Oleh :
SHANTI APRILIA HIDAYAT
Disampaikan pada :
Pertemuan Bina Keluarga Balita
Desa Marga Mulya Kec. Sinar Peninjauan
(Karya Mukti, 5 Februari 2018)
Pendahuluan
Orang Tua
A
N
A HARAPAN Bangsa
K
Dunia
Bina Keluarga Balita
• Adalah kegiatan yg khusus mengelola pembinaan
tumbang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan
klp umur yg dilaksanakan sejumlah kader
• Bagi ortu
Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh
anak
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar
Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita
Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak
Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta
ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.
Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.
• Bagi anak
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berkepribadian luhur
Tumbuh dan berkembang secara optimal
Cerdas, trampil, dan sehat
Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.
SASARAN
• LANGSUNG
Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita
Pembina Kelompok BKB
Pengurus / Pengelola Kelompok BKB
• TIDAK LANGSUNG
Tokoh Masyarakat
Tokoh Pendidikan
Institusi Pemerintah
LSM
LATAR BELAKANG
• Jumlah balita di Indonesia sangat besar
• Kira-kira 10 % jumlah penduduk
• Merupakan generasi penerus bangsa perlu mendapat
perhatian
• Masa balita adalah “masa keemasan”, “jendela
kesempatan”, “masa kritis”
• Masa ini tidak lama shg harus mendapat perhatian yang
serius (gizi baik, stimulasi yg memadai untuk eliminasi
faktor2 yg mengganggu tumbang anak, deteksi dan
intervensi dini)
TUMBUH
TUMBUH BERKEMBANG
KEMBANG
•Bertambahnya
ukuran, jumah sel, • Anak dapat tumbuh kembang •Bertambahnya
kemampuan
jaringan interseluler melalui tahapan yang sesuai struktur & fungsi
•Bertambah ukuran tubuh yang lebih
fisik, struktur tubuh Stimulasi ,Deteksi,Intervensi kompleks
Dini
•KUANTITATIF •KUALITATIF
Pertumbuhan dan
perkembangan balita
• Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis,
karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan
mendidik anak pada masa ini akan berdampak
buruk dikemudian hari.
Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode
emas ( Golden Age Period) dalam kehidupan
seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat di
ulang dalam usia selanjutnya. Oleh karena itu masa
emas ini harus benar-benar dimanfaatkan secara
optimal oleh orang tua untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki anakmelalui pola asuh yang
benar.
CIRI – CIRI & PRINSIP TUMBUH
KEMBANG ANAK
1) Perkembangan menimbulkan perubahan
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya.
3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan
berbeda
4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS
TUMBUH KEMBANG ANAK
a. Factor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
diantaranya : ras/ etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic
dan kelainan kromosom
b. Faktor luar (eksternal)
“WINDOW OF OPPORTUNITY”
PLASTISITAS
SISI POSITIF SISI NEGATIF
OTAK
Stimulasi –
Perkembangan Pengasuhan Perlindungan
Pelayanan Kesehatan Pemenuhan & Parenting
Kecukupan Gizi Psikososial &
Pendidikan
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Bertambahnya fungsi / kemampuan
Bertambahnya ukuran tubuh
sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
- berat badan motorik (gerak kasar, halus)
- tinggi badan kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
- lingkar kepala komunikasi / berbahasa
emosi - sosial
kemandirian
Waktu untuk mulai stimulasi synaptogenesis.
Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all, 1994
(Chugani, 1999)
STIMULASI Tumbuh Kembang
Merangsang perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian balita secara optimal sesuai dengan umur anak dan potensinya
PERKEMBANGAN :
Perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
TDD (Tes Daya Dengar), TDL (Tes Daya Lihat)
Masalah perilaku dengan kuesioner MME, autis dengan CHAT, gangguan pemusatan
perhatian & hiperaktif dengan kuesioner Conners
PELAKSANA
Tenaga kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar (dokter, bidan, perawat, ahli
gizi atau tenaga kesehatan lain) dan atau
petugas dari sektor lain pada layanan peduli anak (pendidik PAUD, BKB, TPA dll)
yang terlatih SDIDTK
TEMPAT PELAKSANAAN
Posyandu,
PAUD formal informal,
TK,
BKB,
TPA, dll
Saat ini tulangnya sedang tumbuh
Saat ini darahnya sedang terbentuk
Saat ini kecerdasannya sedang
berkembang
Terima Kasih
HASIL KEGIATAN
PELATIHAN SDIDTK
(Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang) Anak
MENGAPA
INTEGRASI
POSYANDU PAUD DLM
SDIDTK …..???
PRINSIP SDIDTK
DI POSYANDU TERINTEGRASI POS
PAUD
Mempunyai sasaran yang sama (balita)
Mempunyai tujuan yang sama dalam rangka
pemenuhan hak anak
Ada sistem rujukan dengan tujuan anak mendapatkan
pelayanan yang komprehensif
Memiliki pencataan dan pelaporan yang dapat
digunakan oleh stakeholder lainnya dan dilaksanakan
secara berjenjang
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara
integratif dan berjenjang
Pos PAUD: pemantauan dan stimulasi perkembangan
Posyandu : pelayanan kesehatan balita dan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
menggunakan SDIDTK stimulasi, deteksi, intervensi
dini tumbuh kembang
BENTUK KERJASAMA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN,GIZI
BAGI ANAK USIA DINI DI PROGRAM PAUD
MEJA I
PENDAFTARAN
MEJA II
PENIMBANGAN
MEJA III
PENCATATAN
MEJA IV
PENYULUHAN
MEJA V
PELAY.KSHTN
IMUNISASI SDIDTK
BAYI/BALITA
PULANG
RUJUK
MTBM /
APOTEK PULANG
IMUNSS
MTBS RUJUK
PUSTU
POSYANDU PAUD/TK
RSUD
Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita
Klinik tumbuh kembang / sarana pelayanan kesehatan rujukan kelainan
pertumbuhan dan perkembangan mampu dalam penanganan gangguan
tumbuh kembang yang sering ditemukan
Level Sarana SDM Tempat Alat
I Sanggup menangani - dr. Sp Anak - Ruang Tunggu 1. Kit Pengukur
30% kasus - Perawat/Bidan - Ruang Assessment antropometri
gangguan Tumbang - Dokter Umum - Ruang intervensi - Kit Skrining
yg ada di - Fisioterapis/ - Kit pem mata
masyarakat terapis lainnya - Kit Pem Pendengaran
dst
16. Compic
II Dpt menangani 30 – - Level I + -Level I + -Level I +
70 % kasus Sp Rehab medik, - Ruang Fisioterapi - 45. Kit Screening dan
gangguan Tumbang Sp Mata, THT, - Ruang terapi intervensi kasus
yg ada di Radiologi, wicara psikologi
masyarakat Psikiatri, Ahli gizi
III Dpt menangani 80 – - Level II + - Level II + - Level II +
100 % kasus Orthopedi, - Ruang Gym - Kursi CP
gangguan Tumbang Sp kedok jiwa - CCTV - Crawler (alat
yg ada di kons Anak, - Ruang Hydroterapi merangkak)
masyarakat nutrionis klinis - alat berjalan, dll