Anda di halaman 1dari 24

ASKEP KLIEN

DENGAN KRISIS
PENGERTIAN KRISIS

 Gangguan internal akibat


peristiwa menegangkan atau
ancaman yang dirasakan diri
individu
 Mekanisme koping tidak efektif
-> ketidakseimbangan,
peningkatan ansietas
 Ancaman / peristiwa pemicu
dapat diidentifikasi
 Keterbatasan waktu
 Konflik berat : periode peningkatan
kerentanan
-> menstimulasi pertumbuhan personal
JENIS KRISIS
 Krisis Situasional / tidak disengaja
cont: kehilangan,bencana, penganiayaan anak,
percobaan bunuh diri
 Krisis Developmental
cont: masuk sekolah baru, sakit, dikritik, menikah
-> membutuhkan pendekatan baru untuk problem
solving
 Krisis Ekstensial -> kenyataan mengganggu
cont: hidup tidak bertujuan, merasa gagal,
penyakit tidak dapat disembuhkan
RENTANG RESPON

 Manusia : unik, utuh bio – psiko – sosial –


spiritual
 Keadaan seimbang -> terhindar dari stress
dan ketegangan
 Periode tumbuh kembang ->respon adaptif
– maladaptif dalam konsep stress adaptasi
 Keadaan tidak seimbang = periode krisis
YG MEMPERBURUK KRISIS

 Persepsi Individu terhadap


kejadian yang menyimpang
 Dukungan situasi yang
kurang
 Mekanisme koping individu
tidak sehat
Faktor pengimbang
Individu

Kejadian yang menegangkan Keadaan seimbang Kejadian yang menegangkan

Keadaan tidak seimbang


Kebutuhan memulihkan keseimbangan

a. Fakor pengimbang yang ada b. Tidak ada satu/ lebih faktor pengimbang

Persepsi realistik terhadap peristiwa Persepsi menyimpang terhadap


peristiwa
Dukungan situasi memadai Tidak ada dukungan situasi memadai
Mekanisme koping memadai Tidak ada mekanisme koping memadai

Masalah terselesaikan Masalah tidak terselesaikan

Kembali seimbang Ketidakseimbangan berlanjut

Tidak ada krisis Krisis


PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

INGAT !!
KRISIS terjadi maksimal 6 bulan6 bulan
Pengkajian spesifik, orientasi masalah aktual
Kaji data tentang sifat dari krisis dan
pengaruhnya
1. FAKTOR PREDISPOSISI

 Fase tumbuh kembang -> krisis maturasi


 Fase Tumbang menurut Sigmund Freud :
Fase oral, fase anal, fase falik, laten, pubertas
 Periode transisi : masa pubertas, perkawinan,
menjadi ortu, menopause, lanjut usia
 Perlu Perubahan peran, dipengaruhi: contoh
peran, sumber interpersonal, tingkat
penerimaan orang lain terhadap peran baru
2. FAKTOR PRESIPITASI
a. Identifikasi faktor pencetus
 Krisis Situasi : kehilangan orang yang
dicintai (kematian/perpisahan)
 Kehilangan bio psikososial: sakit, di
PHK, cacat
 Kehilangan milik pribadi: rumah
tergusur, hilang harta benda, hilang
kewarganegaraan
 Ancaman kehilangan: anggota keluarga
sakit, perselisihan dengan pasangan
hidup
b. Mengidentifikasi persepsi
klien terhadap kejadian
 Apa arti/ makna kejadian

 Pengaruh terhadap masa


depan
 Individu memandang
secara realistik ?
c. Mengidentifikasi sifat dan kekuatan
dari sistem pendukung
Dengan siapa klien tinggal?
Punya teman tempat mengeluh?

Bisa bercerita masalah yang


dihadapi bersama keluarga?
Ada orang/lembaga pemberi
bantuan?
Memiliki keterampilan mengganti
fungsi orang yang hilang?
d. Mengidentifikasi kekuatan dan
mekanisme koping, termasuk
koping yang berhasil dan tidak
 Koping yang biasa dilakukan?
 Berhasil dan tidaknya? Penyebab
tidak berhasil?
 Yang sudah dilakukan untuk
mengatasi masalah sekarang?
 Suka berolahraga untuk mengatasi
ketegangan?
 Mencetuskan perasaan dengan
menangis?
3. PERILAKU

 Perasaan tidak berdaya,


kebingungan, depresi,
menarik diri, keinginan
merusak diri sendiri/orang
lain
 Perasaan diasingkan oleh
lingkungan
 Terkadang menunjukkan
gejala somatik
B. MASALAH KEPERAWATAN
1. MASALAH
 Gangguan penyesuaian, kerusakan
 Ansietas
 Koping komunitas, inefektif
 Koping komunitas, potensial untuk
ditingkatkan
 Koping keluarga inefektif
 Koping individu inefektif
 Proses keluarga, perubahan
 Ketakutan
 Berduka antisipasi
 Pertumbuhan dan perkembangan, perubahan
 Respon pasca trauma
 Gangguan harga diri: HDR
 Isolasi Sosial
 Distress spiritual
2. CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Koping individu inefektif bd krisis situasi:


kehilangan orang berarti
 Perubahan proses keluarga bd krisis situasi:
perpindahan
 Koping keluarga inefektif bd krisis situasi:
perpisahan
 Perubahan proses keluarga bd krisis maturasi:
pernikahan
C. PERENCANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. TUJUAN UMUM

 Klien dapat berfungsi kembali seperti


sebelum terjadi krisis
 Klien dapat meningkatkan perannya

 Klien menampakkan perilaku adekuat


(dampak krisis tidak terlihat)
 Klien mampu meningkatkan sistem
pendukung dalam menghadapi krisis
dikemudian hari
2. TINDAKAN KEPERAWATAN

 Manipulasi Lingkungan
 Dukungan Umum

 Pendekatan umum (general Approach)

 Pendekatan individual

 Teknis Intervensi Krisis bersifat aktif,


fokal, dan eksploratif -> penyelesaian
masalah segera
TEKNIK-TEKNIK INTERVENSI
KRISIS
 Ventilasi (pengungkapan
perasaan)
 Klarifikasi
 Saran
 Manipulasi
 Menguatkan perilaku
 Dukungan terhadap mekanisme
pertahanan klien
 Eksplorasi penyelesaian
masalah
D. EVALUASI
 Klien dapat menjalankan fungsinya kembali
seperti sebelum terjadi krisis
 Perilaku maladaptif/ gejala yang ditunjukkan oleh
klien berkurang
 Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang
adaptif
 Klien mempunyai sistem pendukung yang kuat
untuk diandalkan
 Klien dapat belajar dari pengalaman untuk
membantu koping terhadap krisis yang akan
datang
HIASI DIRI DENGAN CINTA
KEDAMAIAN DAN EMPATI
SADARI BAHWA KITA SEMUA
BERSAUDARA
MARI BERSINERGI DALAM KEANEKA
RAGAMAN
DALAM WUJUD KEGOTONG ROYONGAN
DENGAN PRIMARY HEALTH CARE

Anda mungkin juga menyukai