0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan4 halaman
Uji klinik fase I bertujuan untuk menilai keamanan dan toleransi suatu pengobatan dengan memberikan dosis berbeda kepada relawan sehat atau pasien untuk menentukan dosis optimal. Uji dilakukan selama 3 bulan hingga 1 tahun dengan subjek 25-50 orang untuk memonitor efek terhadap fungsi tubuh dan kinetika obat. Terdapat dua jenis uji fase I yaitu SAD dan MAD untuk mengukur efek satu dan beberapa dosis
Uji klinik fase I bertujuan untuk menilai keamanan dan toleransi suatu pengobatan dengan memberikan dosis berbeda kepada relawan sehat atau pasien untuk menentukan dosis optimal. Uji dilakukan selama 3 bulan hingga 1 tahun dengan subjek 25-50 orang untuk memonitor efek terhadap fungsi tubuh dan kinetika obat. Terdapat dua jenis uji fase I yaitu SAD dan MAD untuk mengukur efek satu dan beberapa dosis
Uji klinik fase I bertujuan untuk menilai keamanan dan toleransi suatu pengobatan dengan memberikan dosis berbeda kepada relawan sehat atau pasien untuk menentukan dosis optimal. Uji dilakukan selama 3 bulan hingga 1 tahun dengan subjek 25-50 orang untuk memonitor efek terhadap fungsi tubuh dan kinetika obat. Terdapat dua jenis uji fase I yaitu SAD dan MAD untuk mengukur efek satu dan beberapa dosis
• Sasaran : untuk meneliti keamanan dan toleransi pengobatan (mencari dosis yang terbaik untuk diaplikasikan) • Objek : Sukarelawan sehat, namun ada keadaaan dimana menggunakan pasien sakit yaitu yang memiliki penyakit stadium akhir dan tidak memiliki pilihan pengobatan lain. • Pelaksanaan : 25-50 orang selama 3 bulan – 1 tahun • Yang Diuji : Efek terhadap fungsi tubuh, dan dilihat juga farmakodinamik (reseptor) serta farmakokinetik (jumlah dalam tubuh) (Santoso, dkk, 2006) Jenis Uji klinik Fase I SAD (Single Ascending Dose) MAD (Multiple Ascending Dose) • SAD merupakan studi yang dimana • MAD dilakukan untuk kelompok-kelompok kecil subjek diberi satu dosis obat untuk diamati dan diuji menjadi lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak memahami farmakokinetik menunjukkan efek samping yang merugikan dan data farmakokinetik dan farmakodinamik dari kira-kira masih dalam batas aman yang beberapa dosis obat diprediksi maka dosis meningkat, kemudian subjek baru diberi dosis yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan sampai tingkat keamanan farmakokinetik yang diperkirakan tercapai atau efek samping yang tidak dapat ditoleransi mulai muncil pada titik dimana obat dikatakan telah mencapai dosis maksimum yang ditoleransi/Maximum Tolerated Dose (Santoso, dkk, 2006) (MTD) DAFTAR PUSTAKA • Santoso,B.,Suryawati,S.,Saleh Danu,S, Evaluasi Khasiat dan Keamanan Obat (Uji klinik), Dalam Farmakologi Klinik dan Farmakoterapi, Jogjakarta, UGM, 2006. h 183-9.