Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

GEDUNG OLAHRAGA SERBA GUNA KOMPLEK STADION 2


DESEMBER TAHAP 1 DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE
(PERT)

Muhammad Risfi Rida Azimi1, Hendra Cahyadi2 dan Robiatul Adawiyah3

1
Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin, NPM 16640172
2
Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin, NIDN 0011107701
3
Teknik Sipil, 22201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin, NIDN 1114028801
*email: risfiridaazimi@gmail.com

ABSTRAK
Kelancaran pelaksanaan Pembangunan Gedung Olahraga Serba Guna Komplek
Stadion 2 Desember Tahap 1 bergantung kepada ketepatan waktu pelaksanaan
proyek dengan jumlah waktu yang telah diperkirakan oleh penanggung jawab
proyek tersebut. Pelaksanaan pekerjaan proyek dapat berjalan mundur dari jadwal
yang sudah disediakan dikarenakan oleh hambatan yang terjadi selama masa
pelaksanaan proyek, demi tercapainya waktu optimal pekerjaan proyek diperlukan
kontrol antara pelaksanaan dan jadwal rencana pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu pekerjaan yang optimal, serta
mengetahui probabilitas penyelesaian proyek Pembangunan Gedung Olahraga
Serba Guna Komplek Stadion 2 Desember Tahap 1 dan membandingkan antara
pelaksanaan di lapangan dengan perhitungan menggunakan metode Program
Evaluation and Review Technique (PERT). Berdasarkan analisis network
planning dengan menggunakan metode PERT didapatkan efektivitas waktu
penyelesaian proyek. Dimana waktu normal penyelesaian proyek adalah 180 hari,
sedangkan dengan menggunakan metode PERT proyek dapat diselesaikan selama
174 hari. Dengan menggunakan metode PERT, dihasilkan probabilitas sebesar
88,61% dalam menyelesaikan proyek Pembangunan Gedung Olahraga Serba
Guna Komplek Stadion 2 Desember Tahap 1 jika waktu pengerjaan proyek
selama 180 hari atau jika proyek tidak menggunakan analisis PERT. Dengan
demikian metode PERT dapat mempersingkat waktu pengerjaan proyek sehingga
proyek Pembangunan Gedung Olahraga Serba Guna Komplek Stadion 2
Desember Tahap 1 dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien serta dapat
mencapai hasil yang optimal.
Kata kunci : Waktu, Probabilitas, Metode PERT
ABSTRACT

The smooth implementation of the Construction of the Multipurpose Sports


Building, Stadium Complex on December 2, Phase 1 depends on the timeliness of
the project implementation with the amount of time that has been estimated by the
person in charge of the project. The implementation of project work can run
backwards from the schedule that has been provided due to obstacles that occur
during the project implementation period, in order to achieve the optimal time for
project work, control is needed between the implementation and the work plan
schedule. This study aims to analyze the optimal work time, as well as to
determine the probability of completion of the Phase 1 Multipurpose Sports
Building Construction Project, Stadium Complex 2 December, and to compare the
implementation in the field with calculations using the Program Evaluation and
Review Technique (PERT) method. Based on the network planning analysis using
the PERT method, the effectiveness of the project completion time was obtained.
Where the normal time for project completion is 180 days, while using the PERT
method the project can be completed for 174 days. By using the PERT method, the
resulting probability is 88.61% in completing the December 2, Stage 1 Stadium
Complex Multipurpose Sports Building Construction project if the project time is
180 days or if the project does not use PERT analysis. Thus the PERT method can
shorten the project work time so that the December 2 Phase 1 Multipurpose
Sports Building Project can be carried out more effectively and efficiently and can
achieve optimal results.
Keywords: Time, Probability, PERT method.

menghasilkan produk atau


1. PENDAHULUAN deliverable yang kriteria mutunya
1.1 Latar Belakang telah digariskan dengan jelas
Dalam pelaksanaan suatu proyek (Soeharto, 1999). Semakin maju
terdapat tiga aspek penting yang peradaban manusia, maka semakin
harus diperhatikan yaitu biaya, besar dan kompleks proyek yang
waktu, dan kualitas. Suatu proyek dikerjakan dengan melibatkan
dikatakan berhasil jika waktu dan penggunaan bahan-bahan (material),
biaya pengerjaan sesuai dengan tenaga kerja, dan teknologi yang
perencanaan serta kualitas dan semakin canggih.
kuantitas pekerjaan memenuhi Pada pembangunan sebuah
persyaratan yang telah ditentukan. gedung misalnya, diperlukan adanya
Proyek dapat diartikan sebagai penanganan manajemen penjadwalan
kegiatan yang berlangsung dalam kerja yang baik, karena itu perlu
jangka waktu yang terbatas dengan ditangani dengan perhitungan yang
mengaloksikan sumber daya tertentu cermat dan teliti. Diperlukan adanya
dan dimaksudkan untuk estimasi durasi waktu pelaksanaan
proyek, realita dilapangan tingkat Probabilitas. Metode
menunjukan bahwa waktu Program Evaluation and Review
penyelesaian sebuah proyek Technique (PERT) juga merupakan
bervariasi. Tingkat ketepatan metode yang memperkirakan tiga
estimasi waktu pada penyelesaian waktu yakni waktu optimis, waktu
proyek ditentukan oleh tingkat pesimis, dan waktu realistis. Adapun
ketepatan perkiraan durasi setiap tingkat ketepatan dari estimasi waktu
kegiatan di dalam proyek. penyelesaian suatu proyek dapat
Beberapa metode telah ditentukan oleh tingkat ketepatan
dirancang dan digunakan untuk estimasi durasi suatu kegiatan kerja
menyelesaikan masalah ini, pada proyek. Selain tingkat ketepatan
diantaranya adalah metode estimasi waktu, penegasan hubungan
perencanaan network planning atau setiap kegiatan pada proyek juga
jaringan kerja. Network planning dibutuhkan untuk perencanaan
merupakan salah satu metode yang sebuah proyek.
biasanya digunakan oleh seorang Dalam mengestimasi waktu
manager yang bertujuan untuk pekerjaan pada sebuah proyek maka
merencanakan, menjadwalkan dan diperlukan optimalisasi agar lebih
mengawasi semua aktivitas efektif. Pembangunan Gedung
pekerjaan pada sebuah proyek Olahraga Serba Guna Komplek
dengan menggunakan analisis waktu Stadion 2 Desember Tahap 1 ini
dan biaya yang digambarkan dalam selesai hanya pada Pekerjaan
bentuk diagram dan simbol. Tujuan Pondasi Pasangan Batu Gunung, dan
network planning adalah untuk waktu pelaksanaannya 180 Hari
mengupayakan waktu yang optimal Kalender dengan Nilai Kontrak
dan efektif dalam penyelesaian suatu sebesar Rp. 6.788.763.996,53.
proyek dan mengefisiensikan Lokasi Proyek ini berada di
penggunaan biaya yang dikeluarkan. Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Terdapat dua metode dasar yang Hulu Sungai Selatan, Kalimantan
sering digunakan dalam Network Selatan. Dalam Pelaksanaan
planning yaitu metode Critical Path Pekerjaan Proyek Pembangunan
Method (CPM) / lintasan kritis dan Gedung Olahraga Serba Guna
metode Program Evaluation and Komplek Stadion 2 Desember Tahap
Review Technique (PERT) / teknik 1 ada mengalami keterlambatan
menilai dan meninjau ulang kembali kerja, seperti pada pada waktu
program. Pelaksanaan di minggu ke 3 Bulan
Metode Program Evaluation Juni, minggu ke 4 bulan Bulan Juni,
and Review Technique (PERT) minggu ke 5 Bulan Juli, minggu ke 6
merupakan salah satu alat Bulan Juli, dan minggu ke 7 Bulan
manajemen yang berfungsi untuk Juli. Oleh karena itu, diperlukan
menentukan suatu penjadwalan dari analisis optimalisasi durasi proyek
suatu proyek dengan mengestimasi sehingga dapat diketahui berapa
lama suatu Proyek tersebut di Serba Guna Komplek Stadion 2
selesaikan dan mencari adanya Desember Tahap 1 dengan
kemungkinan percepatan waktu menggunakan metode Program
Pelaksanaan Proyek dengan Metode Evaluation and Review
Program Evaluation and Review Technique (PERT).
Technique (PERT).
1.4 Manfaat Penelitian
1.2 Rumusan Masalah Adapun manfaat yang diharapkan
Di dasari latar belakang yang penulis pada penelitian ini yaitu :
ada, maka dapat dirumuskan masalah 1) Bagi perusahaan bersangkutan,
dalam tulisan ini adalah : untuk memperoleh informasi
1) Berapa waktu pekerjaan yang yang bermanfaat dalam
optimal pada Proyek menyusun suatu perencanaan
Pembangunan Gedung Olahraga proyek dengan menggunakan
Serba Guna Komplek Stadion 2 Network Planning metode
Desember Tahap 1 dengan Program Evaluation and Review
menggunakan metode Program Technique (PERT).
Evaluation and Review 2) Bagi penulis sendiri untuk
Technique (PERT)? menambah wawasan,
2) Berapa Probabilitas waktu pengetahuan dan pengalaman
penyelesaian Proyek mengenai penerapan Network
Pembangunan Gedung Olahraga Planning metode Program
Serba Guna Komplek Stadion 2 Evaluation and Review
Desember Tahap 1 dengan Technique (PERT) dalam usaha
menggunakan metode Program pencapaian efisiensi dan
Evaluation and Review efektifitas waktu.
Technique (PERT)? 3) Penulis berharap dari hasil
penelitian ini dapat menambah
1.3 Tujuan Penelitian pengetahuan tentang
Berdasarkan rumusan masalah, Perencanaan Waktu Pada Proyek
penelitian ini bertujuan : dan bagi rekan-rekan mahasiswa
1) Mendapatkan waktu pekerjaan Universitas Islam Kalimantan
yang optimal pada Proyek Muhammad Arsyad Al Banjari.
pembangunan Gedung Olahraga 4) Dapat memberikan sebuah solusi
Serba Guna Komplek Stadion 2 bagi pemangku kepentingan
Desember Tahap 1 dengan dalam Optimalisasi Waktu Pada
menggunakan meode Program Proyek
Evaluation and Review 5) Dapat menjadi bahan referensi
Technique (PERT). bagi calon peneliti lainnya
2) Mengetahui Probabilitas waktu dalam melakukan penelitian
penyelesaian Proyek dengan topik yang sama.
Pembangunan Gedung Olahraga
1.5 Batasan Masalah c. Biasanya volume pekrjaan
besar dan hubungan antar
Agar diperoleh hasil sesuai
aktifitas komplek.
dengan tujuan penelitian, tinjauan
Proyek adalah kegiatan-
dibatasi pada:
kegiatan yang dapat direncanakan
1. Data proyek yang dianalisa adalah
dan dilaksanakan dalam satu bentuk
Proyek Pembangunan Gedung
kesatuan dengan memergunakan
Olahraga Serba Guna Komplek
sumber-sumber untuk mendapatkan
Stadion 2 Desember Tahap 1.
benefit (Gray, et al., 2007). Kegiatan
2. Metode yang digunakan dalam
tersebut dapat meliputi pembangunan
penjadwalan probabilitas pada
pabrik, jalan raya atau kereta api,
penelitian ini adalah metode
irigasi, bendungan, Gedung sekolah
PERT.
atau rumah sakit, perluasan atau
perbaikan program-program yang
2. TINJAUAN PUSTAKA
sedang berjalan, dan lain-lain.
2.1 Definisi Proyek
Sedangkan Meredith dan mantel
Tampubolon (2004) (2006) mengatakan bahwa “The
mendefinisikan proyek sebagai suatu project is complex enough that the
rangkaian kegiatan yang hanya subtasks require careful
terjadi sekali, dimana coordination and control in terms of
pelaksanaannya sejak awal sampai timing, precedence, cost, and
akhir dibatasi oleh kurun waktu performance.” Dapat diartikan
tertentu. Sedangkan munawaroh bahwa proyek memiliki subtugas
(2003) menjelaskan proyek yang cukup kompleks dan
merupakan bagian dari program memerlukan koordinasi yang cermat,
kerja suatu organisasi yang sifatnya selain itu melakukan control
temporer untuk mendukung terhadap waktu, biaya dan kinerja.
pencapaian tujuan organisasi, dengan
Menurut Malik (2010) proyek
memanfaatkan sumber daya manusia
merupakan sekumpulan kegiatan
maupun non sumber daya manusia.
terorganisir yang mengubah
Proyek merupakan kegiatan yang
sejumlah sumber daya menjadi satu
memiliki batas waktu dalam
atau lebih produk barang/jasa
pengerjaannya. Menurut Subagya
bernilai terukur dalam system satu
(2000) proyek merupakan suatu
siklus, dengan Batasan waktu, biaya,
pekerjaan yang memiliki tanda-tanda
dan kualitas yang ditetapkan melalui
khusus sebagai berikut :
perjanjian. Dalam sebuah proyek,
a. Waktu mulai dan selesainya penggunaan biaya, waktu serta
sudah direncanakan. tenaga dibatasi, sehingga
b. Merupakan suatu kesatuan penanggung jawab proyek harus bisa
pekerjaan yang dapat mengelola kegiatannya agar dapat
dipisahkan dari yang lain. terlaksana dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan beberapa Metode PERT merupakan
pendapat ahli diatas, dapat suatu metode yang digunakan untuk
disimpulkan bahwa proyek adalah menilai dan meninjau kembali
suatu rangkaian kegiatan yang program, teknik PERT adalah suatu
direncanakan mulai dari awal hingga metode yang bertujuan untuk
akhir dengan memperkirakan batas sebanyak mungkin mengurangi
waktu, biaya dan kualitas, agar adanya penundaan, maupun
menghasilkan barang/jasa yang gangguan produksi, serta
bernilai guna. mengkoordinasikan berbagai bagian
suatu pekerjaan secara menyeluruh,
2.2 Manajemen Proyek
lengkap, dan mempercepat
Manajemen proyek adalah ilmu selesainya proyek (Upadi ,2011) .
dan seni yang berhubungan dengan Menurut Heizer dan Render
memimpin dan mengkoordinir (2014:101), PERT merupakan teknik
sumber daya yang terdiri dari manajemen proyek yang
manusia dan material dengan meggunakan tiga perkiraan waktu
menggunakan Teknik pengelolaan untuk setiap aktivitas. metode PERT
modern untuk mencapai sasaran bisa membantu para manajer dalam
yang telah ditentutan, yaitu lingkup, melaksanakan penjadwalan,
mutu, jadwal, dan biaya, serta perencanaan, pemantauan, serta
memenuhi keinginan para pengendalian proyek – proyek besar
stakeholder (PMI dalam soeharto, dan kompleks. Dalam PERT
1999). digunakan tiga perkiraan waktu
untuk setiap kegiatan, antara lain :
2.3 Program Evaluation and
Review Technique (PERT) a. Waktu optimis (optimistic
time) [a]
Program Evaluation and Review Waktu optimis yaitu waktu yang
Technique (PERT) adalah sebuah dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika
model Management Science untuk
semua hal berlangsung sesuai
perencanaan dan pengendalian
rencana. Atau juga dapat disebut
sebuah proyek. PERT dikembangkan waktu minimum dari suatu kegiatan,
sejak tahun 1958 oleh Booz-Allen dimana segala sesuatu akan berjalan
dan Hamilton pada tahun 1958 dalam
baik, sangat kecil kemungkinan
proyek pengembangan Polaris
kegiatan selesai sebelum waktu ini.
Weapons System, yaitu proyek
b. Waktu pesimis (pessimistic
khusus dari US Navy . Teknik ini time) [b]
mampu mereduksi waktu selama 16
Waktu pesimis yaitu waktu yang
bulan lebih cepat dari taksiran
dibutuhkan suatu kegiatan dengan
semula dan sejak itu mulai
asumsi kondisi yang ada sangat tidak
digunakan secara luas.
diharapkan atau juga dapat disebut
sebagai waktu maksimal yang
diperlukan suatu kegiatan, situasi ini awal (EF) dan waktu selesai paling
terjadi bila masih buruk terjadi. lambat (LF).
c. Waktu realistis (most likely Kegiatan semu (dummy).
time) [m] Yaitu suatu kegiatan yang tidak
Waktu realistis yaitu perkiraan waktu sebenarnya dan biasanya ditunjukka
yang dibutuhkan untuk n dengan garis putus-putus.
menyelesaikan kegiatan yang paling
realistis atau juga dapat disebut 2.5 Lintasan Kritis
sebagai waktu normal untuk Menurut Badri (1997) lintasan
menyelesaikan kegiatan. kritis adalah lintasan yang paling
menentukan penyelesaian proyek
2.4 Komponen Jaringan PERT secara keseluruhan. Lintasan kritis
digambarkan dengan dua garis anak
Dalam komponen-komponen panah yang sejajar. Lintasan kritis
PERT yaitu: digunakan untuk mengetahui :
a. Kegiatan (activity) a. Penundaan pekerjaan pada
Merupakan bagian dari keseluruhan “Lintasan Kritis”, menyebabkan
pekerjaan yang dilaksanakan/kegiata seluruh proyek tertunda
n mengkonsumsi waktu dan sumber penyelesaiannya.
daya serta mempunyai waktu mulai b. Proyek dapat dipercepat
dan waktu berakhirnya kegiatan. penyelesaiannya, bila pekerjaan-
b. Peristiwa (event) pekerjaan yang ada di lintasan
Yaitu menandai permulaan dan akhir kritis dapat dipercepat.
suatu kegiatan. Biasanya peristiwa c. Pengawasan/Control hanya
digambarkan dengan suatu lingkaran “diketatkan” di lintasan kritis
atau nodes dan juga diberi nomor saja, maka pekerjaan-pekerjaan
dengan nomor-nomor yang lebih di jalur kritis :
kecil bagi peristiwa-peristiwa yang 1. Perlu pengawasan ketat agar
mendahuluinya dan biasanya tidak tertunda.
dihubungkan dengan menggunakan 2. Kemungkinan di trade off
anak panah. dengan crash program :
c. Waktu kegiatan (activity time) dipersingkat waktunya
Yaitu suatu unsur yang merupakan dengan biaya tambahan biaya
bagian dari keseluruhan pekerjaan (lembur).
yang harus dilaksanakan. d. Time Slack ( kelonggaran waktu)
d. Waktu mulai dan waktu terdapat pada pekerjaan-
berakhir. pekerjaan yang tidak dilalui
Waktu mulai dan waktu berakhir lintasan kritis. Ini
yang terdiri dari waktu mulai paling memungkinkan bagi manajer
awal (ES), waktu mulai paling untuk
lambat (LS), waktu selesai paling merealokasi/memindahkan
tenaga kerja, alat-alat, dan
biaya-biaya ke pekerjaan- bahan untuk menganalisis, yaitu:
pekerjaan di lintasan kritis demi a) Time schedule
efisiensi. b) Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
3. Metodologi Penelitian c) Laporan Progress
3.1 Waktu dan Tempat Mingguan
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 3.3 Tahapan-Tahapan Penelitian
bulan September 2020 - Februari Penelitian ini merupakan suatu
2021. Lokasi tempat untuk penelitian upaya untuk meningkatkan efisiensi
Pada Proyek Pembangunan Gedung penggunaan durasi waktu kerja
Olahraga Serba Guna Komplek dalam pelaksanaan proyek
Stadion 2 Desember Tahap 1 konstruksi. Untuk mendukung hasil
Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten analisis, penulis mengambil contoh
Hulu Sungai Selatan, Kalimantan sebagai studi kasus yaitu Proyek
Selatan, seperti pada gambar Pembangunan Gedung Olahraga
dibawah ini : Serba Guna Komplek Stadion 2
Desember Tahap 1. Untuk
mempermudah analisis diperlukan
data yang berkaitan langsung dengan
Proyek Pembangunan tersebut. Data
dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang berupa data
penunjang yang dikumpulkan
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian melalui studi kepustakaan yang
Sumber : Google maps diambil dari literatur-literatur, hasil
penulisan terdahulu, data dari
3.2 Instrumen Penelitian internet dan lain sebagainya. Tujuan
Adapun peralatan dan software dari pengumpulan data sekunder ini
yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data
yaitu: intansional. Data ini diperoleh dari
a) Microsoft office word pihak terkait Proyek yaitu Kontraktor
2016 Pelaksana CV. Soraya. Adapun data
b) Microsoft office excel tersebut antara lain :
2016 a. Daftar Rencana Anggaran
c) Microsoft office project Biaya (RAB)
2007 b. Time schedule dan gambar
d) Microsoft office rencana pelaksanaan proyek.
powerpoint 2016 c. Progress Mingguan

Penelitian ini memerlukan beberapa- 3.4 Variabel Penelitian


beberapa data penunjang sebagai Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : metode Program Evaluation and
Review Technique (PERT) hingga
a. ES (earliest start) mencapai kondisi yang optimal.
b. Triple duration estimate,
b. EF (earliest finish)
yaitu cara perkiraan waktu
c. LS (latest start) yang didasarkan atas tiga
jenis durasi waktu, yaitu :
d. LF (latest finish) a) waktu optimis (a), dugaan
waktu tersingkat untuk
e. Waktu optimis menyelesaikan kegiatan bila
segala sesuatunya berjalan
f. Waktu normal
tanpa hambatan sedikitpun.
g. Waktu pesimis b) waktu paling mungkin (m),
dugaan waktu yang paling
3.5 Pendekatan Analisa Data sering terjadi dibandingkan
Data-data yang telah dengan yang lainnya bila
dikumpulkan tersebut kemudian berulang-ulang dengan
diolah dan dianalisis dengan kondisi yang hampir sama.
tahapan-tahapan sebagai berikut: c) waktu pesimis (b), dugaan
a. Menghitung produktivitas waktu yang paling lama
durasi kerja untuk menyelesaikan
Untuk menyusun jaringan kerja kegiatan bila segalanya ada
dibutuhkan durasi dari masing- hambatan.
masing kegiatan tersebut. c. Menentukan hubungan
Produktivitas dan durasi kerja dari ketergantungan antar
tiap jenis pekerjaan diperoleh dari kegiatan
pengolahan data RAB dan Time Pada tahap ini ditentukan hubungan
Schedule dengan bantuan daftar tiap kegiatan dengan kegiatan
analisa pekerjaan SNI, daftar upah lainnya. Menyusun urutan atau
dan bahan satuan pekerjaan. hubungan antar kegiatan berdasarkan
Penelitian ini untuk mengetahui urutan ketergantungan.
jadwal kerja sesuai item pekerjaan d. Membandingkan antara teori
pada proyek dengan menggunakan dengan kenyataan.
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan dikerjakan di time schedule. Berikut
4.1 Perencanaan Waktu Proyek ini akan diperlihatkan keterkaitan
Dalam Pelaksanaan Proyek antara kegiatan yang ada didalam
Pembangunan Gedung Olahraga Proyek Pembangunan Gedung
Olahraga Serba Guna Komplek
Serba Guna Komplek Stadion 2
Stadion 2 Desember Tahap 1.
Desember Tahap 1 ini, hal yang
NO Uraian Kegiatan Kode Pendahulu Lanjutan Durasi

sangat awal untuk dikerjakan adalah 1


2
Pembersihan Lokasi, Perizinan, Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Urugan Tanah Dipadatkan
A
B A
B,C
D,E
7
30
3 Pembesian (Plat Poer) C B D 92
4 Pengadaan dan Pemancangan Minipile 25x25 cm- 6m (K-500) D B E,F 106

melaksanakan suatu perencanaan 5


6
Galian Tanah Pondasi
Mengurug Kembali Bekas Galian
E
F
D,E
E
F
J
92
38
7 Lantai Kerja Bawah Poer G F H 7
8 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (Plat Poer) H G I 38

waktu, yaitu penggambaran 9


10
Pembesian (kolom dan neut beton bertulang)
Urugan Pasir Dibawah Pondasi
I
J
H
G
J
K
85
23
11 Bekisting Untuk Pondasi K C L 41
12 Angkur Pengikat Sloof & Pondasi Pas. Batu Kali (Per 30 cm) L K M 31
kegiatan-kegiatan yang dikerjakan 13
14
Bekisting Untuk Kolom
Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (kolom dan neut beton bertulang)
M
N
L
L,M
N
O
85
30
15 Pondasi Pasangan Batu Gunung Camp : 1SP : 4PP O N P 70
16 Baut Angker Ø25 P=60 cm P O Q 30
dalam proyek tersebut beserta 17
18
Pembesian (sloof beton bertulang)
Bekisting Untuk Sloof
Q
R
P
Q
R,S 61
23
19 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (sloof beton bertulang) S Q 14
20 Urugan Tanah Dipadatkan T S 56
hubungan ketergantungan antar
Table 4.2. Hubungan Keterkaitan Antar
kegiatan satu dengan kegiatan Kegiatan Proyek
lainnya.
4.3 Penentuan Waktu Kegiatan
Berikut ini adalah waktu yang
Proyek
direncanakan untuk Pelaksanaan Penentuan waktu kegiatan
Proyek Pembangunan Gedung proyek ini menggunakan metode
Olahraga Serba Guna Komplek Program Evaluation and Review
Technique (PERT), metode yang
Stadion 2 Desember Tahap 1 dapat menggunakan tiga waktu perkiraan
dilihat pada table 4.1 berikut ini. yaitu waktu optimis, waktu realistis
Table 4.1. Rencana Waktu Proyek dan waktu pesimis. Sedangkan nilai
NO
Rencana Waktu Proyek
URAIAN KEGIATAN DURASI
tm yang digunakan adalah durasi
1
2
Pembersihan Lokasi, Perizinan, Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Urugan Tanah Dipadatkan
7
30
kegiatan yang digunakan pada
3
4
Pembesian (Plat Poer)
Pengadaan dan Pemancangan Minipile 25x25 cm- 6m (K-500)
92
106
penjadwalan Proyek Pembangunan
5
6
Galian Tanah Pondasi
Mengurug Kembali Bekas Galian
92
38
Gedung Olahraga Serba Guna
7 Lantai Kerja Bawah Poer 7
8 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (Plat Poer) 38
Komplek Stadion 2 Desember Tahap
9 Pembesian (kolom dan neut beton bertulang) 85
10 Urugan Pasir Dibawah Pondasi 23
1.
11 Bekisting Untuk Pondasi 41
12 Angkur Pengikat Sloof & Pondasi Pas. Batu Kali (Per 30 cm) 31
Tabel 4.3.Nilai a, b dan m
13 Bekisting Untuk Kolom 85 No Uraian Kegiatan Kode a m b
14 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (kolom dan neut beton bertulang) 30 1 Pembersihan Lokasi, Perizinan, Pengukuran dan Pemasangan Bowplank A 6 7 10
2 Urugan Tanah Dipadatkan B 27 30 40
15 Pondasi Pasangan Batu Gunung Camp : 1SP : 4PP 70
3 Pembesian (Plat Poer) C 88 92 95
16 Baut Angker Ø25 P=60 cm 30 4 Pengadaan dan Pemancangan Minipile 25x25 cm- 6m (K-500) D 98 106 109
17 Pembesian (sloof beton bertulang) 61 5 Galian Tanah Pondasi E 88 92 95
6 Mengurug Kembali Bekas Galian F 35 38 40
18 Bekisting Untuk Sloof 23 7 Lantai Kerja Bawah Poer G 6 7 10
19 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (sloof beton bertulang) 14 8 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (Plat Poer) H 35 38 40
20 Urugan Tanah Dipadatkan 56 9 Pembesian (kolom dan neut beton bertulang) I 80 85 87
10 Urugan Pasir Dibawah Pondasi J 17 23 25
Total Durasi Kegiatan 180 11 Bekisting Untuk Pondasi K 37 41 41
12 Angkur Pengikat Sloof & Pondasi Pas. Batu Kali (Per 30 cm) L 28 31 35
4.2 Analisis Hubungan Antar 13
14
Bekisting Untuk Kolom
Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (kolom dan neut beton bertulang)
M
N
80 85 87
27 30 33
15 Pondasi Pasangan Batu Gunung Camp : 1SP : 4PP O 67 70 73
Kegiatan Proyek 16
17
Baut Angker Ø25 P=60 cm
Pembesian (sloof beton bertulang)
P
Q
27 30 33
55 61 65

Uraian kegiatan disusun 18


19
Bekisting Untuk Sloof
Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (sloof beton bertulang)
R
S
18 23 25
7 14 21
20 Urugan Tanah Dipadatkan T 53 56 59

berdasarkan kegiatan yang lebih dulu


4.4 Penentuan Lintasan Kritis 4.5 Penentuan Probabilitas Waktu
Menurut Badri (1997) Lintasan Penyelesaian Proyek
Kritis adalah Lintasan yang paling Time estimate (Te) kegiatan
menentukan penyelesaian proyek untuk menghitung Probabilitas yang
secara keseluruhan. Berikut ini mungkin terjadi dari durasi pekerjaan
adalah Lintasan Kritis dari kegiatan secara keseluruhan, diperlukan nilai
proyek yang telah diinput ke Time estimate (Te), varians dan
Microsoft Project. standar deviasi dari kegiatan yang
berada di Lintasan Kritis. Telah
diketahui bahwa pekerjaan yang
berada di Lintasan Kritis adalah B-
D-F.
Menentukan nilai Time estimate pada
kegiatan kritis:
Te = B - D – F
Gambar 4.1. Penentuan Lintasan Kritis = 31,167 + 105,17 + 0,833
di Microsoft Project
= 174 hari
Hasil Lintasan Kritis dari Kegiatan Menentukan nilai varians pada
Proyek Pembangunan Gedung kegiatan kritis:
Olahraga Serba Guna Komplek 𝝈 =B-D–F
Stadion 2 Desember Tahap 1 dapat = 4,69 + 3,36 + 0,69
dilihat pada Tabel 4.5. = 8,750
Tabel 4.5. Hasil Lintasan Kritis Menentukan nilai standar deviasi
No
1
Uraian Kegiatan
Pembersihan Lokasi, Perizinan, Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Kode
A
a
6
m
7
b
10
te str devisiasi varians
7.333 0.667 0.44 pada kegiatan kritis:
2 Urugan Tanah Dipadatkan B 27 30 40 31.167 2.167 4.69
3
4
Pembesian (Plat Poer)
Pengadaan dan Pemancangan Minipile 25x25 cm- 6m (K-500)
C
D
88
98
92
106
95
109
91.833 1.167
105.17 1.833
1.36
3.36
S =B–D–F
5 Galian Tanah Pondasi E 88 92 95 91.833 1.167 1.36
6
7
Mengurug Kembali Bekas Galian
Lantai Kerja Bawah Poer
F
G
35
6
38
7
40
10
37.833 0.833
7.3333 0.667
0.69
0.44
= 2,000 + 1,833 + 0,833
8 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (Plat Poer) H 35 38 40 37.833 0.833 0.69
9 Pembesian (kolom dan neut beton bertulang) I 80 85 87 84.5 1.167 1.36 = 4,83
10 Urugan Pasir Dibawah Pondasi J 17 23 25 22.333 1.333 1.78
11 Bekisting Untuk Pondasi K 37 41 41 40.333 0.667 0.44
12
13
Angkur Pengikat Sloof & Pondasi Pas. Batu Kali (Per 30 cm)
Bekisting Untuk Kolom
L
M
28
80
31
85
35
87
31.167 1.167
84.5 1.167
1.36
1.36
Untuk menghitung nilai normal Z-
14 Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (kolom dan neut beton bertulang) N 27 30 33 30.0 1.000 1.00
15
16
Pondasi Pasangan Batu Gunung Camp : 1SP : 4PP
Baut Angker Ø25 P=60 cm
O
P
67
27
70
30
73
33
70
30
1.000
1.000
1.00
1.00
value diperlukan waktu penyelesaian
17 Pembesian (sloof beton bertulang) Q 55 61 65 60.667 1.667 2.78
18
19
Bekisting Untuk Sloof
Beton Mutu fc' 19,3 Mpa (K-225) (sloof beton bertulang)
R
S
18
7
23
14
25
21
22.5
14
1.167
2.333
1.36
5.44
yang diinginkan (Tx) dan Expected
20 Urugan Tanah Dipadatkan T 53 56 59 56 1.000 1.00
time (Te) kegiatan kritis. Rumus
Dari uraian kegiatan proyek yang untuk menghitung normal Z- value
telah diinput ke Microsoft Project, adalah:
terdapat 3 Lintasan Kritis yaitu: Z = 𝑇𝑑−𝑇𝑒
𝑆
a. Urugan Tanah Dipadatkan 180−174,17
b. Pengadaan dan Pemancangan = 4,83
Minipile 25x25 cm- 6m (K- = 1,206
500) Dalam penentuan probabilitas Z=
c. Mengurug kembali bekas 1,206
galian
Menggunakan persamaan interpolasi
sebagai berikut :
melintasi Lintasan Kritis yaitu:
kegiatan B, D dan F. kegiatan yang
berada pada Lintasan Kritis ini perlu
pengawasan ketat agar kegiatan tidak
tertunda karena penundaan pada
kegiatan yang berada pada Lintasan
(0,006−0)
y = 0,8849 + ( 0,8869 – Kritis biasanya menyebabkan seluruh
(0,01−0)
0,8849) kegiatan proyek akan tertunda
penyelesaiannya.
(0,006−0)
= 0,8849 + (0,002)
(0,01−0)

= 0,8849 + 0,0012 5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
= 0,8861
Berdasarkan analisis data hasil
Pada table kurva nilai normal Z = penelitian, dapat disimpulkan
1,206 0,006 adalah sama dengan sebagai berikut:
0,8861= 88,61% jadi besarnya
probabilitas proyek dapat 1. Berdasarkan rencana normal
diselesaikan dalam waktu 180 hari pengerjaan Proyek
adalah sebesar 88,61%. Namun Pembangunan Gedung
berdasarkan analisis PERT proyek Olahraga Serba Guna
dapat diselesaikan secara optimal Komplek Stadion 2
dalam waktu 174 hari. Desember Tahap 1 dalam
jangka waktu 180 hari.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Namun dengan menggunakan
Hasil analisis Proyek metode PERT
Pembangunan Gedung Olahraga memungkinkan proyek dapat
Serba Guna Komplek Stadion 2 diselesaikan secara optimal
Desembeber Tahap 1 berdasarkan dalam jangka waktu 174 hari.
data yang dilakukan oleh CV. Soraya 2. Dari hasil perhitungan proyek
diperoleh keterangan bahwa dengan menggunakan metode
penyelesaian proyek tersebut PERT dihasilkan probabilitas
memerlukan 180 hari yang dimulai sebesar 88,61% dalam
pada tanggal 1 Juni 2019 dan selesai menyelesaikan proyek
22 November 2019. Dengan tersebut. Yang berarti
menggunakan metode PERT dalam peluang proyek diselesaikan
mengevaluasi Proyek Pembangunan dalam jangka waktu 180 hari
Gedung Olahraga Serba Guna adalah 88,61%
Komplek Stadion 2 Desember Tahap
1 didapatkan hasil bahwa proyek 5.2 Saran
pembangunan tersebut dapat Berdasarkan hasil penelitian dan
diselesaikan dalam jangka waktu 174 hasil analisis, dengan menggunakan
hari dan didapatkan kegiatan yang
metode PERT dapat dijadikan Misrali, E. B. 2015. Evaluasi
perbandingan efisiensi dan Penjadwalan Waktu dan
efektivitas dalam menyelesaikan Biaya Pada Proyek
proyek Pembangunan Gedung Pembangunan Gedung Kelas
Olahraga Serba Guna Komplek di Fakultas Ekonomi
Stadion 2 Desember Tahap 1 oleh Universitas Jember Dengan
CV. Soraya. Untuk peneliti Metode PERT. Artikel Ilmiah
selanjutnya disarankan menggunakan Mahasiswa 2015.
metode percepatan sehingga
Oetari, F. D. 2016. Evaluasi Waktu
pelaksanaan proyek dapat dipercepat.
Pekerjaan Dengan
Menggunakan Metode Pert
Pada Proyek Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Asrama LPTQ (Lembaga
Pengembangan Tilawatil
Alfian, M. 2010. Pengantar Bisnis
Qur’an) (Studi Kasus :
Jasa Pelaksana Konstruksi.
Proyek Pembangunan
Yogyakarta: Andi offset.
Asrama Lptq Paya Peunaga).
Badri.s. 1997. Dasar-Dasar Network Fakultas Teknikuniversitas
Planing. Jakarta: PT Rika Teuku Umaralue Peunyareng
Cipta. –Meulaboh.

Dannyanti, E. 2010. Optimalisasi Oktrima, B. 2018. Evaluasi Waktu


Pelaksanaan Proyek Dengan Penyelesaian Proyek dengan
Metode PERT dan CPM. Metode PERT (Project
(Studi Kasus Twin Tower Evaluationand Review
Building Pascasarjana Technique) di
Undip. PT.ConcoPhillips Indonesia.
JURNAL SAINTIKA
Ekanugraha, A. R. 2016. Evaluasi
UNPAMVol. 1, No.
Pelaksanaan Proyek dengan
1,Juli2018, vol 1, 98-107.
Metode Cpm Dan Pert (Studi
Kasus Pembangunan Sandi Zahari Putra, T. M. 2019.
Terminal Binuang Baru Kec. Evaluasi Pada Proyek
Binuang). Pembangunan Jalan
Kalimantan Kota Bengkulu
Handoko, H. 1999. Manajemen.
Dengan Menggunakan
Yogyakarta: BPFE
Metode Program Evaluation
Yogyakarta.
And Review Technique
Larson, c. F. 2007. Manajemen (PERT). Forum Bisnis Dan
Proyek Proses manajerial. Kewirausahaan Jurnal
Yogyakarta: Andi. Ilmiah STIE MDP, 69.
Santoso, B. 2009. Manajemen
Proyek Implementasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saragih, S. M. 2017. Penerapan


Metode Program Evaluation
And Review Technique
(PERT) Untuk Proyek
Pembangunan Jalan Tol
(Studi Kasus : Proyek Jalan
Tol Medan-Kualanamu-
Tebing Tinggi).

Soeharto, i. 1999. Manajemen


Konstruksi dari Konseptual
hingga Operasional. Jakarta:
Erlangga.

Subagya. 2000. Analisis Manajemen


Poyek. Bekasi: Graha Pena.
Tampubolon. 2004. Pedoman
Manajemen Proyek Jilid 1.
Malang: Afj Mobicons.

Anda mungkin juga menyukai