ELEKTROFORESIS
Kelompok 5:
Intan Wulan Sari
Khatimatul Husna
Lina Safitri
Maidah Hayati
Nadya Fahmilia
Nurkholifah
Resti Eka Rahayu
Siti Fadlillah
THERMAL
CYCLER
PENGERTIAN THERMAL CYCLER
Thermal Cycler (juga dikenal sebagai
thermocycler, mesin PCR atau amplifier DNA)
adalah peralatan laboratorium yang paling umum
digunakan untuk memperbanyak segmen DNA
melalui polymerase chain reaction (PCR).
Thermal Cycler juga mengontrol suhu, naik
dan turun sesuai dengan program yang dimasukan
kedalam komputer PCR tersebut, sehingga proses
polymerase chain reaction (PCR) terjadi.
FUNGSI THERMAL CYCLER
• Mikropipet
Berfungsi untuk
memindahkan
sampel dan
larutan lainnya
dari tube ke
dalam wells pad
a aparatus
elektroforesis.
KOMPONEN ALAT ELEKTROFORESIS
Aparatus Elektroforesis
Aparatus elektroforesis
terdiri atas:
Comb (sisir) yang
membentuk well (sumu
r) pada gel agarosa
Tray yang merupakan
wadah cetakan gel
Chamber yang
merupakan medium
tempat berlangsungnya
proses elektroforesis
KOMPONEN ALAT ELEKTROFORESIS
• Power Supply
(DC)
Berfungsi sebagai
sumber energi
untuk aparatus
elektroforesis.
KOMPONEN ALAT ELEKTROFORESIS
• Gel doc
Alat yang digunakan untuk
mengamati dan
mendokumentasikan hasil
elektroforesis. Komponen gel doc
terdiri dari:
Lampu UV berfungsi menerangi
bagian dalam dalam dari gel
doc,
Kamera berfungsi memotret
hasil elektroforesis,
Komputer berfungsi
menjalankan proses
dokumentasi lewat bantuan
software
KOMPONEN ALAT ELEKTROFORESIS
• Power Supply
(DC)
Berfungsi
sebagai sumber
energi untuk
aparatus
elektroforesis.
KOMPONEN ALAT ELEKTROFORESIS
• Gel doc
Alat yang digunakan untuk
mengamati dan
mendokumentasikan hasil
elektroforesis. Komponen gel
doc terdiri dari:
• Lampu UV berfungsi
menerangi bagian dalam
dalam dari gel doc,
• Kamera berfungsi memotret
hasil elektroforesis,
• Komputer berfungsi
menjalankan proses
dokumentasi lewat bantuan
software
PRINSIP KERJA ALAT
ELEKTROFORESIS
Prinsip kerja elektroforesis gel dimulai saat
makromolekul yang bermuatan listrik ditempatkan
pada medium berisi tenaga listrik. Molekul-molekul
tersebut akan bermigrasi menuju kutub positif atau
kutub negatif berdasarkan muatan yang terkandung
di dalamnya. Molekul-molekul yang bermuatan
negatif (anion) akan bergerak menuju kutub positif
(anoda), sedangkan molekul-molekul yang
bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju
kutub negatif (katoda).
INSTRUKSI KERJA ALAT
ELEKTROFORESIS
a) Pembuatan Gel Agarose
• 0,4 gram bubuk agarose dilarutkan pada 50 ml Buffer
TAE .
• Campuran tersebut dilarutkan dengan cara
dipanaskan.
• Setelah semua terlarut kemudian didiamkan pada
suhu ±50°C.
• Gel comb dipasang pada tangki elektroforesis.
• Larutan agarose dituangkan pada tangki
elektroforesis dan didinginkan hingga mengeras.
• Setelah gel tersebut mengeras, gel comb dapat
diambil dan gel agarose siap untuk digunakan.
INSTRUKSI KERJA ALAT
ELEKTROFORESIS
b) Proses Elektroforesis
• Elektroforesis Gel Agarose direndam dengan Buffer TAE.
• 1µl loading dye dicampur dengan 3µl produk DNA pada
parafilm yang telah tersedia dengan bantuan mikropipet.
• Campuran tersebut dituangkan ke sumur/well pada gel
agarose. Sedangkan untuk 3µl DNA marker 1kb dituangkan
pada sumur/ well yang berada pada paling tepi atas dan
bawah.
• Tangki elektroforesis kemudian ditutup dan dihubungkan ke
power supply.
• Power Supply ( 400 MA, 90 V) dinyalakan selama 30 menit.
INSTRUKSI KERJA ALAT
ELEKTROFORESIS
c) Dokumentasi
• Gel agarose hasil elektroforesis direndam
pada larutan EtBr selama ± 15 menit.
• Dilanjutkan dengan direndam dalam aquadest
selama ± 15 menit.
• Gel agarose lalu divisualisasi dengan
menggunakan Gel Doc dan kemudian diambil
gambarnya.
HASIL PENGAMATAN DARI PENGUKURAN
ALAT ELEKTROFORESIS
Macam-macam metode Blotting
1. Southern Blot
Southern blot pertama kali dikemukakan oleh
Southern (1975). Teknik ini mentrasfer DNA
ke kertas NC dengan menggunakan prosedur
aliran pelarut.
2. Northern Blot
• Northern Blot merupakan tekniknya sama
dengan Sothern Blot, namun menggunakan
kertas DBM dan biasanya mendeteksi RNA.
3. Eastern Blot
• Eastern Blot merupakan teknik yang
ditemukan oleh Reinhard dan Malamud
(1982), adalah proses transfer bidirectional
dengan menggunakan aliran pelarut protein
dari gel ke NC berdasarkan titik isoelektrik.
4. Western Blot
• Teknik ini pertama kali dibuat oleh W. Neal
Burnette. Western Blot merupakan teknik
untuk mendeteksi protein spesifik pada
sampel jaringan yang homogenat ataupun dari
suatu ekstraksi berdasarkan kemampuan
protein tersebut berkaitan dengan antibodi.
PEMELIHARAAN ALAT
ELEKTROFORESIS
Gel poliakrilamid sering digunakan untuk uji kualitatif protein, meskipun juga
digunakan untuk uji kualitatif DNA. Resolusi dalam memisahkan DNA lebih
tinggi jika dibandingkan gel agarosa sehingga panjang molekul DNA yang
berbeda hanya satu nukleotida dapat dideteksi. Elektroforesis gel poliakrilamid
dapat memisahkan protein dengan ukuran 5—200 kDa, sedangkan untuk
pemisahan fragmen DNA hanya dalam rentang ukuran DNA yang sempit yaitu
antara 5—500 bp.
Keuntungan Kekurangan
1. Pembuatannya lebih sulit
dibanding gel agarosa, karena
1. Laju pemisahan fragmen
biasanya digunakan lebih lambat dibandingkan
poliakrilamid dengan resolusi menggunakan gel agarosa
yang tinggi 2. Membutuhkan persentase
2. Membutuhkan biaya yang lebih konsentrasi yang lebih
mahal
banyak
3. Preparsi yang lebih lama
4. Bersifat toksik sehingga harus 3. Voltase yang digunakan
lebih berhati-hati dalam lebih tinggi
penanganannya
5. Dapat menampung jumlah DNA
yang lebih besar daripada gel
agarose
PERBEDAAN ELEKTROFORESIS GEL AGAROSE DAN POLIAKRILAMID