LAPORAN KASUS
I.2. Anamnesis
Alloanamnesa di lakukan pada tanggal 5 Juni 2018.
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran sejak 15 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan Tambahan
Muntah 1x dan sakit kepala sebelum tidak sadarkan diri.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dibawa oleh suaminya ke IGD RSU Persahabatan dengan kondisi
mengalami penurunan kesadaran sejak 15 jam sebelum masuk rumah sakit.
Sebelum tidak sadarkan diri dan sulit dibangunkan, pasien mengeluhkan sakit
pada kepalanya dan sempat muntah 1x. Suami pasien awalnya mengira pasien
tidur pulas hingga sulit bangunkan, saat dicoba dibangunkan berkali-kali pasien
hanya membuka mata sebentar dan tertidur kembali.
Pasien baru pulang 1 hari yang lalu ke rumah setelah di rawat di RSU
Persahabatan selama 12 hari karena penyakit stroke iskemik. Dirawat pada
tanggal 11 Mei 2018 – 28 Mei 2018. Pulang dengan keadaan terpasang NGT
karena kesulitan makan dan minum, hanya dapat berbicara perkata seperti
1
mengucapkan kata “sakit, haus, satu” dan kelumpuhan pada kedua ekstremitas
atas dan kedua ekstremitas bawah.
Sebelumnya, pasien sudah pernah masuk rumah sakit 3x akibat penyakit
stroke iskemik. Pertama, pada tahun 2008 menyebabkan kelumpuhan tubuh
sebelah kanan, sejak saat itu bagian tubuh sebelah kanan sulit digunakan lagi.
Pasien tidak rutin menjalani kontrol ke dokter spesialis saraf dan fisioterapi.
Kedua, pada tahun 2015, masuk kerumah sakit dengan keluhan kesemutan seluruh
tubuh dan bicara pelo. Setelah masuk rumah sakit, keluhan kesemutan hilang dan
bicara pelo tetap. Selama beberapa bulan dirumah (keluarga tidak mengingatnya),
keluhan bicara pelo membaik. Ketiga, pada tanggal 11 Mei 2018, masuk ke rumah
sakit dengan keluhan bagian tubuh sebelah kiri lemah dan tidak dapat bicara
namun masih dapat mengerti jika diajak komunikasi. Selama dirawat dirumah
sakit, pasien bisa berbicara perkata, seperti “satu, sakit, enggak, iya”. Pada tanggal
23 Mei 2018 pasien pulang kerumah, tanggal 24 Mei 2018 masuk ke IGD RSU
Persahabatan lagi karena penurunan kesadaran. Mual dan kejang disangkal.
Muntah diakui keluarga sebanyak 1x saat pasien dirumah. Dan demam sejak
dirumah sakit.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 2008 namun tidak dikontrol,
minum obat tidak rutin. Pasien juga mempunyai riwayat kencing manis sejak
2008, namun tidak terkontrol juga. Pasien baru menggunakan insulin sejak pulang
dari RSU Persahabatan pada tanggal 23 Mei 2018. Ketika masuk ke IGD RSU
Persahabatan pada tanggal 24 Mei 2018, GDS pasien 53 mg/dl.
Riwayat trauma dan pembedahan disangkal.
2
tidak dapat berbicara namun masih mengerti jika
diajak komunikasi. (pulang dalam keadaan tetap
sulit menggerakan ekstremitas atas dan bawah
sebelah kiri dan dapat berbicara 1 kata- 1 kata saja)
Penyakit jantung disangkal.
Status Neurologis
Kesadaran : E3M1(tetraplegi)V1 GCS 5
Rangsang Meningeal
Kanan Kiri
Kaku kuduk : (+)
Laseque : >70° >70°
Kerniq : >135° >135°
Brudzinsky I : (-) (-)
Brudzinsky II : (-) (-)
3
- Nervi Craniales
N.I ( Olfaktorius)
Daya penghidu : Tidak dilakukan
N II (Opticus)
Ketajaman penglihatan : Tidak dilakukan
Pengenalan warna : Tidak dilakukan
Lapang pandang : Tidak dilakukan
Funduscopy : Tidak dilakukan
N V (Trigeminus)
Menggigit : Tidak dilakukan
Sensibilitas : Tidak dilakukan
Rf maseter : Tidak dilakukan
Rf temporalis : Tidak dilakukan
N VII (Facialis)
Mengangkat alis : Tidak dilakukan
Menutup mata : Tidak dilakukan
Meringis : Tidak dilakukan
Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Tidak dilakukan
4
N. VIII (Vestibulo Koklearis)
Mendengarkan suara gesekan jari tangan: Tidak dilakukan
Mendengar detik arloji : Tidak dilakukan
Tes Schawabach : tidak dilakukan
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
N. XI (Accesorius)
Memalingkan kepala : Tidak dilakukan
Sikap bahu : Tidak dilakukan
Mengangkat bahu : tidak dilakukan
N.XII (Hipoglossus)
Menjulurkan lidah : Tidak dilakukan
Atrofi lidah : Sulit dinilai
Tremor lidah : Sulit dinilai
Artikulasi : Sulit dinilai
- Motorik
- -
Gerakan :
- -
Kekuatan :
0000 0000
0000 0000
5
- Sensibilitas
Eksteroseptif
Nyeri : tidak dilakukan
Suhu : tidak dilakukan
Taktil : tidak dilakukan
Propioseptif
Vibrasi : tidak dilakukan
Posisi : tidak dilakukan
Tekan dalam : tidak dilakukan
- Refleks fisiologis
Refleks Tendon Kanan Kiri
Refleks Biseps : (+) (+)
Refleks Triseps : (+) (+)
Refleks Patella : (+) (+)
Refleks Archilles : (+) (+)
Refleks Periosteum : tidak dilakukan
Refleks Permukaan
Dinding perut : tidak dilakukan
Cremaster : tidak dilakukan
Spinchter Anii : tidak dilakukan
- Refleks patologis
kanan kiri
Hoffmann Tromner : (-) (-)
Babinzki : (+) (-)
Chaddock : (+) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Schaefer : (-) (-)
Rosolimo : (-) (-)
6
- Koordinasi dan keseimbangan
Tes romberg : Tidak dilakukan
Tes Tandem Walking : Tidak dilakukan
Test dismetria : Tidak dilakukan
Disdiadochokinesis : Tidak dilakukan
Tes telunjuk hidung : Tidak dilakukan
Tes telunjuk telunjuk : Tidak dilakukan
Tes Rebound : Tidak dilakukan
- Fungsi otonom
Miksi
Inkotinensia : Tidak ada
Retensi : Tidak ada
Anuria : Tidak ada
Defekasi
Inkotinensi : Tidak ada
Retensi : Tidak ada
- Fungsi luhur
Fungsi bahasa : Sulit dinilai
Fungsi orientasi : Sulit dinilai
Fungsi memori : Sulit dinilai
Fungsi emosi : Sulit dinilai
Fungsi kognisi : Sulit dinilai
I.4. Resume
Pasien Ny. EPS perempuan umur 55 tahun dibawa oleh suaminya ke IGD
RSU Persahabatan dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran sejak 15 jam
sebelum masuk rumah sakit. Sebelum tidak sadarkan diri dan sulit dibangunkan,
pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya dan sempat muntah 1x. Suami pasien
awalnya mengira pasien tidur pulas hingga sulit bangunkan, saat dicoba
dibangunkan berkali-kali pasien hanya membuka mata sebentar dan tertidur
7
kembali. Pasien baru pulang 1 hari yang lalu ke rumah setelah di rawat di RSU
Persahabatan selama 12 hari karena penyakit stroke iskemik. Dirawat pada
tanggal 11 Mei 2018 – 28 Mei 2018. Pulang dengan keadaan terpasang NGT
karena kesulitan makan dan minum, hanya dapat berbicara perkata seperti
mengucapkan kata “sakit, haus, satu” dan kelumpuhan pada kedua ekstremitas
atas dan kedua ekstremitas bawah. Mual dan kejang disangkal. Muntah diakui
keluarga sebanyak 1x saat pasien dirumah. Dan demam sejak dirumah sakit.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 2008 namun tidak dikontrol, minum
obat tidak rutin. Pasien juga mempunyai riwayat kencing manis sejak 2008,
namun tidak terkontrol juga. Sebelumnya, pasien sudah pernah masuk rumah sakit
3x akibat penyakit stroke iskemik
Pada pemeriksaan didapatkan status internis pasien dalam keadaan demam
(38.2°). Pada status neurologis didapatkan pasien dengan E3V1M1(Tetraplegi)
GCS 5, rangsangan meningeal kaku kuduk +, reflek fisiologi dalam batas normal,
reflek patologis Babinsky dan Chadock (+) pada ekstremitas bawah kanan, nervus
kranialis yang dapat dinilai hanyaa nervus II dengan hasil pemeriksaan dalam
batas normal, sensibilitas tidak dilakukan. Pada tes koordinasi dan keseimbangan
tidak dilakukan.
1.5 Diagnosis
Diagnosis klinis : Tetraplegi
Hipertensi
Diabetes Melitus tipe 2
Diagnosis topis : Hemisfer cerebri frontalis dextra
Diagnosis etiologis : Hematoma cerebri
Diagnosis PA : perdarahan intrakranial
I.6 Tatalaksana
Anjuran :
Elevasi kepala 30 derajat
Lab darah rutin, elektrolit dan kimia darah
8
Foto Thorax
CT-Scan kepala tanpa kontras
EKG
Konsul rehabilitasi medik untuk fisioterapi
Angiografi
Medikamentosa :
Oksigen 2 lt/menit
IVFD RL 20 tpm
Manitol loading 300 mg
Asam Tranexamat 3x1 IV
Citicolin 2x500 mg IV
Ranitidin 1x50 mg IV
Ondansentron 3x4 mg IV
Ketorolac 1x40 mg IV
Amlodipin 1x5 mg
Non-Medikamentosa
Rehabilitasi medik: fisioterapi
I.6 Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad Malam
Quo ad fungsionam : Dubia ad Malam
Quo Ad sanationam : Dubia ad Malam