A. DESINFEKSI PERMUKAAN
A. Pendahuluan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber
masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan. Penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit disebut sebagai Infeksi Terkait
Layanan Kesehatan atau “HAIs” (Healthcare-Associated Infections) yaitu kejadian infeksi
tidak hanya berasal dari rumah sakit, tetapi juga dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.Infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Kejadian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan dapat disebabkan oleh 6 komponen
rantai penularan yaitu, Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme penyebab
infeksi, Reservoir atau wadah tempat/sumber agen infeksi dapat hidup, tumbuh,
berkembang-biak dan siap ditularkan kepada pejamu atau manusia. Berdasarkan penelitian,
reservoir terbanyak adalah pada manusia, alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air,
lingkungan dan bahan-bahan organik lainnya, Portal of exit (pintu keluar) adalah lokasi
tempat agen infeksi (mikroorganisme) meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran
cerna, saluran kemih serta transplasenta, Metode Transmisi/Cara Penularan adalah metode
transport mikroorganisme dari wadah/reservoir ke pejamu yang rentan. Ada beberapa
metode penularan yaitu: (1) kontak: langsung dan tidak langsung, (2) droplet, (3) airborne,
(4) melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah) dan (5) melalui vektor (biasanya
serangga dan binatang pengerat), Portal of entry (pintu masuk) adalah lokasi agen infeksi
memasuki pejamu yang rentan dapat melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan
kelamin atau melalui kulit yang tidak utuh, Susceptible.
B. Laporan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan supervisi desinfeksi permukaan adalah sebagai berikut :
1. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus lengkap yaitu Masker, Handscoon,
Apron dan Sepatu Boots.
2. Penggunaan Larutan
Larutan yang digunakan dalam Desinfeksi Permukaan yaitu deterjen dan apabila ada
cairan tubuh menggunakan Clorin 0,5% dengan campuran air bersih tentunya.
3. Ketepatan Waktu Petugas
Ketepatan waktu petugas dalam melaksanakan desinfeksi yaitu dilaksanakan sesuai
jadwal petugas CS yaitu pada saat petugas piket pagi dan sore hari.
4. Alat Membersihkan Permukaan
Pada saat membersihkan permukaan-permukaan alat yang digunakan petugas CS yaitu
lap atau bisa juga menggunakan kain.
5. Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh
Penanganan tumpahan cairan tubuh, jika ditemukan tumpahan cairan tubuh petugas
CS proses penanganannya menggunakan Spill Kit sesuai prosedur yang sudah ada.
6. Penanganan Sesudah Penggunaan Spill Kit
Penanganan sesudah proses densinfeksi menggunakan spill kit selanjutnya petugas CS
melakukan pengepelan seperti biasa.
7. Pembuangan Bahan-Bahan Yang Digunakan Saat Pembersihan
Selelah proses spill kit dilakukan petugas CS membuang bahan-bahan yang digunakan
pada proses tersebut ke dalam kantong kuning medis.
8. Pembersihan Alat-Alat Yang Digunakan Saat Pembersihan
Setelah proses spill kit petugas CS membersihkan alat-alat yang digunakan untuk
menghindari kontaminasi yang berasal dari alat-alat yang digunakan tersebut.
9. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan atau hand hygiene ini harus dilakukan untuk menghindari atau
mencegah dan menurunkan resiko infeksi yang terjadi di rumah sakit (nosocomial).
Hasil kepatuhan dari cheklist supervisi desinfeksi permukaan pada bulan Januari,
Februari, Maret dapat dilihat dalam table dan presentase sebagai berikut :
Hasil
BULAN
NO KEGIATAN STANDAR
Januari Februari Maret
1. Kepatuhan Petugas 100 % 100 %
(Cleaning Service) CS dalam
pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) lengkap.
2. Penggunaan Cairan 100 % 100 %
Pembersih.
3. Ketepatan Waktu Petugas. 100 % 100 %
4. Alat Membersihkan 100 % 100 %
Permukaan.
5. Penanganan Tumpahan 100 % 100 %
Cairan Tubuh.
6. Penanganan Sesudah 100 % 100 %
Penggunaan Spill Kit.
7. Pembuangan Bahan-Bahan 100 % 100 %
Yang Digunakan Saat
Pembersihan.
8. Pembersihan Alat-Alat Yang 100 % 100 %
Digunakan Saat
Pembersihan.
9. Kebersihan Tangan. 100 % 100 %
Hasil kepatuhan dari cheklist supervisi desinfeksi permukaan pada bulan April, Mei,
Juni dilihat dalam table dan presentase sebagai berikut :
Hasil
BULAN
NO KEGIATAN STANDAR
April Mei Juni
1. Kepatuhan Petugas 100 %
(Cleaning Service) CS
dalam pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD)
lengkap.
2. Penggunaan Cairan 100 %
Pembersih.
3. Ketepatan Waktu Petugas. 100 %
4. Alat Membersihkan 100 %
Permukaan.
5. Penanganan Tumpahan 100 %
Cairan Tubuh.
6. Penanganan Sesudah 100 %
Penggunaan Spill Kit.
7. Pembuangan Bahan-Bahan 100 %
Yang Digunakan Saat
Pembersihan.
8. Pembersihan Alat-Alat 100 %
Yang Digunakan Saat
Pembersihan.
9. Kebersihan Tangan. 100 %
Hasil kepatuhan dari cheklist supervisi desinfeksi permukaan pada bulan Juli,
Agustus, September dilihat dalam table dan presentase sebagai berikut :
Hasil
BULAN
NO KEGIATAN STANDAR
Juli Agustus Septe
mber
1. Kepatuhan Petugas 100 %
(Cleaning Service) CS
dalam pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD)
lengkap.
2. Penggunaan Cairan 100 %
Pembersih.
3. Ketepatan Waktu Petugas. 100 %
4. Alat Membersihkan 100 %
Permukaan.
5. Penanganan Tumpahan 100 %
Cairan Tubuh.
6. Penanganan Sesudah 100 %
Penggunaan Spill Kit.
7. Pembuangan Bahan-Bahan 100 %
Yang Digunakan Saat
Pembersihan.
8. Pembersihan Alat-Alat 100 %
Yang Digunakan Saat
Pembersihan.
9. Kebersihan Tangan. 100 %
D. PENUTUP
Beberapa rekomendasi telah disampaikan kebagian terkait untuk ditindaklanjuti.
Demikian laporan hasil supervise desinfektan permukaan di RSUD Sungai Lilin per
triwulan yaitu dari bulan Januari-Maret, April-Juni, Juli-September 2022.