Anda di halaman 1dari 42

Disusun oleh:

Fellayatul Hapsari 17360318


Shinta Nurbaiti S 17360364

Pembimbing:
Dr. Elsa P. Surbakti, Sp.Rad
* Radang paru yang tidak spesifik (aspesifik) terbagi
atas radang bronkus dan radang jaringan paru.
Berdasarkan lamanya peradangan, maka radang
bronkus dibedakan menjadi radang akut dan kronis.
BRONKITIS
Definisi Bronkitis adalah penyakit respiratorius
di mana membran mukosa pada jalur bronkus di
paru-paru mengalami inflamasi. Karena mukosa
bronkus tersebut membengkak (edema) dan
menebal sehingga akan mempersempit saluran
nafas yang menuju paru-paru.

*
*Bronkitis akut Infeksi Virus, Bakteri, dan
Mikroorganisme lain
*Bronkitis kronik  Rokok, infeksi dan polusi
*
* Bronkitis akut biasanya terjadi dalam waktu yang
cepat (kurang dari 3 minggu) dan membaik dalam
beberapa minggu

* Manifestasi klinis:
Batuk (berdahak atau pun tidak berdahak)
Sesak napas, rasa berat bernapas
Bunyi napas mengi atau ngik
Rasa tidak nyaman di dada atau sakit dada
Demam ringan
*
*Secara klinis didefinisikan sebagai batuk harian
dengan produksi sputum paling kurang selama 3
bulan dalam periode waktu 2 tahun.
*Penyakit bronkitis kronik tidak selalu
memperlihatkan gambaran khas pada foto thoraks.
Sering berdasarkan pemeriksaan klinis dan
laboratorik sudah dapat ditegakkan diagnosisnya.
Pada foto hanya tampak corakan yang ramai di
bagian basal paru.
*
* Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan,
penderita diberikan aspirin atau acetaminophen. anak-anak
sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan
untuk beristirahat dan minum banyak cairan. Antibiotik
diberikan yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya
adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau
hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang
sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita
dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin
atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai
penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. Kepada
penderita anak-anak diberikan amoxicillin. jika
penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
* Dirty chest yang menunjukkan adanya corakan bronkovaskular yang
ramai hingga menuju percabangan perifer di paru
* Adanya gambaran tubular shadow pada
bronkitis kronik
*
*
* Bronkiektasis  suatu keadaan bronkus atau bronkiolus
yang melebar akibat hilangnya sifat elastisitas dinding
otot bronkus yang dapat disebabkan oleh obstruksi dan
peradangan kronis

* Manifestasi klinis:
Batuk produktif berlangsung kronik
Hemoptisis
Sesak nafas
Demam berulang
Sianosis
*
*
*Pneunomia adalah peradangan parenkim paru, distal
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius dan alveoli, yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, protozoa)
* Gambaran pneumonia akan terjadi peningkatan densitas
dalam bagian paru yang terkena. Paru yang memberi
gambaran lusen, akan tampak lebih opak karena adanya
proses peradangan yang menggantikan udara. Gambaran
opak yang diberikan pun berbeda-beda, tergantung bentuk
infeksi dan distribusinya. Salah satu gambaran khas
pneumonia adanya air bronkogram, yakni terperangkapnya
udara dalan bronkus karena tiadanya pertukaran udara pada
alveolus. Namun, gambaran ini tidak muncul disemua
pneumonia.
Berdasarkan letak anatomis dibagi menjadi 3 yaitu
1. pneumonia lobaris,
2. pneumonia lobularis (bronchopneumonia)
3. pneumonia interstitialis (bronkiolitis).
1.
Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia
antara lain:
*Perselubungan paru Lobus kanan atas.
*Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas
*Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana
paru mengecil.
*Tidak tampak deviasi trachea seperti pada atelektasis.
*Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
*Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign.
Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu segmen/lobus (lobus kanan PA
maupun lateral)
*
* Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia
yang mempunyai pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau
lebih area terlokalisasi didalam bronkus dan meluas ke parenkim paru
yang berdekatan di sekitarnya. Pada foto thoraks tampak infiltrat
peribronkhial yang semiopak dan tidak homogen didaerah hillus
yang menyebabkan batas jantung menghilang (Silhouette sign),
penyebab paling sering oleh S.aureus dan organisme gram negatif
Pada gambar diatas tampak konsolidasi tidak homogen di lobus atas kiri dan
lobus bawah kiri.
*
*Umumnya jenis pneumonia intersisial ini disebabkan oleh
virus. infeksi oleh virus berawal dari permukaan dengan
terjadinya kerusakan silia sel goblet dan kelenjar mukus
bronkioli sehingga dinding brokioli menjadi edematous. juga
terjadi edema jaringan interstisial peribronkial, kadang alveolus
terisi cairan.
Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial prebronkial. Radiologis berupa bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.
Kategori Keterangan Kuman Penyebab Obat Pilihan I Obat Pilihan II

Kategori I -S.pneumonia Klaritromisin Siprofloksasin 2x500mg atau


- Usia penderita - -
-M.pneumonia 2x250 mg Ofloksasin 2x400mg
< 65 tahun -C.pneumonia - -Azitromisin 1x500mg - Levofloksasin 1x500mg atau
-Penyakit Penyerta -H.influenzae - Rositromisin 2x150 mg Moxifloxacin 1x400mg
-Legionale sp atau 1x300 mg - -Doksisiklin 2x100mg
(-)
-S.aureus
-Dapat berobat -M,tuberculosis
-Batang Gram (-)
jalan
Kategori II
-Usia penderita > 65 -S.pneumonia - Sepalospporin -Makrolid
- Virus
tahun - H.influenzae
generasi 2 -Levofloksasin
- Peny. Penyerta (+) - Batang gram (-) -Trimetroprim -Gatifloksasin
- Aerob
-Dapat berobat jalan - S.aures +Kotrimoksazol -Moxyfloksasin
- M.catarrhalis
- Legionalle sp
-Betalaktam
Kategori III
-Pneumonia berat. -S.pneumoniae - Sefalosporin -Piperasilin + tazobaktam
Generasi 2 atau 3
- Perlu dirawat di -H.influenzae -Sulferason
- Betalaktam +
RS,tapi tidak -Polimikroba termasuk Aerob Penghambat Beta
-Batang Gram (-) laktamase+makrolid
perlu di ICU
-Legionalla sp
- S.aureus
- Virus
- C.pneumoniae
- M.pneumoniae
Kategori IV
-Pneumonia berat -S.pneumonia - Sefalosporin generasi -Carbapenem/
3 (anti pseudomonas)
-Perlu dirawat di ICU -Legionella sp meropenem
+ makrolid
-Batang Gram (-) aerob - Sefalosporin generasi -Vankomicin
-M.pneumonia 4
- Sefalosporin generasi -Linesolid
- Virus
- H.influenzae 3 + kuinolon -Teikoplanin
- M.tuberculosis
*
* TB paru  suatu penyakit infeksi paru menular yang
disebabkan oleh M. tuberculosis

* Manifestasi klinis:
Batuk >2 minggu
Hemoptisis
Sesak nafas
Nyeri dada
Demam
Malaise
Keringat malam
Penurununan berat badan
*
*
Abses paru adalah infeksi dekstruktif berupa
lesi nekrotik pada jaringan paru yang
terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang
berisi nanah (pus) dalam parenkim paru pada
satu lobus atau lebih. Kavitas ini berisi material
purulen sel radang akibat proses nekrotik
parenkim paru oleh proses terinfeksi. Bila
diameter kavitas < 2 cm dan jumlahnya banyak
(multiple small abscesses) dinamakan
necrotizing pneumonia.
* Manifestasi klinis:
Demam
Batuk
Produksi sputum yang meningkat
Nyeri dada
Batuk darah
Lelah, penurunan nafsu makan dan berat badan.
*Foto dada PA dan lateral sangat membantu untuk
melihat lokasi lesi dan bentuk abses paru. Abses paru
ditandai dengan peradangan di jaringan paru yang
menimbulkan nekrosis dengan pengumpulan nanah.
Pada hari-hari pertama penyakit, foto dada hanya
menunjukkan gambaran opak dari satu atau lebih
segmen paru, atau hanya berupa gambaran densitas
homogen yang berbentuk bulat. Kemudian akan
ditemukan gambaran radiolusen dalam bayangan
infiltrate yang padat (air fluid level)
Posisi Posterior-Anterior (PA) :
Terdapat area berbatas tegas transparan di lobus kiri atas (panah putih).
Kavitas diisi oleh cairan dan udara (air-fluid level) (panah hitam).
Posisi Lateral :
Kavitas terlihat di lobus kiri atas dengan udara dan cairan didalamnya (panah putih)
Antibiotika.

* Prokain penisilin G diberikan 1,2 juta unit i.m. setiap 12 jam + Kloramfenikol 500
mg setiap 6 jam selama 10 – 15 hari. atau
* Prokain penisilin G 1,2 juta unit i.m. setiap 12 jam + Metronidazol 500 mg tiap 6
jam selama 10 – 15 hari. atau
* Klindamisin 600 mg tiap 8 jam selama 10 – 15 hari.
Drainage
* Drainase postural dan fisiotherapi dada 2-5 kali seminggu selama 15 menit
diperlukan untuk mempercepat proses resolusi Abses paru.
* Pada penderita Abses paru yang tidak berhubungan dengan bronkus maka perlu
dipertimbangkan drainase melalui bronkoskopi.
Bedah
Reseksi segmen paru yang nekrosis diperlukan bila:
* a. Respon yang rendah terhadap therapi antibiotika.
* b. Abses yang besar sehingga mengganggu proses ventilasi perfusi
* c. Infeksi paru yang berulang
* d. Adanya gangguan drainase karena obstruksi.
*
* Hidropneumothorax  merupakan akumulasi udara
dan cairan dalam cavum pleura
* Hiperlusen avaskuler merupakan gambaran air density akibat
adanya udara bebas dalam cavum pleura yang meyebabkan
kolaps bagian paru yang berada dibawah pleura sehingga tidak
terlihat corakan bronchovaskular pada bagian tersebut.Tanda
ini ditandai dengan panah merah pada foto polos thorax di
atas.
* Pleural white line merupakan gambaran pleura visceralis yang
terpisah dari pleura parietalis oleh karena adanya udara dalam
cavum pleura yang memisahkan diantara kedua selaput
tersebut.4 Tanda ini dilihat sebagai garis putih tipis yang
mengikuti bentuk jaringan paru yang terdesak akibat desakan
udara diatasnya. Tanda ini ditandai dengan panah biru pada
foto thorax diatas.
* Perselubungan homogen merupakan gambaran semiopak atau
intermediet yang menutupi bagian paru. Tanda ini biasanya
didapatkan akibat adanya penumpukan cairan dalam cavum
pleura yang memberikan tampilan densitas cairan pada
pemeriksaan radiologis. Tanda radiologis ini ditunjukan pada
panah hijau pada foto thorax di atas.
* Air fluid level merupakan gambaran radiologik dimana terlihat
penampakan densitas udara dan densitas cairan yang terpisah
dimana densitas udara (air density) selalu menampati bagian
atas dan densitas cairan (fluid density) menempati ruang
dibawahnya. kasus hidropneumothorax

Anda mungkin juga menyukai