Pembimbing:
dr. Dwi Astiny, Sp.S
Disusun Oleh:
Mitta Nurfitri Saridewi
1710221072
Suami pasien awalnya mengira pasien tidur pulas hingga sulit bangunkan, saat dicoba
dibangunkan berkali-kali pasien hanya membuka mata sebentar dan tertidur kembali.
Pasien baru pulang 1 hari yang lalu ke rumah setelah di rawat di RSU Persahabatan selama 12
hari karena penyakit stroke iskemik. Dirawat pada tanggal 11 Mei 2018 – 23 Mei 2018.
Pulang dengan keadaan terpasang NGT karena kesulitan makan dan minum, hanya dapat
berbicara perkata seperti mengucapkan kata “sakit, haus, satu” dan kelumpuhan pada kedua
ekstremitas atas dan kedua ekstremitas bawah.
Sebelumnya, pasien sudah pernah masuk rumah sakit 3x akibat penyakit stroke iskemik.
Pertama, pada tahun 2008 menyebabkan kelumpuhan tubuh sebelah kanan, sejak saat itu
bagian tubuh sebelah kanan sulit digunakan lagi. Pasien tidak rutin menjalani kontrol ke dokter
spesialis saraf dan fisioterapi.
Kedua, pada tahun 2015, masuk kerumah sakit dengan keluhan kesemutan seluruh tubuh dan
bicara pelo. Setelah masuk rumah sakit, keluhan kesemutan hilang dan bicara pelo tetap.
Selama beberapa bulan dirumah (keluarga tidak mengingatnya), keluhan bicara pelo membaik.
Ketiga, pada tanggal 11 Mei 2018, masuk ke rumah sakit dengan keluhan bagian tubuh sebelah
kiri lemah dan tidak dapat bicara namun masih dapat mengerti jika diajak komunikasi. Selama
dirawat dirumah sakit, pasien bisa berbicara perkata, seperti “satu, sakit, enggak, iya”.
Pada tanggal 23 Mei 2018 pasien pulang kerumah, tanggal 24 Mei 2018 masuk ke IGD
RSU Persahabatan lagi karena penurunan kesadaran. Mual dan kejang disangkal.
Muntah diakui keluarga sebanyak 1x saat pasien dirumah. Dan demam sejak dirumah
sakit.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 2008 namun tidak dikontrol, minum obat
tidak rutin. Pasien juga mempunyai riwayat kencing manis sejak 2008, namun tidak
terkontrol juga.
Pasien baru menggunakan insulin sejak pulang dari RSU Persahabatan pada tanggal
23 Mei 2018. Ketika masuk ke IGD RSU Persahabatan pada tanggal 24 Mei 2018, GDS
pasien 53 mg/dl.
Stroke Mei 2018 Lumpuh ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri dan tidak
dapat berbicara namun masih mengerti jika diajak
komunikasi. (pulang dalam keadaan tetap sulit
menggerakan ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri,
dan dapat berbicara 1 kata- 1 kata saja)
Penyakit jantung disangkal.
STATUS INTERNUS
• GCS : E3 M1(tetraplegi) V1
• Meningeal Sign
STATUS • Kaku Kuduk :+
NEUROLOGIS • Kernig : >70° >70°
• Laseque : >135° >135°
• Brudzinsky I – II :-
PEMERIKSAAN N. CRANIALIS
N. Olfaktorius (N. I)
• Daya penghidu : Tidak dilakukan
Miksi
Inkotinensia : Tidak ada
Retensi : Tidak ada
Anuria : Tidak ada
Defekasi
Inkotinensi : Tidak ada
KOORDINASI DAN Retensi : Tidak ada
KESEIMBANGAN
DX TOPIS
DX PA
DX KLINIS
DX ETIOLOGIS
Tetraplegi
Hemisfer Vascular injury Hematoma
Hipertensi
cerebri
DX
Diabetes
Melitus tipe 2 frontalis
dextra
TATALAKSANA
~ Elevasi kepala
Oksigen 2 lt/menit
~ 30 derajat
~ Lab darah rutin, IVFD RL 20 tpm
• Rehabilitasi medik:
elektrolit dan kimia Manitol loading 300 mg
fisioterapi
darah Asam Tranexamat 3x1 IV
~ Foto Thorax Citicolin 2x500 mg IV
~ CT-Scan kepala tanpa Ranitidin 1x50 mg IV
kontras Ondansentron 3x4 mg IV
~ EKG Ketorolac 1x40 mg IV
~ Konsul rehabilitasi Amlodipin 1x5 mg
medik untuk fisioterapi
~ Angiografi
PROGNOSIS
EPIDEMIOLOGI STROKE :
Stroke merupakan kegawatan neurologi yang serius dan
menduduki peringkat yang tinggi sebagai penyebab kematian.
KLASIFIKASI STROKE
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan 15-20% dari semua stroke, dapat
terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid (antara
araknoid dan piamater) atau langsung ke dalam jaringan otak.
Perdarahan subaraknoid memiliki 2 penyebab utama: ruptur
aneurisma vaskular dan trauma kepala.
Perdarahan intraserebral paling sering terjadi akibat cedera
vaskular yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari
banyak arteri kecil yang menembus ke dalam jaringan otak.
Stroke Iskemik
Sekitar 80-85% stroke adalah stroke iskemik, yang terjadi
akibat obstruksi atau bekuan di satu sisi lebih arteri besar
pada sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh
bekuan (trombus) yang terbentuk di dalam suatu pembuluh
otak atau pembuluh organ distal.
Faktor Resiko Stroke
Tidak dapat Dapat dimodifikasi & terdokumentasi Dapat dimodifikasi & kurang
dimodifikasi dengan baik terdokumentasi
Usia TIA (Transient Ischemic Attack) Migren