30
Heat Transport
Net Radiation
30
60
90
Model ideal sirkulasi atmosfer
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe Catatan: sirkulasi sebenarnya tidak kontinu dalam ruang dan waktu
Perbandingan Penyerapan Panas
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
14.5
Panas diserap oleh
0.9 Panas diserap oleh daratan (Beltrami et al. 2002) lautan
0.8 Panas dibutuhkan untuk mencairkan gletser pada tingkat lebur maksimum
(Houghton et al. 2001)
0.7 Panas diserap oleh atmosfer selama 1955-96 (Levitus et al. 2001)
0.3 Panas dibutuhkan untuk mengurangi perluasan laut-es Antartika (de la Mare, 1997)
0.1 Panas dibutuhkan untuk mencairkan gletser gunung pada tingkat lebur maksimum
(Houghton et al. 2001)
0.005 Panas dibutuhkan untuk mencairkan laut-es BBU (Parkinson et al. 1999)
0.002 Panas dibutuhkan untuk mencairkan volume laut-es arktik abadi (Rotherock et al.
1999)
Altitude
vertikal.
• Penurunan temperatur terhadap
ketinggian untuk udara kering
1km
sebagai akibat pengurangan
tekanan disebut “Susut
Temperatur” Adiabatik kering 9.8°C
(Dry Adiabatic Lapse Rate) = - Temperature
9.8°C/km
≈ - 10 °C/km
~ 100C/km
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
• Kondensasi melepaskan panas
laten, sehingga suhu udara
Altitude
jenuh mendingin lebih lambat
terhadap ketinggian Dry Adiabatic
dibandingkan dengan udara Lapse Rate
kering.
• Tidak ada nilai tunggal untuk
Saturated Adiabatic
susut suhu adiabatik jenuh. Lapse Rate
Ia bertambah dengan
Temperature
penurunan temperatur, mulai
dari 4°C/km untuk udara Di Indonesia biasa digunakan 6,5 °C/km
tropis yang panas, hingga untuk susut suhu adiabatik jenuh dan
10 °C/km untuk adiabatik kering
9°C/km pada suhu -40°C.
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
Tekanan & Temperatur
• Kolom udara paras tekanan P1, P2,
etc.
• Jika kolom memanas, udara akan
P5
memuai dan densitasnya pada setiap
P5
P4 paras akan berkurang.
P4 • Interval antara setiap paras tekanan
P3
P3
akan bertambah, sehingga paras
P2
tekanan pada setiap ketinggian di
P2 kolom udara panas akan lebih besar
P1 P1 dari pada yang di kolom yang lebih
dingin.
P0 P0
cool z warm • N.B. Karena total masa udara dalam
kolom adalah konstan, dan tekanan
di permukaan tidak berubah.
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
Cold-core Low intensifies with height Warm-core High intensifies with height
L H
L
H
warm cool warm cool warm cool
H
L
cool warm cool warm cool warm
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
• Sel tekanan rendah lintang
menengah memiliki udara Cold low
yang lebih dingin didaerah
depan.
• Mengakibatkan sumbu L
tekanan rendah miring ke
arah udara dingin
Warm high
Warm high
25C 15C
12°C
850 mb Temperature (2°C contours), RH (%), wind (m s-1) : analysis valid 0000 040930
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
Surface temperature (2°C contours) and SLP (mb)(5mb contours) : analysis valid 0600 040930
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
Angin Termal
LOW
warm
500mb
HIGH
Vg(1000)
LOW
996
1000mb
1004 HIGH
1008
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe
500-1000 mb thickness 5580
5640
5700
LOW
VG1000 5640
5700
LOW VT
VG500
0 5760
Contours of
60 5820 500 mb surface
HIGH
120
Contours of
HIGH
1000 mb surface 180
Sumber: Pengendapan:
– Evaporasi permukaan: – Presipitasi
Dibutuhkan energi untuk Hujan, salju, hujan es,…
mensuplai panas laten – Kondensasi permukaan:
evaporasi cahaya embun, pembekuan (frost)
Matahari, Konduksi dari
permukaan (pendinginan
permukaan). • Catatan: Pada umumnya air
– Evaporasi presipitasi yang dalam atmosfer diatas suatu
jatuh: panas laten disuplai lokasi tertentu bukan berasal
oleh pendinginan udara dari evaporasi lokal, tetapi
melalui adveksi dari
sembarang tempat.
Temperatur diturunkan
dibawah titik embun.
2 mekanisme utama pendinginan :
– Pendingingan karena
persentuhan/kontak : kehilangan
panas ke permukaan yang lebih
dingin dari udara diatasnya seperti
akibat adveksi diatas permukaan
yang dingin, atau karena
pendinginan radiatif permukaan
pada malam hari.
– Pendinginan dinamik:
pengangkatan adiabatik
condensation level.
4.58°C
Pendinginan udara jenuh
pada -0.5°C tiap 100m Penghangatan udara tak jenuh
5.08°C 5.56°C
pada +0.98°C tiap 100m
5.58°C 500 m 6.54°C
Lifting condensation level 400 m 7.52°C
6.08°C
7.06°C 300 m 8.50°C
Pendinginan udara tak jenuh
pada -0.98°C tiap 100m 8.04°C 200 m 9.48°C
9.02°C 100 m 10.46°C
10°C 11.44°C
0m
Perbedaan lapse rate pada udara jenuh dan tak jenuh menunjukkan bahwa
udara yang mengalir kebawah menuju lee side gunung seringkali lebih hangat
daripada udara di upwind side. Di pegunungan Alpen, angin hangat kering ini
disebut Föhn, di American Rockies (pengunungan rocky) ini dikenal sebagai
Chinook. Permulaan pada angin itu dapat menghasilkan kenaikan temperatur
yang sangat cepat (tercatat 22°C dalam 5 minutes) dan dikaitkan dengan
pelelehan salju yang cepat, dan kondisi longoran salju.
ME 2112 -- Zadrach L. Dupe