Anda di halaman 1dari 8

MINI RESEARCH

TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU RUMAH

TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEDAYU II

Disusun Oleh :
Mardylla Nur Fitriany 20120310060
Aziz Akhmad Muslim 20120310104
Wistha Miyaki 20120310147
Fatimatus Solekha 20120310152
Syahidatul Arifa 20120310272

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN MINI RESEARCH

TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU RUMAH

TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEDAYU II

Disusun oleh:

Mardylla Nur Fitriany 20120310060


Aziz Akhmad Muslim 20120310104
Wistha Miyaki 20120310147
Fatimatus Solekha 20120310152
Syahidatul Arifa 20120310272

Pembimbing IKM Kepala Puskesmas


Puskesmas Sedayu II Puskesmas Sedayu II

dr. Kriessita Andiyanti drg. Elmi Yudihapsari, MPH


NIP. 198402172009032011 NIP. 196508201993032010

Mengetahui
Dosen Pembimbing IKM FKIK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

dr. Denny Anggoro Prakoso, M.Sc


NIK. 173 076
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT,

karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan

Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II. Shalawat dan salam

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Alloh SWT yang

telah menjunjung umat manusia dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan

yang beriman, berakhlak, dan berperadaban.

Penulis karya tulis ilmiah ini merupakan langkah awal penulis untuk

melakukan penelitian lebih lanjut, dengan harapan penulis dapat lebih

mudah, cepat, dan terarah dalam melakukan penelitian karena sudah

mempunyai pola yang sistematis dalam pelaksanaannya.

Dalam menyelesaikan penulisan karya tulis ini penulis tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak guna menyelesaikan kesulitan yang ada, baik

berupa bimbingan, pengarahan, nasehat maupun dorongan moral. Untuk itu

sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada :

1. dr. Wiwiek selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. drg. Elmi Yudihapsari, MPH selaku kepala Puskesmas Sedayu II

Bantul.
3. dr. Denny Anggoro Prakoso, M.Sc , selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada tim

penulis selama menyelesaikan Mini Research..

4. dr. Kriessita Andiyanti dan dr. Sri Rahayu selaku dokter pembimbing

Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sedayu II Bantul.

5. Seluruh staf Puskesmas Sedayu II Bantul atas bimbingan dan

masukannya.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran Mini Research

dan penyelesaian laporan kepaniteraan klinik yang tidak dapat tim

penulis sebutkan satu persatu.

Segenap Tim Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan Mini

Research ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan baik

dari segi isi maupun penulisannya, untuk itu mohon maaf yang sebesar-

besarnya. Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhir kata, tim penulis mengharapkan Mini Research ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan menambah khasanah ilmu pengetahuan

terutama ilmu kedokteran.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, Juli 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit

menular dan tidak menular disebabkan oleh masih buruknya kondisi kesehatan

lingkungan, perilaku masyarakat yang belum mengikuti pola perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS), dan belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan

penyakit. Realisasi indikator rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 sebesar

56,6% dari jumlah rumah tangga di Indonesia yaitu sebanyak 59.118.900 jiwa

atau capaian kinerjanya sebesar 84,71% lebih rendah dari target sebesar 70% .

Jika dibandingkan dengan tahun 2013, realisasi capaian indikator rumah tangga

ber-PHBS mengalami kenaikan sebesar 2,8%, sementara dalam 5 tahun

terdapat kenaikan sebesar 12,97% dengan rata-rata 2,59% pertahun. Presentase

rumah tangga ber-PHBS tertinggi adalah provinsi Jambi (72,4%), Jawa Tengah

(71,1%), Bali (74,2), Kalimantan Timur (75,3%), dan Sulawesi Utara (76,6%).

Sedangkan presentase rumah tangga yang ber-PHBS terendah adalah Papua

Barat (25,5%), Nusa Tenggara Barat (29,5%), dan Aceh (30,3%). (Kemenkes

RI, 2015)

Rumah tangga ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang

seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Indikator ini

merupakan indikator komposit dari 10 kriteria, yaitu pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun,

menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu,

makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan

tidak merokok didalam rumah. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak ada

ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian

rumah tangga ber-PHBS adalah jumlah rumah tangga yang memenuhi 7

kriteria. (Kemenkes RI, 2015)

Struktur keluarga menggambarkan peran masing-masing anggota

keluarga baik di dalam keluarganya sendiri maupun perannya di lingkungan

masyarakat. Sering dikatakan bahwa ibu adalah jantung dari keluarga. Apabila

jantung berhenti berdenyut maka seseorang tidak bisa melangsungkan

hidupnya. Perumpamaan ini menyimpulkan bahwa kedudukan seorang ibu

sebagai tokoh sentral dan sangat penting untuk melaksanakan kehidupan. Peran

ibu sangat banyak, peranan ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak, dan sebagai salah satu

kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya. Peran ibu didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengasuh,

mendidik dan menentukan nilai kepribadian.

Berdasarkan uraian diatas masyarakat banyak yang memiliki

pengetahuan kurang tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta

betapa pentingnya fungsi peran seorang ibu sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku


Ibu Rumah Tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II.”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan sikap dan perilaku ibu rumah tangga

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di wilayah kerja puskesmas

sedayu II ?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu rumah

tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di wilayah kerja

puskesmas sedayu II

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya perilaku hidup sehat di rumah

tangga dan dapat menambah wacana kepustakaan mengenai

pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Bagi Masyarakat

Dapat digunakan sebagai masukan kepada masyarakat di wilayah kerja

puskesmas Sedayu II dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu

rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


E. Keaslian Penelitian

1. Hilya Hanick (2011), dengan judul “Hubungan pengetahuan dam Sikap

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di

Kecamatan Lubuk Sikaping”. Sampel adalah ibu rumah tangga yang

dipilih berdasarkan metode cluster random sampling. Perbedaan

penelitian ini adalah tempat, dan teknik pengambilan sample.

Anda mungkin juga menyukai