Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN DESINFEKSI

RSUD SUNGAI LILIN

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis mikroorganisme penyakit menular
yang dapat menginfeksi pasien, pengunjung dan staf rumah sakit. Untuk menjamin perlindungan
kesehatan, maka mikoorganisme di rumah sakit perlu dicegah dan dikendalikan melalui upaya
dekontaminasi. Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan/atau menghilangkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan sterilisasi dengan
cara fisik dan kimiawi. Cara dekontaminasi yang sering dipakai di rumah sakit adalah desinfeksi dan
sterilisasi.
Desinfeksi permukaan adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme
ketingkat bahaya lebih rendah pada permukaan yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme
seperti lantai, dinding, meja, kursi, lemari, perabot rumah tangga, gagang pintu, toilet dan wastafel.
Bahan disinfeksi yang digunakan dalam disinfeksi permukaan yaitu clorin 0,5 % dan pembersih
lantai atau detergen dengan takaran 1 tutup botol per 5 liter air.
Desinfeksi lingkungan adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme
ketingkat bahaya lebih rendah pada lingkungan yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme
seperti udara ruangan, linen dan alat makan. Kegiatan desinfektan lingkungan berupa pemeriksaan
kebersihan di lingkungan seperti pemeriksaan kualitas udara, swab linen dan usap alat makan.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yaitu Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTKL-PP).
Ruang berisiko tinggi terjadinya infeksi dalam pelayanan di rumah sakit diantaranya yaitu
ruang operasi, laboratorium, ICU, IGD dan Isolasi. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi maka
perlu dilakukan desinfeksi pada ruangan-ruangan yang berisiko tinggi tersebut. Desinfeksi dilakukan
secara rutin setiap hari minimal 2 kali sehari dan setelah dilakukan tindakan atau setelah pasien
pulang.
Teknik dan suplai pembersihan desinfeksi ruang berisiko tinggi dalam pembersihan harus
dijalankan mulai dari area yang paling terlihat bersih ke area yang paling terlihat kotor dan dari atas
ke bawah sehingga serpihan jatuh ke lantai dan dibersihkan belakangan secara sistematis agar tidak
ada area yang terlewatkan. Peralatan pembersihan (misalnya ember) harus dipelijara dengan baik.
Peralatan yang digunakan untuk area isolasi pasien sebaiknya diberi kode warna dan dipisahkan dari
peralatan lainnya.

B. LAPORAN KEGIATAN
Berikut laporan hasil kegiatan berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bulan
Januari-Maret Tahun 2022:
1. Desinfeksi Permukaan
Kegiatan-kegiatan supervisi desinfeksi permukaan adalah sebagai berikut :
a. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus lengkap yaitu Masker, Handscoon, Apron
dan Sepatu Boots.
b. Penggunaan Larutan
Larutan yang digunakan dalam Desinfeksi Permukaan yaitu deterjen dan apabila ada cairan
tubuh menggunakan Clorin 0,5% dengan campuran air bersih tentunya.
c. Ketepatan Waktu Petugas
Ketepatan waktu petugas dalam melaksanakan desinfeksi yaitu dilaksanakan sesuai jadwal
petugas CS yaitu pada saat petugas piket pagi dan sore hari.
d. Alat Membersihkan Permukaan
Pada saat membersihkan permukaan-permukaan alat yang digunakan petugas CS yaitu lap
atau bisa juga menggunakan kain.
e. Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh
Penanganan tumpahan cairan tubuh, jika ditemukan tumpahan cairan tubuh petugas CS proses
penanganannya menggunakan Spill Kit sesuai prosedur yang sudah ada.

1
f. Penanganan Sesudah Penggunaan Spill Kit
Penanganan sesudah proses densinfeksi menggunakan spill kit selanjutnya petugas CS
melakukan pengepelan seperti biasa.
g. Pembuangan Bahan-Bahan Yang Digunakan Saat Pembersihan
Selelah proses spill kit dilakukan petugas CS membuang bahan-bahan yang digunakan pada
proses tersebut ke dalam kantong kuning medis.
h. Pembersihan Alat-Alat Yang Digunakan Saat Pembersihan
Setelah proses spill kit petugas CS membersihkan alat-alat yang digunakan untuk menghindari
kontaminasi yang berasal dari alat-alat yang digunakan tersebut.
i. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan atau hand hygiene ini harus dilakukan untuk menghindari atau mencegah
dan menurunkan resiko infeksi yang terjadi di rumah sakit (nosocomial).

Hasil kepatuhan dari supervisi desinfeksi permukaan pada bulan Januari, Februari, Maret dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
BULAN
NO KEGIATAN STANDAR
Januari Februari Maret
1. Kepatuhan Petugas
(Cleaning Service) CS dalam
100 % 80% 80 % 80%
pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) lengkap.
2. Penggunaan Cairan
100 % 80 % 80 % 80 %
Pembersih.
3. Ketepatan Waktu Petugas. 100 % 80 % 80 % 80 %
4. Alat Membersihkan
100 % 80 % 80 % 80 %
Permukaan.
5. Penanganan Tumpahan
100 % 80 % 80 % 80 %
Cairan Tubuh.
6. Penanganan Sesudah
100 % 80 % 80 % 80 %
Penggunaan Spill Kit.
7. Pembuangan Bahan-Bahan
Yang Digunakan Saat 100 % 80 % 80 % 80 %
Pembersihan.
8. Pembersihan Alat-Alat Yang
Digunakan Saat 100 % 80 % 80 % 80 %
Pembersihan.
9. Kebersihan Tangan. 100 % 80 % 80 % 80 %

2
2. Desinfeksi Lingkungan
Pelaksanaan desinfeksi lingkungan seperti pemeriksaan kualitas udara, usap alat makan dan swab
linen belum terlaksana pada tahun 2022. Berikut hasil supervisi desinfeksi lingkungan bulan
Januari-Maret
No Jenis Kegiatan Waktu Evaluasi
1 Pemeriksaan mutu lingkungan sesuai 6 bulan sekali Belum terlaksana
dengan jadwal
2 Pemeriksaan kualitas udara ruangan 6 bulan sekali Belum terlaksana
3 Pemeriksaan kualitas linen dengan 6 bulan sekali Belum terlaksana
swab linen
4 Pemeriksaan kualitas alat makan 6 bulan sekali Belum terlaksana
dengan cara usap alat makan
5 Nilai angka kuman sesuai standar 6 bulan sekali Belum dilakukan
perundang-undang pemeriksaan

3. Desinfeksi Ruang Resiko Tinggi


Hasil kepatuhan dari cheklist supervisi desinfeksi permukaan pada bulan Januari, Februari, Maret
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
BULAN
NO KEGIATAN STANDAR
Januari Februari Maret
C. 1. Kepatuhan Petugas
(Cleaning Service) CS dalam
100 % 80% 80 % 80%
pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) lengkap.
2. Penggunaan Cairan
100 % 80 % 80 % 80 %
Pembersih.
3. Pembersihan desinfeksi di
100 % 80 % 80 % 80 %
area berisiko tinggi
4. Penanganan setelah
100 % 80 % 80 % 80 %
penyemprotan desinfeksi
5. Penanganan desinfeksi udara 100 % 80 % 80 % 80 %
6. Ketepatan waktu petugas 100 % 80 % 80 % 80 %
7. Pembuangan bahan-bahan
yang digunakan saat 100 % 80 % 80 % 80 %
desinfeksi
8. Pembersihan alat-alat yang
100 % 80 % 80 % 80 %
digunakan saat desinfeksi
9. Kebersihan Tangan 100 % 80 % 80 % 80 %
REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT
1. Desinfeksi Permukaan
NO KEGIATAN HASIL TEMUAN REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
1. Kepatuhan Petugas Masih ditemukan petugas Sosialisaikan ke (Cleaning
(Cleaning Service) CS (Cleaning Service) CS tidak Service) CS untuk memakai
dalam pemakaian Alat memakai APD yaitu sepatu APD lengkap.
Pelindung Diri (APD) boots.

3
lengkap.
2. Penggunaan Cairan Sudah dilaksanakan Penyediaan cairan clorin
pembersih. Penggunaan cairan clorin 0.5% (tumpahan cairan
0,5% untuk tumpahan cairan tubuh).
tubuh dan cairan rinso untuk Supervisi Selalu
permukaan-permukaan. sosialisasikan bahwa cairan
pada saat
desinfektan/kebersihan
pada tumpahan cairan
tubuh dan permukaan-
permukaan biasa berbeda.
3. Ketepatan Waktu Petugas. Petugas melakukan Jadwal dibuat sesuai jadwal
pembersihan tepat waktu kerja masing-masing
pada saat jadwal piket petugas.
masing-masing di tiap-tiap Jadwal dibuat oleh
permukaan di unit. penanggung jawab
(Cleaning Service) CS
4. Alat Membersihkan Petugas membersihkan Selalu sediakan lap/kain
Permukaan. permukaan menggunakan untuk permukaan-
lap/kain. permukaan.
Supervisi mengingkatkan
penyediaan lap/kain.
5. Penanganan Tumpahan Petugas membersihkan atau umpahan cairan tubuh
Cairan Tubuh. desinfeksi cairan tubuh
dengan cairan clorin 0,5 %.
6. Penanganan Sesudah Petugas sudah melakukan Sosialisasikan kepada
Penggunaan Spill Kit. pengepelan seperti biasa. petugas bahwa sesudah
penggunaan spill kit
dilakukan pengepelan
seperti biasa.
7. Pembuangan Bahan-Bahan Petugas sudah membuang Selalu sosialisasikan bahwa
Yang Sudah Digunakan bahan-bahan seperti kain bahan-bahan yang sudah
Saat Pembersihan. penyerap ke kantong limbah terkontaminasi dibuang ke
medis. dalam kantong khusus
limbah.
8. Pembersihan Alat-Alat Petugas sudah membersihkan Sosialisasikan bahwa alat-
Yang Digunakan Saat alat-alat yang sudah dipakai alat yang sudah digunakan
Pembersihan. dan diletakkan Kembali di tersebut dibersihkan
tempatnya. Kembali.
9. Kebersihan Tangan. Petugas (Cleaning Service) Penyediaan sabun untuk
CS terkadang tidak kebersihan tangan di tiap
melakukan kebersihan tangan unit.
menggunakan sabun hanya Supervisi Selalu
menggunakan air saja. sosialisasikan Kebersihan
tangan pada petugas CS
sebelum dan sesudah
melakukan desinfeksi atau
kebersihan.

2. Desinfeksi Lingkungan
No Kegiatan Hasil Temuan Rekomendasi dan Tindak
Lanjut
1. Pemeriksaan mutu Belum dilaksanakan Membuat pengajuan ke
lingkungan sesuai dengan manajemen untuk
jadwal dilakukan pemeriksaan
mutu lingkungan
4
2. Pemeriksaan kualitas udara Belum dilaksanakan - Melakukan monitoring
ruangan pengawasan debu
- Membuat pengajuan ke
manajemen untuk
dilakukan pemeriksaan
kualitas udara
3. Pemeriksaan kualitas linen Belum dilaksanakan Membuat pengajuan ke
dengan swab linen manajemen untuk
dilakukan pemeriksaan
swab linen
4. Pemeriksaan kualitas alat Belum dilaksanakan Membuat pengajuan ke
makan dengan cara usap manajemen untuk
alat makan dilakukan pemeriksaan
usap alat makan

3. Desinfeksi Ruang Risiko Tinggi


NO KEGIATAN HASIL TEMUAN REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
1. Kepatuhan Petugas Masih ditemukan petugas Sosialisasikan ke (Cleaning
(Cleaning Service) CS (Cleaning Service) CS tidak Service) CS untuk memakai
dalam pemakaian Alat memakai APD lengkap yaitu APD lengkap.
Pelindung Diri (APD) sepatu boots.
lengkap.

2. Penggunaan Cairan Sudah dilaksanakan Penyediaan cairan clorin


Pembersih. penggunaan cairan clorin 0.5% (tumpahan cairan
0,5% untuk tumpahan cairan tubuh). Supervisi Selalu
tubuh dan cairan rinso untuk sosialisasikan bahwa cairan
permukaan-permukaan. pada saat desinfektan/
kebersihan pada tumpahan
cairan tubuh dan
permukaan biasa berbeda.
3. Pembersihan desinfeksi di Petugas CS melakukan Selalu sosialisasikan
area berisiko tinggi penyemprotan clorin pada kepada petugas CS untuk
permukaan seperti bad melakukan penyemprotan
pasien, meja, pegangan pintu, clorin pada permukaan
jendela dan dinding. seperti bad pasien, meja,
pegangan pintu, jendela dan
dinding.
4. Penanganan setelah Petugas memberssihkan Selalu sediakan lap/kain
penyemprotan desinfeksi permukaan menggunakan untuk permukaan-
lap/kain. permukaan.
Supervisi mengingkatkan
penyediaan lap/kain.
5. Penanganan desinfeksi Petugas CS telah melakukan Sosialisasikan kepada
udara desinfeksi ruangan petugas CS untuk
menggunakan Fogging penanganan desinfeksi
Desinfectant Spray. udara menggunakan
Fogging Desinfectant

5
Spray.
6. Ketepatan waktu petugas Petugas masih ada yang Sosialisasikan ke Petugas
belum tepat waktu saat CS untuk selalu tepat waktu
melakukan pembersihan melakukan desinfeksi
desinfeksi di area berisiko minimal 2 kali sehari
tinggi. (setelah dilakukan tindakan
atau setelah pasien pulang).
secara rutin setiap hari
minimal 2 kali sehari (setelah
dilakukan tindakan atau
setelah pasien pulang).

7. Pembuangan bahan-bahan Petugas sudah membuang Selalu sosialisasikan bahwa


yang digunakan saat bahan-bahan seperti kain bahan-bahan yang sudah
desinfeksi penyerap ke kantong limbah terkontaminasi dibuang ke
medis. dalam kantong khusus
limbah.
8. Pembersihan alat-alat yang Petugas sudah membersihkan Sosialisasikan bahwa alat-
digunakan saat desinfeksi alat-alat yang sudah dipakai alat yang sudah digunakan
dan diletakkan Kembali di tersebut dibersihkan
tempatnya. Kembali.
9. Kebersihan Tangan Petugas (Cleaning Service) Penyediaan sabun untuk
CS terkadang tidak kebersihan tangan di tiap
melakukan kebersihan tangan unit.
menggunakan sabun hanya Supervisi Selalu
menggunakan air saja. sosialisasikan Kebersihan
tangan pada petugas CS
sebelum dan sesudah
melakukan desinfeksi atau
kebersihan.

6
D. PENUTUP
Beberapa rekomendasi telah disampaikan kebagian terkait untuk ditindaklanjuti, Demikianlah
laporan pelaksaanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Sungai Lilin
Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai