3
01 Pengantar, Mengapa Manajemen Risiko
TRAINING 02 Dampak COVID-19 Terhadap Kinerja BPR
OUTLINE 03 Kebijakan Relaksasi Kredit pada BPR
04 Strategi Strategi Pengendalian Risiko BPR
05 Risiko Utama yang Harus Diantisipasi
06 Mitigasi Risiko Operasional
07 Mitigasi Risiko Kredit
08 Mitigasi Risiko Likuiditas
09 Mitigasi Risiko Reputasi
10 Penyusunan Profile Risiko BPR KU 1, Th 2021
1 Mengapa Manajemen Risiko
Memang,.......
Merebaknya Wabah tempat yang paling
Berdampak
Pandemi COVID-19 aman bagi Kapal adalah
Pelabuhan.
Tetapi ..........Kapal tidak
diciptakan untuk
sekedar diam
bertambat di
“Bank Follows the Trade”
(Bank mengikuti Pola Perdagangan)
Pelabuhan.
5
Apa Urgensi Manajemen Risiko
Sound Capital
BPR/
+ KOPERASI
SEHAT
Good Earnings
“Bank Follows the Trade”
(Bank mengikuti Pola Perdagangan)
5
Apa Urgensi Manajemen Risiko
5
APA ITU RISIKO
Potensi Kerugian
Risiko akibat peristiwa
tertentu
5
AKTIVITAS BISNIS BANK/KSP
Aktivitas Bank/KSP
Neraca Bank/KSP
Ketidakpastian menimbulkan
risiko dalam bisnis
`
Pengertian :
Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang timbul dari
seluruh kegiatan usaha .
Neraca Bank/KSP
Aset Pasiva
Penyaluran Dana Sumber Dana
• Kredit Yang Diberikan (KYD) • Dana Masyarakat (DPK)
• Antar Bank Aktiva (ABA) • Dana Pemilik (Modal)
Kegagalan Mengelola
Aset Pasiva
Aktivitas
Merebaknya Wabah
Berdampak Perekonomian
Pandemi COVID-19
Menurun
• Perlambatan sejumlah sektor riil
seperti transportasi, hotel dan
restoran dan sektor lainnya.
5
KINERJA SEKTORAL TERDAMPAK COVID-19
Pariwisata Manufaktur
Dampak Tinggi Hotel Bahan Bangunan
Restoran
(Omzet Turun >30%) Transportasi Properti dan Konstruksi
Agen Perjalanan Farmasi
Peternakan, Perikanan
Dampak Sedang ( Multifinance Distribusi / retailer non
Omzet Turun Otomotif essentialgoods
Pusat Perdagangan Komoditas (Perkebunan, tambang,
10 - 30 % ) logam, mineral)
Cash Inflow
Sentimen Negatif
7
3 KEBIJAKAN RELAKSASI KREDIT PADA BANK
BPR telah melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai
Kebijakan Countercyclical Terhadap Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 tanggal 13
Maret 2020
Debitur
Penambahan Pengaturan
Terdampak Reassesment
Reassesment OK
Covid-19
Penerapan Manajemen Risiko
Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan
a. Memiliki pedoman ttg debitur terkena dampak covid-19 Not OK
b. Melakukan penilaian thd debitur, yg mampu bertahan 1. Dikecualikan dari perhitungan KKR
dan masih memiliki prospek usaha shg dapat diberikan 1. 1.Membentuk Cadangan
Membentuk Cadangan
2. Dapat menyesuaikan mekanisme
restrukturisasi. 2. 2.
Mapping Account
Mapping Accountutk
Utk
c. Membentuk Cadangan untuk Debitur yang tidak mampu persetujuan restrukturisasi, sepanjang
Langkah-2 strategi
Persiapkan Strategi
bertahan setelah restrukturisasi. penyelesaian memenuhi pronsip kehatihatian.
penyelesaian
d. Mempertimbangkan ketahanan modal, dengan 3. Melakukan penilaiain terhadap
memperhitungkan tambahan pembentukan cadangan, kemampuan debitur yg terkena dampak
untuk mengantisipasi penurunan kualitas kredit. covid-19, utk dapat bertahan sampai
terkait rencana pengambilan deviden berakhirnya POJK ini Penilaian ini
e. Melakukan uji ketahanan secara berkala terhadap akan berdampak thd penilaian kualitas
potensi penurunan kualitas kredit restrukturisasi yang kredit
berpengaruh terhadap likuiditas dan modal bank
8
4 Strategi Pengendalian Risiko
9
PANDEMI COVID-19 : RISIKO OPERASIONAL
Pegawasan risiko dilakukan oleh Dewan Komisaris dan/atau Komite Pemantau Risiko
Risk `
sesuai tata kelola BPR terhadap Strategi dan Kebijakan MR Operasional
Oversight
yang dijalankan oleh Direksi
Kebijakan pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh Direksi dan disesuaikan dengan
Risk Policy
perkembangan terkini
Risk Pelaksanaan terhadap Kenijakan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan oleh
Manajemen jajaran Pejabat Eksekutif atau Pejabat satu tingkat di bawah Direksi
Risk Seluruh aktivitas pengendalian risiko yang dilakukan di unit kerja untuk memitigsi
Control risiko dalam setiap penugasan & Audit Internal menguj efektivitas internal control
yang dijalankan. 15
PERTAHANAN 3 LAPIS DI BANK
Pertahanan - Kepatuhan
Pertahanan Lapis Pertama Lapis Pertama
- Manajemen Risiko
- Verifikator
Unit Kerja
- Teller
- CS
- AO
16
- Pemutus
PERISTIWA, PENYEBAB DAN DAMPAK
Dalam Risiko Operasional
Cause
Kerugian finansial dan / atau
kerugian bersifat non-financial
suatu keadaan yang memicu (reputasi) akibat adanya
Peristiwa yang terjadi karena
terjadinya event yang event.
kegagalan/kurang memadainya
menimbulkan kerugian
proses internal, manusia,
operasional
sistem, atau adanya faktor Dampak
eksternal
Sebab
Peristiwa
17
RISK REGISTER
Perlu dilakukan registrasi risiko yang terjadi untuk mencegah atau mengantispasi risiko agar tidak berulang di
kemudian hari
Dampak (Impact)
Deskripsi Tindak Lanjut Unit Pemilik Risiko
No Tanggal Kejadian (Event) Penyebab (Causes)
(Action Plan) (Risk Owner)
Finansial Non Finansial
1
2
3
18
TOP TEN RISKS OPERASIONAL
Run Up Deposito
1. Pastikan bahwa database outstanding deposito telah sama dengan dokumen arsip deposito
(hard copy) yang masih outstanding.
2. Verifikasi data bahwa benar berdasarkan data pada butir 1 (satu) tersebut, setiap penerbitan
deposito telah didukung dengan aplikasi yang dibuat secara sah oleh pemilik rekening, dan disetujui
atau mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
3. Yakini bahwa dosier yang berisi arsip deposito outstanding, telah dipisahkan dengan arsip deposito
yang telah dicairkan.
4. Dilakukan pencatatan jika terjadi perbedaan data antara outstanding deposito berdasarkan data
base dengan arsip (hard copy) yang ada di Kantor BPR/ Kantor Cabang, sebagai berikut :
a. Deposito terdata outstanding (status aktif) berdasarkan data base, tetapi dokumen (hard copy)
tidak ditemukan di dalam dosir / arsip deposito
b. Deposito terdata cair (status tutup) berdasarkan database, tetapi dokumen (hard copy) masih
menjadi satu dengan dosir / arsip aktif
c. Salah menggunakan bilyet deposito, sehingga terbalik dan tidak cocok antara nomor seri
dengan nama deposannya. 21
MITIGASI RISIKO KREDIT
Potensi Risiko
Kegagalan debitur membayar kewajiban angsuran yang
sebelumnya adalah debitur lancar namun karena dampak Covid-19
usaha debitur mengalami penurunan.
Debitur NPL yang sebelumnya mengalami kesulitan keuangan dan
diperparah dengan dampak Covid-19
Penjualan Kredit menjadi terhambat
Kemauan Debitur
Kemauan Vs Kemampuan
Debitur masih melakukan setoran ke bank
Tinggi
Debitur tetap melakukan setoran sesuai
C A komitmen
Debitur memiliki Debitur kooperatif saat ditawarkan
Debitur memiliki reschedule atau solusi yang lain
kemauan yang rendah
Tinggi
kemauan dan
namun mempunyai Debitur tidak melakukan pembayaran
kemampuan membayar
Rendah
Kemampuan
Rendah Tinggi
dan kemampuan Usaha masih berjalan lancar dan
namun kemampuan
bayar menghasilkan
bayar sedang
menurun Usaha mengalami penurunan sehingga
Rendah Tinggi debitur tidak mampu bayar
Kemauan
23
Dapat dilakukan Restrukturisasi sesuai POJK No. 11/POJK 48
Strategi BPR di Era New Normal
I
terhadap risiko
3. Kurang Lancar
D 4. Diragukan
kredit.
K I 2
Loan At Risk/LAR atau 5. Macet
KKR (Kredit Kualitas Rendah
O
T Kredit Yang Direstrukturisasi:
1. Lancar 25
2. Dalam Perhatian Khusus
SIMULASI DAMPAK NPL
Ilustrasi Sederhana Dampak NPL Terhadap Modal dan Laba
`
TingkatGagalBayar
PosNeraca Posisi SukuBunga
0% 4% 8% scenario terburuk
Aset 100.00 12.00% 112.00 107.52 103.04
Utang 95.00 9.00% 103.55 103.55 103.55
Skenario yang
Modal 5.00 8.45 3.97 -0.51 lebih buruk
3 (KL) 90 Hari < T <= 180 Hari 90 Hari < T< =120 Hari
4 (Diragukan) 180 Hari < T <= 360 Hari 120 Hari < T < =180 Hari
Penarikan dana pihak ketiga (DPK) baik dari kedua (second tier risk)
Risiko Reputasi
Tabungan dan Deposito yang dilakukan nasabah
penyimpan karena income berkurang
Penarikan dana simpanan oleh BPR lain
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur Risiko Likuiditas dengan Profil Maturitas. Profil Maturitas disusun
berdasarkan pos–pos aset dan kewajiban yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap likuiditas dalam skala
waktu tertentu.
30
MITIGASI RISIKO REPUTASI
Potensi Risiko
Munculnya sentimen negatif bagi masyarakat tentang
keamanan dana yang disimpan di BPR
Kegagalan komunikasi dan pelayanan BPR dalam
keamanan menyimpan dana di BPR
Risk Tolerance
Toleransi risiko adalah tingkat dan jenis risiko yang
secara maksimum ditetapkan oleh BPR
Contoh:
Parameter NPL
Risk Appetite : < 4%
Risk Tolerance : 5%
Parameter LDR
Risk Appetite : < 90%
32
Risk Tolerance : 94,75%
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO (SIMR)
Sistem Informasi manajemen risiko ini bertujuan untuk mendeteksi setiap perkembangan yang
kurang menguntungkan bagi BPR........ sejak tahap awal dan menjadi sistem peringatan dini
(EWS - Early Warning System ) dalam memberikan sinyal kepada Direksi dan/atau Dewan
Komisaris sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan korektif dan mitigasi yang
dibutuhkan untuk meminimalisir potensi kerugian Bank.
33
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO (SIMR)
Polarisasi :
a. Positif (+) : Semakin besar nilai realisasi dibandingkan dengan Risk Appetite dan/atau
Risk Tolerance berarti semakin efektif pengelolaan risiko Bank dan sebaliknya
jika semakin kecil maka dibutuhkan perbaikan.
b. Negatif (-) : Semakin kecil nilai realisasi dibandingkan dengan Risk Appetite dan/atau Risk
Tolerance berarti semakin efektif pengelolaan risiko Bank dan sebaliknya jika
semakin tinggi maka dibutuhkan perbaikan`
Note :
1. Penetapan Limit mengacu pada Indikator yang sehat menurut OJK, prudential banking,
pratek terbaik dalam perbankan BPR (Best Practice), peer group BPR dan dipadukan
dengan kondisi BPR.
2. Setiap pelampaun atau pelanggaran limit membutuhkan perhatian dan merumuskan
rencana tindak (action plan) serta eksekusinya.
3. Notasi N / No (Tidak terjadi Pelampauan / Pelanggaran Limit) dan Y / Yes (Terjadi
Pelampauan / Pelanggaran Limit) 34
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
I. PEMANTAUAN LIMIT RISIKO
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI
DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
1 Risiko Kredit
a. Rasio Aset Produktif terhadap 93.98% - ≤ 90.00% ≤ 95.00.% Y 3.98% N -1.02% Terdapat pelampauan (over limit)
Total Aset realisasi rasio komposisi Aset Produktif
terhadap Total Aset (93.98%) terhadap limit
Risk Appetite (90.00%) dengan gap 3,98%
namun masih di bawah limit Risk Tolerance
(90,00%) dengan gap -1,02%. BPR.........agar
menajaga rasio ini sebab semakin tinggi
persentase komposisinya, BPR memiliki
Risiko yang semakin
Tinggi karena semakin besar kemungkinan
BPR mengalami Risiko kredit akibat
kegagalan pihak lawan (bank dan non bank)
dalam memenuhi kewajiban.
b. Rasio KYD terhadap total aset 84.27% - ≤ 73.00% ≤ 75.00 Y 11.27% Y 9.27% Terjadi pelampauan limit Risk Appetite dan
produktif Risk Tolerance yang dapat berdampak
pada meningkatnya risiko
inheren kredit.
35
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
c. Rasio 25 debitur terbesar terhadap 18.64% - ≤ 18.00% ≤ 20.00% Y 0.64% N -1.36% Realisasi masih di bawah limit Risk
total KYD Tolerance namun telah melampaui
limit Risk Appetite.
d. Rasio kredit per 3 sektor ekonomi 83.69% - ≤ 83.00% ≤ 85.00% Y 0.69% N -11.31% Realisasi masih di bawah limit Risk
Terbesar terhadap total KYD Tolerance namun telah melampaui
limit Risk Appetite.
e. Rasio Aset produktif bermasalah / 3.48% - ≤ 6.5.00% ≤ 7.00% N -3.02% N -3.52% Realisasi masih di bawah limit Risk
total aset produktif Tolerance dan limit Risk Appetite.
f. Rasio Kredit Bermasalah Neto / 3.58% - ≤ 4.50% ≤ 5.00% N -0.92% N -1.42% Realisasi masih di bawah limit Risk
Total Kredit yang Diberikan Tolerance dan limit Risk Appetite.
g. Rasio Kredit Kualitas Rendah (KKR)/ 4.83% - ≤ 6.50% ≤ 7,00% N -1.67% N -2.17% Realisasi masih di bawah limit Risk
Total Kredit yang Diberikan Tolerance dan limit Risk Appetite.
h. NPL Gross 4.44% - ≤ 4.50% ≤ 5.00% N -0.06% N -0.56% Realisasi masih di bawah limit Risk
Tolerance dan limit Risk Appetite.
i. NPL Net 3.28% - ≤ 2.80% ≤ 3.00% Y 0.48% Y 0.28% Terjadi pelampauan realisasi limit
NPL (3,28%) di atas Risk Appetite NPL
(=>2.80%) dan Risk Tolerance
NPL (=> 3%) yang dapat berdampak
pada meningkatnya risiko inheren
kredit dari sisi kualitas aset dalam
Laporan Profil Risiko (LPR). 36
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
NO INDIKATOR / PARAMETER REALIS POLAR RISK RISK OVER LIMIT DESKRIPSI DAN
ASI I SASI (YES/NO) ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPE TOLERANCE
TITE
2 Risiko Operasional
a. Frekuensi kejadian Human 4 - ≤3 ≤2 Y 1 Y 2 Terjadi pelanggaran limit.
Error yang menimbulkan Realiasi human error (4)
kerugian pada Bank lebih tinggi dari Risk
Appetite (=<3) dan Risk
Tolerance (=<2)
b. Kesalahan dan/atau kerusakan 2 - ≤3 ≤2 Y -1 Y 0
pada Core Banking System
c. Frekuensi Internal Fraud 0 - ≤1 ≤0 N -1 N 0
d. Rasio Jumlah Pegawai Keluar 4 - ≤3 ≤2 Y 1 Y 2
(resign) terhadap total pegawai
37
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALIS SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
ASI APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
3 Risiko Kepatuhan
a. Teguran dari OJK/Bank 1 - ≤3 ≤2 N -2 Y -1 Tidak terjadi pelanggaran limit.
Indonesia Realiasi masih di bawah limit
Risk Tolerance dan Limit Risk
Appetite
b. Denda dari Rgulator (OJK/BI) 5 - ≤3 ≤2 Y 2 Y 3
c. Pelanggaran atau 0 - 0 0 N 0 N 0
Pelampauan BMPK
d. % KPMM (Kewajban 18 - 16 % 14 % N -2 % N -4 % Tidak terjadi pelanggaran limit,
Pemenuhan Modal Minimum) % Realisasi KPMM 18 % masih di
ats RA dan RT
Keterlambatan Pelaporan ke 4 - <3 <2 Y 1 Y 2
e OJK/BI atau Instansi terkait
37
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
POLARI RISK RISK OVER LIMIT (YES/NO)
NO INDIKATOR / PARAMETER REALISASI SASI DESKRIPSI DAN ANALISIS
APPETITE TOLERANCE APPETITE TOLERANCE
4 Risiko Likuiditas
a Cash Ratio 22.00% + ≥18.00% ≥20.00% N 4.00% N 2.00% Tidak terjadi pelanggaran
. limit, Cash Ratio 22% agar
terus dapat dipertahankan di
atas limit Risk Appetite dan
Risk Tolerance yang sudah
ditetapkan.
b LDR 89.00% - ≤ 90.00% ≤ 92.00% N -1.00% N 3.00% Tidak terjadi pelanggaran limit
. LDR. LDR 89% di bawah RA
(90%) dan RT (92%)
c. Rasio 25 deposan dan 35.00% - ≤ 25% ≤30.00% Y 10.00 Y 5.00% Terjadi pelampauan limit rasio
penabung % 25 deposan dan penabung
terbesar terhadap total terbesar/DPK sebesar 35%
dana pihak ketiga melampaui RA (25%) dan RT
(30%).
39
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
5 Risiko Reputasi
a) Jumlah pengaduan 1 - ≤5 ≤3 N -4 N -2 Tidak terjadi pelanggaran
nasabah limit
b) Jumlah pemberitaan 1 - ≤5 ≤3 N -4 N -2 Tidak terjadi pelanggaran
negatif pihak limi
yang berasosiasi dengan
BPR
c
40
PENETAPAN DAN PEMANTAUAN LIMIT
6 Risiko Stratejik
a. ROA 2.60% + ≥2.00% ≥2.50% N 0.60% N 0.10% Tidak terjadi pelanggaran
limit. Realisasi ROA (2.6%)
lebih tinggi dibandingkan
dengan Risk Appetitie ROA
(2%) dan Risk Tolerance
ROA (2.5%).
b. ROE 22.00% + ≥18.00% ≥20.50% N 4.00% N 1.50% Tidak terjadi pelanggaran
limit. Realisasi ROE (22%)
lebih tinggi dibandingkan
dengan Risk Appetitie ROE
(18%) dan Risk Tolerance
ROE (20.5%).
41
10
PENYUSUNAN PROFIL RISIKO BPR KU1
TAHUN 2021 (RISIKO KREDIT,
OPERASIONAL DAN KEPATUHAN)
42
Laporan Profil Risiko (LPR)
43
Penilaian Profil Risiko
Risiko Inheren
Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis
BPR, baik yang dapat dikuantifikasi maupun
yang tidak dapat dikuantifikasi, yang
Profil Risiko berpengaruh secara signifikan terhadap
kondisi keuangan BPR.
Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko / KPMR
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
(KPMR) adalah kecukupan sistem
pengendalian Risiko yang mencakup seluruh
pilar penerapan Manajemen Risiko
44
Penetapan Peringkat Risiko
Matriks Penetapan Peringkat Risiko
Tingkat T ingkat Kualitas P e n e r a p a n M a n a j e m e n Risiko
Risiko
Inheren Sangat M emadai Memadai Cukup M emadai Kurang M emadai Tidak M emadai
1
( kaji u l an g t er b at as ,
Sangat
1 1 1 1 renc an a tindak
Rendah
dilaporkan
s emes teran)
2 2
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g t er b at as ,
Rendah 1 2 2 renc an a tindak renc an a tindak
dilaporkan dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n)
3 3 3
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g
Sedang 2 2 renc an a tindak renc an a tindak men yel u r u h, renc an a
dilaporkan dilaporkan tindak dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n) triwul a n a n)
4
3 4 4
( kaji u l an g
( kaji u l an g ( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g
men yel u r u h,
Tinggi 2 ter batas , r enc an a r enc an a tindak men yel u r u h, r enc an a
renc an a tindak
tindak dilaporkan dilaporkan tindak dilaporkan
dilaporkan
s emes teran) triwul a n a n) bulanan)
triwulanan)
5
3 3 5
4 (pen g a w as a n
( kaji u l an g t er b at as , ( kaji u l an g ( kaji u l an g
Sangat ( kaji u l an g t er b at as , melek a t ,
r enc an a tindak ter batas , r enc an a men yel u r u h,
Tinggi renc an a tindak mem b u t u h k a n
dilaporkan tindak dilaporkan renc an a tindak
dilaporkan bulanan) pemant au a n s ec ara
triwul a n a n) bulanan) dilapor kan bulanan)
lebih m e n d a l a m ) 45
Tahapan Penyampaian LPR
P e ny ampai an Laporan Profil
N O Strata Modal Inti (MI)
Risiko yang Pertama
1 Risiko Semester Kedua 2019
* Risiko (1) Kredit
1 MI 3 Risiko Semester Kedua 2021
* Risiko (1) Kredit
+ (2) Operasional dan (3) Kepatuhan
2 Risiko Semester Kedua 2019
Keterangan: * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
Semester pertama adalah 1 2 R p. 1 5 M 4 Risiko Semester Kedua 2021
* Risiko (1) Kredit (2) Operasional
Januari sampai dengan 30 Juni + (3) Kepatuhan (4) Likuiditas
dan 3 Risiko Semester Kedua 2018
* Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
Semester kedua adalah 1 Juli 3 MI 6 Risiko Semester Kedua 2020
sampai dengan 31 Desember. * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
+ (4) Likuiditas (5) Stratejik (6) Reputasi
2 Risiko Semester Kedua 2019
M I total aset * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
4 < Rp. 300 M dan syarat 4 Risiko Semester Kedua 2021
tambahan# * Risiko (1) Kredit (2) Operasional
+ (3) Kepatuhan (4) Likuiditas
3 Risiko Semester Kedua 2018
M I total aset * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
5 ≥Rp. 300 M dan syarat 6 Risiko Semester Kedua 2020
tambahan## * Risiko (1) Kredit (2) Operasional (3) Kepatuhan
+ (4) Likuiditas (5) Stratejik (6) Reputasi 46
Note
# Memiliki < 10 kantor cabang dan tidak sebagai pener b it kartu A T M
# # Memiliki > 10 kantor cabang dan/atau sebagai sebagai pener bi t kartu A T M
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
Catatan
Jika mengikuti Bank Umum maka ke depan penilaian Tingkat kesehatan 47
BPR akan berbasis risiko (RBBR –Risk Based Bank Rating)
Tata Cara Penilaian Penerapan MR BPR
1
1 Berorientasi Risiko Berorientasi Risiko
2 Proporsionalitas
Penilaian penerapan Manajemen Risiko BPR didasarkan
pada Risiko BPR dan dampak yang ditimbulkan pada
3 Materialitas dan
Signifikansi kinerja BPR secara keseluruhan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengidentifikasi faktor internal dan
4 Komprehensif dan
Terstruktur
eksternal yang dapat meningkatkan Risiko atau
memengaruhi kinerja keuangan BPR
2
Proporsionalitas
48
Tata Cara Penilaian Penerapan MR BPR
3
1
Berorientasi Risiko
Materialitas dan Signifikansi
2 Penilaian penerapan Manajemen Risiko BPR perlu
Proporsionalitas
memperhatikan materialitas dan signifikansi setiap
3 pilar dan parameter atau indikator penilaian pada
Materialitas dan
signifikansi masing-masing jenis risiko dalam menyimpulkan
hasil penilaian dan menetapkan peringkat risiko.
4 Komprehensif dan
Terstruktur
4
Komprehensif dan Terstruktur
49
Penetapan Peringkat Risiko
Sangat a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
inheren tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Rendah
b. KPMR sangat memadai. Dalam hal terdapat kelemahan minor, kelemahan tersebut dapat diabaikan.
1
a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari
Rendah Risiko inheren tergolong rendah selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang. 2
b. KPMR memadai. Dalam hal terdapat kelemahan minor, kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.
a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
Sedang inheren tergolong sedang selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
` 3
b. KPMR cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang
membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan.
a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
inheren tergolong tinggi selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Tinggi b. KPMR kurang memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek Manajemen Risiko yang membutuhkan
4
tindakan korektif segera
` a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan BPR, kemungkinan kerugian yang dihadapi BPR dari Risiko
Sangat inheren tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Tinggi b. KPMR tidak memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek Manajemen Risiko yang tindakan
5
penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. 50
Risiko Inheren
Peringkat 2 (Rendah)
Peringkat 3 (Sedang)
Peringkat 4 (Tinggi)
Peringkat 2 (Memadai)
52
Risiko Inheren – Risiko Kredit
Pilar 1 Pilar 2
Pilar pelanggaran terhadap peraturan Pilar faktor kelemahan hukum
perundang-undangan dan/atau ketentuan
lainnya
a
a Parameter kelemahan dalam perikatan
Parameter jenis, signifikansi, dan
frekwensi pelanggaarn yang dilakukan
b
Parameter litigasi terkait nominal gugatan
atau estimasi kerugian yang dialami BPR
b
Parameter signifikansi tindak akibat gugatan
lanjut atas temuan pelanggaran
c
Parameter litigasi terkait kerugian yang dialami
karena putusan pengadilan berkekuata hukum
tetap
55
Risiko Inheren – Risiko Likuiditas
`
Pilar 1 Pilar 2
Pilar komposisi dan konsentrasi aset Pilar kerentanan pada kebutuhan pendanaan serta
dan kewajiban akses pada sumber pendanaan
a
a Parameter kredibilitas BPR a Parameter transparansi
dan pihak yang berasosiasi Parameter administrasi dan
informasi keuangan
dengan BPR` tindak lanjut `pengaduan
nasabah
b
b Parameter siginfikansi dan b Parameter transparansi
materialitas dampak yang Parameter signifikansi dan produk dan layanan BPR
ditimbulkan akibat kejadian materialitas pengaduan
reputasi nasabah
57
Risiko Inheren – Risiko Stratejik
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar penetapan Pilar penyusunan Pilar pencapaian target bisnis
strategi bisnis rencana bisnis
a a
Parameter perbandingan realisasi dan target
Parameter pertimbangan faktor indikator keuangan utama sesuai ketentuan
Dalam pilar dan parameter ini. eksternal dan internal dalam rencana bisnis BPR, khususnya untuk faktor
BPR melakukan penilaian menyusun rencana dan model permodalan, kualitas aset, kredit, likuiditas,
terhadap pemilihan strategi bisnis. Dalam parameter ini. BPR penyaluran kredit kepada UMKM, dan
berdasarkan tingkat risiko dan melakukan penilaian terhadap rentabilitas.
keberhasilan dari jenis/pilihan dasar pertimbangan penyusunan
strategi bisnis dan pangsa pasar rencana dan model bisnis yang b Parameter track record keberhasilan BPR dalam
yang ditetapkan, termasuk akan dijalankan
apakah BPR menggunakan menerapkan keputusan strategis terkait dengan
strategi bisnis dan pangsa pasar b
faktor pengembangan produk / jasa baru,
lama yang telah dipilih selama perubahan sasaran bisnis, investasi strategis,
Parameter keunggulan kompetitif rencana penggabungan dan peleburan dan
ini BPR dan ancaman dari kompetiter. pengambilalihan serta pencapaian target bisnis.
Jangka waktu track record yang diniai paling
singkat 5 (lima) tahun terkhir.
58
Penerapan Manajemen Risiko BPR
4 Prinsip Pengelolaan
Risiko
1. Tata Kelola
Pengawasan Direksi dan
Komisaris