Dokumen - Tips - Laporan Kasus Asistensi BMPPTX
Dokumen - Tips - Laporan Kasus Asistensi BMPPTX
PENATALAKSANAAN IMPAKSI
GIGI MOLAR KETIGA
MANDIBULA
mandibula Impaksi
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.60
Frekuensi gigi impaksi yang terjadi
sesuai dengan urutan:
Sumber: Balaji SM. Oral and maxillofacial surgery. Delhi: Elsevier; 2009,p.231
Klasifikasi Pell & Gregory
Sumber: Balaji SM. Oral and maxillofacial surgery. Delhi: Elsevier; 2009,p.233
Gambar 3. Klasifikasi impaksi molar ketiga mandibula menurut Winter
berdasarkan hubungan gigi impaksi terhadap panjang aksis gigi molar kedua
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.60
Prosedur Odontektomi
1. Anestesi
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Jenis-Jenis Flap
3. Pengambilan Tulang
Teknik yang biasa dilakukan adalah membuat parit
sepanjang bukal dan distal mahkota dgn maksud
melindungi crista oblique eksterna namun tetap bisa
mendapatkan jalan masuk yg cukup ke permukaan akar
yg akan dipotong.
4. Pengambilan Gigi
Dapat dilakukan secara:
a. Intoto (utuh) : gigi dikeluarkan secara utuh.
b. Separasi (terpisah) : gigi dibelah dulu dan
dikeluarkan sebagian-sebagian.
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Prosedur Odontektomi
5. Pembersihan Luka
a. Folikel dan sisa enamel organ harus di bersihkan
atau di buang untuk menghindari terjadinya kista
residual.
b. Tepi tulang yang runcing harus di haluskan dengan
bur atau bone file.
c. Setelah itu rongga dibersihkan dengan semprotan air
garam fisiologis 0,9% agar pecahan partikel-partikel
tulang dapat keluar semua dan dihisap dengan
suction.
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Prosedur Odontektomi
6. Penjahitan
a. Interrupted suture
Pasien diberikan
Pasien diinstruksikan untuk:
obat-obatan
a. Menggigit tampon
seperti:
b. Tampon diganti dengan tangan
a. Antibiotik
yang bersih bila masih berdarah
b. Analgesik
c. Dilarang berkumur-kumur selama
c. Anti
24 jam
Inflamasi
d. Istirahat yang cukup
d. Vitamin
e. Diet makanan yang lunak dan
untuk
bergizi
menaikkan
f. Kontrol 1 minggu berikutnya
daya tahan
untuk melepas jahitan
tubuh
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa: Purwanto,
Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.67
Komplikasi Pasca Bedah
a. Jahitan terbuka.
b. Rasa sakit dan pembengkakan
c. Bila nervus terpotong terjadi parastesi yang lama pada
seluruh daerah yang di inervasi nervus tersebut
d. Terlukanya bibir atau mukosa oleh karena tang ekstraksi,
respatorium dan alat-alat lain yang dipergunakan sehingga
dapat terjadi inflamasi sekitar bibir dan mukosa mulut
e. Pada waktu operasi terjadi fraktur prosesus alveolaris
f. Gigi tetangga dapat menjadi mobiliti (goyah)
g. Dapat terjadi osteomielitis
LAPORAN KASUS
Anamnesa:
Pasien (laki-laki, 20 tahun) datang ke poliklinik RSKGM
Prov.Sumsel pada hari Rabu, 20 Mei 2015 dengan keluhan
gigi geraham kiri bawah sakit berdenyut hilang timbul sejak 3
hari yang lalu. Pasien merasa tidak nyaman dengan rasa sakit
tersebut dan ingin giginya dirawat.
Pemeriksaan Klinis:
Gigi 38: lesi D6 pada permukaan oklusal disertai impaksi
Pemeriksaan radiografi:
Gigi 38: lesi sudah mencapai pulpa disertai impaksi
mesioangular klas I posisi A
Gigi 48: impaksi horizontal klas I posisi A
Diagnosa:
Gigi 38: Pulpitis Irreversible disertai impaksi mesioangular klas I
posisi A
Gigi 48: impaksi horizontal klas I posisi A
Rencana Perawatan:
Pro-BM Odontektomi gigi 38, 48
Ekstraksi gigi 18, 28
Tindakan:
Gigi 38: Devitalisasi
R/. Amoxan tab 500mg No. X
∫ 3 dd 1 tab
R/. Mefinal tab 500mg No. X
∫ 3 dd 1 tab
Prosedur Odontektomi gigi 38, 48
1. Anestesi
Blok mandibula: nervus alveolaris inferior 1 cc
dan nervus lingualis 0,5 cc.
Infiltrasi bukal: nervus bukalis 0,5 cc
Minnesota retractors
Periapical curretes
Bone file
Bone file
Surgical forceps. a.Standard b.adson tissue forceps Micro-Halsted hemostats.
a.Straight b.Curved
Sumber: Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg. Alih
Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007,p. 45-7,63
6. Penjahitan
1
3
Anestesi
Infiltrasi bukal: nervus alveolaris superior
posterior 1 cc
Infiltrasi palatal: nervus palatinus mayor 0,5
cc
Straight White elevator with slightly Maxillary third molar forceps
curved blade, suitable for extracting
posterior maxillary teeth