HOTS
Oleh :
SUMARSO, S.Pd., M.Pd.
1
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan (recite)
Core
subjects Flexibility
21st Initiative
Century
Leadership
Information Digital Context Life and Social-skills
Media, and literacy career skills
Cross cultural
ICT literacy
Productivity
Accountability
Life-long learner
TA X O N O M Y B L O O M D i p a n d a n g S e b a g a i S e b u a h
H i e r a r k i K e g i a t a n - k e g i a t a n Ya n g B e r s i f a t
Lower Order Dan Higher Order.
(BERDASARKAN MCCURRY)
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
APLIKASI
PEMAHAMAN 'higher
order'
PENGETAHU
AN
'lower
order‘’
TAKSONOMI ANDERSON
(Perbaikan Taksonomi Bloom)
EVALUATION CREATING
SYNTHESIS EVALUATING
ANALYSIS ANALYSING
APPLICATION APPLYING
COMPREHENSION UNDERSTANDING
KNOWLEDGE REMEMBERING
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.) (2001). A taxonomy for learning, teaching, and
assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.
6
Tabel berikut mengklasifikasikan kata kerja operasional pada proses berpikir
dalam Taksonomi Bloom
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
Meningkatkan Memperbaiki
Ketrampilan kinerja siswa
berpikir siswa
Pemecahan
masalah
Karakteristik asesmen kontekstual, yang
disingkat REACT
a) Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
b) Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian
(exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation).
c) Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d) Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
e) Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik
untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke
dalam situasi atau konteks baru.
10
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, meminimalkan aspek
mengingat dan memahami
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Familiar
5. Kebaruan
1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator Soal
Esensi IPK:
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi pelajaran (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif)
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Menentukan media dan sumber belajar
Menentukan bentuk instrumen penilaian
2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa
gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang
memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan, atau
menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan
menarik (terkini) memotivasi peserta didik
untuk membaca. Pengecualian untuk mapel
Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok
soal), berfungsi.
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan
kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai
dengan kaidah penulisan butir soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
MENGINGAT :
- Apa nama benda ini ?
- Apa kegunaannya?
MEMAHAMI :
- Berapa banyak macam-macam lampu?
- Mengapa lampu dapat menyala?
- Apa yang diperlukan agar lampu dapat
menyala?
MENERAPKAN /APLIKASI :
- Bagaimana cara menyalakan lampu
listrik?
- Bagaimana cara menyalakan lampu
senter?
MENGANALISIS:
- Mengapa jika bohlam yang dipasang
dayanya kecil , lampu lebih redup?
- Mengapa jika baterai dipasang terbalik
lampu senter tidak menyala??
EVALUASI :
- Supaya cahaya lampu tidak
menyilaukan, apa yang harus
dilakukan?
KREASI
- Lampu warna apa yang disukai nyamuk?
Standar Level Kemampuan
(Indonesia)
LEVEL 1:
Peserta didik memiliki kemampuan standar
minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
LEVEL 2:
Peserta didik memiliki kemampuan aplikatif
(Applying)
LEVEL 3:
Peserta didik memiliki kemampuan penalaran
dan logika (Reasoning).
LEVEL 1:
Dapat memperlihatkan ingatan dan pemahaman
dasar terhadap materi pelajaran dan dapat
membuat generalisasi yang sederhana.
Dapat memperlihatkan tingkatan dasar dalam
pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling
tidak dengan satu cara.
Dapat memperlihatkan pemahaman dasar
terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi
visual lainnya.
Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar
dengan menggunakan terminologi yang
sederhana.
LEVEL 2:
Dapat memperlihatkan pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi pelajaran dan
dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan dan
konsep-konsep dalam konteks tertentu.
Dapat menginterpretasi dan menganalisis
informasi dan data.
Dapat memecahkan masalah-masalah rutin
dalam pelajaran.
Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-
tabel, dan materi visual lainnya.
Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan
terorganisir penggunaan terminologi.
LEVEL 3:
Dapat memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas
terhadap materi pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-
gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun
dengan cara yang berbeda.
Menjodohkan
Isian singkat
Uraian
Unjuk kerja
Portofolio
BAGAIMANA MENYUSUN SOAL
Higher Order Thinking
27
Soal HOTS
tidak berarti soal lebih sulit !!!
Contoh Soal SULIT tetapi tidak termasuk HOT
31
K:C
Matematika – SMP
Soal
level 1
Pengertian
istilah-istilah / Isi definisi
nama-nama
Soal dengan Kognitif
PENERAPAN (level 2)
Interpretasi Aplikasi
grafik/label /visual gagasan dan
Aplikasi Teori/ yang diberikan konsep dalam
Rumus
konteks
Soal
level 2
Memecahkan Interpretasi
masalah dari informasi /data
informasi dalam dalam konteks
konteks
Soal dengan Kognitif
PENALARAN (level 3)
Interpretasi Aplikasi
grafik/label /visual gagasan dan
Aplikasi Teori/ yang diberikan konsep dalam
Rumus
konteks
B. kaca
L2
C. plastik
D. besi S
Contoh soal level PENERAPAN (2)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
L2
20 February 2019
Contoh soal level PENALARAN (3)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir
sehingga lampu L1 dan L2 sama terangnya.
L1 A
L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu
L1 dan L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu
tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1
dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L3 lebih terang daripada L1
L2.
Contoh Soal Level 1
(Bentuk Soal : Soal Pilihan Ganda)
IPA SMP
Perhatikan gambar jaring-jaring makanan
42 berikut !
JUMLAH POPULASI
Tahun
jika bagian berwarna kuning pada diagram berikut adalah ilustrasi separuh
martabak yang telah dibagi tiga, gambarkan pembagian yang ibu lakukan terhadap
separuh martabak sisanya!
Unduh :
1. Kisi-kisi umum (blue print) USBN dari
BSNP di bsnp-indonesia.org
2. Buku pedoman penulisan soal USBN di
usbn.puspendik.kemdikbud.go.id
3. Video tutorial penulisan soal di youtube ,
Rumah Penilaian (Pusat penilaian
pendidikan, Kemdikbud)
Penyusunan kisi-kisi soal
Soal Pilihan Ganda
Soal Uraian dan Isian
Soal HOTs (HighnOrder Thinking
Skills)
50
51
Bahan Bacaan :
1. Panduan Penulisan Soal Jenjang SMP
2. Buku Pegangan Penilaian HOTS
52
Terima Kasih
53
Scan QR Code dibawah ini untuk mengunduh file paparan :
54