Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

OLEH :
SUFRI HALWI

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Keluarga


Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Oktober 2017
I. PENDAHULUAN

Lingkungan hidup (Enviroment)


kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup (termasuk manusia
dan perilakunya) yang mempengaruhi
kelangsungan perilaku disiplin dan kesejahteraan
manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32
Th. 2009).
1. Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan
terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat
terganggunya atau rusaknya tatanan ekosistem
2. Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem:
a. Kebijakan Penataan (Policy)
b. Pemanfaatan (Utilization)
c. Pengembangan (Development)
d. Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation)
e. Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control)
f. Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)
3. Komponen Lingkungan terdiri atas :
a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya)
b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba )
c. Sosekbud (sosek dan sosbud)
d. Keslingmas (kesling dan kemas)
e. Kamtibmas (kammas dan tibmas)
f. Hankamnas
II. MASALAH LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
• Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar
biasa :
 Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi
di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan.
 Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas,
mineral, dll).
 Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) :
pantai pegunungan.
 Keanekaragaman budaya lokal.
• Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai
masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn
1969 (Pelita I).
• Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya
penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi
dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global.

Mengancam kelangsungan hidup manusia


Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak
terhadap keseimbangan ekosistem berupa :

• Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi


manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya.

• Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan.

• Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah

• Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang


pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH).
PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG
TIMBUL
1.Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan
2.Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan
3.Permasalahan Lingkungan Buatan
4.Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah
5.Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan,
tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya
pesisir dan laut)
6.Terjadinya bencana alam
7.Pencemaran lingkungan
EVALUASI PERMASALAHAN SDA & LH
(DALAM PERJALANAN RUANG DAN WAKTU)
1972-1982 1982-1997
Atmosfer o Pencemaran udara dalam skala o Percemaran kimia udara secara global
lokal o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran laut yang masih o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP
sporadis meliputi pantai, rawa, laut dsb
o Perusakan terumbu karang
o Instrusi garam terhadap air tanah (air laut)

Air Tawar o Perlu air berkualitas o Makin sulit air untuk pembangunan
o Tercemar pada skala lokal o Air tanah merosot
o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Tanah kritis o Penciutan lahan untuk pembangunan


o Hutan gundul o Penggurunan dan tanah longsor makin meluas
o Kekeringan o Penggurunan hutan

Sumber Daya o Pelestarian flora dan fauna o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati :
Hayati dalam habitatnya Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem
o Keresahan masyarakat o Konflik sosial dan ancaman kearifan lokal
Sosial masyarakat
Kesehatan Manusia o Pengendalian penyakit kurang o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti :
gizi dan menular di negara Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam,
berkembang Jantung, Alergi

Tujuan o Pertumbuhan ekonomi o Keberlanjutan LH dan SDA untuk


Pembangunan o Mencapai kemakmuran pembangunan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada
tingkat : Lokal, Regional, Nasional,
1997 – 2009 (era otonomi daerah/reformasi
Skala dan laju
Atmosfer o Peradaban kimia udara secara global
o Pemanasan bumi
Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi omakin luas dan
pantai, rawa, laut dsb cepat
o Perusakan terumbu karang omakin luas dan
o Instrusi garam terhadap air tanah cepat
Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan omakin luas dan
o Air tanah merosot cepat
o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan omakin luas dan


o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas cepat
o Alih fungsi lahan tak terkendali
o Illegal logging
Sumber Daya Hayati o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma omakin luas dan
nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem cepat

Sosial masyarakat makin luas dan cepat


o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal
Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : omakin luas dan
Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, cepat
Alergi
Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan omakin luas dan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : cepat
Lokal, Regional, Nasional,
o Pemberdayaan masyarakat
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA

Good Environmental Governance


* Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang
kredibel & adil
* Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih
* Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif
* Masyarakat madani yang tangguh.

Kebijakan Lingkungan
* Kebijakan bensin bebas timbal
* Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
* Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA

* Peraturan Perundang-undangan
* Baku mutu emisi
* Baku mutu limbah cair
* Golongan peruntukan air sungai
* Pengelolaan limbah B3

* Kepedulian Konsumen
* Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan
etika lingkungan yg tinggi
* Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang
tidak ramah lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA
 Market Based Instrument
Market creation (tradeable emmision/effluents permits)
Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)
Financial instruments (technology subsidies, soft loans)
Liability system (joint liability, liability insurance)
Deposit refund system & guarantee bond (reforestation
bonds, land reclamation bonds)

 Teknologi
Teknologi produksi bersih
Verifikasi teknologi ramah lingkungan
Yang pertama muncul di Indonesia:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO. 4 TAHUN 1982 (UULH)
Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sekarang disempurnakan dan diganti dengan:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NO. 23 TAHUN 1997 (UUPLH)
TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Terakhir saat ini digunakan:


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UU PPLH)

Lengkapnya di: http://jdih.menlh.go.id/


MENGAPA DIBUAT
UUPLH?
1. KARENA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA SEBAGAI KARUNIA DAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPADA RAKYAT DAN BANGSA
MERUPAKAN RUANG ATAU TEMPAT TINGGAL BAGI KEHIDUPAN KITA
2. DALAM RANGKA MENDAYAGUNAKAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK
MEMAJU-KAN KESEJAHTERAAN MANUSIA, PERLU DILAKUKAN
DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN, DENGAN MEMPERHITUNGKAN KEBUTUHAN
GENERASI MASA KINI DAN GENERASI MASA DEPAN.
3. PERLU DILAKUKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LINGKUNGAN
HIDUP YANG SERASI, SELARAS DAN SEIMBANG.
4. PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN HARUS DIDASARKAN PADA NORMA
HUKUM DENGAN MEMPERHATIKAN TINGKAT KESADARAN
MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN LING-KUNGAN GLOBAL SERTA
HUKUM INTERNASIONAL.
Faktor Penyebab Belum Optimalnya
Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia
Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada,
namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan,
1 pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya
rendah).

Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi


menimbulkan dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL
2 atau unit pengelolaan lingkungan atau unit pemantauan lingkungan,
sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tersebut
sudah berjalan

Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah


3 Indonesia dengan cara yang ilegal
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup,
karena juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau
4 kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan
lingkungan

Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam


5 pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi
6 lingkungan hidup

Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam


7 menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta
memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan
persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan
individual, melalui pengawasan dan penerapan sanksi administratif,
kepidanaan dan keperdataan

Sarana Penegakan Hukum Lingkungan


-Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda,
Keputusan Gubernur )

- Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No.


5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang Penataan
Ruang)
1. Kementerian Kehutanan
2. Kementerian ESDM
3. Kementerian Perindustrian
4. Kementerian PU
5. Kementerian Pertanian
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan
7. Kementerian TK dan Transmigrasi
8. Pemda dan Bappeda yang terkait dengan perijinan)
9. dll
Ledakan Api Lumpur Lapindo, di Awal Minggu Kejadian, Jawa Timur, 2006.
INOVA
DATA TERAKHIR 160 RIBU M3/HARI
Pembakaran sisa penebangan Lahan Hutan untuk Perkebunan Sawit / HPH
Dampak pembakaran hutan
- Export asap –
Dari Indonesia ke Malaysia
PENCEMARAN ATMOSFIR
GAS CO2

CO2 Tidak beracun


Pengaruh terhadap lingkungan global >
pengaruh NOx dan SOx
Pengaruh keseimbangan panas bumi

SINAR MATAHARI DILEPAS KE ANGKASA LUAR


RADIASI PERMUKAAN BUMI

ATMOSFIR
Bumi

LAPISAN OZON 29
EFEK RUMAH KACA
Altitude 25 – 35 km di Stratosfir 
Konsentrasi O3 ± 10 ppm

Menyelubungi Bumi = Lapisan

PREDIKSI Ozon

Menyerap Radiasi Ultraviolet

HUJAN (λ240 – 320 nm)

Reaksi Penghasil Ozon

ASAM O2 + h?  O + O
O2 + O + M  O3 + M

33
KONDISI ES DI KUTUP SELATAN-ANTARTIKA SELUAS 3.250 KM2,
MENCAIR AKIBAT KENAIKAN SUHU BUMI 2,5 DERAJAT CELCIUS DALAM
50 TAHUN TERAKHIR
PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP, Kompas 24-9-2007
Kompas, 24

Anda mungkin juga menyukai