Anatomi Dan Fisiologi Hidung
Anatomi Dan Fisiologi Hidung
Anatomi Dan Fisiologi Hidung
OLEH :
Dr. S Hendradewi, Sp THT, Msi Med
Hidung: organ penting proteksi terhadap
lingkungan yang merugikan
Ogan protektor untuk :
• Membau
• Menyiapkan udara pernafasan ke paru-paru
• Refleks bersin
• Modifikasi suara
Dibagi 2 :
1. Hidung Luar
2. Hidung dalam
Bentuk Piramid bagian :
1. Pangkal Hidung (bridge)
2. Dorsum nasi
3. Ala nasi
4. Kolumela
5. Lubang Hidung ( nares
anterior )
Dibedakan 3 bagian:
Kubah Tulang
Kubah Kartilago
Lobulus
Kerangka tulang terdiri :
1. Os Nasalis
2. Prosessus frontalis os
maksila
3. Prosessus nasalis os
frontal
Kerangka Kartilago terdiri :
1. Sepasang kartilago nasalis
lateralis superior
2. Sepasang kartilago nasalis
lateralis inferior
3. Kartilago ala minor
4. Tepi anterior kartilago
septum
Lobulus: menutup vestibulum
Batasnya:
Medial : Kolumela
Lateral : Ala Nasi
Antero-superior : Ujung Hidung
Mobilitas Lobulus penting :
1. Ekspresi Wajah
2. Gerakan Mengendus
3. Bersin
Dari :os internum di sebelah anterior
Koana di sebelah posterior
Dipisahkan: septum nasi jadi kavum nasi
kanan dan kiri
Vestibulum :
- Tepat di belakang nares anterior
- Dilapisi oleh kulit
- Terdapat kelenjar sebasea dan vibrise
Ada 4 Buah dinding
Dinding Medial: Septum Nasi
Bagian Tulang :
1. Lamina perpendikularis
os Ethmoid
2. Vomer
3. Krista nasalis os
maksila
4. Krista nasalis os
palatina
Bagian Tulang Rawan :
1. Lamina kuadrangularis
2. Kolumela
Dinding Lateral : ager nasi
Belakang terdapat:
1. Konka Inferior
2. Konka Media
3. Konka Superior
Terdapat rongga :
1. Meatus Superior
2. Meatus Media
3. Meatus Inferior
Meatus Inferior :
• Antara konka inferior dgn
dasar hidung dan dinding
lateral
• Ada muara (osteum)
ductus nasolakrimalis
Muatus Media :
• Antara konka media dan
dinding lateral rongga
hidung
• Ada bula ethmoid,
prosessus unsinatus,
hiatus semilunaris dan
infundibulum ethmoid
• Muara dari sinus frontal,
sinus maksila dan sinus
ethmoid anterior
Meatus Superior :
• Antara konka superior dan konka media
• Muara sinus spenoid dan sinus ethmoidalis posterior
DINDING INFERIOR
1. Dasar rongga hidung
2. Dibentuk oleh os maksila dan os palatum
DINDING SUPERIOR
1. Dibentuk oleh lamina kribriformis
• Bagian bawah: dari cb a maksila interna
al: a palatina mayor dan a sfenopalatina
• Bagian depan : dari cb a fasialis
• Bagian depan septum : ada pleksus
Kiesselbach (little’s area)
anastomose: a sfenopalatina, a etmoid
anterior, a labialis superior, a palatina
mayor
• Vena: nama sama dan berjalan bersama
arteri
Dilapisi oleh: mukosa pernafasan dan mukosa
penghidu
Mukosa Pernapasan:
permukaan: epitel torak berlapis semu (pseudo
stratified columner epithelium) yang bersilia
permukaan mukosa: lapisan bilayer selimut
mukus dan cairan perisilia
sub mukosa: kel mukus glycoprotein
kel seromukus Lisosim, S-IgA
Kel serous endopeptidase
bagian anterior konka dan septum: sguameus
berlapis tidak bersilia
bentuk epitel tebal, mukosa bervariasi
tergantung: kuatnya arus, temperatur,
kelembaban, tekanan udara respirasi
mukous Blanket
- lap mukosa yang lental dan lengket
di permukaan mukosa yang diproduksi
oleh sel goblet
- fx: menangkap partikel asing digerakkan
oleh silia ke belakang faring tertelan
lambung ( mekanisme transport mukosilia )
Mukosa Penghidu
Batas dengan
mukosa sangat nyata
ireguler
terdiri dari :
- Sel syaraf olfactoria
bipoler
- Sel penyokong
sustentakuler
- Sel basal
Mukosa: menangkap
rangsang bau
Letak : 1/3 dari bagian atas concha superior
dan septum nasi yang ada disitu
Anatomis:
> area olfaktoria tidak dapat dilihat
> udara respirasi tidak mencapai
> bau tidak dapat mencapai kecuali sangat kuat
Bau: dirasakan 2 teori
1. Kimia: partikel bau difusi melalui udara rx kimia diepitel
olfaktorius
2. Undulasi: gelombang energi (spt cahaya) ujung
syaraf olfactorius
• Bernafas: udara sal nafas atas paru
• Cukup: volume, tekanan, kebersihan,
kelembaban, temperatur,
kebersihan
• N tekanan cavum nasi 10 – 15 mmH2O
• Aliran: 0 – 140 ml/menit
• Inspirasi: tekanan rongga hidung udara
keluar sinus
• Expirasi: tekanan rongga hidung udara
masuk sinus
• Paru: power
• Laring: produksi suara
• Struktur di leher dan kepala: bibir, gigi, lidah, palatum
merupakan artikulator yang merubah suara laring
speech yang dapat dimengerti
• Hidung; articulator khususnya m,n, ng