Anda di halaman 1dari 67

PENYAKIT KARANTINA

PENGERTIAN KARANTINA

KARANTINA ADALAH PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG


SEHAT ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN
(EXPOSED) KASUS PENYAKIT MENULAR TERTENTU.
UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT LEBIH
LANJUT.
TUJUAN KARANTINA

• Menolak dan mencegah masuk dan keluarnya penyakit


karantina dengan sarana angkutan darat, laut dan udara.
DASAR HUKUM & PENGERTIAN

• UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


Dalam Undang-undang Pokok Kesehatan pasal 6 sub
3 tercantum kewajiban  mencegah penyakit
menular dengan usaha karantina.

UU No. 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut


UU No. 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara
UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular
Jenis Penyakit Karantina

• Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UU No. 1 dan UU No. 2 Tahun


1962 Tentang Karantina Laut dan Karantina Udara, Penyakit
Karantina ada 6 Jenis Penyakit.

• Jenis-jenis Penyakit Karantina (6 Penyakit)


1. Pes (Plague);
2. Kolera (Cholera)
3. Demam kuning
4. Cacar (smallpox)
5. Tifus bercak wabahi - Typhus exanthematicus infectiosa
(Louse borne typhus)
6. Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever)
Usaha Karantina

• Yang disebut usaha karantina ialah tindakan-tindakan untuk


mencegah penjalaran sesuatu penyakit yang dibawa oleh
seorang yang baru masuk wilayah Indonesia dengan alat-alat
pengangkutan Darat, Laut dan Udara. (Penjelasan UU No. 1
dan UU No. 2)
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT KARANTINA
• Tindakan terhadap penyakit karantina dilakukan
oleh dokter pelabuhan.

• Baik Instansi pemerintah maupun swasta memberi


bantuannya jika diminta dokter pelabuhan utk
melaksanakan tindakan tsb.
SUATU PELABUHAN/WILAYAH
DINYATAKAN TERJANGKIT PENYAKIT
KARANTINA APABILA PD PELABUHAN
ATAU WILAYAH ITU TERDAPAT:

• Seorang penderita penyakit karantina yg bkn berasal dari luar


pelabuhan/ wilayah itu
• Tikus berpenyakit pes
• Binatang yang bertulang punggung dan mengandung virus demam
kuning yang aktif
• Wabah demam kuning
PENYAKIT PES

• Penyebab : Bakteri Yersinia pestis


• Gejala Klinis :
• Gejala Umum : Demam
• Gejala Khusus :
• pembesaran kelenjar getah bening paling
sering di daerah selangkang/inguinal,
paling jarang terjadi di daerah ketiak.

• pes paru (batuk dengan dahak cair


berbercak darah, sesak pernafasan
melemah,gagal nafas, efusi pleura)
PENYAKIT PES
• Masa Inkubasi : 1 - 7 hari

• Cara Penularan :
• Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis),
gigitan atau cakaran kucing,
• Gigitan pinjal Pulex Iritans
• Gigitan kutu manusia
PENGAWASAN PENDERITA,
KONTAK DAN LINGK SEKITAR
• Laporkan kpd institusi kesehatan setempat.
• Isolasi:
• bersihkan penderita, pakaian dan barang2 dari pinjal dengan
insektisida kutu
• Rujuk ke RS
• Lakukan kewaspadaan standar terhadap sekret penderita dan
kemungkinan penyebaran lewat udara sampai 48 jam setelah
terapi efektif selesai
• Disinfeksi serentak :
Dilakukan thdp dahak dan alat-alat tercemar
• Karantina:
kemoprofilaksis dan pengawasan ketat selama 7 hari terhadap
orang yang serumah dan kontak langsung dengan pes paru
PENGAWASAN PENDERITA,
KONTAK DAN LINGK SEKITAR

• Investigasi Kontak:
semua orang yang kontak langsung dengan penderita pes paru

• Investigasi sumber infeksi :


binatang pengerat yang sakit atau mati beserta kutunya.

• Pengobatan spesifik: Streptomycin (obat pilihan utama)


TINDAKAN INTERNATIONAL

• Pemerintah melaporkan dlm wkt 24 jam kpd WHO dan


negara tetangga.
• Lakukan semua upaya yg diwajibkan bagi kapal, pesawat
udara atau transportasi darat yg datang dari daerah pes
• Semua kapal hrs bebas dari binatang pengerat
• Bangunan di pelabuhandan bandara hrs bebas dr tikus
• Bagi yg melakukan perjalanan international mewajibkan utk
isolasi slm 6 hr sblm berangkat dihitung dr saat terakhir
terpajan.
KAPAL DITETAPKAN TERJANGKIT
PES, JIKA
• Pd wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita pes atau terdpt
tikus pes dikapal.
• Lebih dari enam hari sesudah embarkasi terjd peristiwa pes.
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT PES
• Tindakan terhdp kapal terjangkit atau tersangka pes adalah
a. Pemeriksaan awak kapal dan penumpang
b. Para penderita diturunkan, diisolasi dan dirawat
c. Para tersangka diawasi selama-lamanya 6 hr terhitung
dari tibanya kapal di pelabuhan
d. Bagasi seorg tersangka serta barang miliknya yg dipakai
oleh sipenderita dihapushamakan.
e. Seluruh kapal dihapustikus jika perlu.
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT PES
• Tindakan terhdp kapal yg sehat pes yg datang dari
pelabuhan atau daerah terjangkit adalah
a. Seorang tersangka yg turun diawasi selama-
lamanya 6 hr, terhitung dari tanggal ia
meninggalkan pelabuhan/daerah terjangkit.
b. Jika perlu dinkes pelabuhan dpt melakukan
hapushama tikus terhadap muatan/kapal.
CARA PENCEGAHAN

- Berikan penyuluhan kpd masyarakat


- Lakukan survei populasi binatang pengerat scr
berkala
- Penanggulangan tikus pd kapal atau dermaga atau
gedung
- Gunakan APD
- Imunisasi aktif dgn vaksin
PENYAKIT KOLERA

• Agen Penyebab :Vibrio Cholera


• serogroup O1, terdiri 2 biotype : 1) Vibrio klasik 2) Vibrio El Tor yang
terdiri dari serotipe Inaba, Ogawa dan Hikojima.
Tahun 1992 muncul serotype baru yang disebut v. cholera O139
• Reservoir: manusia, zooplankton
• Masa Inkubasi: beberapa jam – 5 hari, umumnya 2-3 hari
• Cara Penularan: melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi secara langsung atau tidak langsung oleh tinja atau
muntahan dari orang yang terinfeksi
PENYAKIT KOLERA

• Masa Menular: beberapa hari setelah sembuh. Pada penderita


‘carrier’ v. cholera di dalam feses dapat menetap sampai
beberapa bulan.

• Gambaran :
• onset tiba-tiba, diawali dengan mual dan muntah
• diare berat, cair terus menerus seperti air cucian beras,
• tanpa sakit perut,.
• komplikasi : dehidrasi, kolaps, gagal ginjal.
PENGAWASAN PENDERITA, KONTAK ATAU
LINGK SEKITARNYA

• Laporkan kpd Instansi kesehatan setempat.

• Isolasi: perawatan di RS dengan melaksanakan kewaspadaan


diperlukan utk pasien berat.
• Disinfeksi Serentak : terhadap tinja, muntahan dan linen
dengan pemanasan, dan melakukan pembersihan menyeluruh.
• Pengobatan
1. Terapi rehidrasi agresif
2. antibiotika yang tepat
3. Pengobatan komplikasi.
• Managemen Kontak:
surveilans terhadap orang yang mengkonsumsi minuman dan
makanan yang sama dengan penderita, selama 5 hari setelah
kontak terakhir.
Jika ada kemungkinan adanya penularan sekunder dalam rumah
tangga diberikan terapi kemoprofilaksis.

• Investigasi Sumber Infeksi : ditanyakan tentang masukan


makanan dan minuman dalam 5 hari sebelum sakit. Pencarian
dengan mengkultur tinja disarankan untuk anggota rumah
tangga atau yang kemungkinan terpajan dari satu sumber
(common source) di daerah yang sebelumnya tidak terinfeksi.
TINDAKAN INTERNATIONAL

• Pemerintah suatu negara hrs melapor kpd WHO dan negara


tetangga.
• Pelancong international imunisasi dengan vaksin oral dianjurkan
untuk yang akan bepergian dari negara maju ke negara endemis
atau negara yang sedang mengalami wabah kolera.
• Peraturan kesehatan International menyatakan bahwa : orang
yang melakukan perjalanan internasional dan datang dari daerah
terjangkit kolera yang masih dalam masa inkubasi dan orang
yang menunjukkan gejala kolera harus menyerahkan tinjanya
untuk dilakukan pemeriksaan.
KAPAL DITETAPKAN TERJANGKIT
KOLERA, JIKA
• Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita
kolera di dalamnya
• Dalam 5 hr sblm tiba di pelabuhan terdpt
penderita kolera di dalamnya.
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT KOLERA
• Tindakan terhdp kapal terjangkit atau tersangka kolera adalah
a. Pemeriksaan awak kapal dan penumpang
b. Para penderita diturunkan, diisolasi dan dirawat
c. Penderita dgn tanda-tanda klinis kolera diperlakukan sbg penderita
kolera.
d. Penumpang dan awak kapal yg mpy surat ket vaksinasi kolera yg
berlaku, diawasi selama 5 hr sjk kapal tiba di pelabuhan.
e. Penumpang yg tdk mpy srt ket vaksinasi kolera yg berlaku di isolasi.
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT KOLERA
f. Barang-barang seseorg yg tersangka atau barang lain yg
disangka mengandung hama, dihapushamakan.
g. Air dan tempatnya di dlm kapal yg dianggap mengandung
hama di hapushamakan.
h. Pembongkaran dilakukan di bwh pengawsn dinkes
pelabuhan
i. Org yg melakukan pembongkaran diawasi slm 5 hr
TINDAKAN PENCEGAHAN

•  imunisasi aktif :
• vaksin kuman yang dimatikan dan disuntikkan saat wabah
kurang efektif, memberikan perlindungan parsial 50% kasus
dalam waktu hanya 3-6 bulan

• vaksin oral, dapat menghasilkan antibody dengan kadar tinggi


yang dapat melindungi sampai beberapa bulan.

.
PENYAKIT YELLOW FEVER

• Etiologi : Flavivirus

• Cara Penularan :
• Siklus penularan di hutan reservoarnya adalah primata dan
nyamuk Haemogogus.
• Siklus penularan di kota adalah manusia dan nyamuk Aedes
aegypty.

• Masa inkubasi : 3 hingga 6 hari.


PENYAKIT YELLOW FEVER

• Gejala Klinis :
Merupakan infeksi virus akut dengan durasi pendek dan
mortalitas yang bervariasi.

Demam mendadak, menggigil, dan nyeri punggung, mual dan


muntah.
Denyut nadi lemah dan pelan walau suhu meningkat.
PENGAWASAN PENDERITA

• Isolasi : kewaspadaan universal terhadap darah dan


cairan tubuh paling sedikit sampai 5 hari setelah
sakit, penderita dihindari dari gigitan nyamuk
• Desinfeksi serentak : tidak dilakukan desinfeksi.
Rumah penderita dan sekitarnya disemprot dengan
insektisida efektif.
• Imunisasi : bagi mereka yang kontak dengan
penderita sebelumnya.
• Investigasi terhadap kontak dan sumber
infeksi di semua tempat yang dikunjungi penderita 3
– 6 hari sebelum mereka sakit.
TINDAKAN INTERNATIONAL

• Segera laporkan kpd WHO dan negara tetangga


• Karantina thdp hewan
Monyet yg datang dari daerah endemis. Dilakukan karantina
slm 7 hr stlh meninggalkan daerah endemis.
• Perjalanan International :
Mereka yang datang dari daerah endemis Afrika dan Amerika
Selatan diwajibkan memiliki sertifikat vaksinasi yang
masih berlaku, bila belum diimunisasi, perlu dilakukan selama
6 hari sebelum diijinkan melanjutkan perjalanannya.
Demikian juga mereka yang akan berkunjung ke daerah
endemis perlu diberikan imunisasi sebelumnya. (International
Certificate of Vaccination (ICV) untuk demam kuning berlaku
mulai 10 hari sampai 10 tahun setelah imunisasi. )
KAPAL DITETAPKAN TERJANGKIT
DEMAM KUNING, JIKA
• Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita demam kuning
di dalamnya.
• Di dalam perjlanan terdpt peristiwa demam kuning di
dalamnya
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT DEMAM KUNING
• Tindakan terhdp kapal terjangkit atau tersangka adalah
a. Pemeriksaan awak kapal dan penumpang
b. Pengukuran suhu badan semua penumpang dan awak kapal
c. Penderita demam kuning diturunkan, diisolasi dan dilindungi thdp
gigitan nyamuk
d. Penumpang dan awak kapal lainnya yg memiliki srt vaksinasi demam
kuning yg blm berlaku, diisolasikan sampai srt ketnya berlaku
selama-lamanya 6 hr.
e. Kapal hrs msk dlm karantina sampai dinyatakan bebas dr nyamuk
aedes aegypti.
CARA PENCEGAHAN

• Pencegahan : Imunisasi aktif bagi semua orang (bayi 9 bulan


ke atas) yang oleh karena tempat tinggal, pekerjaan dan
perjalanan berisiko terpajan infeksi. Antibodi terbentuk 7-10
hari setelah imunisasi.

• Pembasmian nyamuk aedes aegypti


PENYAKIT TIFUS

• Etiologi : Rickettsia prowazekii

• Cara Penularan :
• Kutu badan yg menghisap darah penderita akut akan
terinfeksi kmd menularkan kpd org lain.

• Masa inkubasi : 1-2 minggu rata-rata 12 hari


PENYAKIT TIFUS

• Gejala :
Ditandai dgn skt kepala, mengigil, lelah, demam dan skt
disekujur tubuh.
Timbul bercak dikulit pd hr ke-5 dan ke 6, mulai muncul pd
badan bagian atas kmd menyerbu keseluruh tubuh, namun
tdk mengenai muka, telapak tangan dan telapak kaki.
PENGAWASAN PENDERITA

• Isolasi :Tidak perlu dilakukan


• Desinfeksi serentak : Taburkan insektisida pd
pakaian dan tempat tidur penderita dan kontak.
• Karantina: Mereka yg tubuhnya mengandung kutu
dan terpajan dgn penderita tifus dikarantina slm 15
hr stlh badannya ditaburi insektisida.

• Penanganan kontak : semua kontak hrs diamati


terus menerus slm 2 minggu.

• Investigasi terhadap kontak dan sumber


infeksi: Segala upy hrs dilakukan utk melacak
sumber penularan.
PENGAWASAN PENDERITA

• Pengobatan spesifik: Pemberian doksisiklin dosis


tunggal 200 mg biasanya sdh cukup utk
menyembuhkan sipenderita.
TINDAKAN INTERNATIONAL

• Segera laporkan kpd WHO

• Wisatawan mancanegara: Tdk satupun negara yg mewajibkan


para wisatawan utk mendapatkan imunisasi sblm memasuki
negara tsb
KAPAL DITETAPKAN SEHAT, JIKA

• Kapal ditetapkan sehat walaupun dikapal itu terdapat seorg


penderita tifus.
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT TIFUS
• Pemeriksaan kesehtan semua penumpang dan awak
kapal.
• Penderita diturunkan, diisolasi, dihapusseranggakan
dan dirawat
• Mereka yg tersangka dihapusseranggakan dan diawasi
selama-lamanya 14 hr.
• Bagasi, barang2 lain dan bag.kapal yg dianggap
mengandunghama, dihapushamakan.
CARA PENCEGAHAN

• Didaerah yg lingk kutunya tinggi, teburkan bubuk


insektisida pd pakaian.

• Perbaikan kondisi kesehatan lingkungan

• Lakukan tindakan thdp mereka yg tinggal didaerah


risiko tinggi dgn menaburkan insektisida.
PENYAKIT DEMAM BOLAK BALIK

• Etiologi :
Yang ditularkan oleh tungau disebabkan oleh Borrelia recurrentis

• Gejala :
Ditandai demam berlangsung 2-9 hr diikuti periode tanpa demam slm
2-4 hr.
Jumlah kekambuhan bervariasi dari 1-10x bahkan lebih.

• Cara Penularan :
• Ditularkan oleh vektor.

• Masa inkubasi : 5-15 hr, biasanya 8 hari


PENGAWASAN PENDERITA

• Isolasi : Penderita beserta pakaian dan semua


kontak serumah dan lingk sekitarnya hrs dibebaskan
dr tungau dan kutu.

• Investigasi terhadap kontak dan sumber


infeksi: temukan kasus-kasus tambahan dan sumber
infeksi
• Pengobatan yg spesifik: dgn tetracycline
KAPAL DITETAPKAN SEHAT, JIKA

• Kapal ditetapkan sehat walaupun dikapal itu terdapat seorg


penderita demam bolak balik
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP
PENYAKIT TIFUS
• Pemeriksaan kesehtan semua penumpang dan awak
kapal.
• Penderita diturunkan, diisolasi, dihapusseranggakan
dan dirawat
• Mereka yg tersangka dihapusseranggakan dan diawasi
selama-lamanya 8 hr.
• Bagasi, barang2 lain dan bag.kapal yg dianggap
mengandunghama, dihapushamakan.
CARA PENCEGAHAN

• Berantas tungau dan kutu


• Gunakan perlindungan diri sbg peganti repellent
• Antibiotik dpt digunakan stlh terpajan.
SARS
DEFINISI

• Adalah Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan


penyakit infeksi pada jaringan paru manusia
DEFINISI KASUS

DEFINISI KASUS

2. Probable SARS
Adalah kasus Suspect ditambah dengan gambaran
foto toraks menunjukkan tanda-tanda pneumonia
atau respiratory distress syndrome
• ETIOLOGI
Penyebab SARS adalah Corona virus atau Parimoxyviridae
virus. Etiologi ini sebagai temuan awal yang masih
memerlukan penelitian lebih lanjut para ahli.

• MASA INKUBASI
Berdasarkan penelitian sementara ditetapkan masa inkubasi
3-10 hari
CARA PENULARAN
• Cara penularan penyakit melalui kontak langsung dengan
penderita SARS baik karena berbicara, terkena percikan
batuk atau bersin (“Droplet Infection”).

• Periode aman dari kemungkinan terjadinya penularan pada


unit pelayanan atau pada kelompok masyarakat yang
terjangkit KLB SARS adalah setelah lebih dari 14 hari sejak
kasus terakhir dinyatakan sembuh.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN
SARS DI BANDARA, PELABUHAN DAN
LINTAS BATAS
a)Semua Penumpang termasuk awak (crew) pesawat
yang datang dari Negara/wilayah terjangkit SARS
diberikan “Health Alert Notice” oleh crew dan diisi di
dalam pesawat selama penerbangan.

b)Pemberitahuan tentang informasi SARS kepada


penumpang dengan menggunakan media komunikasi
c) Jika dalam penerbangan ditemukan penumpang/crew yang
sakit dengan gejala demam tinggi (>38°C) dan salah satu atau
lebih gangguan pernafasan), maka crew harus melakukan
tindakan sebagai berikut :
• mengisolasi penumpang/crew yang sakit dari penumpang
dan crew lainnya.
• Penumpang/crew yang sakit diminta menggunakan
masker pelindung dan mereka yang memberikan
perawatan.menggunakan sarung tangan dan masker
• Menyiapkan toilet yang hanya boleh digunakan oleh
penumpang/crew yang sakit.
• Kapten pesawat melakukan kontak radio ke
bandara tujuan menginformasikan tentang adanya
kasus Suspect, agar petugas KKP segera
menyiapkan ruang terpisah (Poliklinik diterminal)
guna pemeriksaan penumpang/crew yang sakit.
PEMERIKSAAN SARS PADA SAAT
PESAWAT PARKIR DI BANDARA

Tim Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan


menggunakan masker naik ke atas pesawat setelah Pesawat parkir,
kemudian bersama Crew melakukan tindakan-tindakan sbb :
a) Penumpang tidak diperkenankan turun dari pesawat.
b) Pemberitahuan tentang adanya pemeriksaan kesehatan berkaitan
dengan kewaspadaan terhadap SARS
c) Menganjurkan kepada penumpang dan crew untuk segera berobat
jika dalam jangka 10 hari berikutnya jatuh sakit (timbul gejala
SARS) serta menginformasikan Rumah Sakit Rujukan
PEMERIKSAAN SARS PADA SAAT
PESAWAT PARKIR DI BANDARA

d) Pemeriksaan secara cepat terhadap semua penumpang.


e) Bila ditemukan Kasus Suspect, maka petugas KKP segera melakukan
tindakan-tindakan sebagai berikut :
- Petugas KKP yang menangani “Suspect case” menggunakan masker.
- Kasus Suspect (“Suspect Case”) dipasangkan masker, kemudian
diperiksa lebih lanjut di Poliklinik terminal dan segera merujuk ke
Rumah Sakit rujukan serta melaporkan identitas dan alamat lengkap
“Suspect Case” dan kontak ke Dirjen PPM & PL dan Dinas
Kesehatan Setempat.
f) Penumpang dan crew diarahkan ke Counter Kesehatan. Untuk dilakukan
pengecekan
PEMERIKSAAN SARS DI
“COUNTER” KESEHATAN
1) Petugas KKP pada counter Kesehatan mengumpulkan dan
memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian “Health
Alert Notice” penumpang/crew lainnya serta
memisahkan Health Alert Notice penumpang dan crew
yang diduga sebagai Kasus Suspect (“Suspect Case”),

2) Selanjutnya penumpang dan crew pesawat menuju counter


Imigrasi. Bila ditemukan “Health Alert Notice” belum selesai
diproses di counter Kesehatan, petugas imigrasi mengarahkan
penumpang ke counter kesehatan dan proses imigrasi ditunda
3) KKP melaporkan identitas dan alamat penumpang
bukan transit (penumpang yang tidak melanjutkan
perjalanannya) ke Dinas Kesehatan
setempat, selanjutnya dilakukan Surveilans aktif oleh
Dinas Kesehatan setempat.

4) KKP menginformasikan tentang penumpang transit


dalam negeri ke KKP tujuan berikutnya.
PENERBANGAN LANJUTAN KE LUAR
NEGERI
Kapten/Pilot pesawat :
1) Memberi penjelasan seperlunya kepada penumpang transit luar negeri
bahwa di dalam pesawat yang ditumpanginya terdapat kasus tersangka
SARS, dan menganjurkan untuk segera berobat pada Negara tujuan
jika dalam jangka 10 hari berikutnya jatuh sakit (timbul gejala SARS).

2) Memberi tahu kepada Bandar Udara tujuan berikutnya bahwa pesawat


tersebut membawa penumpang yang pernah kontak dengan kasus
tersangaka SARS.
DISINFEKSI PESAWAT

1) Setelah pesawat membawa kasus SARS, semua pintu harus


terbuka dan interior pesawat dialiri udara yang berasal dari
AC
2) Catat semua nama petugas yang melakukan tindakan suci
hama
3) Semua petugas harus menggunakan sarung tangan,
pelindung muka dan baju disposibel
4) Daerah 2 baris didepan dan belakang tempat duduk kasus
Suspect harus di suci hamakan
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN PESAWAT

Tahap pelaksanaan penanganan pesawat dari negara sehat.


• Stlh pesawat datang, agen menyerahkan penumpang kpd
petugas karantina
• Apabila tdk terdpt penumpang/crew skt, petugas karantina
kesht memberikan izin karantina
• Setiap kedatangan pswt dr luar negeri utk mencegah
penularan pykt, sblm penumpang turun dilakukan desinseksi
(insektisida aerosol).
• Kpd penumpang yg sehat disilakan keluar dr pesawat
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN PESAWAT

• Kepda penumpang yg skt dibw keruang karantina utk


mendptkan pelayanan keshtn
• Penumpang yg skt dan ternyt tdk menderita pyk Menular,
diberikan pengobtan atau dirujuk ke RS pilihan pasien
• Penumpang yg skt dan ternyt menderita pyk menular,
prosedur penanganan.
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN PESAWAT

Tahap pelaksanaan kedatangan pesawat dari negara terjangkit


• Petugas karantina keshtn mendpt informasi kedatangan pesawat dari
petugas Airlines
• Petugas karantina keshtn naik keatas peswt utk melakukan pemeriksaan
keshtn.
• Sblm penumpang turun utk mencegah msknya serangga penular penykt
dr negara lain dilakukan desinseksi.
• Pd saat pesawat kosong sblm berangkat dilakukan desinfeksi sesuai
standar.
• Penumpang/Crew keluar dr pesawat dihrskan melewati Thermoscanner
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN PESAWAT

Tahap pelaksanaan penanganan pesawat dari negara sehat.


• Stlh pesawat datang, agen menyerahkan penumpang kpd
petugas karantina
• Apabila tdk terdpt penumpang/crew skt, petugas karantina
kesht memberikan izin karantina
• Setiap kedatangan pswt dr luar negeri utk mencegah
penularan pykt, sblm penumpang turun dilakukan desinseksi
(insektisida aerosol).
• Kpd penumpang yg sehat disilakan keluar dr pesawat
REFERENSI

• Depkes, 2000. Manual pemberantasan penyakit menular


• PP No. 82 thn 2000 ttg karantina hewan.
• UU RI No. 1 thn 1962 ttg karantina udara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai