Kekerasan fisik
Menurut UU no. 23 Tahun 2004 tentang penghaspusan kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT), memberikan pengertian kekerasan fisik adalah perbuatan yang
mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat
Bentuk tindakan ini sulit untuk dibatasi pengertiannya karena sensitivitas emosi
seseorang sangat bervariasi. Dalam rumah tangga hal ini dapat berupa tidak
diberikannya kasih saying pada istri agar terpenuhi kebutuhan emosinya.
Kedalam kekerasan psikologis atau mental ini dapat dimasukkan semua jenis
tindakan yang bersifat verbal abuse, pelecehan, sikap memiliki yang berlebihan,
isolasi, ancaman atau berbagai bentuk lain.
Mengenali Perlukaan/Cedera Akibat Kekerasan Yang
Disengaja Sebagai Upaya Pembuktian Secara Klinis
1. Perlukaan Atau Cedera Pada Kulit Dan Jaringan Bawah Kulit :
• Memar akibat tamparan yang kuat akan meninggalkan bekas telapak
tangan.
• Memar yang membentuk gambaran jari dan ibu jari sering tampak pada
wajah, lengan atas dan bokong.
• Memar yang mebentuk garis, lengkungan atau lingkaran akibat benda-
benda tumpul seperti ikat pinggang, kabel, kain pembekap mulut dan
sebagainya.
• Luka terbuka, baik karena kekerasan tajam ataupun kekerasan tumpul.
• Bekas gigitan manusia yang berbentuk bulan sabit.
• Luka bakar yang berbentuk sebagai akibat dari sundutan rokok atau
setrika, atau luka bakar akibat cairan panas pada lokasi yang janggal. Luka
bakar memang sering terjadi pada anak baik karna kecelakaan ataupun
kesengajaan. Namun pada usia dewasa akan jarang terjadi luka bakar
karena kecelakaan
Mengenali Perlukaan/Cedera Akibat Kekerasan Yang
Disengaja Sebagai Upaya Pembuktian Secara Klinis