Anda di halaman 1dari 11

SENSOR KECEPATAN GENERATOR DENGAN

MENGGUNAKAN ROTARI ENCODER

MUHAMMAD NIZAR
1541150049
D4-3D
FUNGSI :

• Untuk menentukan kecepatan yang tepat. Maka dari itu, generator


membutuhkan sensor kecepatan untuk menentukan kecepatan
yang tepat.

• Untuk mengontrol speed agar constant, artinya speed dijaga agar


tidak berubah.

• Untuk menghindari terbakarnya generator, maka putaran generator


tidak boleh melebihi putaran maksimal yang diijinkan.

• Untuk mengatur frekuensi.


PRINSIP KERJA :

Putaran dari Generator akan dideteksi oleh rotari encoder lalu output dari
rotari ini akan mengeluarkan pulsa yang sebanding dengan putaran generator.
Karena output dari rotari berbentuk pulsa digital maka diperlukan sebuah modul
mikrokontroller AVR 8535 yang sudah dilengkapi dengan timer dan counter untuk
referensi dari pulsa rotari. Dengan modul AVR ini output pulsa dari Rotari encoder
ditampilkan ke Rangkaian Display LCD 2x16 dalam bentuk desimal. Disamping itu
modul mikro ini juga di set putaran maksimalnya, sehingga apabila RPM generator
melebihi ofset dari mikrokontroller maka mikro akan mengaktifkan relay untuk
membunyikan alarm, yang menandakan bahwa putaran generator melebihi putaran
maksimal yang diijinkan. Dengan adanya sistem alarm ini diharapkan operator
lapangan dapat mengambil tindakan yang tepat agar generator terhindar dari
kerusakan yang fatal.
KOMUNIKASI
Jika ingin menambahkan komunikasi antara PC dan sensor, pada
sensor ini bisa di tambahkan PLC tambahan. Untuk alat komunikasi
antara PC atau PLC sensor lain.
FLOWCHART PROGRAM MIKROKONTROLLER
RANGKAIAN SISTEM MONITORING RPM GENERATOR
ROTARY ENCODER

Rotari encoder adalah salah satu transducer atau senor kecepatan dimana rotari
encoder merupakan sebuah digital TachoGenerator yang digunakan untuk
mengukur kecepatan motor , rotari encoder termasuk sensor optik berupa
sepasang pemancar dan penerima infra merah yang sering disebut optocoupler.
Sensor optik ini membaca piringan berlubang yang dipasangkan dengan dikopel
pada poros motor. Banyaknya lubang sangat mempengaruhi ketelitian
pembacaan kecepatan.
ATMEGA 8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin. Nama-nama
pin pada mikrokontroler ini adalah :
1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.
3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan
memiliki kemampuan lain yaitu sebagai input
untuk ADC
4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga
memiliki kemampuan yang lain.
5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk
ATMega8535.
6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga
memiliki kemampuan yang lain.
7. RESET untuk melakukan reset program dalam
mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.
9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya
untuk ADC.
10. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.
LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)

LCD memiliki karakteristik sebagai berikut:


• Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa
ditampilkan.
• Setiap huruf terdiri dari 5×7 dot-matrix
cursor.
• Terdapat 192 macam karakter.
• Terdapat 80 x 8 bit display RAM
(maksimal 80 karakter).
• Memiliki kemampuan penulisan dengan 8
bit maupun dengan 4 bit.
• Satu sumber tegangan 5 volt.
• Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.

Anda mungkin juga menyukai