Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT & FANYANKES


NURSEHA, BN., MARS
Disampaikan pada acara pelatihan dasar pelatihan dasar
Pencegahan & Pengendalian Infeksi
20-22 April 2015

Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat
memahami tentang tata cara pengendalian
lingkungan Rumah Sakit
Setelah Memahami materi pelatihan
peserta dapat menerapkan pelaksanaan
pengendalian lingkungan rumah sakit
sesuai ketetapan

Pokok bahasan
Pengertian Pengendalian lingkungan
Ruang lingkup manajemen lingkungan RS
Tata cara pelaksanaan manajemen
lingkungan RS
Kesimpulan

Pengendalian ling.RS
Upaya pengendalian lingkungan adalah
berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat
mengendalikan berbagai faktor lingkungan
(Fisik, biologi, dan sosial psikologi ) di RS
dengan cara :
Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat di sekitar sarana kesehatan
sehingga infeksi nosokomial dapat di cegah dengan
mempertimbangkan cost efektif
Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja

RUANG LINGKUP
MANAJEMEN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

1. KONSTRUKSI BANGUNAN
2. UDARA
3. AIR
4. PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
5. PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DI R.GIZI
6. PEMBERSIHAN DI RUANG LAUNDRY
7. LIMBAH RS

KONSTRUKSI BANGUNAN
a. DINDING : Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna
terang dengan cat tidak luntur
b. LANGIT LANGIT : kuat, terang, mudah dibersihkan dengan
tinggi 2.7 meter
c. LANTAI : Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna terang,
permukaan rata dan pertemuan lantai dengan dinding berbentuk
lengkung
d. ATAP : kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu
e. PINTU : Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah
masuknya serangga, tikus dll

Penyehatan ruangan & bangunan


Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 m dari lantai
Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang Dinding
laboratorium dibuat dari porslin atau keramik setinggi 1,50 m dari lantai
dan Tersedia rak, lemari utk menyimpan reagensia siap pakai
Jaringan Instalasi : memenuhi syarat teknis kesehatan agar aman dan
nyaman, mudah dibersihkan
Tersedia sistim ventilasi yang menjamin pertukaran udara yang
memadai

PENATAAN/PERAWATAN RUANGAN

Sarana kebersihan Tangan :


Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di
depan Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT)
Furniture
Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur
pasien gunakan disinfektan
Ficture & Fitting
Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan
Gorden
Tidak menyentuh lantai
Dicuci secara periodik 2 minggu sekali

RUANGAN dgn RISIKO TINGGI


Ventilasi dgn AC tersendiri dilengkapi filter bakteri, utk r. operasi
terpisah dgn ruangan lain (Tidak dibenarkan terdapat hubungan
langsung dengan udara luar, harus dibuat ruang antara)
Aliran udara bersih masuk ke dalam kamar operasi dari atas
kebawah, khusus untuk ruang bedah ortopedi atau transplantasi
organ harus menggunakan pengaturan udara UCA (Ultra Clean Air)
system
Untuk melihat ke ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati
Hubungan ke ruang bersih dari bagian cleaning cukup dgn loket yg
dapat dibuka tutup

UDARA
VENTILASI MEKANIS : AC, FAN, HEXOS FAN
Perputaran udara 12 ACH
Dibersihkan secara periodik & pengontrolan
VENTILASI ALAMI
Jendela
Effektif untuk tuberkulosis
Tingkat ACH bervariasi
KOMBINASI
ACH : pertukaran per jam/ volume ruangan

Natural Ventilation

Doctor
Doctor

Patient

Patient

Ventilasi alamiah menjamin aliran udara didalam kamar dengan baik, bila
ventilasi alamiah tidak menjamin harus dilengkapi dengan AC (penghawaan
mekanik)

KUALITAS UDARA RUANG


1.
2.
3.
4.
5.

Maintenance / pemeliharaan filter udara


Kamar operasi memiliki sistem tata udara tersendiri (hepa
filter)
Pergantian udara minimum 15 x per jam
Pertahankan temperatur dan humidity antara 20-22 C and 3060%, untuk mencegah pertumbuhan bakteri secara cepat
Kebersihan udara ruangan harus tetap dipelihara , dengan
membatasi jumlah personil di ruangan

PENYEHATAN AIR

KUALITAS/MUTU AIR ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN


UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FISIK, KIMIAWI , DAN
BAKTERIOLOGIS DIHUBUNGKAN DENGAN FUNGSINYA
UNTUK KEPERLUAN FASILITAS KESEHATAN (UNTUK MINUM,
MANDI, PENCUCIAN, PEMBERSIHAN DLL.)

Batasi kontaminasi air atau sumber air.


Bersihkan dan disinfeksi sink, penam
pungan air
Evaluasi untuk kemungkinan sumber air
terkontaminasi
Hindari penempatan dekorasi air mancur
dan kolam ikan di area perawatan pasien

EVALUASI PENYEDIAAN AIR

Tersedia air bersih minimum 500 L / TT / hari


Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran
terjauh
Sampel dikirim ke Laboratorium yang berwenang
Setiap 24 jam dilakukan pengukuran sisa khlor, pH dan
kekeruhan
Untuk ruang farmasi dan hemodialisis air di murnikan
untuk penyiapan obat / pengenceran larutan dan
hemodialisis dapat menggunakan UV atau Hepa filter

Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruangan


N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

RUANGAN

OPERASI
BERSALIN
Pemulihan/Perawatan
Observasi & Perawatan bayi , ICU
Kamar Jenazah
Penginderaan
Laboratorium, Radiologi
Sterilisasi
Dapur
Gawat Darurat, R. luka bakar

KONSENTRASI MAKS MIKRO ORGANISME


PERMETER KUBIK UDARA (CFU /M3 )
10
200
200 500
200
200-500
200
200 500
200
200 - 500
200

PENCAHAYAAN
NO
1.

RUANGAN
RUANG PASIEN
- Saat tidur
- Saat tdk tidur

INTENSITAS CAHAYA (LUX)

Maksimal 50
100 200

2.

R. Operasi, anestesi,
pemulihan

Meja operasi

3.

Endoscopy, Lab

4.

Sinar X

Minimal 60

5.

Tangga,koridor, adm

Minimal 100

6.

R.alat, Dapur, Farmasi

Minimal 200

7.

R. cuci, toilet

Minimal 100

8.

Luka Bakar

100 200

9.

Ruang Isolasi khusus


Peny. tetanus

0,1 0,5

KETERANGAN

Warna cahaya sedang

300 500
10.000 20.000

Warna cahaya sejuk atau


sedang tanpa bayangan

75 100

Malam hari

Warna cahaya biru

PENGHAWAAN/VENTILASI
NO

RUANGAN

SUHU (o C )

KELEMBABAN (%)

TEKANAN

1.

Operasi

19 24

45 60

Positif

2.

Bersalin

24 26

45 60

Positif

Perawatan

22 - 24

45 - 60

Seimbang

Observasi bayi

21 - 24

45 - 60

Seimbang

3.

Laboratorium

22 26

35 60

Negatif

4.

Radiologi

22 26

45 60

Seimbang

5.

ICU

22 23

35 60

Positif
Negatif unt isolasi Px

6.

Administrasi

21 24

35 60

Seimbang

7.

Sterilisasi

22 30

35 60

Negatif

9.

Luka Bakar

24 26

35 60

Positif

Hygiene sanitasi lingkungan di R.Gizi

LINGKUNGAN & PERMUKAAN MEJA HARUS BERSIH


Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah tempat masuknya
serangga dan binatang lainnya
Saluran pembuangan air yang tertata baik, tidak terdapat
genangan air akibat adanya sumbatan
Peralatan dibersihkan dan tertata baik sehingga memudahkan
untuk pembersihan
Tersedia tempat sampah yang tertutup dan dibersihkan
secara rutin
Tersedia air yang cukup untuk digunakan
Tidak tercium bau yang tidak enak

FASILITAS SANITASI
INDEKS PERBANDINGAN JUMLAH TT DENGAN
JUMLAH TOILET DAN JUMLAH KAMAR MANDI
NO.

JUMLAH TEMPAT
TIDUR

JUMLAH TOILET JUMLAH KAMAR MANDI

1.

s/d 20

2.

s/d 40

3.

s/d 60

s/d 80

s/d 100

Setiap penambahan 20 karyawan ditambah 1 toilet & 1 kamar mandi

Penanganan Limbah

TAHAPAN PENANGANAN LIMBAH RS :


PERENCANAAN, PEMISAHAN, PENGUMPULAN, TRANSPORTASI,
PENYIMPANAN, PENGOHALAN AKHIR

PEMISAHAN AWAL DILAKUKAN OLEH ORANG PERTAMA


PENGHASIL LIMBAH

KODE WARNA KANTONG HARUS DIPAHAMI OLEH SEMUA ORANG

KONTAINER BENDA TAJAM SESUAI PERSYARATAN DITEMPATKAN


PADA : Trolley injection, ners station, kamar operasi dll

TRANSPORTASI MENGGUNAKAN KERETA KHUSUS

AREA PENGUMPULAN LIMBAH : TERBUKA, BERSIH, DILAKUKAN


DISINFEKSI DENGAN CHEMICAL NETRAL CLEANER DAN
SOAPSCUM REMOVER.

Binatang

Anjurkan pasien
menghindari dari kotoran, air
liur, urine binatang
Jangan membiarkan
binatang anjing kucing
berkeliaran di sekitar rumah
sakit
Bersihkan lingkungan rumah
sakit dari kotoran binatang

PENGENDALIAN SERANGGA,TIKUS, BINATANG


PENGGANGGU

TUJUAN : Mencegah penularan penyakit

- Kepadatan jentik (terutama aedes) harus nol


- Lubang ditutup kasa
- Bebas kecoa terutama dapur, gudang makanan
dan ruang steril
- Tidak ditemukan tanda keberadaan tikus
- Tidak ditemukan lalat dlm bangunan tertutup
- Di lingkungan RS bebas kucing dan anjing
- Ruangan anti rayap

Pengendalian lingkungan di Ruang laundry


PEMBERSIHAN LINGKUNGAN BERDASARKAN PRINSIP MEMINIMALISASI MICRO-ORGANISME
Petugas menggunakan APD
Lingkungan tertata rapi sehingga mudah untuk dibersihkan
Tersedia air yang cukup untuk pengelolaan di R.laundry
Pembersihan penanaganan limbah dilakukan setiap hari (2 x atau jika
perlu)
Pintu selalu tertutup dan tidak ada celah untuk masuknya binatang dan
serangga lainnya

PENGENDALIAN INFEKSI
DI
HOUSEKEEPING

HOUSEKEEPING ?
HOUSEKEEPING merujuk pada pembersihan dan
pemeliharaan secara umum di lingkungan RS.
TUJUAN housekeeping adalah untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme area kerja (sehingga
menurunkan risiko infeksi dan kecelakaan bagi staf dan
pasien) dan untuk memberikan kenyamanan di area
kerja.
Dengan lingkngan yang aman dan nyaman, akan
menimbulkan semangat kerja, produktifitas kerja yang
tinggi dan kebanggaan bagi RS.

SIAPA YANG BERESIKO ?


Staf: Staf yang melakukan tugas housekeeping
yang berisiko terhadap infeksi, karena paparan
darah, benda tajam dan bahan lainnya yang
terkontaminasi. Dengan jeleknya pelaksanaan
housekeeping, maka akan menimbulkan risiko
pemaparan mikroorganisme infeksius juga
meningkatkan kecelakaan kerja bagi staf.
Pasien: dengan housekeeping yang jelak akan
menimbulkan risiko pemaparan bagi pasien
terhadap mikroorganisme infeksius dan bahkan
menimbulkan kematian.

LANJUTAN
Masyarakat: infeksi yang mengenai pasien dan staf dapat
meningkatkan angka infeksi di masyarakat, melalui teman,
pasangan hidup, anak-anak dan anggota keluarga
lainnya.
Catatan:
di beberapa RS, tidak sedikit staf housekeeping yang
tidak memahami atau menyadari adanya risiko. Oleh
kartena itu sangatlah penting bagi para supervisor untuk
menyakinkan bahwa stafnya mengetahui risiko tersebut
dan mengikuti prosedur yang benar.

PEDOMAN UMUM BAGI HK


Membuat Jadwal Pembersihan dimana semua
staf HK dapat mengetahuinya.
Selalu memakai sartung tangan (disarankan
memakai sarung tangan tebal) saat melakukan
pembersihan.
Gunakan kain pembersih yang lembab atau
basah atau gunakan mop basah untuk
membersihkan tembok, lantai, dan permukaan
lainnya sebagai ganti dari dry-dusting atau
menyapu untuk mengurangi penyebaran debu
dan mikroorganisme.

LANJUTAN
Scrubbing cara ini merupakan yang terbaik untuk
menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
Scrubbing harus merupakan bagian dari prosedur
pembersihan.
Mencuci permukaan dari atas ke bawah sehingga
percikan jatuh ke lantai dan dibersihkan terakhir.
Bersihkan bagian yang tertinggi terlebih dahulu
dan kemudian turun mis: membersihkan plafon,
lampu gantung, kemudian rak, meja dan terakhir
lantai.
Ganti Cairan pembersih kalau tampak kotor.
Cairan pembersih akan tidak efektif membunuh
mikroorganisme kalau sudah kotor.

LANJUTAN
Membersihkan Tumpahan darah
(merujuk pada cara penggunaan spill kit).

Saat Membersihkan Tumpahan Darah:


Selalu memakai sarung tangan dan APD lainnya.
Jangan membiarkan kain pembersih menutupi
tumpahan tersebut sementara pembersihannya
belakangan (ditunda)

LANJUTAN
Catatan:
Peralatan yang terkontaminasi lebih
memudahkan penyebaran mikroorganisme di
lingkungan dibandingkan menguranginya. Bahan
dan peralatan yang akan digunakan untuk
pembersihan harus selalu dalam keadaan bersih.
Kain pembersih harus dicuci di laundry dengan
air panas.

PROSEDUR PEMBERSIHAN DI AREA KLINIK


BERBEDA
Area Risiko Rendah (ruang tunggu, area adminsitrasi).
Area tersebut bisanya tidak terlalu kotor dan tidak
terkontaminasi oleh mikroorganiusme patogen.
Dengan pembersihan rutin sepertihalnya di rumah
tangga sudah cukup. Gunakan detergen dan air bersih
biasa.
Area Klinis (OT, VK, lab, CSD dan R. Intensive). Area
tersebut harus dibersihkan lebih sering dibandingkan area
lainnya, gunakan detergent dan air panas, penggunaan
cairan disinfektan (KP).
Setiap pagi (semua area)
Diantara kasus (OT, VK)
Akhir list (OT, VK)

INGAT
Jangan menggunakan penyapuan kering
atau menyimpan mop di area OT, VK, atau
kamar Tindakan yang telah dibersihkan
Selalu menggunakan sarung tangan ketika
melakukan pembersihan. Jika sarung tangan
tebal tidak tersedia, gunakan sarung tangan
latek (pastikan tidak ada kontak darah/cairan
tubuh dengan kulit tangan anda)

Kesimpulan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat
diminimalkan dengan:
Lakukan pembersihan rutin sesuai SOP
Melakukan pembersihan dan disinfeksi dengan memilih
pembersih dan disinfectan yang tepat
Melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat
Mempertahankan mutu air bersih
Mempertahan ventilasi udara yang baik

Anda mungkin juga menyukai