Puskesmas Sutojayan
Kabupaten Blitar
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Diare adalah buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat) lebih dari 3 kali sehari
• Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2016, penyakit diare masih merupakan penyakit
endemis di Indonesia
• Terjadi peningkatan kasus diare dari Februari
2018 hingga April 2018 di wilayah Puskesmas
Sutojayan
Latar Belakang
• Diare merupakan salah satu penyakit komunitas
yang sering muncul di dalam suatu lingkungan
dengan kepadatan penduduk tinggi
penelusuran lebih lanjut di lingkungan pondok
pesantren di wilayah Puskesmas Sutojayan
• Menurut wawancara dengan pengurus pondok
pesantren, diare memang menjadi salah satu
permasalahan di lingkungan pondok pesantren
Sirojuth Tholibin dan Mambaul Hikmah
Latar Belakang
Faktor
Perilaku
Pengelolaan Diare
Aspek
Aspek Edukasi
Medikamentosa
Perilaku Kesehatan Santri di Ponpes
• Pondok pesantren berasal dari kata pe-santri-an
yang berarti tempat tinggal santri atau yang
dikenal sebagai murid
• Pesantren dikelompokkan menjadi dua tipe yang
didasarkan pada keterbukaannya terhadap
perubahan-perubahan sosial, yaitu pesantren salafi
dan pesantren khalafi
• Kebanyakan pondok pesantren di Indonesia
memiliki masalah yang begitu klasik yaitu tentang
kesehatan santri dan masalah terhadap
penyakit
Perilaku Kesehatan Santri di Ponpes
• Salah satu penyebab buruknya kualitas kehidupan santri
pondok pesantren di Indonesia karena beberapa pondok
pesantren memiliki perilaku yang sederhana sesuai
dengan tradisi dan kultur
• Kesederhanaan dan kesahajaan serta kurangnya
fasilitas dan sarana di pondok pesantren menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
kesehatan santri di pondok pesantren
• Disamping itu terdapat pula faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaku kesehatan santri di pondok
pesantren, antara lain, kurangnya promosi
kesehatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Pengumpulan Data
Wawancara
Data pengurus
laporan dan santri
kasus pondok
diare pesantren
Data hasil
kuesioner Permasalahan
Perencanaan Hasil dan Pemilihan Intervensi
Permasalahan
Pertimbangan intervensi
Februari 2018
Peringkat Penyakit Jumlah
1 Penyakit Darah Tinggi Primer 184
2 Common Cold 149
3 DM (NIDDM) 67
4 Gastritis Dan Duodenitis 54
5 Nyeri Kepala 45
6 TB Paru, BTA (+) 43
7 Gangguan Faal Lain Pada Alat Pencernaan 32
8 Maloklusi 29
9 Pharingitis 25
10 Demam Yang Tidak Diketahui Sebabnya 21
11 Penyakit Jantung Hipertensi 18
12 Furunkel,Karbunkel 18
13 Kebuataan Dan Penglihatan Kurang 15
14 Diare Dan Gastroenteritis Yg Kurang Jelas Batasannya 14
15 Scabies 8
Laporan 15 Kasus Terbanyak Puskesmas Sutojayan
Periode Februari-April 2018
Maret 2018
Peringkat Penyakit Jumlah
1 Penyakit Darah Tinggi Primer 168
2 Common Cold 151
3 DM (NIDDM) 81
4 TB Paru, Bta (+) 71
5 Gastritis Dan Duodenitis 49
6 Gangguan Faal Lain Pada Alat Pencernaan 35
7 Nyeri Kepala 33
8 Pharingitis 30
9 Demam Yang Tidak Diketahui Sebabnya 23
10 Penyakit Jantung Hipertensi 21
11 Diare Dan Gastroenteritis Yg Kurang Jelas Batasannya 15
12 Asma 12
13 Herpes Zoster 10
14 Konjungtivitis 9
15 Infeksi Telinga Tengah 9
Laporan 15 Kasus Terbanyak Puskesmas Sutojayan
Periode Februari-April 2018
April 2018
Peringkat Penyakit Jumlah
1 Penyakit Lain Dari Susunan Peredaran Darah 143
2 Penyakit Jantung Rematik Menahun 142
3 DM (IDDM) 79
4 Gastritis Dan Duodenitis 44
5 Demam Yang Tidak Diketahui Sebabnya 32
6 Diare Dan Gastroenteritis Yg Kurang Jelas Batasannya 30
7 Gangguan Kesadaran Lainnya 30
8 Ulkus Peptik 26
9 Diaper's Rash 23
10 Sinusitis 21
11 Penyakit Darah Tinggi Primer 19
12 Gangguan Kelenjar Air Mata 14
13 Impetigo 14
14 Kelainan Refraksi dan Akomodasi 13
15 Emphisema 12
Laporan 15 Kasus Terbanyak Puskesmas Sutojayan
Periode Februari-April 2018
Desa /
Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Jumlah
Kelurahan
Sutojayan 1 1 1 3
Kalipang 1 2 2 5
Kedungbunder 1 2 1 4
Pandanarum 1 0 1 2
Kembangarum 1 1 0 2
Jegu 1 0 0 1
Jingglong 0 3 1 4
Bacem 0 1 3 4
Luar Wilayah 7 3 1
Hasil Wawancara di Ponpes Sirojuth Tholibin Bacem
37%
63%
Hasil Kuesioner
32%
68%
Hasil Kuesioner
Tabel 5.13 Penerapan santri terhadap 6 langkah cuci tangan sebelum makan