Sterilisasi Dan Desinfeksi
Sterilisasi Dan Desinfeksi
KAMAR BEDAH
KHUSNUL HIDAYATI
2015
TUJUAN UMUM
SETELAH MENDAPAT PELAJARAN TENTANG
STERILISASI DAN DESINFEKSI KAMAR BEDAH
MAHASISWA MAMPU :
1.
Aseptik Ruangan (pengaturan zona, alur, lalu
lintas) dengan cara fisik, mekanik, kimiawi
2. Aseptik Personil (scrubbing, gowning,
gloving)
3. Aseptik Pasien (hygiene, septik-antiseptik,
drapping)
4. Aseptik Instrumen (dekontaminasi –
sterilisasi)
Prinsip Umum
Seseorang akan melepas hampir 1000 partikel per
jam (American Society of Heating Refrigerating and
Air-Conditioning Engineers , 2003)
Jumlah partikel yg dilepas akan meningkat dengan
pergerakan..
Bersin menghasilkan 100.000 aerosolized particles
and sementara batuk menghasilkan 10 000 particles
per menit
Prinsip Umum
Menciptakan lingkungan yg steril ( bebas
kuman ) yg kontinyu Menurunkan /
menghilangkan resiko infeksi dan
penularannya
1. Menyediakan
lingkungan yang
bersih untuk pasien
operasi menjalani
atau prosedure 2. Mengembangkan
invasif lainnya peningkatan
kesadaran tentang
peran lingkungan
dalam
pengembangan
infeksi terkait
perawatan kesehatan
dan transmisi
multidrug resistant
organisme
Parameter Kualitas Lingkungan Fisik.
a. Penyehatan ruang bangunan
c. Pencahayaan
Ruang operasi umum 300 – 500 lux
Meja operasi 10.000-20.000 lux, warna
cahaya sejuk atau sedang tanpa
bayangan.
Parameter Kualitas Lingkungan Fisik
d. Penghawaan
Tekanan lebih positif sedikit (
minimum 0,10 mbar) dibandingkan
ruangan lain.
Suhu 19 – 24 ºC, kelembaban 45 – 60
Parameter Kualitas Lingkungan Fisik
e. Kebisingan
Kebisingan maksimum 45 dBA
SEMI-CRITICAL
Kontak dengan mukosa & rongga/ lumen dalam
tubuh:
Ex: Endoscopy; Endotracheal tube; Respiratory
tube; alat2 anasthesic dan alat2 dokter gigi
NONCRITICAL
Kontak langsung antara kulit dengan suatu
object/ benda
Ex: alat tensi darah; tempat tidur; kain sprei;
WC atau Lantai
Figure 1. Example of cleaning frequencies: operating and procedures rooms. Reprinted
with permission from
“Recommended practices for environmental cleaning.” In: Perioperative Standards and
Recommended Practices.Denver, CO: AORN, Inc; 2014:261.
10 REKOMENDASI
AORN 2014
1. Tim harus menetapkan prosedur dan frekuensi pembersihan
a. memilih produk pembersih, (EPA)
Environmental Protection Agency
b. Tim juga harus menentukan kapan ditingkatkan
pembersihan lingkungan harus dilaksanakan dan
c. Mengembangkan prosedur pembersihan dan desinfeksi
selama konstruksi, renovasi, atau pemulihan bencana.
10 REKOMENDASI AORN
2014
2. Menyediakan lingkungan yang bersih dan aman untuk
pasien
3. Menyiapkan lingkungan yang bersih kembali setelah
pasien dipindahkan dari kamar operasi
4. Daerah perioperatif harus dibersihkan
5. Semua daerah dan peralatan yang dipergunakan harus
dibersihkan menurut jadwal yang ditetapkan
10 REKOMENDASI
AORN 2014
6. Semua pribadi harus melakukan tindakan pencegahan untuk
membatasi penularan mikroorganisme saat melakukan
pembersihan lingkungan dan penanganan bahan
7. Menetapkan presedur pembersihan lingkungan khusus pada
kasus tertentu (yaitu. Organisme yang resisten multidrug,
Clostridium difficile, penyakit prion, konstruksi, pencemaran
lingkungan)
10 REKOMENDASI AORN 2014
8.
Personil layanan perioperatif dan lingkungan harus
menerima pendidikan awal dan berkelanjutan dan
verifikasi kompetensi pemahaman mereka tentang
prinsip-prinsip dan daerah perioperatif.
9. Kebijakan dan prosedur untuk proses pembersihan
lingkungan dan praktek-praktek harus dikembangkan,
secara periodik, direvisi seperlunya dan tersedia dalam
pengaturan praktek
10. Personil perioperatif harus berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan jaminan kualitas dan peningkatan kinerja yang
konsisten dengan rencana organisasi perawatan
kesehatan untuk meningkatkan pemahaman dan
kepatuhan dengan prinsip-prinsip dan proses
pembersihan lingkungan.
Contoh Aplikasi
PEMBERSIHAN KAMAR BEDAH
Kamar bedah secara rutin dan periodik
selalu dibersihkan secara teratur.
Memakai desinfektan
yang disemprotkan
dengan fogging.