Anda di halaman 1dari 49

1.

Program pemberantasan penyakit menular


dan imunisasi
2. Program pencegahan penyakit tidak
menular
3. Program penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan
4. Program pelayanan kesehatan penunjang
5. Program pembinaan dan pengembangan
pengobatan tradisional
6. Program kesehatan reproduksi
7. Program perbaikan gizi
8. Program kesehatan matra
9. Program pengembangan survailance
10. Program penanggulangan bencana dan
bantuan kemiskinan
Tujuan meliputi:
 Menghapus kemiskinan dan kelaparan
 Menyediakan pelayanan pendidikan dasar untuk
semua
 Mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
 Menurunkan angka kematian anak
 Meningkatkan kesehatan ibu
 Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya
 Memastikan keberlanjutan hidup
 Membangun kemitraan global dalam
pembangunan
MDGs Depkes 2009
 Menurunkan AKI ¾  Umur Hidup dari 66,2
dibandingkan antara menjadi 70,6
tahun 1900-2015  AKB dari 35/1000
Menurunkan AKB 2/3 kelahiran hidup menjadi
antara tahun 1900- 25/1000
2015  AKI dari 307/100.000
menjadi 226/100.000
 Malnutrisi pada balita
dari 25,8% menjadi 20%
 Komitmen Politik
 Komitmen untuk bekerja dalam sistem
 Memprioritaskan bidang-bidang yang
strategis (ibu, anak)
No Daerah Penyebab Kematian
1 Jawa dan Bali • Gangguan Perinatal
• Penyakit Sistem Pernafasan
• Diare
• Sistem Saraf
• Infeksi
• Parasit
• Tetanus
2 Luar Jawa dan Bali • Difteri
• Pertusis
• Campak
0 - 7hari = 32%
 8 - 28hari = 8%
 28hari – 11 bulan = 60%
 BBLR 29%
 Asfiksia 27%
 Lain-lain 13%
 Tetanus 10%
 Masalah pemberian minum 10%
 Gangguan hematologik 5%
 Infeksi 5%
 Perinatal 36%
 Saluran nafas 28%
 Lainnya 17%
 Diare 9%
 Saluran cerna 4%
 Tetanus 3%
 Penyakit saraf 3%
 Lainnya 35%
 Saluran nafas 23%
 Diare 13%
 Penyakit saraf 12%
 Tifus 11%
 Saluran cerna 6%
Tujuan Utama:
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan serta tingkat kesehatan
anak setinggi mungkin yang bisa dicapai
oleh setiap anak dalam sistem keluarga
Optimal:
Capai yang tertinggi yg bisa dicapai pada
anak pada setiap aspek tumbuh
kembangnya (kemandirian dan bergaul,
motorik halus, berbahasa dan bernalar,
serta motorik kasar)
 Untuk capai tujuan tersebut:
 Keperawatan memandang fenomena/paradigma
keperawatan: manusia, lingkungan, kesehatan
dan keperawatan secara spesifik
 Keyakinan/pandangan yang dimiliki perawat
dalam memberikan pelayanan kepada anak
yang berfokus kepada keluarga (family
centered care), pencegahan terhadap trauma
(atraumatic care) dan manajemen kasus
 Memberdayakan (enable)
Perawat menciptakan kesempatan dan cara
bagi semua anggota keluarga untuk
menampilkan kemampuan dan keterampilan
yang ada dan untuk mendapatkan
kemampuan dan keterampilan baru yang
diperlukan umtuk memenuhi kebutuhan anak
dan keluarga
 Memperkokoh
Interaksi perawat dengan keluarga yang
sedemikian rupa sehingga keluarga
mempertahankan/mendapatkan perasaan
mengontrol kehidupannya dan aspek
perubahan positif sebagai hasil dari perilaku
perbuatan.
 Peran perawat
Mendukung dan memperkokoh kemampuan
keluarga untuk memelihara dan
meningkatkan perkembangan anggotanya
 Orangtua diperlukan sebagai mitra sejajar
dengan perawat dan mempunyai peran dalam
memutuskan apa yang penting bagi dirinya
dan keluarganya
 Kemitraan mengimplikasikan bahwa mitra
mempunyai kemampuan yang menjadi lebih
mampu dengan cara berbagi ilmu,
keterampilan dan sumber, hubungan
kemitraan ini menguntungkan semua pihak
 Kolaborasi dipandang sebagai suatu rentang
 Perawat bisa membantu keluarga, termasuk
keluarga dengan masalah pribadi.
 Keluarga : basis masyarakat (cox, 2001)
 Falsafah ini mengakui perbedaan antara
struktur dan latar belakang keluarga: tujuan,
cita-cita, strategi dan tindakan keluarga; dan
kebutuhan akan dukungan pelayanan dan
informasi
 Keluarga didukung dan diberdayakan dalam
perannya sebagai pengasuh alamiah dan
pembuat keputusan dengan cara membina
kemampuan uniknya sebagai individu dan
keluarga
 Kebutuhan semua keluarga tidak hanya anak
diperhatikan
 Sistem pelayanan dan personilnya harus
mendukung, menghargai, memicu dan
meningkatkan kekuatan dan kompetensi
keluarga melalui pendekatan pemberdayaan
dan perbantuan efektif (wong)
 Seluruh tindakan yang meliputi tindakan
preventif, penegakan diagnosa, pengobatan
dan penatalaksanaan lainnya atau perawatan
paliatif pada kondisi akut maupun kronis
 Setting
 Personel
 Intervensi
 Distress
psikologis
meliputi kecemasan, takut, marah, kecewa,
sedih, malu, merasa salah
 Distress fisik
 Kurang tidur dan imobilisasi sampai mengalami
gangguan stimulus nyeri, suhu meningkat, suara
bising, cahaya menuju kegelapan
 Pemberian asuhan atau pelayanan terapeutik
pada setting, personel dan intervensi yang
digunakan untuk mengurangi atau
meminimalkan distress psikologis dan fisik,
yang dialami anak yang sakit dan keluarganya
pada sistem pelayanan kesehatan (whaley-
wong, 2001).
 Tujuan utama pemberian atraumatic care:
 Mencegah atau menekan perpisahan anak dari
keluarga
 Mencegah atau mengurangi cedera tubuh dan
nyeri
 Meningkatkan “sense of control” (kontrol dini)
Contoh :
- Bantu hubungan ortu-anak selama hospitalisasi
- Menyiapkan anak pada prosedur yang baru atau tidak
menyenangkan
- Memberikan privasi
- Memberikan mainan untuk ekspresikan rasa takut dan
agresi
- Berikan pilihan pada anak
- Menghargai perbedaan kultur
 Lainnya :
 Alat canggih
 Touching time
 Anastesi lokal pada prosedur invasif
 Pemeriksaan fisik
 Distraksi
 Pelibatan aktif
 Dari yang tidak sakit ke yang sakit
 Koordinasi perawatan mengontrol biaya
 Manajer kasus bertanggungjawab dan
bertanggung gugat pada sekelompok klien
tertentu dan menggunakan sistem patologi kritis
yang disusun berdasarkan standar
 Model ini mencakup ketepatan waktu (lama)
keperawatan sebagai komponen dari proses
 Ketepatan waktu: rencana multidisiplin yang
melibatkan semua komponen pelayanan untuk 1
episode atau beberapa episode penyakit dan
juga hasil yang diharapkan dari pelayanan yang
diberikan
 Waktu ini bisa terbatas pada rawat inap saja
atau bisa termasuk seluruh rentang pelayanan
Paradigma Keperawatan Anak
1. Manusia
Manusia sebagai klien dlm kep anak
adalah individu yang berusia antara 0-18
tahun, yg sedang dlm proses tumbuh
kembang, yang mempunyai kebutuhan yg
spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual) yang berbeda dgn ordes.
 Anak adalah individu yang unik dan bukan
miniatur orang dewasa, juga bukan merupakan
harta atau kekayaan ortu yang dapat dinilai
secara sosial ekonomi, melainkan masa depan
bangsa yang berhak atas pelayanan kes secara
individual.
 Anak adalah individu yang masih bergantung
pada ordes dan ling, artinya membutuhkan ling
yg dpt memfasilitasi dlm memenuhi kebutuhan
dasarnya dan untuk belajar mandiri
2. Sehat
 Sehat dlm kep anak adalah sehat dlm rentang
sehat-sakit.
 Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal
antara fisik, mental, dan sosial yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dlm
rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan
perkembangan yg optimal sesuai dgn usianya.
 Sehat-sakit berada dlm suatu rentang mulai
dari sehat optimal pada satu kutub sampai
meningggal .
3. Lingkungan
 Lingkungan dlm paradigma kep anak yang
dimaksud adalah lingkungan eksternal
merupakan internal yg berperan dlm
perubahan status kesehatan anak.
 Lingkungan internal seperti genetik,
kematangan biologis, jenis kelamin,
intelektual, emosi.
 Lingkungan eksternal seperti status nutrisi,
ortu, sibling, masy, budaya, iklim, status
sosial – ekonomi.
4. Keperawatan
o Fokus utama dlm pelaksanaan pelayanan kep adl
peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, dgn falsafah utama yaitu askep yg
berpusat pada keluarga dan perawatan
terapeutik.
o Keluarga dianggap mitra bagi perawat dalam
rangka mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
o Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak
dan keluarganya adalah pemberian dukungan,
pemberian penkes, dan upaya dalam rujukan
ke tenaga kesehatan dalam program perawatan
anak.
Perawat perlu melakukan 3 tingkat
pencegahan:
 Primer
mencakup promosi dan pencegahan penyakit
serta kecelakaan melalui penyuluhan
kesehatan dan bimbingan antisipasi
 Sekunder
bila anak sakit agar tidak terjadi komplikasi
dengan memberikan perawatan langsung
 Tersier
agar anak bisa tetap berfungsi dalam
ketidakmampuan
Anak

Manusia utuh dan unik (berbagai kebutuhan)

Ketergantungan

Sesuai tahapan tumbuh kembang


(periode pre natal, bayi, anak-anak awal, anak
sekolah, anak akhir serta periode kritis:
stimulasi (asah), perhatian dan kasih sayang
(asih) dan pemeliharaan (asuh) yang spesifik)
 Anak bukan miniatur ordes tetapi sebgai
individu yang unik.
 Anak adalah sebagai individu yang unik
dan mempunyai kebutuhan sesuai dgn
tahap perkembangan.
 Pelayanan keperawatan anak
berorientasi pada upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan derajat kes,
bukan hanya mengobati anak yang sakit.
 Keperawatan anak merupakan disiplin
ilmu kes yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat
bertanggung jawab secara komprehensif
dalam memberikan askep anak.
 Praktik kep anak mencakup kontrak
dengan anak dan klg untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi, dan
meningkatkan kesejahteraan hidup, dgn
menggunakan proses kep yang sesuai dgn
aspek moral dan hukum.
 Tujuan keperawatan anak dan remaja
adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan yang sehat bagi anak dan
remaja sebagai makhluk biopsikososial
dan spiritual dalam konteks klg dan
masyarakat.
 Pada masa yang akan datang
kecenderungan keperawatan anak
berfokus pada ilmu tumbuh kembang,
sebab ilmu tumbuh kembang ini akan
mempelajari aspek kehidupan anak.
 Lingkup praktik keperawatan anak
merupakan batasan asuhan keperawatan
yang diberikan pada klien anak dari usia 28
hari sampai 18 tahun atau usia bayi lahir
sampai 12 tahun (gartinah, dkk, 1995).
 Dalam memberikan asuhan kep pada anak
harus berdasarkan kebutuhan dasar anak
yaitu kebutuhan untuk tumbuh kembang
anak seperti asuh asih asah (sularyo)
 Kebutuhan asuh
merupakan kebutuhan fisik yang harus
dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Meliputi: kebutuhan akan gizi
atau nutrisi, kebutuhan pemberian tindakan
keperawatan dalam meningkatkan dan
mencegah terhadap penyakit, kebutuhan
perawatan dan pengobatan apabila sakit,
kebutuhan akan tepat atau perlindungan yang
layak, kebutuhan hygiene perseorangan dan
sanitasi lingkungan yang sehat, kebutuhan akan
pakaian, jasmani, rohani dan rekreasi.
Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pada anak
dalam memberikan asuhan kep pada anak.
 Kebutuhan asih
adanya pemberian kasih sayang pada anak dan
memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak
dalam kehidupan banyak ditentukan
perkembangan psikologis yang termasuk
didalamnya adanya perasaan kasih sayang atau
hubungan anak dengan orangtua atau orang
disekelilingnya karena akan memperbaiki
perkembangan psikososialnya.
Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan
ikatan kasih sayang yang erat (bonding) dan
terciptanya basic trust (rasa percaya kuat)
 Kebutuhan asah
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
pada anak, untuk mencapai pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal dan sesuai
dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan
kebutuhan asah (stimulasi mental) akan
memperbaiki perkembangan anak sejak dini
sehingga perkembangan psikososial,
kecerdasan. Kemandirian dan kreativitas
pada anak akan sesuai dengan harapan atau
usia pertumbuhan dan perkembangan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
anak, perawat mempunyai peran dan fungsi
sebagai perawata anak di antaranya:
1. Pemberi perawatan
peran utama perawat adalah memberikan
pelayanan keperawatan anak, pemberi
pelayanan keperawatan dapat dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan dasar anak
seperti kebutuhan asah, asih, dan asuh
2. Sebagai advokat keluarga
Perawat mempunyai tugas sebagai
pembela keluarga dalam beberapa
hal seperti dalam menentukan
haknya sebagai klien.
3. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari
bentuk pelayanan keperawatan sehingga
setiap dalam melakukan asuhan keperawatan
perawat harus selalu mengutamakan
tindakan pencegahan terhadap timbulnya
masalah baru sebagai dampak dari penyakit
atau masalah yang di derita
4. Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan
pada anak, perawat harus mampu berperan
sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan
cara mengubah perilaku pada anak atau
keluarga harus selalu dilakukan dengan
pendidikan kesehatan khususnya dalam
keperawatan. Tujuannya adalah diupayakan
anak tidak lagi mengalami gangguan yang
sama dan dapat mengubah perilaku yang
tidak sehat.
5. Konseling
Merupakan upaya perawat dalam
melaksanakan perannya dengan memberikan
waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah
yang dialami oleh anak maupun keluarga.
Perawat harus mampu mengatasi dengan
cepat dan diharapkan tidak terjadi
kesenjangan antara perawat,keluarga, dan
anak itu sendiri. Memberikan kemandirian
keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan.
6. Kolaborasi
Merupakan tindakan kerjasama dalam
menntukan tindakan yang akan dilaksanakan
oleh perawat dengan tim kesehatan lain.
Pelayanan keperawatan anak tidak dapat
dilaksanakan secara mandiri oleh tim
perawat tetapi harus melibatkan tim
kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi,
psikolog dan lain-lain, mengingat anak
merupakan individu yang kompleks yang
membutuhkan perhatian dalam
perkembangan.
7. Pengambil keputusan etik
Dalam mengambil keputusan perawat
mempunyai peran yg sangat penting sebab
perawat selalu berhubungan dengan anak
kurang lebih 24 jam selalu di samping anak,
maka peran sebagai pengambil keputusan
etik dapat dilakukan oleh perawat, seperti
akan melakukan tindakan pelayanan
keperawatan
8. Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki
oleh semua perawat anak. Perawat harus
melakukan kajian-kajian keperawatan anak
yang dapat dikembangkan untuk
perkembangan teknologi keperawatan. Peran
sebagai peneliti dapat dilakukan dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
anak (Wong,D,L 2005)

Anda mungkin juga menyukai