Anda di halaman 1dari 70

PENERAPAN

MANAJEMEN RISIKO BPR


BPRDanaku
PT. BPR SIAGA DANA KUTA

PElatihan manajemen risiko


STRATEGI PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO DI MASA PANDEMI
COVID-19
Fasilitator :
HOTEL B, DENPASAR, 06 FEBRUARI 2021 IR I KOMANG GINARSA, CRBD
FIT. Reg : 444011782019
IR. I KOMANG GINARSA, CRBD
Karangasem, 15 Juli 1963
Curriculum Vitae 081 557 029 26
Fasilitator Jl. Batu Intan II/47 Batubulan,Sukawati Gianyar
komangginarsa37@gmail.com
Fasilitator FIT, No Reg : 444011782019

K Bank Perniagaan/Bank Nusa Nasional : 1991 -1999


A BPR Suadana : 2000-2004
R Bank Danamon (Div SEMM) : 2004-2011 (Terakhir Pincap)
Bank Pundi Indonesia : 2011-2015 (Terakhir Pincap)
I
BPR . Sadhu Artha : 2016-sekarang (Dir. Kepatuhan & Man Risiko )
E KSP Intan Maju Lestari : 2015 - sekarang(Sekretaris)
R

Salah satu Cabang Pembantu Bank Pundi terbaik, 2014


Reward Infobank Award : BPR dg Predikat Sangat Bagus, 2017,2018 ,2019, “2020”
Sertifikasi Kompetensi : The Finance Award Top 100 BPR (Aset 25–100 M),Predikat Sangat Bagus, 2018 *5
1. Manajemen Risiko Level 1(LSPP)
The Finance Award Top 100 BPR (aset 35 – 100 M) Predikat Sangat Bagus 2019 *4
2. Direktur BPR (LSPLKM Certif)
3. Metodologi Pelatihan Level3 (BNSP)
2
SASARAN TRAINING
Meningkatkan Mitigasi Risiko BPR Menghadapi Dampak Covid-19
untuk Menjaga Keberlangsungan Usaha BPR

Mengantisipasi Penurunan Peringkat Profil Risiko BPR agar tidak


Jatuh ke Peringkat Profil Risiko yang Tinggi atau Sangat Tinggi

Membuat LPR BPR Semester I 2020 agar Lebih Lengkap dan


Benar yang Dilaporkan
Mempersiapkan ke OJK 3Mulai
Penyusunan JenisAwal JuliRisiko
Profile 2020 BPR
dan Maksimal
KU1,( Risiko
31 Juli 2020`
Kredit, Operasional dan Kepatuhan ) Tahun 2021

3
01 Pengantar, Mengapa Manajemen Risiko
TRAINING 02 Dampak COVID-19 Terhadap Kinerja BPR
OUTLINE 03 Kebijakan Relaksasi Kredit pada BPR
04 Strategi Strategi Pengendalian Risiko BPR
05 Risiko Utama yang Harus Diantisipasi
06 Mitigasi Risiko Operasional
07 Mitigasi Risiko Kredit
08 Mitigasi Risiko Likuiditas
09 Mitigasi Risiko Reputasi
10 Penyusunan Profile Risiko BPR KU 1, Th 2021
1 Mengapa Manajemen Risiko

Memang,.......
Merebaknya Wabah tempat yang paling
Berdampak
Pandemi COVID-19 aman bagi Kapal adalah
Pelabuhan.
Tetapi ..........Kapal tidak
diciptakan untuk
sekedar diam
bertambat di
“Bank Follows the Trade”
(Bank mengikuti Pola Perdagangan)
Pelabuhan.

5
Apa Urgensi Manajemen Risiko

BPR/KOPERASI YANG SEHAT ADALAH SEGALANYA

Sound Capital

BPR/
+ KOPERASI
SEHAT
Good Earnings
“Bank Follows the Trade”
(Bank mengikuti Pola Perdagangan)

5
Apa Urgensi Manajemen Risiko

Bisnis selalu Bertemu


LATAR BELAKANG BISNIS KETIDAKPASTIAN DAN RISIKO KETIDAKPASTIAN

1) BPR/ KOP (KSP) adalah BISNIS !


Ketidakpastian Kerugian harus
2) Sebagai bisnis, BPR/ KOP menimbulkan MENGAPA RISIKO
DIMINIMALISASI
senantiasa berhadapan dengan RISIKO
Ketidakpastian dan Risiko !
3) Untuk itu BPR/KOPERASI perlu
menerapkan Manajemen Risiko
Risiko akan
memberikan
ANCAMAN KERUGIAN

5
APA ITU RISIKO

PENGERTIAN DASAR RISIKO

Potensi Kerugian
Risiko akibat peristiwa
tertentu

5
AKTIVITAS BISNIS BANK/KSP

Aktivitas Bank/KSP

Neraca Bank/KSP

Penghimpunan Dana Penyaluran Dana Aset Kewajiban + Ekuitas


Penggunaan Dana Sumber Dana
- Kredit
• Dana Masyarakat (DPK)
• Dana Pemilik (Modal)
 Bisnis Bank/KSP berhadapan
denganan ketidakpastian

 Ketidakpastian menimbulkan
risiko dalam bisnis

 Oleh karena itu risiko harus


dikelola dan diminimalisir
RISIKO HARUS DIKELOLA

Risiko adalah suatu potensi kerugian akibat suatu


Mengapa ?
kejadian/event tertentu

`
Pengertian :

Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang timbul dari
seluruh kegiatan usaha .

Mengidentifikasi Memantau Mengendalikan


Mengukur Risiko
BISNIS BANK DAN SUMBER RISIKO

Neraca Bank/KSP
Aset Pasiva
Penyaluran Dana Sumber Dana
• Kredit Yang Diberikan (KYD) • Dana Masyarakat (DPK)
• Antar Bank Aktiva (ABA) • Dana Pemilik (Modal)

Kegagalan Mengelola
Aset Pasiva

Sakit Kanker Sakit Jantung

- Sumber : B.A.N.K.I.R karya Dr. Subarjo Joyosumarto


2 Dampak Pandemi Covid-19

Aktivitas
Merebaknya Wabah
Berdampak Perekonomian
Pandemi COVID-19
Menurun
• Perlambatan sejumlah sektor riil
seperti transportasi, hotel dan
restoran dan sektor lainnya.

“Bank Follows the Trade”


Mempengaruhi
(Bank mengikuti Pola Perdagangan) Kinerja
Perbankan/LK

5
KINERJA SEKTORAL TERDAMPAK COVID-19

 Pariwisata  Manufaktur
Dampak Tinggi  Hotel  Bahan Bangunan
 Restoran
(Omzet Turun >30%)  Transportasi  Properti dan Konstruksi
 Agen Perjalanan  Farmasi

 Peternakan, Perikanan
Dampak Sedang (  Multifinance  Distribusi / retailer non
Omzet Turun  Otomotif essentialgoods
 Pusat Perdagangan  Komoditas (Perkebunan, tambang,
10 - 30 % ) logam, mineral)

 Kemasan  Makanan Pokok


Dampak Rendah  E-commerce  Distibusi/ retailer essential goods
(Omzet Turun <10%)  Pembangkit Listrik  Cigarette/ Tobacco
 IT/Communication
 Alat Kesehatan

Sumber : Dampak Ekonomi Covid - David E. Sumual, Ekonom BCA


6
TRANSMISI DAMPAK PANDEMI COVID 19

Gangguan Berdampak pada KinerjaBPR


Operasional  Penurunan Laba BPR
Banyak usaha yang terdampak
karena operasional usaha  Dan potensi menggerus
terhambat / berhenti permodalan akibat terjadi
kerugian

Cash Inflow

Debitur Gagal Gangguan Likuiditas


Bayar BPR
Penarikan
 NPL DPK
 PPAP

Sentimen Negatif
7
3 KEBIJAKAN RELAKSASI KREDIT PADA BANK

BPR telah melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai
Kebijakan Countercyclical Terhadap Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 tanggal 13
Maret 2020

Setelah kredit direstrukturisasi


maka kualitas kredit atau
Debitur pembiayaan ditetapkan lancar
Restrukturisasi Kredit Terdampak sejak tanggal restrukturisasi
Covid-19 sampai dengan tanggal 31
Maret 2021.

Kebijakan ini membantu Peringkat Profil Risiko BPR tidak


Debitur dan BPR langsung turun karena NPL
8
3 KEBIJAKAN RELAKSASI KREDIT PADA BANK

POJK 48/PJK.03/2020, merupakan perubahan Terhadap Kebijakan Countercyclical Terhadap


Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 19, sesuai POJK No. 11/POJK.03/2020.

Debitur
Penambahan Pengaturan
Terdampak Reassesment
Reassesment OK
Covid-19
Penerapan Manajemen Risiko
Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan
a. Memiliki pedoman ttg debitur terkena dampak covid-19 Not OK
b. Melakukan penilaian thd debitur, yg mampu bertahan 1. Dikecualikan dari perhitungan KKR
dan masih memiliki prospek usaha shg dapat diberikan 1. 1.Membentuk Cadangan
Membentuk Cadangan
2. Dapat menyesuaikan mekanisme
restrukturisasi. 2. 2.
Mapping Account
Mapping Accountutk
Utk
c. Membentuk Cadangan untuk Debitur yang tidak mampu persetujuan restrukturisasi, sepanjang
Langkah-2 strategi
Persiapkan Strategi
bertahan setelah restrukturisasi. penyelesaian memenuhi pronsip kehatihatian.
penyelesaian
d. Mempertimbangkan ketahanan modal, dengan 3. Melakukan penilaiain terhadap
memperhitungkan tambahan pembentukan cadangan, kemampuan debitur yg terkena dampak
untuk mengantisipasi penurunan kualitas kredit.  covid-19, utk dapat bertahan sampai
terkait rencana pengambilan deviden berakhirnya POJK ini  Penilaian ini
e. Melakukan uji ketahanan secara berkala terhadap akan berdampak thd penilaian kualitas
potensi penurunan kualitas kredit restrukturisasi yang kredit
berpengaruh terhadap likuiditas dan modal bank

8
4 Strategi Pengendalian Risiko

Melakukan mitigasi dengan tindakan secara


langsung untuk mengurangi dampak ataupun
Risk Treating frekuensi risiko. ( Misalnya untuk mencegah
kerugian akibat ganguan listrik maka mitigasinya
dengan menyediakan genset sebagai back up)

Menghindari risiko untuk mencegah


Risk Avoidance risiko yang tidak dapat diterima

Mengalihkan risiko kepada pihak


Risk Transfer lain misalnya melalui penutupan asuransi.

Risiko yang diambil karena memang sudah tidak


mungkin dilakukan intervensi atau pencegahan
(misalnya menempatkan server di basement
Risk Accepting dengan alasan efisiensi ruanggan.
Mitigasi yang dilakukan adalah menjaga suhu
ruangan dan antisipasi banjir)
5 4 RISIKO UTAMA YANG PERLU DIWASPADAI

Risiko Operasional Risiko Kredit Risiko Likuiditas Risiko Reputasi


Risiko operasional Risiko Reputasi adalah
adalah risiko Risiko Kredit Risiko akibat ketidak
Risiko yang terjadi
adalah risiko akibat mampuan bank dalam
kerugian yang akibat menurunnya
kegagalan debitur memenuhi kewajiban
disebabkan oleh yang telah jatuh tingkat kepercayaan
kegagalan atau dan /atau pihak pemangku kepentingan
tempo dari sumber
tidak memadainya lain dlm memenuhi pendanaan arus kas
kewajiban kepada yang bersumber dari
proses internal, dan atau asset likuid persepsi negatif
manusia, dan bank yang berkualitas tinggi
mengenai BPR
sistem atau dari yang dapat digunakan
kejadian eksternal.

9
PANDEMI COVID-19 : RISIKO OPERASIONAL

Terdapat empat jenis kejadian risiko operasional berdasarkan frekuensi dan


dampak, yaitu :
 Perubahan  Pelanggaran prosedur
1. Low Frequency/Low Impact(LF/LI) – perundang-undangan  Penyelewengan jabatan
jarang terjadi dan dampaknya rendah atau kecurangan
 Bencana alam pegawai
 Terkait
2. Low Frequency/High Impact(LF/HI) –  Perampokan (kekurangan pekerja,
jarang terjadi namun dampaknya sangat besar.  Pandemi perekrutan pegawai,
PHK, kecelakaan kerja).
3. High Frequency/Low Impact (HF/LI) –
sering terjadi namun dampaknya rendah External
4. High Frequency/High Impact (HF/HI) –
sering terjadi dan dampaknya sangat besar

Teori Angsa Hitam (Black Swan


theory) merujuk pada peristiwa  Akses sistem IT oleh orang
 Prosedur kerja belum ada
yang tidak berwenang
langka yang berdampak besar, sulit  Permasalahan hardware  Kelemahan dalam proses
diprediksi dan di luar perkiraan  Permasalahan internal
biasa. pengamananan  Kompromi dengan
 Permasalahan software penyimpangan terhadap
 Muncul secara mengejutkan (virus dalam program) ketentuan
 Berpengaruh besar
Black Swan 13
(Angsa Hitam)
MITIGASI RISIKO OPERASIONAL
Potensi Risiko
1. Ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan pegawai (SDM)
di tempat bekerja
2. Terganggunya Layanan BPR karena adanya penutupan kantor
3. Peningkatan Biaya
4. Pekerjaan tidak tertangani dengan baik dan ada peluang Fraud

Mitigasi Risiko Operasional


1. Menjalankan protokol kesehatan secara disiplin,  3 M
2. Melaksanakan Operasional Bank dengan prosedur
Perencanaan Kelangsungan Bisnis (BCP- Business Continuity
Planning)
3. Melakukan Cost Cutting (Pemotongan Biaya)
4. Mempertahankan kualitas kontrol dan audit intern
14
PENGUATAN TATA KELOLA MR OPERASIONAL
Budaya risiko yang mengarahkan perilaku bagi setiap jajaran dan tingkatan
Risk
Culture organisasi utk memiliki dan meyakini nilai-nilai yang baik dan benar dalam
mengelola risiko.

Pegawasan risiko dilakukan oleh Dewan Komisaris dan/atau Komite Pemantau Risiko
Risk `
sesuai tata kelola BPR terhadap Strategi dan Kebijakan MR Operasional
Oversight
yang dijalankan oleh Direksi

Kebijakan pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh Direksi dan disesuaikan dengan
Risk Policy
perkembangan terkini

Risk Pelaksanaan terhadap Kenijakan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan oleh
Manajemen jajaran Pejabat Eksekutif atau Pejabat satu tingkat di bawah Direksi

Risk Seluruh aktivitas pengendalian risiko yang dilakukan di unit kerja untuk memitigsi
Control risiko dalam setiap penugasan & Audit Internal menguj efektivitas internal control
yang dijalankan. 15
PERTAHANAN 3 LAPIS DI BANK

3 Lines of Defence (3LD)

Pertahanan Lapis Ketiga Pertahanan


Lapis Ketiga
- Audit Intern
- Audit Eksternal
Pertahanan
Lapis Kedua

Pertahanan Lapis Kedua

Pertahanan - Kepatuhan
Pertahanan Lapis Pertama Lapis Pertama
- Manajemen Risiko
- Verifikator
Unit Kerja
- Teller
- CS
- AO
16
- Pemutus
PERISTIWA, PENYEBAB DAN DAMPAK
Dalam Risiko Operasional

Cause
Kerugian finansial dan / atau
kerugian bersifat non-financial
suatu keadaan yang memicu (reputasi) akibat adanya
Peristiwa yang terjadi karena
terjadinya event yang event.
kegagalan/kurang memadainya
menimbulkan kerugian
proses internal, manusia,
operasional
sistem, atau adanya faktor Dampak
eksternal
Sebab
Peristiwa
17
RISK REGISTER

Perlu dilakukan registrasi risiko yang terjadi untuk mencegah atau mengantispasi risiko agar tidak berulang di
kemudian hari
Dampak (Impact)
Deskripsi Tindak Lanjut Unit Pemilik Risiko
No Tanggal Kejadian (Event) Penyebab (Causes)
(Action Plan) (Risk Owner)
Finansial Non Finansial
1
2
3

18
TOP TEN RISKS OPERASIONAL

Top Ten Risks (10 Risiko Tertinggi) di Bidang Operasional

1. Risiko Pencurian Uang di Kas


2. Risiko Perampokan uang remise/ pick up service
3. Risiko Posting transaksi ilegal rekening nasabah
4. Risiko Selisih Kas (Teller Kurang/Lebih Bayar)
5. Risiko Penyalahgunaan Blanko Surat Berharga (Bilyet
Deposito, Buku Tabungan)
6. Risiko Pencairan Deposito Secara Fiktif
7. Risiko Manipulasi bunga deposito tunai yang belum diambil nasabah.
8. Risiko Pembukaan Rekening oleh nasabah yang tidak berhak
9. Risiko Kegagalan BPR menerapkan Protokol Kesehatan di masa
pandemik Covid-19
10. Risiko Kegagalan melaksanakan penerapan program APU-PPT
19
Mitigasi Risiko Operasional
Salah satu sumber risiko terbesar yang bersumber dari kegagalan mengelola risiko deposito
(pembukaan / pencairan deposito). Untuk itu perlu dilakukan secara periodik run up deposito.

Run Up Deposito
1. Pastikan bahwa database outstanding deposito telah sama dengan dokumen arsip deposito
(hard copy) yang masih outstanding.
2. Verifikasi data bahwa benar berdasarkan data pada butir 1 (satu) tersebut, setiap penerbitan
deposito telah didukung dengan aplikasi yang dibuat secara sah oleh pemilik rekening, dan disetujui
atau mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
3. Yakini bahwa dosier yang berisi arsip deposito outstanding, telah dipisahkan dengan arsip deposito
yang telah dicairkan.
4. Dilakukan pencatatan jika terjadi perbedaan data antara outstanding deposito berdasarkan data
base dengan arsip (hard copy) yang ada di Kantor BPR/ Kantor Cabang, sebagai berikut :
a. Deposito terdata outstanding (status aktif) berdasarkan data base, tetapi dokumen (hard copy)
tidak ditemukan di dalam dosir / arsip deposito
b. Deposito terdata cair (status tutup) berdasarkan database, tetapi dokumen (hard copy) masih
menjadi satu dengan dosir / arsip aktif
c. Salah menggunakan bilyet deposito, sehingga terbalik dan tidak cocok antara nomor seri
dengan nama deposannya. 21
MITIGASI RISIKO KREDIT
Potensi Risiko
 Kegagalan debitur membayar kewajiban angsuran yang
sebelumnya adalah debitur lancar namun karena dampak Covid-19
usaha debitur mengalami penurunan.
 Debitur NPL yang sebelumnya mengalami kesulitan keuangan dan
diperparah dengan dampak Covid-19
 Penjualan Kredit menjadi terhambat

Mitigasi Risiko Kredit


1. Melakukan pemetaan terhadap portofolio kredit
2. Melakukan restrukturisasi kredit bagi debitur yang
memenuhi persyaratan
3. Tetap melakukan Penagihan terhadap Debitur NPL
dan mencari alternatif solusi pembayaran
22
4. Melakukan penyaluran kredit secara selektif
PEMETAAN DEBITUR

Kemauan Debitur
Kemauan Vs Kemampuan
 Debitur masih melakukan setoran ke bank

Tinggi
 Debitur tetap melakukan setoran sesuai
C A komitmen
Debitur memiliki  Debitur kooperatif saat ditawarkan
Debitur memiliki reschedule atau solusi yang lain
kemauan yang rendah
Tinggi

kemauan dan
namun mempunyai  Debitur tidak melakukan pembayaran
kemampuan membayar

Rendah
Kemampuan

kemampuan membayar angsuran


yang tinggi  Debitur tidak membayar sesuai komitmen
yang tinggi
 Debitur tidak kooperatif saat ditawarkan
reschedule atau saat diberikan solusi lain
D Debitur memiliki B
Debitur tidak Kemampuan Debitur
kemauan yang tinggi
Rendah

memiliki kemauan untuk membayar

Rendah Tinggi
dan kemampuan  Usaha masih berjalan lancar dan
namun kemampuan
bayar menghasilkan
bayar sedang
menurun  Usaha mengalami penurunan sehingga
Rendah Tinggi debitur tidak mampu bayar
Kemauan
23
Dapat dilakukan Restrukturisasi sesuai POJK No. 11/POJK 48
Strategi BPR di Era New Normal

Menjaga kualitaskredit melalui


restrukturisasi debitur yang Penawaran kredit kepadanasabah
terdampak penyebaran Covid-19 baru

Strategi Bertahan 2021 Strategi Menyerang

Meningkatkan booking kredit Eksekusi Pipeline nasabah


melalui top up kepada debitur dengan sektor ekonomi yang
eksisting dengan dengan track tidak terkena dampak secara
record yang baik significant penyebaran
covod-19
Kill the Virus Not the
economy 24
MENGUKUR RISIKO KREDIT
Bisnis inti BPR adalah penyaluran kredit. Risiko Kredit Terdapat dua statistik yang sering
dalam hal ini kredit bermasalah (NPL – Non Performing digunakan untuk mengukur risiko kredit
Loan) merupakan risiko terbesar yang dihadapi oleh
BPR yang dapat mentransmisi ke jenis risiko yang
lain. Kolektibilitas
Non Performing Loan :
Catatan:
Non Performing Loan (NPL) 3. Kurang Lancar
K
Model statistik
R 1 4. Diragukan LaR meningkat
popularitasnya
5. Macet
I R
beberapa tahun
terakhir ini,
karena lebih
S E
Kolektibilitas
Non Performing Loan (NPL):
komprehensif
dan antisipatif

I
terhadap risiko
3. Kurang Lancar
D 4. Diragukan
kredit.

K I 2
Loan At Risk/LAR atau 5. Macet
KKR (Kredit Kualitas Rendah
O
T Kredit Yang Direstrukturisasi:
1. Lancar 25
2. Dalam Perhatian Khusus
SIMULASI DAMPAK NPL
Ilustrasi Sederhana Dampak NPL Terhadap Modal dan Laba
`
TingkatGagalBayar
PosNeraca Posisi SukuBunga
0% 4% 8% scenario terburuk
Aset 100.00 12.00% 112.00 107.52 103.04
Utang 95.00 9.00% 103.55 103.55 103.55
Skenario yang
Modal 5.00 8.45 3.97 -0.51 lebih buruk

LabaBerjalan 3.45 -1.03 -5.51


ROE(Laba/Modal) 69.00% -20.60% -110.20% Modal Negatif

Pendapatan 12.00 7.52 3.04


Biaya 8.55 8.55 8.55
LabaBerjalan 3.45 -1.03 -5.51
Laba Negatif
26
KOLEKTIBILITAS KREDIT PADA BPR

Perbandingan Kolektibilitas Kredit pada BPR dengan Bank Umum

Kolektibilitas BPR Bank Umum

1 (Lancar) Tidak ada Tunggakan (T) atau Tidak ada Tunggakan


Tunggakan (T) <= 30 Hari
2 (DPK) 30 Hari < T <= 90 Hari 1 Hari < = T < = 90 Hari

3 (KL) 90 Hari < T <= 180 Hari 90 Hari < T< =120 Hari

4 (Diragukan) 180 Hari < T <= 360 Hari 120 Hari < T < =180 Hari

5 (Macet) Tunggakan > 360 Hari T > 180 Hari 27


Top Ten Risks Perkreditan

Top Ten Risks (10 Risiko Tertinggi) di Bidang Perkreditan

1. Risiko Kesalahan Pemberian Kredit bukan kepada Pihak yang berkepentingan


2. Kegagalan mengidentifikasi calon debitur bermasalah (di bank lain maupun BPR)
3. Kesalahan perhitungan limit kredit yang belum memperhitungkan : kewajiban kepada
bank/lembaga keuangan lain
4. Risiko Rekayasa data pada Analisa Kredit/ Scoring data
5. Risiko Kegagalan pemenuhan persyaratan penandatanganan PK:
6. Risiko hilangnya bukti kepemilikan agunan.
7. Risiko kegagalan penagihan kewajiban debitur
8. Risiko Penyalahgunaan hasil collection (tidak disetorkan oleh petugas ke Bank)
9. Pencairan kredit sebelum pengikatan agunan (minimal cover note dari notaris telah
diterima oleh Bank)
10. Risiko Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit Menyimpang dari Ketentuan
Regulator
2
MITIGASI RISIKO LIKUIDITAS
Potensi Risiko Risiko Likuiditas
 Arus Kas menurun karena debitur tidak  Risiko Kredit
melakukan pembayaran dan menunggak Bisa
angsuran Atau Risiko derajat Ditimbulkan

 Penarikan dana pihak ketiga (DPK) baik dari kedua (second tier risk)
 Risiko Reputasi
Tabungan dan Deposito yang dilakukan nasabah
penyimpan karena income berkurang
 Penarikan dana simpanan oleh BPR lain

Mitigasi Risiko Likuiditas


1. Mempertahankan dana yang sudah ada dengan menjaga
hubungan baik dengan nasabah penyimpan dan tetap
mencari tambahan DPK dari nasabah, khususnya
nasabah loyal yang memiliki dana
2. Mengupayakan tambahan modal dari pemilik sebagai
bantalan menghadapi kondisi yang kurang
menguntungkan. 28
3. Mengupayakan pinjaman fasilitas likuiditas
MENILAI PROFIL RISIKO LIKUIDITAS
Di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini dan
juga di masa yang mendatang BPR perlu
menilai Risiko Likuiditasnya secara proaktif
untuk semua jenis BPRKU 1,2 dan 3.

Sebab pada dasarnya secara alamiah perbankan sendiri


Borrow in short term, memiliki risiko likuiditas karena dana (funding) yang
dihimpun berjangka pendek yang kemudian disalurkan
Lending in Long Term kepada debitur dalam bentuk kredit yang berjangka lebih
panjang daripada DPK

terlebih di di masa pandemi ini kebijakan


restrukturisasi kredit yang diberikan kepada
debitur berdampak pada penurunan uang
masuk (cash Inflow) BPR serta adanya potensi
penarikan DPK oleh nasabah penyimpan.
29
ANALISIS GAP LIKUIDITAS

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur Risiko Likuiditas dengan Profil Maturitas. Profil Maturitas disusun
berdasarkan pos–pos aset dan kewajiban yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap likuiditas dalam skala
waktu tertentu.

30
MITIGASI RISIKO REPUTASI
Potensi Risiko
 Munculnya sentimen negatif bagi masyarakat tentang
keamanan dana yang disimpan di BPR
 Kegagalan komunikasi dan pelayanan BPR dalam
keamanan menyimpan dana di BPR

Mitigasi Risiko Reputasi


1. BPR agar gencar mempromosikan bahwa simpanan masyarakat aman di
BPR karena dijamin LPS, BPR diawasi oleh OJK dan BPR telah menerapkan
Tata Kelola (GCG)
2. Seluruh saluran (channel) harus digunakan untuk meningkatkan citra dan
branding BPR di masyarakat
3. Service Skill BPR harus terus ditingkatkan dan dibekali informasi oleh
manajemen untuk merespon pertanyaan nasabah terkait eksistensi BPR di
masa Covid-19
4. Standar layanan disesuaikan dengan protokol kesehatan di masa pandemi 31
Covid-19
RISK APPETITE & RISK TOLERANCE

Tingkat risiko yang akan diambil merupakan


tingkat dan jenis risiko yang bersedia diambil
oleh BPR

Risk Tolerance
Toleransi risiko adalah tingkat dan jenis risiko yang
secara maksimum ditetapkan oleh BPR
Contoh:
Parameter NPL
Risk Appetite : < 4%
Risk Tolerance : 5%

Parameter LDR
Risk Appetite : < 90%
32
Risk Tolerance : 94,75%
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO (SIMR)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO BPR


(SIMR BPR)
Periode Nama : Bulan Mei 2020 PT. BPR :
BPR : ..............
Jumlah Modal Inti : Rp. 6.429.566.555,67
Jumlah Aset : Rp. 36.435.598.465,67

Sistem Informasi manajemen risiko ini bertujuan untuk mendeteksi setiap perkembangan yang
kurang menguntungkan bagi BPR........ sejak tahap awal dan menjadi sistem peringatan dini
(EWS - Early Warning System ) dalam memberikan sinyal kepada Direksi dan/atau Dewan
Komisaris sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan korektif dan mitigasi yang
dibutuhkan untuk meminimalisir potensi kerugian Bank.

33
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO (SIMR)

Polarisasi :
a. Positif (+) : Semakin besar nilai realisasi dibandingkan dengan Risk Appetite dan/atau
Risk Tolerance berarti semakin efektif pengelolaan risiko Bank dan sebaliknya
jika semakin kecil maka dibutuhkan perbaikan.

b. Negatif (-) : Semakin kecil nilai realisasi dibandingkan dengan Risk Appetite dan/atau Risk
Tolerance berarti semakin efektif pengelolaan risiko Bank dan sebaliknya jika
semakin tinggi maka dibutuhkan perbaikan`

Note :
1. Penetapan Limit mengacu pada Indikator yang sehat menurut OJK, prudential banking,
pratek terbaik dalam perbankan BPR (Best Practice), peer group BPR dan dipadukan
dengan kondisi BPR.
2. Setiap pelampaun atau pelanggaran limit membutuhkan perhatian dan merumuskan
rencana tindak (action plan) serta eksekusinya.
3. Notasi N / No (Tidak terjadi Pelampauan / Pelanggaran Limit) dan Y / Yes (Terjadi
Pelampauan / Pelanggaran Limit) 34
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
I. PEMANTAUAN LIMIT RISIKO
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI
DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
1 Risiko Kredit
a. Rasio Aset Produktif terhadap 93.98% - ≤ 90.00% ≤ 95.00.% Y 3.98% N -1.02% Terdapat pelampauan (over limit)
Total Aset realisasi rasio komposisi Aset Produktif
terhadap Total Aset (93.98%) terhadap limit
Risk Appetite (90.00%) dengan gap 3,98%
namun masih di bawah limit Risk Tolerance
(90,00%) dengan gap -1,02%. BPR.........agar
menajaga rasio ini sebab semakin tinggi
persentase komposisinya, BPR memiliki
Risiko yang semakin
Tinggi karena semakin besar kemungkinan
BPR mengalami Risiko kredit akibat
kegagalan pihak lawan (bank dan non bank)
dalam memenuhi kewajiban.
b. Rasio KYD terhadap total aset 84.27% - ≤ 73.00% ≤ 75.00 Y 11.27% Y 9.27% Terjadi pelampauan limit Risk Appetite dan
produktif Risk Tolerance yang dapat berdampak
pada meningkatnya risiko
inheren kredit.

35
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
c. Rasio 25 debitur terbesar terhadap 18.64% - ≤ 18.00% ≤ 20.00% Y 0.64% N -1.36% Realisasi masih di bawah limit Risk
total KYD Tolerance namun telah melampaui
limit Risk Appetite.
d. Rasio kredit per 3 sektor ekonomi 83.69% - ≤ 83.00% ≤ 85.00% Y 0.69% N -11.31% Realisasi masih di bawah limit Risk
Terbesar terhadap total KYD Tolerance namun telah melampaui
limit Risk Appetite.
e. Rasio Aset produktif bermasalah / 3.48% - ≤ 6.5.00% ≤ 7.00% N -3.02% N -3.52% Realisasi masih di bawah limit Risk
total aset produktif Tolerance dan limit Risk Appetite.

f. Rasio Kredit Bermasalah Neto / 3.58% - ≤ 4.50% ≤ 5.00% N -0.92% N -1.42% Realisasi masih di bawah limit Risk
Total Kredit yang Diberikan Tolerance dan limit Risk Appetite.

g. Rasio Kredit Kualitas Rendah (KKR)/ 4.83% - ≤ 6.50% ≤ 7,00% N -1.67% N -2.17% Realisasi masih di bawah limit Risk
Total Kredit yang Diberikan Tolerance dan limit Risk Appetite.

h. NPL Gross 4.44% - ≤ 4.50% ≤ 5.00% N -0.06% N -0.56% Realisasi masih di bawah limit Risk
Tolerance dan limit Risk Appetite.

i. NPL Net 3.28% - ≤ 2.80% ≤ 3.00% Y 0.48% Y 0.28% Terjadi pelampauan realisasi limit
NPL (3,28%) di atas Risk Appetite NPL
(=>2.80%) dan Risk Tolerance
NPL (=> 3%) yang dapat berdampak
pada meningkatnya risiko inheren
kredit dari sisi kualitas aset dalam
Laporan Profil Risiko (LPR). 36
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT

NO INDIKATOR / PARAMETER REALIS POLAR RISK RISK OVER LIMIT DESKRIPSI DAN
ASI I SASI (YES/NO) ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPE TOLERANCE
TITE
2 Risiko Operasional
a. Frekuensi kejadian Human 4 - ≤3 ≤2 Y 1 Y 2 Terjadi pelanggaran limit.
Error yang menimbulkan Realiasi human error (4)
kerugian pada Bank lebih tinggi dari Risk
Appetite (=<3) dan Risk
Tolerance (=<2)
b. Kesalahan dan/atau kerusakan 2 - ≤3 ≤2 Y -1 Y 0
pada Core Banking System
c. Frekuensi Internal Fraud 0 - ≤1 ≤0 N -1 N 0
d. Rasio Jumlah Pegawai Keluar 4 - ≤3 ≤2 Y 1 Y 2
(resign) terhadap total pegawai

37
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALIS SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
ASI APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE

3 Risiko Kepatuhan
a. Teguran dari OJK/Bank 1 - ≤3 ≤2 N -2 Y -1 Tidak terjadi pelanggaran limit.
Indonesia Realiasi masih di bawah limit
Risk Tolerance dan Limit Risk
Appetite
b. Denda dari Rgulator (OJK/BI) 5 - ≤3 ≤2 Y 2 Y 3

c. Pelanggaran atau 0 - 0 0 N 0 N 0
Pelampauan BMPK
d. % KPMM (Kewajban 18 - 16 % 14 % N -2 % N -4 % Tidak terjadi pelanggaran limit,
Pemenuhan Modal Minimum) % Realisasi KPMM 18 % masih di
ats RA dan RT
Keterlambatan Pelaporan ke 4 - <3 <2 Y 1 Y 2
e OJK/BI atau Instansi terkait

f Hasil temuan Audit Internal


termasuk temuan berulang 6 - <3 <2 Y 3 Y 4

37
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE

4 Risiko Likuiditas
a Cash Ratio 22.00% + ≥18.00% ≥20.00% N 4.00% N 2.00% Tidak terjadi pelanggaran
. limit, Cash Ratio 22% agar
terus dapat dipertahankan di
atas limit Risk Appetite dan
Risk Tolerance yang sudah
ditetapkan.
b LDR 89.00% - ≤ 90.00% ≤ 92.00% N -1.00% N 3.00% Tidak terjadi pelanggaran limit
. LDR. LDR 89% di bawah RA
(90%) dan RT (92%)
c. Rasio 25 deposan dan 35.00% - ≤ 25% ≤30.00% Y 10.00 Y 5.00% Terjadi pelampauan limit rasio
penabung % 25 deposan dan penabung
terbesar terhadap total terbesar/DPK sebesar 35%
dana pihak ketiga melampaui RA (25%) dan RT
(30%).

39
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT

POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)


NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE

5 Risiko Reputasi
a) Jumlah pengaduan 1 - ≤5 ≤3 N -4 N -2 Tidak terjadi pelanggaran
nasabah limit
b) Jumlah pemberitaan 1 - ≤5 ≤3 N -4 N -2 Tidak terjadi pelanggaran
negatif pihak limi
yang berasosiasi dengan
BPR
c

40
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT

POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)


NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE

6 Risiko Stratejik
a. ROA 2.60% + ≥2.00% ≥2.50% N 0.60% N 0.10% Tidak terjadi pelanggaran
limit. Realisasi ROA (2.6%)
lebih tinggi dibandingkan
dengan Risk Appetitie ROA
(2%) dan Risk Tolerance
ROA (2.5%).
b. ROE 22.00% + ≥18.00% ≥20.50% N 4.00% N 1.50% Tidak terjadi pelanggaran
limit. Realisasi ROE (22%)
lebih tinggi dibandingkan
dengan Risk Appetitie ROE
(18%) dan Risk Tolerance
ROE (20.5%).

41
10
PENYUSUNAN PROFIL RISIKO BPR KU1
TAHUN 2021 (RISIKO KREDIT,
OPERASIONAL DAN KEPATUHAN)

42
Laporan Profil Risiko (LPR)

Profil Risiko merupakan


gambaran secara Penyampaian laporan secara
menyeluruh atas besarnya berkala disesuaikan dengan
potensi Risiko yang melekat kondisi BPR dan paling sedikit
pada seluruh portofolio atau dilakukan setiap semester.
eksposur BPR.`

43
Penilaian Profil Risiko
Risiko Inheren
Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis
BPR, baik yang dapat dikuantifikasi maupun
yang tidak dapat dikuantifikasi, yang
Profil Risiko berpengaruh secara signifikan terhadap
kondisi keuangan BPR.

Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko / KPMR
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
(KPMR) adalah kecukupan sistem
pengendalian Risiko yang mencakup seluruh
pilar penerapan Manajemen Risiko

44
Penetapan Peringkat Risiko
Matriks Penetapan Peringkat Risiko
Tingkat T ingkat Kualitas P e n e r a p a n M a n a j e m e n Risiko
Risiko
Inheren Sangat M emadai Memadai Cukup M emadai Kurang M emadai Tidak M emadai

1
( kaji u l an g t er b at as ,
Sangat
1 1 1 1 renc an a tindak
Rendah
dilaporkan
s emes teran)

2 2
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g t er b at as ,
Rendah 1 2 2 renc an a tindak renc an a tindak
dilaporkan dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n)
3 3 3
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g
Sedang 2 2 renc an a tindak renc an a tindak men yel u r u h, renc an a
dilaporkan dilaporkan tindak dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n) triwul a n a n)
4
3 4 4
( kaji u l an g
( kaji u l an g ( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g
men yel u r u h,
Tinggi 2 ter batas , r enc an a r enc an a tindak men yel u r u h, r enc an a
renc an a tindak
tindak dilaporkan dilaporkan tindak dilaporkan
dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n) bulanan)
triwulanan)
5
3 3 5
4 (pen g a w as a n
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g ( kaji u l an g
Sangat ( kaji u l an g t er b at as , melek a t ,
r enc an a tindak ter batas , r enc an a men yel u r u h,
Tinggi renc an a tindak mem b u t u h k a n
dilaporkan tindak dilaporkan renc an a tindak
dilaporkan bulanan) pemant au a n s ec ara
triwul a n a n) bulanan) dilapor kan bulanan)
lebih m e n d a l a m ) 45
Tahapan Penyampaian LPR
P e ny ampai an Laporan Profil
N O Strata Modal Inti (MI)
Risiko yang Pertama
1 Risiko Semester Kedua 2019
* Risiko (1) Kredit
1 MI 3 Risiko Semester Kedua 2021
* Risiko (1) Kredit
+ (2) Operasional dan (3) Kepatuhan
2 Risiko Semester Kedua 2019
Keterangan: * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
Semester pertama adalah 1 2 R p. 1 5 M 4 Risiko Semester Kedua 2021
* Risiko (1) Kredit (2) Operasional
Januari sampai dengan 30 Juni + (3) Kepatuhan (4) Likuiditas
dan 3 Risiko Semester Kedua 2018
* Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
Semester kedua adalah 1 Juli 3 MI 6 Risiko Semester Kedua 2020
sampai dengan 31 Desember. * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
+ (4) Likuiditas (5) Stratejik (6) Reputasi
2 Risiko Semester Kedua 2019
M I total aset * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
4 < Rp. 300 M dan syarat 4 Risiko Semester Kedua 2021
tambahan# * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
+ (3) Kepatuhan (4) Likuiditas
3 Risiko Semester Kedua 2018
M I total aset * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
5 ≥Rp. 300 M dan syarat 6 Risiko Semester Kedua 2020
tambahan## * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
+ (4) Likuiditas (5) Stratejik (6) Reputasi 46
Note
# Memiliki < 10 kantor cabang dan tidak sebagai pener b it kartu A T M
# # Memiliki > 10 kantor cabang dan/atau sebagai sebagai pener bi t kartu A T M
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR

Catatan
Jika mengikuti Bank Umum maka ke depan penilaian Tingkat kesehatan 47
BPR akan berbasis risiko (RBBR –Risk Based Bank Rating)
Tata Cara Penilaian Penerapan MR BPR
1
1 Berorientasi Risiko Berorientasi Risiko
2 Proporsionalitas
Penilaian penerapan Manajemen Risiko BPR didasarkan
pada Risiko BPR dan dampak yang ditimbulkan pada
3 Materialitas dan
Signifikansi kinerja BPR secara keseluruhan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengidentifikasi faktor internal dan
4 Komprehensif dan
Terstruktur
eksternal yang dapat meningkatkan Risiko atau
memengaruhi kinerja keuangan BPR
2
Proporsionalitas

Penggunaan parameter atau indikator dalam setiap pilar


penilaian penerapan Manajemen Risiko BPR dilakukan
dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas
usaha BPR.

48
Tata Cara Penilaian Penerapan MR BPR
3
1
Berorientasi Risiko
Materialitas dan Signifikansi
2 Penilaian penerapan Manajemen Risiko BPR perlu
Proporsionalitas
memperhatikan materialitas dan signifikansi setiap
3 pilar dan parameter atau indikator penilaian pada
Materialitas dan
signifikansi masing-masing jenis risiko dalam menyimpulkan
hasil penilaian dan menetapkan peringkat risiko.
4 Komprehensif dan
Terstruktur

4
Komprehensif dan Terstruktur

Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan


sistematis serta difokuskan pada permasalahan
utama BPR. Analisis dilakukan secara terintegrasi,
yaitu dengan mempertimbangkan keterkaitan antar
Risiko.

49
Penetapan Peringkat Risiko
Sangat a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
inheren tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Rendah
b. KPMR sangat memadai. Dalam hal terdapat kelemahan minor, kelemahan tersebut dapat diabaikan.
1

a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari
Rendah Risiko inheren tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang. 2
b. KPMR memadai. Dalam hal terdapat kelemahan minor, kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.

a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
Sedang inheren tergolong sedang selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
` 3
b. KPMR cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang
membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan.

a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
inheren tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Tinggi b. KPMR kurang memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek Manajemen Risiko yang membutuhkan
4
tindakan korektif segera

` a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
Sangat inheren tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Tinggi b. KPMR tidak memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek Manajemen Risiko yang tindakan
5
penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. 50
Risiko Inheren

Penilaian Risiko Inheren


Penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis BPR yang dibagi
menjadi 5 (lima) kategori yaitu:

Peringkat 1 (Sangat Rendah)

Peringkat 2 (Rendah)

Peringkat 3 (Sedang)

Peringkat 4 (Tinggi)

Peringkat 5 (Sangat Tinggi)


51
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko


Penilaian atas kualitas penerapan manajemen risiko mencerminkan
efektivitas penerapan Manajemen Risiko dalam 5 (lima) kategori yaitu:

Peringkat 1 (Sangat Memadai)

Peringkat 2 (Memadai)

Peringkat 3 (Cukup Memadai)

Peringkat 4 (Kurang Memadai)

Peringkat 5 (Tidak Memadai)

52
Risiko Inheren – Risiko Kredit

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4


Komposisi Portofolio Kualitas Aset Strategi Faktor Eksternal
Aset dan Tingkat Penyediaan Dana
Konsentrasi Kredit Dalam pilar dan parameter
Dalam parameter ini,
a ini, BPR melakukan
a Rasio total aset Rasio aset produktif semakin besar selisih positif penilaian terhadap faktor
produktif / total aset bermasalah / total aset pertumbuhan kredit BPR, eksternal yang dapat
produktif terhadap pertumbuhan memengaruhi kemampuan
b Rasio kredit yang kredit industri dan semakin debitur untuk membayar
kembali pinjaman, Semakin
diberikan / total asset b Rasio kredit bermasalah besar kredit yang disalurkan tinggi dampak faktor
produktif neto / total kredit yang kepada sektor ekonomi eksternal terhadap
diberikan yang dikuasai BPR, semakin kemampuan debitur untuk
membayar kembali pinjaman
c rendah Risiko BPR karena semakin tinggi Risiko bagi
Rasio 25 Debitur kredit
terbesar / total kredit c menunjukkan keberhasilan BPR.
yang diberikan Rasio kredit kualitas rendah strategi yang ditetapkan
/ total kredit yang diberikan BPR dan kemampuan BPR
dalam memahami debitur
d Rasio kredit 3 sektor
yang dibiayai
ekonomi terhadap total
kredit yang diberikan`
Risiko Inheren – Risiko Operasional

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5


Pilar kompleksitas Pilar sumber Pilar Faktor Eksternal
Pilar fraud
bisnis dan daya manusia Penyelenggaraan
kelembagaan Teknologi
a Parameter skala a
Parameter Penilaian terhadap Penilaian terhadap Penilaian terhadap
usaha dan struktur kecukupan kuntitas kesesuaian frekuensi dan frekuensi materialitas
organisasi dan kualitas sumber penyelenggaraan TI dan kejadian eksternal
dampak terjadinya
b
daya manusia dengan standar fraud pada BPR, berdampak pada
Parameter penyelenggaraan baik fraud yangyang kegiatan operasional
jaringan kantor & bersumber dari BPR.Kejadian eksternal
Teknologi Informasi.
rentang kendali b pihak ekstern dimaksud dapat berupa
Parameter
maupun pihak antara lain bencana
permasalahan Semakin sesuai alam, huru hara,
c Parameter intern
operasional karena penyelenggaraan TI kebijakan pemerintah
keberagaman
faktor manusia dengan SPTI dan tidak dan kriminalitas.
produk dan / atau
jasa terdapat perubahan
mendasar pada
d penyelenggaraan TI
Parameter BPR, semakin rendah
tindakan korporasi
risiko bagi BPR
54
Risiko Inheren – Risiko Kepatuhan

Pilar 1 Pilar 2
Pilar pelanggaran terhadap peraturan Pilar faktor kelemahan hukum
perundang-undangan dan/atau ketentuan
lainnya

a
a Parameter kelemahan dalam perikatan
Parameter jenis, signifikansi, dan
frekwensi pelanggaarn yang dilakukan
b
Parameter litigasi terkait nominal gugatan
atau estimasi kerugian yang dialami BPR
b
Parameter signifikansi tindak akibat gugatan
lanjut atas temuan pelanggaran
c
Parameter litigasi terkait kerugian yang dialami
karena putusan pengadilan berkekuata hukum
tetap

55
Risiko Inheren – Risiko Likuiditas
`
Pilar 1 Pilar 2

Pilar komposisi dan konsentrasi aset Pilar kerentanan pada kebutuhan pendanaan serta
dan kewajiban akses pada sumber pendanaan

a Rasio total aset likuid / total aset a


Parameter penilaian kebutuhan pendanaan BPR
pada situasi normal maupun krisis, dan kemampuan
b Rasio aset likuid / kewajiban BPR untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
` lancar misalnya dengan melihat kewajaran suku bunga
sumber dana yang diperoleh
c Rasio kredit / total dana pihak
ketiga bukan bank b
Parameter penilaian terhadap seberapa luas atau
Rasio 25 deposan dan penabung seberapa besar BPR memiliki komitmen pendanaan
d
terbesar / total dana pihak ketiga yang dapat digunakan sewaktu- waktu dibutuhkan.

e Rasio pendanaan non inti / total


pendanaan`
56
Risiko Inheren – Risiko Reputasi

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3

Pilar pengaruh reputasi Pilar frekuensi dan Pilar pelanggaran


pihak yang berasosiasi signifikansi pengaduan etika bisnis
dengan BPR nasabah

a
a Parameter kredibilitas BPR a Parameter transparansi
dan pihak yang berasosiasi Parameter administrasi dan
informasi keuangan
dengan BPR` tindak lanjut `pengaduan
nasabah
b
b Parameter siginfikansi dan b Parameter transparansi
materialitas dampak yang Parameter signifikansi dan produk dan layanan BPR
ditimbulkan akibat kejadian materialitas pengaduan
reputasi nasabah

57
Risiko Inheren – Risiko Stratejik
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar penetapan Pilar penyusunan Pilar pencapaian target bisnis
strategi bisnis rencana bisnis
a a
Parameter perbandingan realisasi dan target
Parameter pertimbangan faktor indikator keuangan utama sesuai ketentuan
Dalam pilar dan parameter ini. eksternal dan internal dalam rencana bisnis BPR, khususnya untuk faktor
BPR melakukan penilaian menyusun rencana dan model permodalan, kualitas aset, kredit, likuiditas,
terhadap pemilihan strategi bisnis. Dalam parameter ini. BPR penyaluran kredit kepada UMKM, dan
berdasarkan tingkat risiko dan melakukan penilaian terhadap rentabilitas.
keberhasilan dari jenis/pilihan dasar pertimbangan penyusunan
strategi bisnis dan pangsa pasar rencana dan model bisnis yang b Parameter track record keberhasilan BPR dalam
yang ditetapkan, termasuk akan dijalankan
apakah BPR menggunakan menerapkan keputusan strategis terkait dengan
strategi bisnis dan pangsa pasar b
faktor pengembangan produk / jasa baru,
lama yang telah dipilih selama perubahan sasaran bisnis, investasi strategis,
Parameter keunggulan kompetitif rencana penggabungan dan peleburan dan
ini BPR dan ancaman dari kompetiter. pengambilalihan serta pencapaian target bisnis.
Jangka waktu track record yang diniai paling
singkat 5 (lima) tahun terkhir.

58
Penerapan Manajemen Risiko BPR
4 Prinsip Pengelolaan
Risiko

Pengawasan Direksi dan Kecukupan Proses


Pilar 1 Pilar 3
Dewan Komisaris dan Sistem

Kecukupan Kebijakan, Pilar 4 Sistem Pengendalian


Pilar 2
Prosedur dan Limit Intern yang menyeluruh 59
4 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko

1. Tata Kelola
Pengawasan Direksi dan
Komisaris

2. Kerangka Manajemen Risiko


Kebijakan MR
Tata Kelola Prosedur dan
Penetapan Limit

3. Proses Manajemen Risiko


Identifikasi, Pengukuran,
Proses Pemantauan, Pengendalian
Manajemen Sistem Informasi Manajemen
Risiko SDM
Kerangka Sistem
Manajemen Pengendalian 4. Sistem Pengendalian Intern (SPI) SPI
Risiko Intern` yang efektif dan dapat secara tepat
waktu mendeteksi penyimpangan
60
Risiko Inheren KPMR
No Jenis Risiko Jumlah Jumlah
Pilar
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kredit 4 9 13
2 Operasional 5 9 15
3 Kepatuhan 2 5 14
RisikoInheren KPMR
4 Likuiditas 2 7 13
No Jenis Risiko Jumlah Jumlah
Pilar Total 13 30 55
Pertanyaan Pertanyaan

1 Kredit 4 9 13 Risiko Inheren KPMR


No Jenis Risiko Jumlah Jumlah
2 Operasional 5 9 15 Pilar
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kredit 4 9 13
3 Kepatuhan 2 5 14
2 Operasional 5 9 15
Total 11 23 42 3 Kepatuhan 2 5 14
4 Likuiditas 2 7 13
5 Reputasi 3 6 13
6 Stratejik 3 5 13
Total 19 41 81 62
Tanya dan Jawab
If you don't invest in risk management, it doesn't
matter what business you're in, it's a risky business.”
(Gary Cohn, Former CEO Goldman Sachs)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai