Anda di halaman 1dari 15

Teknik Sampling dalam

Penelitian Kuantitatif
 Pengertian Populasi dan Sampling
 Pengertian Unit analisis dalam penelitian kuantitatif
 Macam-macam sampel
 Besaran sampel dan presisi
 Teknik pengambilan sampel
 Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.
 Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

 Sampel adalah sebagian yang diambil dari


populasi dengan menggunakan cara–cara tertentu
Satuan Pengamatan ( Unit Of
Observation)
 Segalasesuatu yang menjadi obyek
pengumpulan
data/penelitian/pengawasan/pengamatan/
studi. Contoh: orang, barang, unit
organisasi, tempat, waktu.
Unit analisis

 Satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai


subjek penelitian (arikunto).
 Contoh: metode mengajar yang bnayak digunakan
oleh guru SMA. Unit analisisnya adalah metode
mengajar, subjek penelitiannya guru, sumberdata:
guru
 Unit analisis utama ada lima (Berelson dalam
Kerlinger)
 Kata, tema, ciri/karakter, butir dan ukuran ruang-
dan-waktu
teknik sampling

 Sampel probabilitas
Besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subyek
sampel diketahui
 Sampel non probabilitas
Besarnya peluang elemen populasi untuk terpilih sebagai subyek tidak diketahui
Sampel probabilitas
a. Simple Random Sampling
 Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang paling mudah
dilakukan. Dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Teknik ini dapat dipakai jika populasi dari suatu penelitian homogen dan tidak
terlalu banyak jumlahnya.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
 Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar
belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
 Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling
 Teknik cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi
atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber
data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.
Non probabilitas
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomer urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan. Teknik ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian
yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian
membesar.
Besaran sampel

 Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana


 Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
 Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik
pengukuran

 Rumus Jacob cohen


𝐿
 𝑁 = 𝑓2 + 𝑢 + 1

 N = ukuran sampel
 f2 = effect size
 U = banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
 L = fungsi power dari u, yang diperoleh dari table t.s. 1%

 P = 0.95, effect size = 0.1


 Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76, maka dengan
formula tersebut diperoleh ukuran sampel N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6,
dibulatkan 203
Rumus slovin

 N = n/N(d)2 + 1
 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
 Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki
adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
 N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
Issac & michael
Paul Leedy
Lameshow

 Untuk populasi tidak diketahui


 n = Z^2 P(1− P)/d^2
 dimana
z = 1.96
 p = maximal estimasi = 0.5
 d = alpha (0.05)
 Dengan demikian
1.96^2 . 0.5 (1-0.5) / 0.05^2= 384

Anda mungkin juga menyukai