Anda di halaman 1dari 38

KAKI DIABETES

dr.Maulina debbyousha, Sp.PD


Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
- Komplikasi kronik DM yg paling sering
- Kasus ulkus dan ganggren diabetik  kasus DM yg
paling banyak dirawat di RS

- 1/3 pasien DM akan mengalami masalah kaki


- 30-50% pasien pasca amputasi akan menjalani
amputasi pd sisi kaki yg lain kurun waktu 1-3 tahun

- Angka kematian akibat ulkus atau ganggren berkisar


17-23 % sedangkan angka amputasi berkisar 15-30 %.
- Angka kematian 1 tahun pasca amputasi 14,8 % dan
meningkat thn ketiga menjadi 37 %

Epidemiologi
Gangguan pembuluh Perubahan pada tekanan
Neuropati perifer
darah kaki
• Manifestasi : • Aterosklerosis pada • Luka sering disebabkan
polineuropati diabetes penderita DM  2, 3 kali tekanan terus menerus
otonomik, sensori motor > tinggi pd populasi (sepatu sempit), tekanan
distal dan neurpati fokal umum berulang (waktu
• Neuropati sensorik  • Ganggren yg luas dapat berjalan)
hilangnya sensibilitas yg terjadi karena sumbatan • Pada DM neuropati
memberikaan perlindungan pembuluh darah yg luas tekanan yg lebih tinggi
terhadap nyeri, tekanan &
suhu kaput metatarsal jari I,
orang normal pada tumit
• Neuropati motorik 
atropi dan kelemahan otot2
intrinsik  deformitas 
claw toes
• Neuropati otonom
perifer  kulit kering dan
mudah pecah.
• Peningkatan pintasan
arteri-vena, perub.perfusi
tulang ekstremitas bawah,
fraktur  char cot foot

Patofisiologi kaki diabetes


Stadium Tingkat

0 1 2 3
A Tanpa tukak, atau Luka superfisial, Luka samapi tendon Luka sampai tulang/
pasca tukak, kulit tidak sampai tendon atau kapsul sendi sendi
intak/ utuh tulang atau kapsul sendi
B INFEKSI 1 Infeksi jaringan dan sub kutan
2 Eritema > 2 cm atau infeksi meliputi struktur sub kutan, tanda SIRS (-)
3 Infeksi dengan manifestasi sistemik : demam, leukositosis , shift to the left, instabilitas
metabolik, hipotensi, azotemia
C ISKEMI 1 Terdapat gejala dan tanda PAD tapi belum criticall limb ischemia
2 Critical im ischemia
D INFEKSI B1 Infeksi kulit jaringan dan sub kutan
DAN ISKEMI
B2 Eritema > 2 cm atau infeksi meliputi struktur sub kutan, tanda SIRS (-)
B3 Infeksi dengan manifestasi sistemik, demam , leukositosis, shift to the left, instabilitas
metabolik, hipotensi, azotemia
C1 Terdapat gejala dan tanda PAD tapi belum critical limb ischemia
C2 Critical limb ischemia

Klasifikasi kaki diabetes kriteria Texas modifikasi


kriteria Deskripsi
P = Inpaired Perfusion 1 = None
2 = PAD but not critical
3 = Critical limb ischemia

E = Extend / Size In mm2

D = Depth /tissue loss 1= superficial fullthickness, not deeper than dermis


2= deep ulcer, below dermis, involving sub cutaneus structures,
fascia, muscle or tendon
3 = all sebsequent layers of the foot involved including bone or
joint
I = Infection 1= No symptoms or sign infection
2= infection of the skin and sub cutaneus tissue only
3= erythema > 2cm or infection involving subcutaneus
structures, no systemic sign, or inflammatory response
4 = infection with systemic manifestation ; fever, leucocytosis,
shift to the left, metabolic instability, hypotension, azotemia

S = Impaired Sensation 1 = absent


2= present

Klasifikasi kaki diabetes


kriteria PEDIS
Diabetik foot ulcer
Diabetik foot ulcer
Ganggren diabetic
Critical limb
Death limb
Klasifikasi kaki diabetes
kriteria Wagner
Anamnesa umum Anamnesa terarah Anamnesa riwayat luka

• Lama menderita DM • Aktivitas sehari-hari • Lokasi luka


• Kontrol KGD, kontrol • Pemakaian sepatu • Lamanya timbul luka
kemana sebelumnya • Riwayat pajanan bahan • riwayat trauma
• Gejala komplikasi lain kimia sebelumnya
spt ke mata, jantung • Ada kalus • Kekambuhan
• Adanya penyakit • Kelainan bentuk kaki • Ada tidaknya infeksi
penyerta lain • Riwayat infeksi atau • Riwayat perawatan RS
• Status gizi pembedahan pada kaki • Perawatan luka
• riw. Merokok • Gejala-gejala neuropati sebelumnya
• Riw.pembedahan dan • Klaudikasio atau nyeri • Kelainan bentuk kaki
riw. Di RS sebelumnya pada tungki saat • Riwayat pembedahan
istirahat kaki lainnya

Diagnosis kaki diabetes


1. Anamnesa
Pemeriksaan vaskular Pemeriksaan neuropati Pemeriksaan kulit

• Neuropati motorik 
• Pulsasi arteri (A.Dorsalis lengkung longitudiasl kaki • Tekstur, turgor dan warna
pedis, A.Tibialis posterior, meninggi, metatarsal • Kulit kering
A.poplitea) menonjol  claw toes, foot • Adanya kalus
• Perubahan warna kulit drop • Adanya fisura (terutama pada tumit)
• Adanya ulkus, ganggren, infeksi
• Adanya edem • Adanya jamur
• Perubahan suhu kulit • Neuropati otonom  kulit • Sels-sela jari
• Kelainan lokal ; atrofi kulit, kering, fisura, distensi vena • Penanda/kelainan kulit pada diabetes
kelainan pertumbuhan kaki
• Neuropati sensorik 
• Monofilamen
• Garpu tala 128 Hz
• Sensasi halus dengan kapas
• Perbedaan dua titik
• Sensasi suhu panas, dingin
• Pinprick utk nyeri (jarum
steril)
• Pemeriksaan reflek
fisiologis

Diagnosis kaki diabetes


2. Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN
VASKULAR
Palpasi
pemeriksaan vaskular
ABI
Pemeriksaan vaskular
Pemeriksaan Doppler
Arteriografi
pemeriksaan vaskular
PEMERIKSAAN
NEUROPATI
MOTORIK
Clow toes
Clow toes
neuropati motorik
Foot drop
neuropati motorik
PEMERIKSAAN
NEUROPATI
OTONOM
Kulit kering, fisura
Neuropati otonom
PEMERIKSAAN
NEUROPATI
SENSORIK
Monofilament test
Neuropati sensoris
Tes garpu tala 128 Hz
Neuropati sensoris
Pemeriksaan
Pemeriksaan
sepatu atau alas
tulang atau otot
kaki
• Kelainan struktur • Jenis sepatu
kaki • Kecocokan dengan
• Keterbatasan gerak bentuk kaki
sendi • Benda asing di
• Kontraktur tendon dalam
achilles

Diagnosis kaki diabetes


2. Pemeriksaan fisik
Laboratorium Faktor infeksi Lainnya

• Hematologi • Kultur pus • Foto pedis 


• Hemostasis dan uji utk menilai
• Fungsi ginjal sensitivitas osteomilitis
• Fungsi hati
antibiotik • ABI (ankle
• Infeksi brachial
marker indes)
• USG doppler
• Arteriografi

Diagnosis kaki diabetes


3. Pemeriksaan penunjang
Foto pedis, osteomilitis
ABI
Pemeriksaan vaskular
Pemeriksaan Doppler
Kerjasama tim yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu ;
• Spesialis penyakit dalam
• Spesialis bedah
• Spesialis rehabilitasi medik
• Spesialis radiologi
• Perawat kaki
• Edukator diabetes

Penatalakasanaan
holistik kaki diabetes
Kontrol mekanik

Kontrol metabolik

Kontrol vaskular

Kontrol luka

Kontrol infeksi

Kontrol edukasi

Penatalakasanaan
holistik kaki diabetes
• Mengistirahatkan kaki

Kontrol • Menghindari tekanan pada kaki yang luka


• Menggunakan bantal pada kaki saat berbaring
untuk mencegah luka, lecet
mekanik • Bila perlu mengugunakan kasur dekubitus

• Asupan gizi yang memadai

Kontrol • Regulasi KGD yg adekuat


• Mengelola komorbid lain yang menyertai 
hipertensi, dislipdemia, gangguan fungsi ginjal,
metabolik gangguan fungsi hati, elektrolit, anemia, infeksi
penyerta dan hipoalbuminemia

Penatalakasanaan
holistik kaki diabetes
• Pemeriksaan ABI atau angiografi

Kontrol • Gangguan vaskular dapat memperlambat


penyembuhan luka
• Diperlukan tatalaksana kelainan vaskular yg

vaskular adekuat  farmakologi, revaskularisasi

• Evaluasi jaringan yg nekrotik dan pus yg

Kontrol adekuat  debridement atau nekrotomi


• Perawatan luka dengan balut basah atau lembab
(Nacl 0,9%) sampai dilakukan tindakan bedah

luka • Amputasi jika ekstremitas yg terkena tdk dpt


dipertahankan

Penatalakasanaan
holistik kaki diabetes
• Pemberian antibiotik yang adekuat

Kontrol • Bila belum didapatkan hasil kutur, terapi empirik


• Luka superfisial  pilih antibiotik eradikasi kuman
gram positif, bila luka lebih dalam sub kutan dipih

infeksi antibiotik eradikasi kuman gram negatif,


kecurigaan bakteri anaerob

• Edukasi keluarga

Kontrol • Rencana diagnosis dan terapi selanjutnya


• Prognosis
• Kerjasama pasien, keluarga dan petugas medis 

edukasi memberikan hasil optimal


• Preventif terjadinya luka

Penatalakasanaan
holistik kaki diabetes
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai