegiatan di jalur ini yang menunda pelaksanaan dan menunda seluruh proyek.
Kadang-kadang, beberapa jalur kritis ditemukan dalam jaringan (Soeharto,
1999).
Berikut pada Gambar 3.3 ini merupakan contoh dari diagram AOA :
18
Event Time Node j) pada J- Node dari seluruh kegiatan, dengan
19
mengambil nilai minimumnya, begitu juga dengan nilai seperti
dibawah ini :
Seperti telah disebutkan diatas, untuk mendapat angka-angka ES, LS, EF,
dan LF, maka dikenal dua perhitungan dalam jaringan kerja AOA, yaitu
perhitungan maju dan perhitungan mundur. Penjelasan keduanya adalah sebagai
berikut (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013) :
1) Perhitungan Maju
Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut
hitungan maju dengn aturan-aturan yang berlaku sebagai berikut :
a) Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila
kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
b) Waktu paling awal suatu kegiatan adalah = 0.
c) Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu
mulai paling awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan.
d) Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan pendahulunya,
maka ES-nya adalah EF terbesar dari kegiatan-kegiatan tersebut.
2) Perhitungan Mundur
Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal
paling akhir masih dapat memulai dan mengakhiri kegiatan tanpa menunda
kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan
dari perhitungan maju. Aturan yang berlaku dalam perhitungan mundur
adalah sebagai berikut :
a) Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan, yaitu dari hari terakhir
penyelesaian proyek suatu jaringan kerja.
b) Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu
selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu/ durasi kegiatan yang
bersangkutan, atau LS = LF – D.
c) Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka
20
waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu
21
mulai paling awal (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
d) Diantara dua peristiwa tidak boleh ada dua kegiatan di antara dua
peristiwa. Untuk menghindari hal ini, digunakan aktivitas semu atau
dummy tanpa durasi. Menurut Callahan (1992) dalam Widiasanti dan
Lenggogeni (2013), aktivitas dummy hanyalah penggunaan aktivitas
ketika hanya menggunakan satu panah untuk beberapa aktivitas dapat
menimbulkan kesulitan. Dummies membantu menjelaskan hubungan logis
antara aktivitas dan memastikan setiap aktivitas memiliki nomor
simpulnya sendiri. Aktivitas dummy tidak memiliki durasi atau
ketergantungan pada aktivitas lain dan selalu ditampilkan dengan panah
putus-putus. Salah satu cara untuk menentukan apakah Anda
memerlukan aktivitas dummy adalah dengan melihat daftar aktivitas dan
menemukan aktivitas yang berbagi aktivitas sebelumnya.
e) Menggunakan CPM (Critical Path Method) atau metode lintasan kritis,
dimana pendekatan yang dilakukan hanya menggunakan satu jenis
durasi pada kegiatannya. Lintasan kritis adalah lintasan dengan
kumpulan kegiatan yang mempunyai durasi terpanjang yang dapat
diketahui bila kegiatannya mempunyai Total Float, TF = 0.
f) Float, batas toleransi keterlambatan suatu kegiatan yang dapat
dimanfaatkan untuk optimasi waktu dan alokasi sumber daya. Jenis-
jenis float adalah :
1) TF (Total Float)
Suharto (1995) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2013)
menjelaskan bahwa durasi keseluruhan atau durasi total adalah jumlah
waktu suatu kegiatan dapat ditunda tanpa mempengaruhi rencana
proyek secara keseluruhan. Lamanya waktu sesuai dengan waktu yang
dihasilkan dari semua kegiatan sebelumnya dimulai sedini mungkin
dan semua kegiatan selanjutnya dimulai selambat mungkin.
Rumus dalam menghitung total float adalah sebagai berikut :
a) Total float suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir,
dikurangi waktu selesai paling awal, atau waktu mulai paling
akhir, dikurangi waktu mulai paling awal kegiatan.
b) Rumus : TF = LF – EF = LS – ES
22
Salah satu syarat yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan kritis
atau berada di jalur kritis adalah jika kegiatan tersebut memiliki
TF
= 0.
2) FF (Free Float)
Soeharto (1995) dalam Widiasanti dan Lenggogeni (2013)
menyatakan disamping Total float, dikenal juga Free float (FF) atau
Float bebas. FF terjadi bila semua kegiatan pada jalur yang
bersangkutan mulai seawal mungkin. Besarnya FF suatu kegiatan
sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut
dapat ditunda tanpa memengaruhi waktu mulai paling awal dari
kegiatan berikutnya. Dengan kata lain, float bebas dimiliki oleh satu
kegiatan tertentu, sedangkan float total dimiliki oleh kegiatan-
kegiatan yang berada di jalur yang bersangkutan.
Perhitungan float bebas dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Float bebas suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai
paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai
paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud.
b) Jadi, bila rangkaian terdiri dari kegiatan A(1-2) dan B(2-3) dengan
node 1, 2, 3, maka kegiatan A mempunyai float bebas.
c) Rumus : FF(1-2) = ES(2-3) – EF(1-2).
3) IF (Independent Float)
a) Waktu tenggang yang diperoleh dari saat paling awal peristiwa j
dan saat paling lambat peristiwa i dengan selesainya kegiatan
tersebut.
b) IFij = EETj – LETi - Durasiij
24
On Node – AON. Ada beberapa perbedaan antara Activity On Arrow (AOA),
AON dengan PDM, yaitu sebagai berikut :
a. Pada AOA, kegiatan yang ditampilkan dengan anak panah, sedangkan AON
dan PDM menggunakan node. Anak panah menunjukkan hubungan logis
antara kegiatan.
b. Pada AOA bentuk node adalah lingkaran, sementara pada AON dan PDM
bentuk node adalah persegi panjang.
c. Ukuran node pada AON dan PDM lebih besar dari node AOA karena berisi
lebih banyak keterangan.
d. Metode perhitungan AOA dan PDM sedikit berbeda.
Berikut pada Gambar 2.2 ini merupakan contoh dari diagram AON :
26
dengan hubungan logis diantara kegiatan tersebut. Berikut ini pada
Gambar 2.3 dan 2.4 merupakan contoh perhitungan maju :
27
Gambar 2.5 Perhitungan Mundur FS
Sumber: Widiasanti dan Lenggogeni (2013)
28
penjadwalan akan membuat sebuah PDM menjadi tidak seakurat penjadwalan
dengan barchart (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013).
Waktu paling awal peristiwa dapat terjadi atau Earliest Time (ET = E ).
Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi atau Latest Time (LT = E ).
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan atau Earliest Start Time (ES).
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan atau Earliest Finish Time (ET)
Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai atau Latest Start Time (LS).
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai atau Latest Finish Time (LF).
Soeharto, (1995)
29
A. Hitung Maju
Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu ( predecessor ) dan (j) bagi kegiatan
1. Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES (j), adalah
sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan trdahulu ES (i)
2. Angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedang ditinjau EF (j), adalah
rumus menjadi :
B. Hitungan Mundur
30
Menentukan LS,LF dan Durasi float.
31
Notasi (i) dari kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan
berikutnya
1. Hitung LF (i), waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang ditinjau,
2. Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau LS (i), adalah
sama dengan waktu selesai paling akhir kegiatan tersebut LF (i), dikurangi
LS (i ) = LF (i) – D (i)
3. Float total TF = 0
32
Dengan memiliki total float, pelaksanaan kegiatan dalam jalur yang
33
bersangkutan dapat ditunda dan diperpanjang sampai batas tertentu, yang
sampai total float sama dengan nol. Gambar 2.7 menunjukkan posisi dan
hubungan total float dan parameter-parameter yang lain. Terlihat bahwa total
float dapat berapa pada ES atau LS., bahkan dapat dipecah-pecah sesuai
kebutuhan, asalkan masih dalam batas L(j)- E(i).
TF = LF – EF = LS-ES, atau
TF = L (j) – E (i) – D (i-j)
Gambar 2.7 Posisi dan hubungan antara ES, LS, EF, LF dan TF
34
2.4 Analisa Time Cost Trade Off
36
Yang dimaksud dengan sumber daya manusia yang berkualitas adalah
tenaga kerja yang mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi dengan hasil
yang baik. Dengan memperkerjakan tenaga kerja yang berkualitas, maka
aktivitas akan lebih cepat.
5. Penggunaan Metode Konstruksi Yang Efektif
Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kerja dan tingkat
penguasaan pelaksana terhadap metode tersebut serta ketersediaan sumber
daya yang dibutuhkan. Metode konstruksi yang tepat dan efektif akan
mempercepat penyelesaian aktivitas yang bersangkutan.
Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun
kombinasi, misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan
jumlah tenaga kerja, biasanya disebut dengan giliran (shift), dimana unit
untuk pagi sampai sore berbeda dengan unit pekerja untuk sore sampai malam
hari.
37
Gambar 2.8 Grafik Hubungan Waktu dan Biaya
Sumber: iman soeharto, (1995)
Gambar 2.9 Hubungan Antara Waktu Dan Biaya Normal Dan Dipersingkat
Untuk Satu Kegiatan
Sumber: iman soeharto, (1995)
Dengan diketahui bentuk kurva hubungan waktu dan biaya suatu kegiatan,
maka pertambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat suatu aktivitas
persatuan waktu atau slope biaya (cost slope) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
38
BIAYA DIPERSINGKAT - BIAYA NORMAL
SLOPE BIAYA
= WAKTU NORMAL - WAKTU DIPERSINGKAT
40
Tugas adalah lembar kerja yang berisi detail pekerjaan. Jenis pekerjaan dalam
41
suatu proyek sering disebut tugas. Ada jenis pekerjaan yang bersifat global,
hingga ke detail terkecil.
Nama tugas harus mudah dikenali dan masuk akal bagi orang-orang yang
akan mengerjakan proyeknya. Beberapa panduan untuk membuat nama tugas
yang baik :
Menggunakan ungkapan kata kerja singkat yang menjelaskan pekerjaan
yang harus dilakukanm seperti “Edit Manuskrip.”
Jika tugas/tasks disusun menjadi struktur garis besar, jangan ulangi
rincian dari ringkasan nama tugas di subtask kecuali jika untuk
menambahkan kejelasan.
Jika tugas memiliki sumber daya yang akan dimasukkan dalam Project,
jangan masukkan di task name.
Semua tugas di Project memiliki salah satu dari dua mode penjadwalan yang
mengontrol bagaimana tugas dijadwalkan: manual (default) atau penjadwalan
otomatis. Gambar 2.12 menunjukkan tampilan nama tugas Ms Project.
k. Durasi (Duration)
l. Durasi tugas mewakili perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas. Proyek dapat bekerja dengan durasi tugas mulai dari menit hingga
bulan, tergantung pada ruang lingkup rencana yang disepakati. Mampu
menentukan durasi tugas adalah keuntungan menggunakan Ms Project dan
membantu pekerjaan lebih terorganisir.
42
m. Start
Start / awal mulai adalah tanggal dimulainya kegiatan atau pekerjaan. Benih
ini dapat diatur di awal, atau perencanaan, dari proyek Microsoft. Microsoft
Project dapat dijadwalkan secara otomatis, sehingga tanggal mulai semua
aktivitas secara otomatis ditangkap dalam hubungan antar pekerjaan.
n. Finish
Finish / akhir adalah tanggal berakhirnya pekerjaan. Jika tanggal mulai dan
durasi aktivitas sudah dimasukkan, tanggal akhir juga akan dimasukkan secara
otomatis.
o. Milestone Task
43
p. Dependensi (Ketergantungan)
44
Melakukan page
layout dan
Tanggal awal
menyiapkan
predecessor
Start-to-start (SS) kertas untuk di
menentukan tanggal
cetak
mulai dari successor
berhubungan
erat dan harus
dimulai
bersamaan
Tugas yang
membutuhkan
Tanggal akhir
Finish-to-finish peralatan
predecessor
(FF) khusus harus
menentukan tanggal
diakhiri saat
akhir successor
masa sewa
peralatan
berakhir
Waktu ketika
Tanggal mulai
mencetak harus
Start-to-finish (SF) predecessor
dimulai ketia
menentukan tanggal
tugas pemilihan
akhir dari sucessor
binder berakhir
45
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
47
Gambar 3. 2 Lanjutan Gambar Alur Metodologi Penelitian
48
3.2 Perumusan Masalah
Dalam Perumusan masalah merupakan tahap awal dalam pengerjaan tugas
akhir, di mana beberapa pertanyaan diajukan merupakan penyebab dari masalah
yang terjadi pada tugas akhir ini, dan beberapa masalah perlu ditekan. Dengan
begitu, bisa lebih fokus pada pengerjaan dan bisa terarah. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut merupakan inti dari tugas akhir ini. Pada akhir pengerjaan tugas akhir
diharapkan permasalahan yang diangkat dapat diselesaikan.
Permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini adalah percepatan proyek
Renovasi Berat Kantor Skadron Taruna Tahap 1 di Akademi Angkatan Udara
Yogyakarta yang direncanakan 600 hari pelaksanaannya, namun dengan pemintaan
owner pekerjaan dipercepat selamat 490 hari. Pada saat dinyatakan percepatan
progres di lapangan sudah mencapai 73%.
Objek penelitian dalam pembahasan skripsi ini yaitu proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1, Proyek ini berlokasi di Akademi Angkatan Udara
Yogyakarta.
LOKASI
50
lapangan
Data-data yang diperoleh dari proyek kemudian diolah dan dihitung kembali
menggunakan program Ms. Project.
52
didapatkan. Crash cost diperoleh dari harga satuan alternatif
percepatannya dikaliakan dengan produktifitas crashing.
Pada akhir pengerjaan skripsi ini akan ditarik suatu kesimpulan dari
keseluruh kegiatan yang dilakukan. Kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban
dari permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Kesimpulan diperoleh dari hasil
rangkuman semua proses kegiatan dan data yang dilakukan selama mengerjakan
skripsi ini.
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terbilang: Empat belas milyar tiga ratus sembilan puluh lima juta rupiah
Dari tabel di atas terbagi menjadi dua gedung, pekerjaan A dan pekerjaan
B. Untuk pekerjaan A, Pekerjaan Gedung Skadron Taruna (sayap kanan) tebagi
menjadi 16 sub bidang pekerjaan dengan nilai anggaran Rp 11.511.120.350,79,
sedangkan pekerjaan B, Pekerjaan Gedung Skadron Taruna (sayap kiri) terbagi
menjadi 3 sub bidang pekerjaan dengan nilai anggaran Rp 1.575.954.636,76.
Nilai total pekerjaan Rp 14.395.000.000,00 (Empat belas milyar tiga ratus
sembilan puluh lima juta rupiah).
55
Tabel 4.2 : Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat Kantor
Skadron Taruna Tahap 1
RENCANA ANGGARAN BIAYA
RENOVASI BERAT KANTOR SKADRON TARUNA TAHAP I
DI AKADEMI ANGKATAN UDARA
DIPA 2021-2022
I Pekerjaan Persiapan
1 Pek. Pengukuran dan bouwplank 142,00 m' 56.704,88 8.052.093,60
2 Pek. Bongkaran bangunan lama 1,00 Ls 70.000.000,00 70.000.000,00
3 Mob demob alat bore pile 1,00 ls 10.000.000,00 10.000.000,00
4 Pembersihan dan pembuangan bekas bore pile 1,00 ls 5.000.000,00 5.000.000,00
5 Tebang pohon 9,00 batang 1.200.000,00 10.800.000,00
6 Bongkar canopy bangunan lama kiri dan kanan 132,00 m2 75.000,00 9.900.000,00
7 Bongkar tiang besi dan monumen 1,00 unit 1.500.000,00 1.500.000,00
Jumlah I … 115.252.093,60
KOLOM LANTAI 1
1 Pek. Beton kolom K1 30/40
- Beton K-300 ready mix 11,95 m³ 1.310.295,53 15.660.652,11
- Pembesian U-39 2.557,90 kg 19.661,15 50.291.261,98
- Begesting 139,44 m² 383.554,13 53.482.788,24
2 Pek. Beton kolom K2 30/40
- Beton K-300 ready mix 4,98 m³ 1.310.295,53 6.525.271,71
- Pembesian U-39 1.491,23 kg 19.661,15 29.319.365,98
- Begesting 37,77 m² 383.554,13 14.484.921,81
3 Pek. Beton kolom K3 40/40
- Beton K-300 ready mix 11,45 m³ 1.310.295,53 15.008.124,94
- Pembesian U-39 3.429,84 kg 19.661,15 67.434.541,75
- Begesting 85,91 m² 383.554,13 32.949.217,75
56
Tabel 4.3 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
SATUAN ( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
KOLOM LANTAI 2
1 Pek. Beton kolom K1 30/40
- Beton K-300 ready mix 12,67 m³ 1.310.295,53 16.604.064,89
- Pembesian U-39 2.711,81 kg 19.661,15 53.317.270,64
- Begesting 147,84 m² 383.554,13 56.704.642,95
2 Pek. Beton kolom K2 30/40
- Beton K-300 ready mix 5,28 m³ 1.310.295,53 6.918.360,37
- Pembesian U-39 1.050,50 kg 19.661,15 20.654.040,70
- Begesting 61,60 m² 383.554,13 23.626.934,56
3 Pek. Beton kolom K3 40/40
- Beton K-300 ready mix 2,11 m³ 1.310.295,53 2.767.344,15
- Pembesian U-39 529,91 kg 19.661,15 10.418.575,78
- Begesting 20,94 m² 383.554,13 8.033.157,75
BALOK LANTAI 1
1 Pek. Beton balok type B1 25/50
- Beton K-300 ready mix 11,00 m³ 1.310.295,53 14.413.250,78
- Pembesian U-39 2.204,62 kg 19.661,15 43.345.370,02
- Begesting 110,00 m² 355.992,85 39.159.213,06
4 Pek. Beton balok type B2 25/40
- Beton K-300 ready mix 12,00 m³ 1.310.295,53 15.723.546,30
- Pembesian U-39 2.794,75 kg 19.661,15 54.947.907,64
- Begesting 126,00 m² 355.992,85 44.855.098,60
5 Pek. Beton balok bordes type B3 25/40
- Beton K-300 ready mix 2,70 m³ 1.310.295,53 3.537.797,92
- Pembesian U-39 540,95 kg 19.661,15 10.635.602,14
- Begesting 28,35 m² 355.992,85 10.092.397,18
6 Pek. Beton balok type B4 25/40
- Beton K-300 ready mix 15,00 m³ 1.310.295,53 19.654.432,88
- Pembesian U-39 3.006,45 kg 19.661,15 59.110.271,93
- Begesting 157,50 m² 355.992,85 56.068.873,25
BALOK LANTAI 2
1 Pek. Beton balok type B1 25/50
- Beton K-300 ready mix 10,25 m³ 1.310.295,53 13.430.529,13
- Pembesian U-39 2.053,38 kg 19.661,15 40.371.866,47
- Begesting 102,50 m² 355.992,85 36.489.266,72
2 Pek. Beton balok type B 2 25/40
- Beton K-300 ready mix 7,70 m³ 1.310.295,53 10.089.275,54
- Pembesian U-39 1.543,23 kg 19.661,15 30.341.759,02
- Begesting 80,85 m² 355.992,85 28.782.021,60
3 Pek. Beton balok type B 3 - 25/40
- Beton K-300 ready mix 0,50 m³ 1.310.295,53 655.147,76
- Pembesian U-39 100,23 kg 19.661,15 1.970.539,01
- Begesting 5,25 m² 355.992,85 1.868.962,44
4 Pek. Beton balok type B4-- 20/30
- Beton K-300 ready mix 0,36 m³ 1.310.295,53 471.706,39
- Pembesian U-39 62,68 kg 19.661,15 1.232.426,58
- Begesting 4,80 m² 355.992,85 1.708.765,66
5 Pek. Beton balok type B5 20/35
- Beton K-300 ready mix 1,15 m³ 1.310.295,53 1.504.219,26
- Pembesian U-39 203,08 kg 19.661,15 3.992.754,08
- Begesting 14,76 m² 355.992,85 5.254.454,41
6 Pek. Beton balok type B6 20/30
- Beton K-300 ready mix 7,92 m³ 1.310.295,53 10.377.540,56
- Pembesian U-39 1.366,08 kg 19.661,15 26.858.772,74
- Begesting 105,60 m² 355.992,85 37.592.844,54
7 Pek. Beton balok praktis BR 15/20
- Beton K-300 site mix 4,61 m³ 1.002.336,32 4.623.276,28
- Pembesian U-39 788,38 kg 19.661,15 15.500.393,87
- Begesting 71,96 m² 355.992,85 25.615.465,23
PLAT LANTAI 1
1 Pek. Plat Lantai tebal 14 cm
- Beton K-300 ready mix 70,56 m³ 1.310.295,53 92.454.452,24
- Pembesian U-39 7.071,52 kg 19.661,15 139.034.296,04
- Begesting 504,00 m² 420.728,63 212.047.230,78
57
Tabel 4.4 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
PLAT LANTAI 2
1 Pek. Plat atap tebal 13 cm
- Beton K-300 ready mix 26,13 m³ 1.310.295,53 34.238.022,07
- Pembesian U-39 2.618,75 kg 19.661,15 51.487.615,58
- Begesting 201,00 m² 420.728,63 84.566.455,13
2 Pek. Plat topian jendela t = 6 cm Lt 1
- Beton K-300 site mix 7,99 m³ 1.002.336,32 8.010.671,88
- Pembesian U-39 439,97 kg 19.661,15 8.650.218,96
- Begesting 79,92 m² 288.378,06 23.047.174,76
3 Pek. Plat topian jendela t = 6 cm Lt 2
- Beton K-300 site mix 9,51 m³ 1.002.336,32 9.529.361,76
- Pembesian U-39 523,38 kg 19.661,15 10.290.156,30
- Begesting 95,07 m² 288.378,06 27.416.534,97
4 Pek. Dinding Parapet tinggi 1,2 m, tebal 8 cm
- Beton K-300 ready mix 21,32 m³ 1.310.295,53 27.935.500,59
- Pembesian U-39 4.267,20 kg 19.661,15 83.898.030,63
- Begesting 250,65 m² 431.426,82 108.137.132,43
5 Pek. Plat List plank Entrance
- Beton K-300 ready mix 0,43 m³ 1.310.295,53 557.661,78
- Pembesian U-39 85,22 kg 19.661,15 1.675.481,89
- Begesting 5,30 m² 431.426,82 2.286.562,15
6 Tangga
- Beton K-300 ready mix 7,87 m³ 1.310.295,53 10.317.357,90
- Pembesian U-39 1.183,79 kg 19.661,15 23.274.628,41
- Begesting 20,32 m² 326.154,92 6.628.221,28
7 Pek. Pondasi batu kali di bawah sloof spesi 1:4 54,40 M3 852.510,95 46.376.595,41
Jumlah III … 3.265.065.319,93
1 Pek Tangga ladher termasuk jalur akses ke atap 1,00 unit 3.500.000,00 3.500.000,00
2 Pek. Beton kolom praktis 288,75 m' 83.220,49 24.029.916,20
3 Pek. Beton balok praktis / latiu 10/15 374,60 m' 114.207,38 42.782.086,23
4 Pas. Dinding hebel tebal 10 cm lantai 1 spesi mortar 958,72 m² 229.711,63 220.228.669,70
5 Pas. Dinding hebel tebal 10 cm lantai 2 spesi mortar 985,22 m² 229.711,63 226.317.176,32
7 Pek. Plesteran 1 : 4 Lantai 1 + kolom 2.042,44 m² 77.420,41 158.126.230,48
8 Pek. Plesteran 1 : 4 Lantai 2 + kolom 2.095,45 m² 77.420,41 162.230.286,36
9 Pek. Acian 4.137,88 m² 51.299,88 212.272.829,36
10 Saluran buis beton setengah U-20 126,00 M' 145.485,65 18.331.192,48
11 Rabatan keliling mutu beton K-125 13,05 M³ 848.585,32 11.074.038,43
72. Pek. Facade Ls
Jumlah IV … 1.078.892.425,55
58
Tabel 4.5 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
IX Pekerjaan Sanitasi
1 Pek. Head shower toto atau setara 10,00 Bh 850.000,00 8.500.000,00
2 Pek. Closet Duduk Monoblok CW 421 ex toto atau setara 10,00 Bh 3.863.154,96 38.631.549,55
3 Pek. Wastafel Toto L 521 V1ex toto atau setara 8,00 Bh 2.348.618,36 18.788.946,88
4 Pek. Urinoir U 57 M ex toto atau setara 4,00 Bh 3.687.448,99 14.749.795,94
5 Pas. Kran head shower toto atau setara 10,00 Bh 296.415,00 2.964.150,00
6 Pas. Jet Washer toto atau setara 10,00 Bh 337.470,00 3.374.700,00
7 Pas. Sekat urinoir toto atau setara 4,00 Bh 1.618.400,00 6.473.600,00
8 Pas. Kran dinding toto atau setara 8,00 Bh 296.415,00 2.371.320,00
9 Pas. Floor drain 14,00 Bh 414.792,81 5.807.099,38
10 Pas. Roof drain 35,00 Bh 414.792,81 14.517.748,44
11 Pas. Pipa PVC AW 3/4" 116,00 m' 26.016,21 3.017.880,36
12 Pas. Pipa PVC AW 1" 136,25 m' 31.629,51 4.309.520,74
13 Pas. Pipa PVC AW 1 1/2" 64,85 m' 46.411,20 3.009.766,32
14 Pas. Pipa PVC AW 3" 42,75 m' 114.816,57 4.908.408,37
15 Pas. Pipa PVC AW 4" air kotor 98,75 m' 173.569,11 17.139.949,61
16 Pas. Pipa PVC AW 4" Air bekas 112,00 m' 173.569,11 19.439.740,32
17 Pas. Septick tank
a Galian tanah 38,88 m3 83.716,88 3.254.493,52
b Timbun Kembali tanah 16,45 m3 27.905,63 459.040,55
c Lantai beton K 225
- Beton K 225 site mix 2,62 m3 955.423,03 2.506.074,60
- Pembesian U 24 137,87 kg 18.327,13 2.526.737,12
- Bekisting 2,10 m2 176.796,29 370.565,02
d Sloof
- Beton K 225 site mix 0,42 m3 955.423,03 401.850,92
- Pembesian U 24 126,80 kg 18.327,13 2.323.936,78
- Bekisting 5,61 m2 186.704,46 1.047.038,60
e Pas. Dinding hebel 10 cm spesi mortar 33,80 m2 229.711,63 7.764.252,93
59
Tabel 4.6 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
18 Pas. Resapan septictank
a Galian tanah 4,47 m3 83.716,88 373.996,10
b Timbun kembali tanah 1,50 m3 27.905,63 41.785,66
c Pas. Lapisan ijuk / coconut fibre 30,98 m2 14.700,00 455.441,28
d Batu koral 2,70 m3 213.990,00 577.773,00
e Pasir pasang 0,27 m3 177.135,00 47.826,45
19 Meja Washtafel
Meja washtafel double 2,00 unit 2.750.000,00 5.500.000,00
Meja washtafel tunggal 4,00 unit 2.250.000,00 9.000.000,00
20 Cermin meja washtafel 8,00 unit 350.000,00 2.800.000,00
Jumlah IX … 207.454.988,43
a Panel SDP
1 Pas. Box panel metal uku 60x80x20 -1.25mm 1,00 unit 1.807.470,00 1.807.470,00
2 Pas. MCCB 200-250 A, 3P NS100H - 50 kA 1,00 bh 3.492.510,00 3.492.510,00
3 Pas. MCCB 100-150 A, 3P NS100H - 50 kA 1,00 bh 3.269.070,00 3.269.070,00
4 Pas. MCCB 30-60 A, 3P NS100H - 50 kA 2,00 bh 2.647.050,00 5.294.100,00
5 Pas. MCB 10 Ampere 4,5 kA 1 PHASE 10,00 bh 79.065,00 790.650,00
6 Pas. Busbar 1,00 ls 2.500.000,00 2.500.000,00
7 Pas. Wiringpanel 1,00 ls 1.500.000,00 1.500.000,00
8 Pas. Pilot lamp. 3,00 bh 100.000,00 300.000,00
9 Pas. CT meter 3,00 bh 400.000,00 1.200.000,00
10 Pas. Ampere meter400 sc 3,00 bh 350.000,00 1.050.000,00
11 Pas. Volt meter + switch selector 1,00 set 300.000,00 300.000,00
b Panel PP Lantai 2
1 Pas. Box panel metal uku 60x80x20 -1.25mm 1,00 unit 1.807.470,00 1.807.470,00
2 Pas. MCCB 100-150 A, 3P NS100H - 50 kA 1,00 bh 3.269.070,00 3.269.070,00
3 Pas. MCCB 30-60 A, 3P NS100H - 50 kA 2,00 bh 2.647.050,00 5.294.100,00
4 Pas. MCB 10 Ampere 4,5 kA 1 PHASE 11,00 bh 79.065,00 869.715,00
5 Pas. Busbar 1,00 ls 2.500.000,00 2.500.000,00
6 Pas. Wiringpanel 1,00 ls 1.500.000,00 1.500.000,00
7 Pas. Pilot lamp. 3,00 bh 100.000,00 300.000,00
8 Pas. CT meter 3,00 bh 400.000,00 1.200.000,00
9 Pas. Ampere meter150 sc 3,00 bh 350.000,00 1.050.000,00
10 Pas. Volt meter + switch selector 1,00 set 300.000,00 300.000,00
60
Tabel 4.7 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
c Panel AC Lt 1
1 Pas. Box panel metal uku 40x60x20 -1.25mm 1,00 unit 912.240,00 912.240,00
2 Pas. MCCB 30-60 A, 3P NS100H - 50 kA 1,00 bh 2.647.050,00 2.647.050,00
3 Pas. MCB 10 Ampere 4,5 kA 1 PHASE 25,00 bh 79.065,00 1.976.625,00
4 Pas. Busbar 1,00 ls 2.500.000,00 2.500.000,00
5 Pas. Wiring panel 1,00 ls 1.500.000,00 1.500.000,00
6 Pas. Pilot lamp. 3,00 bh 100.000,00 300.000,00
d Panel AC Lt 2
1 Pas. Box panel metal uku 40x60x20 -1.25mm 1,00 unit 912.240,00 912.240,00
2 Pas. MCCB 30-60 A, 3P NS100H - 50 kA 1,00 bh 2.647.050,00 2.647.050,00
3 Pas. MCB 10 Ampere 4,5 kA 1 PHASE 25,00 bh 79.065,00 1.976.625,00
4 Pas. Busbar 1,00 ls 2.500.000,00 2.500.000,00
5 Pas. Wiringpanel 1,00 ls 1.500.000,00 1.500.000,00
6 Pas. Pilot lamp. 3,00 bh 100.000,00 300.000,00
61
Tabel 4.8 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
I Pekerjaan Persiapan
1 Pek. Pengukuran dan bouwplank 142,00 m1 56.704,88 8.052.093,60
2 Pek. Bongkaran bangunan lama 1,00 Ls 90.000.000,00 90.000.000,00
3 Pembersihan dan pembuangan bekas bore pile 1,00 ls 5.000.000,00 5.000.000,00
4 Tebang pohon 15,00 batang 1.200.000,00 18.000.000,00
Jumlah I … 121.052.093,60
62
Tabel 4.9 : Lanjutan Rincian Anggaran Biaya Proyek Renovasi Berat
Kantor Skadron Taruna Tahap 1
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
KOLOM LANTAI 1
1 Pek. Beton kolom K1 30/40
- Beton K-300 ready mix 8,32 m³ 1.310.295,53 10.901.658,77
- Pembesian U-39 1.780,52 kg 19.661,15 35.007.075,25
- Begesting 104,20 m² 383.554,13 39.966.340,61
Jumlah III … 1.184.604.744,55
Jumlah Total B 1.575.954.636,76
63
Tahap 1 Strutur saja
65
4.3 Pengolahan Data
4.3.1 Perencanaan Schedule
66
Tabel 4.11 : Lanjutan Rincian Sumber Daya Pekerja Dan Bahan
Material
No Nama Sumber Daya Tipe Harga Satuan
Label
41 Dynabolt Ø 12-120 mm Material Bh Rp2.079,00
42 Spandek TCT 0.45 MM Material m² Rp187.110,00
43 Heat Insulation Material m² Rp92.235,00
44 Angkur pengikat atap Material bh Rp7.738,50
45 Nok Spandek TCT 0.5 MM Material m' Rp136.636,50
46 alat bantu baja ringan Material ls Rp15.950,00
47 gambar desain truss Material Rp2.574,00
48 PM 210 Material Zak Rp70.400,00
49 PM 310 Material Zak Rp94.600,00
50 Hollow 4 x 4 cm Material btg Rp58.674,00
51 Hollow 2 x 4 cm Material btg Rp47.701,50
52 Gypsum 9 mm Material lbr Rp113.190,00
53 Skrup gypsum Material bh Rp115,50
54 Penggantung+ramset Material ttk Rp28.528,50
55 Compound UB 888 Material zak Rp104.181,00
56 Textile tape Material roll Rp26.796,00
57 Amplas Material lbr Rp9.009,00
58 Kalsiboard 3.5 mm Material lbr Rp110.880,00
59 Skrup Kalsiboard Material bh Rp115,50
60 Compound Kalsiboard Material zak Rp106.260,00
61 Alumunium metal flasing Material m' Rp37.075,50
62 Skrup Alumunium Material buah Rp693,00
63 Aquaprof Material lt Rp47.817,00
64 Alkali Siller Material ltr Rp56.017,50
65 Cat Tembok interior Jotun Material ltr Rp58.327,50
66 Cat Tembok eksterior Jotun Wheathershield Material ltr Rp103.488,00
67 Cat Penutup 2 x Fuji atau setara Material ltr Rp58.327,50
68 Wallpaper roll kecil Material M² Rp46.084,50
69 Lem Material kg Rp20.482,00
70 Material primer Material kg Rp88.819,50
71 Waterproofing membrane Material m² Rp117.001,50
72 pengetesan waterproof Material m2 Rp4.810,86
73 Beton K 225 site mix Material m³ Rp1.050.965,33
74 Pembesian U 24 Material kg Rp20.159,84
75 ID 196 Material bh Rp850.000,00
76 Kloset Duduk Ex. Toto Material bh Rp3.173.478,00
77 Perlengkapan 6% Hrg Kloset Material ls Rp190.408,68
78 Wastafel Material bh Rp1.551.000,00
79 Perlengkapan Wastafel Material ls Rp465.300,00
80 Urinoar Material bh Rp2.554.200,00
81 Perlengkapan Urinoar Material ls Rp766.260,00
82 Kran Dinding Ex. Toto T23B13V7NB Material bh Rp275.000,00
83 Jet Washer Ex. Toto THX 20 MCRB Material bh Rp330.000,00
84 Sekat urinoir toto atau setara Material bh Rp1.650.000,00
85 Floor drain ex toto Material bh Rp400.400,00
86 Roof drain ex toto Material bh Rp400.400,00
87 Seal Tape Material bh Rp5.197,50
88 Pipa PVC Ø 1/2" Material m' Rp6.468,00
89 Pipa PVC Ø 3/4" Material m' Rp8.893,50
67
Tabel 4.12 : Lanjutan Rincian Sumber Daya Pekerja Dan Bahan
Material
No Nama Sumber Daya Tipe Harga Satuan
Label
90 Pipa PVC Ø 1" Material m' Rp12.358,50
91 Pipa PVC Ø 1,5" Material m' Rp21.483,00
92 Pipa PVC Ø 3" Material m' Rp54.747,00
93 Pipa PVC Ø 4" Material m' Rp91.014,00
94 Perlengkapan 35% Harga Pipa 1/2" Material ls Rp2.716,56
95 Perlengkapan 35% Harga Pipa 3/4" Material ls Rp3.735,27
96 Perlengkapan 35% Harga Pipa 1" Material ls Rp5.190,57
97 Perlengkapan 35% Harga Pipa 1,5" Material ls Rp9.022,86
98 Perlengkapan 35% Harga Pipa 3" Material ls Rp22.993,74
99 Perlengkapan 35% Harga Pipa 4" Material ls Rp38.225,88
100 Ijuk Material m³ Rp16.170,00
101 Koral 3/4 Material m³ Rp235.389,00
102 ID 215 Material set Rp2.750.000,00
103 ID 216 Material set Rp2.250.000,00
104 ID 217 Material Rp350.000,00
105 Kabel NYM 3 x 4 mm² Material m' Rp69.854,40
106 Kabel NYM 3 x 2,5 mm² Material m' Rp16.747,50
107 Conduit Material m' Rp4.389,00
108 Tee Doos Material buah Rp7.507,50
109 One Way Doos Material buah Rp5.659,50
110 Sock Material buah Rp1.386,00
111 Klem Material buah Rp330,00
112 Lasdop Material buah Rp4.273,50
113 Flexible Pipa Material m' Rp3.696,00
114 Paku listrik Material buah Rp220,00
115 Sekrup Material buah Rp231,00
116 Fisher Material buah Rp1.617,00
117 Elbow Material buah Rp2.425,50
118 Outlet box metal Material buah Rp8.316,00
119 ID 223 Material buah Rp136.625,00
120 ID 224 Material buah Rp137.360,00
121 ID 225 Material buah Rp143.135,00
122 ID 226 Material buah Rp286.270,00
123 ID 227 Material buah Rp460.000,00
124 ID 228 Material buah Rp348.606,10
125 ID 229 Material m' Rp60.347,42
126 ID 230 Material buah Rp483.000,00
127 AC Split 1 PK Material unit Rp5.408.132,05
128 AC Split 1½ PK Material unit Rp6.265.973,68
129 AC Split 2 PK Material unit Rp8.331.679,29
130 Pipa Unk. AC Split ½ PK - 1 PK Material m' Rp69.184,50
68
Tabel 4.13 : Lanjutan Rincian Sumber Daya Pekerja Dan Bahan
Material
No Nama Sumber Daya Tipe Harga Satuan
Label
69
Tabel 4.14 : Lanjutan Rincian Sumber Daya Pekerja Dan Bahan
70
Gambar 4.4 Rencana Waktu Proyek Kantor Skadron Taruna Tahap 1
yang
terdiri dari pekerjaan persiapan 3 hari, pekerjaan tanah dan pasir 99 hari, dan
pekerjaan struktur beton 113 hari.
Adapun Kurva S perencanaan proyek Renovasi Berat Kantor Skadron
Taruna Tahap 1 adalah
72
Tabel 4.15 : Progres Renacana Per Minggu dan Rencana Kumulatif Per
Minggu
Progres Rencana M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20
Progres rencana per minggu (M1 sd M20) 0,3% 0,5% 0,2% 1,6% 0,6% 0,4% 1,2% 0,4% 0,8% 1,1% 0,3% 0,9% 0,9% 0,6% 0,9% 0,4% 0,8% 0,6%
Progres rencana kumulatif per minggu (M1 sd M20) 0,3% 0,8% 1,0% 2,6% 3,2% 3,6% 4,8% 4,8% 4,8% 5,2% 6,0% 7,1% 7,4% 8,3% 9,2% 9,8% 10,7% 11,1% 11,9% 12,5%
M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40
Progres rencana per minggu (M21 sd M40) 2,4% 0,3% 0,3% 1,3% 0,8% 0,4% 0,8% 0,7% 0,8% 1,0% 0,7% 1,3% 1,7% 0,1% 2,0% 3,4% 0,3% 0,6% 1,1% 0,5%
Progres rencana kumulatif per minggu (M21 sd M40) 14,9% 15,2% 15,5% 16,8% 17,6% 18,0% 18,7% 19,4% 20,2% 21,2% 21,9% 23,2% 24,9% 25,0% 27,1% 30,5% 30,8% 31,4% 32,4% 32,9%
M41 M42 M43 M44 M45 M46 M47 M48 M49 M50 M51 M52 M53 M54 M55 M56 M57 M58 M59 M60
Progres rencana per minggu (M41 sd M60) 0,4% 0,4% 0,6% 0,4% 0,7% 0,3% 0,3% 1,8% 0,3% 1,3% 0,3% 0,3% 0,9% 1,0% 4,3% 1,0% 1,1% 0,2%
Progres rencana kumulatif per minggu (M41 sd M60) 33,4% 33,8% 34,4% 34,7% 35,4% 35,7% 35,9% 37,7% 38,1% 39,4% 39,7% 40,0% 40,9% 41,9% 46,2% 47,2% 48,3% 48,5% 48,5% 48,5%
M61 M62 M63 M64 M65 M66 M67 M68 M69 M70 M71 M72 M73 M74 M75 M76 M77 M78 M79 M80
Progres rencana per minggu (M61 sd M80) 0,5% 3,3% 0,2% 1,7% 1,8% 0,7% 2,7% 3,6% 4,3% 3,0% 3,4% 3,7% 0,6% 1,2% 0,4% 1,7% 1,7% 5,4% 0,5% 0,7%
Progres rencana kumulatif per minggu (M61 sd M80) 49,0% 52,3% 52,5% 54,2% 56,0% 56,7% 59,4% 63,0% 67,2% 70,2% 73,6% 77,3% 77,9% 79,1% 79,5% 81,2% 82,9% 88,3% 88,8% 89,5%
M81 M82 M83 M84 M85 M86 M87 M88
Progres rencana per minggu (M81 sd M88) 1,6% 4,1% 1,1% 1,4% 0,3% 0,3% 1,7% 0,1%
Progres rencana kumulatif per minggu (M81 sd M88) 91,1% 95,1% 96,2% 97,6% 97,9% 98,2% 99,9% 100,0%
Jumlah item pekerjaan yang ada di dalam lintasan kritis ada 134 item
pekerjaan dengan rincian sebagai berikut
73
Tabel 4.17 : Lanjutan Lintasan Kritis
NO WBS Task Name Duration
26 1.A.c.8.3.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
27 1.A.c.8.3.2 - Pembesian U-39 9 days
28 1.A.c.8.4.1.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
29 1.A.c.8.4.1.2 - Pembesian U-39 7 days
30 1.A.c.8.4.1.3 - Begesting 11 days
31 1.A.c.8.4.2.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
32 1.A.c.8.4.2.2 - Pembesian U-39 7 days
33 1.A.c.8.4.2.3 - Begesting 6 days
34 1.A.c.8.4.3.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
35 1.A.c.8.4.3.2 - Pembesian U-39 2 days
36 1.A.c.8.4.3.3 - Begesting 2 days
37 1.A.c.9.1.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
38 1.A.c.9.1.3 - Begesting 10 days
39 1.A.c.9.2.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
40 1.A.c.9.2.3 - Begesting 10 days
41 1.A.c.9.4.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
42 1.A.c.9.4.2 - Pembesian U-39 8 days
43 1.A.c.9.4.3 - Begesting 7 days
44 1.A.c.10.1.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
45 1.A.c.10.1.2 - Pembesian U-39 3 days
46 1.A.c.10.1.3 - Begesting 3 days
47 1.A.c.10.2.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
48 1.A.c.10.2.2 - Pembesian U-39 2 days
49 1.A.c.10.2.3 - Begesting 2 days
50 1.A.c.10.3.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
51 1.A.c.10.3.3 - Begesting 1 day
52 1.A.c.10.4.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
53 1.A.c.10.4.3 - Begesting 1 day
54 1.A.c.10.5.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
55 1.A.c.10.5.3 - Begesting 1 day
56 1.A.c.10.6.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
57 1.A.c.10.6.2 - Pembesian U-39 2 days
58 1.A.c.10.6.3 - Begesting 5 days
59 1.A.c.10.7.1 - Beton K-300 site mix 1 day
60 1.A.c.10.7.2 - Pembesian U-39 2 days
61 1.A.c.10.7.3 - Begesting 5 days
62 1.A.c.11.1.1 - Beton K-300 ready mix 3 days
63 1.A.c.11.1.2 - Pembesian U-39 18 days
64 1.A.c.11.1.3 - Begesting 17 days
65 1.A.c.12.1.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
66 1.A.c.12.1.2 - Pembesian U-39 4 days
67 1.A.c.12.1.3 - Begesting 5 days
68 1.A.c.12.4.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
69 1.A.c.12.4.2 - Pembesian U-39 6 days
70 1.A.c.12.4.3 - Begesting 6 days
71 1.A.c.12.5.1 - Beton K-300 ready mix 1 day
72 1.A.c.12.7 Pek. Pondasi batu kali di bawah sloof spesi 1:4 5 days
73 1.A.d.2 Pek. Beton kolom praktis 7 days
74 1.A.d.3 Pek. Beton balok praktis / latiu 10/15 5 days
7
Tabel 4.18 : Lanjutan Lintasan Kritis
NO WBS Task Name Duration
75 1.A.d.4 Pas. Dinding hebel tebal 10 cm lantai 1 spesi mortar 10 days
76 1.A.d.6 Pek. Plesteran 1 : 4 Lantai 1 + kolom 60 days
77 1.A.d.7 Pek. Plesteran 1 : 4 Lantai 2 + kolom 60 days
78 1.A.d.8 Pek. Acian 60 days
79 1.A.d.9 Saluran buis beton setengah U-20 8 days
80 1.A.d.10 Rabatan keliling mutu beton K-125 2 days
81 1.A.e.1 Pas. Granite lantai 60x60cm polish 13 days
82 1.A.e.2 Pas. Plint Granite 10x60cm 9 days
83 1.A.e.4 Pas. Keramik tangga 2 days
84 1.A.e.5 Pas. Granite lantai KM/WC 60x60 cm Unpolish 2 days
85 1.A.e.6 Pas. Granite dinding KM/WC 60x60 cm 7 days
86 1.A.f.1 Pek. Rangka atap baja ringan 17 days
87 1.A.f.2 Pas. Atap Spandek 5 days
88 1.A.f.3 Pas. Nok Spandek 1 day
89 1.A.f.4 Pek. Compound dag 3 days
90 1.A.f.5 Pek. Plafon Gypsum rangka Hollow 4/4 dan 2/4 24 days
91 1.A.f.7 Pas. List plafond alumunium ( shadow line ) 7 days
92 1.A.s.1.1 Galian tanah utk area parkir baru t=58cm dgn alber 2 days
93 1.A.s.1.2 LPB ( Lapis penetrasi bawah ) t = 20 cm 3 days
94 1.A.s.1.3 LPA ( Lapis penetrasi atas ) t = 15 cm 5 days
95 1.A.s.1.4 ATB t = 6 cm 28 days
96 1.A.s.1.5 HRS t = 4 cm 11 days
97 1.A.s.1.6 Prime coat 6 days
98 1.A.s.1.7 Teak coat 24 days
99 1.A.s.2.1 ATB t = 6 cm 7 days
100 1.A.s.2.2 HRS t = 4 cm 3 days
101 1.A.s.2.3 Prime coat 1 day
102 1.A.s.2.5 Kanstin 40 x 25 x 15 4 days
103 1.A.s.2.6 Cat kansteen 1 day
104 1.A.s.3.1 Galian tanah 1 day
105 1.A.s.3.2 Urugan pasir 1 day
106 1.A.s.3.3 lantai kerja 1 day
107 1.A.s.3.4 Box culvert 2 days
108 1.A.s.3.5 Timbun tanah kembali 1 day
109 1.A.s.3.6 Pipa 5 inch taman tepi jalan 2 days
110 1.A.s.5 Shelter Kendaraan 2 Unit 14 days
111 1.B.a.1 Pek. Pengukuran dan bouwplank 1 day
112 1.B.a.2 Pek. Bongkaran bangunan lama 7 days
113 1.B.a.4 Tebang pohon 3 days
114 1.B.b.1 Pek. Galian tanah pondasi kedalaman 1 m 7 days
115 1.B.b.2 Pek. Galian tanah pondasi boredpile 7 days
116 1.B.b.3 Urugan tanah kembali 2 days
117 1.B.b.5 Urugan pasir bawah lantai 8 days
118 1.B.b.6 Urugan sirtu peninggian lantai T = 70 cm dipadatkan 9 days
119 1.B.c.2.1 - Beton K-300 ready mix 3 days
120 1.B.c.2.2 - Pembesian U-39 13 days
121 1.B.c.3.1 - Beton K-300 ready mix 3 days
7
Tabel 4.19 : Lanjutan Lintasan Kritis
NO WBS Task Name Duration
122 1.B.c.3.2 - Pembesian U-39 16 days
123 1.B.c.3.3 - Begesting 10 days
124 1.B.c.4.2 - Pembesian U-39 5 days
125 1.B.c.5.1 - Beton K-300 ready mix 2 days
126 1.B.c.5.2 - Pembesian U-39 12 days
127 1.B.c.5.3 - Begesting 6 days
128 1.B.c.6.1 - Beton K-300 ready mix 4 days
129 1.B.c.6.2 - Pembesian wiremesh m8 ( 1 layer ) 21 days
130 1.B.c.6.3 - Besi decking ( hak ) Ø 10 mm 1 day
131 1.B.c.7.1 - Beton B-0 2 days
132 1.B.c.8.2.5 - Beton K-300 ready mix 1 day
133 1.B.c.8.2.6 - Pembesian U-39 5 days
134 1.B.c.8.2.7 - Begesting 8 days
Untuk semua item pekerjaan pada lintasan kritis perlu diwaspadai agar
tidak mengalami keterlambatan karena apabila mengalami keterlambatan total
durasi pekerjaan akan bertambah dan proyek tidak bisa tepat waktu
7
Tabel 4.20 : Evaluasi Realisasi Jadwal Proyek
1 RENOVASI BERAT KANTOR SKADRON TARUNA TAHAP I 572 days 462 days 480 days
1.A A. Pekerjaan Gedung Skadron Taruna (Sayap Kanan) 572 days 462 days 480 days
1.A.a Pekerjaan Persiapan 32 days 24 days 24 days
1.A.b Pekerjaan Tanah Dan Pasir 309 days 205 days 205 days
1.A.c Pekerjaan Struktur Beton 407 days 301 days 319 days
1.A.d Pekerjaan Pasangan 193 days 149 days 167 days
1.A.e Pekerjaan Lantai Dan Keramik 22 days 22 days 22 days
1.A.fPekerjaan Kuda-kuda, Atap Dan Plafond180 days134 days152 days
Durasi keterlambatan 480 hari yang seharusnya 462 hari sesuai dengan
kontrak amandemen 1, perlu dipercepat 18 hari. Sehingga durasi percepatan
pada pekerjaan struktur beton semula 319 hari menjadi 301 hari, pekerjaan
pasangan semula 167 hari menjadi 149 hari, pekerjaan kuda-kuda atap dan
plafond semula 152 hari menjadi 134 hari, pekerjaan pengecatan dan wallpaper
semula 149 hari menjadi 131 hari, pekerjaan sanitasi semula 186 hari menjadi
168 hari, dan pekerjaan instalasi telekomunikasi semula 173 hari menjadi 155
hari. Untuk lebih lengkapnya terinci pada tabel 4.21 berikut
7
Tabel 4.21 : Durasi Percepatan Action Plan
Durasi
Durasi Normal Durasi Durasi
No WBS Item Pekerjaan Normal
Amandemen 1 Keterlambat Percepatan
Awal
1 RENOVASI BERAT KANTOR SKADRON TARUNA TAHAP I 572 days 462 days 480 days 462 days
1.A A. Pekerjaan Gedung Skadron Taruna (Sayap Kanan) 572 days 462 days 480 days 462 days
1.A.a Pekerjaan Persiapan 32 days 24 days 24 days 24 days
1.A.b Pekerjaan Tanah Dan Pasir 309 days 205 days 205 days 205 days
1.A.c Pekerjaan Struktur Beton 407 days 301 days 319 days 301 days
1.A.d Pekerjaan Pasangan 193 days 149 days 167 days 149 days
1.A.e Pekerjaan Lantai Dan Keramik 22 days 22 days 22 days 22 days
1.A.f Pekerjaan Kuda-kuda, Atap Dan Plafond 180 days 134 days 152 days 134 days
1.A.g Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela 46 days 46 days 46 days 46 days
1.A.h Pekerjaan Pengecatan dan Wallpaper 157 days 131 days 149 days 131 days
1.A.i Pekerjaan Sanitasi 207 days 168 days 186 days 168 days
1.A.m Pekerjaan Instalasi Listrik 15 days 15 days 15 days 15 days
1.A.n Pekerjaan Air Conditioner 8 days 8 days 8 days 8 days
1.A.o Pekerjaan Kabel Feeder 5 days 5 days 5 days 5 days
1.A.p Pekerjaan Panel listrik 8 days 8 days 8 days 8 days
1.A.q Pekerjaan instalasi telekomunikasi 194 days 155 days 173 days 155 days
1.A.r Pekerjaan instalasi Air 12 days 12 days 12 days 12 days
1.A.s Sarana dan Prasarana 145 days 145 days 145 days 145 days
1.B B. Pekerjaan Gedung Skadron Taruna (Sayap Kiri) 139 days 139 days 139 days 139 days
1.B.a Pekerjaan Persiapan 33 days 33 days 33 days 33 days
1.B.b Pekerjaan Tanah Dan Pasir 99 days 99 days 99 days 99 days
1.B.c Pekerjaan Struktur Beton 113 days 113 days 113 days 113 days
Jumlah
Durasi Jumlah Penambah-
Durasi Tenaga
No WBS Item Pekerjaan / Durasi Perce- setelah Tenaga Kerja an Jumlah
Tenaga Kerja Normal perce- Kerja Tenaga
patan Percepa-
patan Normal Kerja(OH)
tan
7
4.3.6 Perbandingan Durasi Antara Jadwal Perencanaan Awal
Dengan Setelah Dilakukan Reschedulling
7
4.3.7 Durasi Setelah Dilakukan Reschedulling
Pada pekerjaan acian setelah dilakukan reschedulling durasi menjadi 42
hari dapat dilihat pada gambar di bawah ini
8
kanan) untuk pekerjaan persiapan 24 hari, pekerjaan tanah dan pasir 205 hari,
pekerjaan struktur beton 301 hari, pekerjaan pasangan 149 hari, pekerjaan
lantai dan keramik 22 hari, pekerjaan kuda-kuda atap dan plafond 134 hari,
pekerjaan kusen pintu dan jendela 46 hari, pekerjaan pengecatan dan wallpaper
131 hari, pekerjaan sanitasi 168 hari, pekerjaan instalasi listrik 15 hari,
pekerjaan air conditioner 8 hari, pekerjaan kabel feeder 5 hari, pekerjaan panel
listrik 8 hari, pekerjaan instalasi telekomunikasi 155 hari, pekerjaan instalasi
air 12 hari, sarana dan prasarana 145 hari. Rincian pekerjaan B Gedung
Skadron (sayap kiri) untuk pekerjaan persiapan 33 hari, pekerjaan tanah dan
pasir 99 hari, pekerjaan struktur beton 113 hari.
8
c) Kepala tukang tidak perlu penambahan tenaga kerja
d) Mandor tidak perlu penambahan tenaga kerja
Sehingga total kebutuhan penambahan biaya sebesar Rp 2.100.000,00 atau
1,44% dari biaya normal 60 hari
Tabel 4.26 : Biaya Tenaga Kerja Penambahan 42 Hari
Ketersediaan
Kebutuhan
Penambahan Biaya mobilsasi dan demobilisasi
Tenaga kerja tenaga kerja tenaga kerja Pembulatan tenaga kerja / hari Total biaya
tenaga kerja
lapangan
Kebutuhan tenaga kerja maksimal tanggal 12 November – 23 Desember 2021
Pekerja 32,34 30 2,34 3 Rp 350.000,00 Rp 1.050.000,00
Tukang Batu 22,49 20 2,49 3 Rp 350.000,00 Rp 1.050.000,00
Kepala Tukang 4,02 6 0 0 Rp 350.000,00 Rp -
Mandor 1,50 3 0 0 Rp 350.000,00 Rp -
Total biaya penambahan (42 hari) Rp 2.100.000,00
Total biaya normal 60 hari Rp 146.028.959,19
Prosentase terhadap biaya normal 1,44%
8
Tabel 4.28 : Perbandingan Biaya Setelah Dilakukan Reschedulling
8
Grafik 4.1 Kebutuhan Pekerja Per Hari
8
0,99 OH dan
8
mandor 0,99 OH. Kebutuhan tenaga kerja maksimal pada tanggal 12 November –
23 Desember 2021 adalah pekerja 32,34 OH, tukang 22,49 OH, kepala tukang 4,02
OH dan mandor 1,5 OH. Dimana berdasarkan ketersediaan tenaga kerja di lapangan
maka kebutuhan tenaga kerja tambahan akibat adanya percepatan pada pekerjaan
acian pada tanggal 12 November – 23 Desember 2021 adalah sebagai berikut :
1. Pekerja kebutuhan maksimal 32,34 OH sedangkan ketersediaan di
lapangan 30 OH, sehingga dibutuhkan penambahan 2,34 OH atau 3 OH
2. Tukang kebutuhan maksimal 22,49 OH sedangkan ketersediaan di
lapangan 20 OH, sehingga dibutuhkan penambahan 2,49 OH atau 3 OH
3. Kepala tukang kebutuhan maksimal 4,02 OH sedangkan ketersediaan di
lapangan 6 OH, maka tidak perlu penambahan tenaga kerja
4. Mandor kebutuhan maksimal 1,5 OH sedangkan ketersediaan di lapangan
3 OH, maka tidak perlu penambahan tenaga kerja
8
Tabel 4.31 : Lanjutan Total Kebutuhan Tenaga Kerja Harian dari 5
Desember – 23 Desember 2021
Kepala
Tanggal Hari ke Pekerja Tukang Mandor
Tukang
05/12/2021 242 32,34 12,37 1,49 1,24
06/12/2021 243 25,7 21,85 0,99 1,79
07/12/2021 244 25,7 21,85 0,99 1,79
08/12/2021 245 25,7 21,85 0,99 1,79
09/12/2021 246 25,7 21,85 0,99 1,79
10/12/2021 247 25,2 20,85 0,99 1,54
11/12/2021 248 25,2 20,85 0,99 1,54
12/12/2021 249 25,2 20,85 0,99 1,54
13/12/2021 250 24,95 20,35 0,99 1,52
14/12/2021 251 24,95 20,35 0,99 1,52
15/12/2021 252 19,7 9,85 0,99 0,99
16/12/2021 253 21,5 13,4 0,99 2,64
17/12/2021 254 19,7 9,85 0,99 0,99
18/12/2021 255 19,7 9,85 0,99 0,99
19/12/2021 256 19,7 9,85 0,99 0,99
20/12/2021 257 19,7 9,85 0,99 0,99
21/12/2021 258 19,7 9,85 0,99 0,99
22/12/2021 259 19,7 9,85 0,99 0,99
23/12/2021 260 19,7 9,85 0,99 0,99
Gambar 4.10 Total Tenaga Kerja Pekerja Pada Tanggal 12 November – 3 November 2021
Gambar diambil dari resource graph aplikasi microsoft project terlihat pada
tanggal 12 November – 3 Desember 2021 jumlah pekerja harian mengalami
overallocated atau kelebihan sumber daya pekerja di lapangan yang seharusnya 30
orang.
8
Gambar 4.11 Total Tenaga Kerja Pekerja Pada Tanggal 3 November – 24 Desember 2021
Gambar diambil dari resource graph aplikasi microsoft project terlihat pada
tanggal 3 Desember – 5 Desember 2021 jumlah pekerja harian mengalami
overallocated atau kelebihan sumber daya pekerja di lapangan yang seharusnya 30
orang.
Gambar 4.12 Total Tenaga Kerja Tukang Pada Tanggal 12 November – 3 November 2021
Gambar diambil dari resource graph aplikasi microsoft project terlihat pada
tanggal 12 November – 29 November 2021 jumlah tukang harian mengalami
overallocated atau kelebihan sumber daya pekerja di lapangan yang seharusnya 20
orang.
8
Gambar 4.13 Total Tenaga Kerja Tukang Pada Tanggal 12 November – 3 Desember 2021
Gambar diambil dari resource graph aplikasi microsoft project terlihat pada
tanggal 6 Desember – 14 Desember 2021 jumlah tukang harian mengalami
overallocated atau kelebihan sumber daya pekerja di lapangan yang seharusnya 20
orang.
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
9
7. Rekomendasi dari reschedulling dari percepatan 18 hari yang paling
efisien adalah dengan cara menambah jumlah tenaga kerja Dimana
berdasarkan ketersediaan tenaga kerja di lapangan maka kebutuhan tenaga
kerja tambahan akibat adanya percepatan pada pekerjaan acian pada
tanggal 12 November – 23 Desember 2021 adalah sebagai berikut :
e) Pekerja dibutuhkan penambahan 2,34 OH atau 3 OH dengan biaya
tambahan untuk mobilisasi dan demobilisasi Rp 1.050.000,00
f) Tukang dibutuhkan penambahan 2,49 OH atau 3 OH dengan biaya
tambahan untuk mobilisasi dan demobilisasi Rp 1.050.000,00
g) Kepala tukang tidak perlu penambahan tenaga kerja
h) Mandor tidak perlu penambahan tenaga kerja
Sehingga total kebutuhan penambahan biaya sebesar Rp 2.100.000,00 atau
1,44% dari biaya normal 60 hari
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA