Anda di halaman 1dari 25

By.

dr. Hj. Junny Setyawati., M.KM


Menjaga kesehatan hati

Menghindari / Kausa yg dpt


meminimalisir / menimbulkan
mencegah kerusakan hati
Kausa yang dapat menimbulkan
kerusakan hati
INFEKSI

Bioaktivasi
senyawa
xenobiotics
(obat-obatan) LIVER
DAMAGE

Makanan yang
Gaya hidup
tidak sehat
(alkohol, kurang
olahraga)
Manajemen Terpadu Bayi Muda ( MTBM )

 Memeriksa ikterus
Tanyakan Lihat
• Apakah bayi • Lihat, adakah
kuning ? Jika ya, kuning pada
pada umur berapa bayi?
bayi kuning • Tentukan, sampai
• Apakah bayi lahir di daerah
kurang bulan? manakah warna
• Apakah warna kuning pada
tinja bayi pucat? bagian badan
bayi
Klasifikasi ikterus
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN /
PENGOBATAN
• Timbul kuning pada 2 hari IKTERUS PATOLOGIK • Cegah agar gula darah tidak
pertama setelah lahir, ATAU turun
• Kuning ditemukan pd umur 14 • Nasihati ibu cara menjaga bayi
hari atau lebih, ATAU tetap hangat selama perjalanan
• Kuning pd bayi lahir kurang • Sertakan contoh darah ibu 2,5
bulan, ATAU ml jika kuning timbul pada 2
• Tinja berwarna pucat, ATAU hari pertama setelah lahir
• Kuning sampai lutut/siku atau • RUJUK SEGERA
lebih
• Timbul kuning pd umur 314 IKTERUS FISIOLOGIK • Mengajari ibu cara menyinari
hari & tidak ada tanda-tanda bayi dengan cahaya matahari
ikterus patologik pagi
• Lakukan asuhan dasar bayi
muda
• Nasihati ibu kapan harus
kembali segera
• Kunjungan ulang setelah 2
hari
Menyinari bayi dengan cahaya matahari
pagi

 Sinari bayi dengan cahaya matahari pagi antara jam


7-8 pagi, selama 2-4 hari
 Atur posisi kepala agar wajah tidak menghadap
matahari langsung
 Lakukan penyinaran selama 30 menit, 15 menit
terlentang & 15 menit tengkurap
 Usahakan kontak sinar dengan kulit seluas mungkin
 bayi tidak memakai pakaian (telanjang)
Asuhan dasar bayi muda

A. Menjaga bayi muda selalau hangat


B. Memberi ASI saja sesering mungkin
C. Mencegah infeksi
Menjaga bayi muda selalu hangat

 Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi muda


 Segera ganti pakaian / kain & keringkan tubuh bayi setiap kali basah dg
pakaian / kain kering
 Baringkan bayi di tempat yg hangat & jauh dr jendela / pintu. Beri alas
kain yg bersih di tempat untuk pemeriksaan bayi termasuk timbangan
bayi
 Jika tdk ada tanda-tanda hipotermi mandiakan bayi 2 x sehari (tdk blh
lebih)
 selesai memandikan bayi  segera keringkan tubuh bayi, kenakan
pakaian yg bersih & kering, topi bayi, kaus tangan & kaus kaki, jika
perlu beri selimut bayi
 Pada BBLR atau bayi dengan HIPOTERMI SEDANG, hangatkan bayi
dg Metode Kanguru atau dg lampu 60 watt berjarak min 60 cm.
Memberi ASI saja sesering mungkin

 Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi


 Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin sedikitnya 8 x
sehari. Meneteki lebih sering baik siang atau malam
 Meneteki dg payudara kanan & kiri bergantian
 Berikan ASI dari 1 payudara sp kosong sbl pindah ke payudara yg lain
 Jika bayi tidur ≥ 3 jam, minta ibu untuk membangunkan bayi &
langsung diteteki
 Minta ibu untuk meletakan bayi di dada ibu sesering mungkin & bayi
tidur dg ibu
 Ingatkan ibu & keluarga lainnya untuk membaca kembali hal-hal tentang
pemberian ASI di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA
 Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yg kurang dipahami.
Mencegah infeksi

 Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi


 Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dg air matang  bersihkan dg
kain bersih & kering
 Jaga kebersihan tubuh bayi dg memandikan tubuh bayi setelah suhu
stabil. Gunakan sabun & air bersih hangat, bersihkan seluruh bagian
tubuh bayi dg hati-hati
 Hindari BBL kontak dg orang sakit  BBL sangat rentan tertular peny.
 Minta ibu untuk memberikan kolostrum  mengandung zat kekebalan
tubuh
 Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin & diberi ASI saja sp
umur 6 bln. Bila bayi tdk bisa menetek beri ASI peras menggunakan
sendok  hindari penggunaan botol & dot  meningkatkan risiko
infeksi sal cerna pd bayi muda.
Imunisasi

 Segera beri imunisasi Hep. B1 dg uniject sebelum


umur 7 hari
 Beri imunisasi BCG ketika bayi umur 1 bln (bayi
lahir di RS imunisasi biasanya sebelum pulang)
 Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda umur 1
hari – 2 bln yg mempunyai klasifikasi merah
 Imunisasi Hep. B diberikan pd bayi usia 2, 3 & 4
bulan (combo : Hep. B + DPT)
Menasihati kapan harus segera dibawa
ke petugas kesehatan

 Gerakan bayi berkurang atau tidak normal


 Napas cepat
 Sesak napas
 Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning)
 Malas / tidak bisa menetek / minum
 Badan teraba dingin / panas
 Beraknya bercampur darah (ada darah dlm tinja)
 Jika kuning kulit bertambah
 Bertambah parah.
Pencegahan terhadap virus Hep. A

 Penyebaran secara fekal-oral, pencegahan masih sulit karena


adanya carier dari virus tipe A yg sulit ditetapkan
 Virus ini resisten terhadap cara-cara sterilisasi biasa,
termasuk klorinasi. Sanitasi yg sempurna, kesehatan umum
& pembuangan tinja yg baik sangat penting. Tinja, darah &
urine pasien harus dianggap infeksius. Virus dikeluarkan di
tinja mulai sekitar 2 mgg sbl ikterus
 Cuci tangan dg sabun menjadi efektif untuk mencegah
penularan.
Pencegahan terhadap virus Hep. B

 Ditularkan melalui darah & produk darah


 Upaya pencegahan paling efektif  imunisasi
 Pencegahan dg imunoglobulin (HB Ig) dalam
pencegahan hep infeksiosa memberi penagaruh yg
baik. Diberikan 0,02 ml/Kg BB IM, dpt mencegah
timbulnya gejala pada 80-90%. Diberikan pada
mereka yg kontak dg pasien.
Imunisasi dewasa :
Klinik Imunisasi Dewasa RSCM

 Hep. A : 2 dosis (bulan ke 0, 6-12)


 Hep. B : 3 dosis (bulan ke 0, 1, 6)
 Hep. A&B : 3 dosis (bulan ke 0, 1, 6)
Vaccines

“ with the exeption of save water,


no other modality,
not even antibiotics,
Has had such,
a major effect on mortality reduction “
Perjalanan alami penyakit pd manusia &
pelaksanaan tingkatan pencegahan
Hub antara agens, pejamu & faktor-faktor lingkungan Reaksi pejamu thd stimulus 
 pembentukan stimulus  Patogenesis awal  lesi dini yg tampak  peny tk lanjut  masa pemulihan

Masa Prapatogenesis Masa Patogenesis

    
Promosi Kesehatan Perlindungan Diagnosa Dini & Pembatasan Rehabilitasi
Khusus Pengobatan Segera Disabilitas
• Penkes • Imunisasi tertentu • Penemuan kasus • Pengobatan yg adekuat • Ketersediaan RS &
• Standar gizi yg baik • Perhatian higiene individual & massal untuk menahan fasilitas umum untuk
• Perhatian thd personal • Survei skrining perjalanan peny. & untuk pelatihan ulang & pend
perkembangan • Sanitasi lingkungan • Pemeriksaan khusus mencegah komplikasi guna pemanfaatan scr
personalitas • Perlindungan bahaya lebih jauh & gejala sisa. max kemampuan yg ada
• Tersedianya kecukupan kerja Tujuan Khusu • Pendidikan bagi masy &
perumahan, rekreasi & • Perlindungan cedera • Ketersediaan fasilitas dunia industri untuk
kondisi kerja yg sesuai • Pemanfaatan nutrien • Untuk menyembuhkan & untuk membatasi memberdayakan mereka
• Konseling pernikahan & tertentu mencegah perjalanan disabilitas & untuk yg pernah direhabilitasi
pend. Seks • Perlindungan thd peny. mencegah kematian • Pemanfaatan kerja
• Genetik karsinogen • Mencegah penularan semaksimal mungkin
• Pemeriksaan khusus • Menghindari alergen peny. Menular • Penempatan khusus
berkala • Mencegah komplikasi & • Terapi okupasional di RS
gejala sisa • Pemanfaatan tempat-
• Memperpendek masa tempat perlindungan
disabilitas

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


Model mata rantai infeksi yg menunjukan
strategi pencegahan & pengendalian penyakit

•Pasteurisasi
•Klorinasi •Isolasi
•Antibiotik •Surveilans • Gowns
•Antivirus • Masker • Isolasi
•Karantina
•desinfektan • Kondom • Cuci tangan • Masker
•Pengobatan
• Jala rambut • Pengendalian • Kondom
• Repelen vektor • Imunisasi
• Kaca mata
serangga • Rekayasa • Pendidikan
pengaman
saniter kesehatan
• Repelan
• Sneeze glass • Peningkatan
serangga
• Pantang gizi
berhubungan • Pantang
seks berhubungan
• Seks yg aman seks
Seorang ibu datang ke Puskesmas membawa bayinya
yg berusia 10 hari, BB : 3 Kg., dg keluhan bayinya
tampak kuning. Kuning tdk sampai lutut / siku.
1. Apakah jenis ikterusnya ?
2. Apa tindakan anda sebagai dokter ?
3. Kapan ibu harus kembali berkunjung ke
Puskesmas ?
4. Imunisasi apa yang seharusnya telah didapat bayi
tsb ?
Bob (26) & Felix (27), adalah 2 sahabat yg tinggal dl satu apartemen.
Mereka masing-masing bekerja sebagai karyawan pd 2 perusahaan yg
berbeda. Keduanya bekerja purnawaktu. Felix mulai memperlihatkan
gejala sakit kuning.
1. Apa yg dpt Bob lakukan untuk mengurangi peluangnya terinfeksi
peny. yg sama ?
2. Pencegahan skunder apa yg harus Felix lakukan ?
3. Apakah mereka memerlukan imunisasi ? Apa jenisnya ? Bagaimana
pemberiannya ? Berapa dosisnya ?
4. Karena Felix bekerja, apa yg harus Felix lakukan agar tdk menularkan
penyakitnya kepada karyawan lain ? Patogen ? Reservoir manusia ?
Portal of exit ? Penularan ? Fortal of entry ?
Seorang bidan mengunjungi rumah ibu bersalin yg
baru kemarin melahirkan. BB lahir bayi 2,5 kg. Saat
dikunjungi bayinya berusia 2 hari. Tampak bayi
tersebut kuning. Bidan tersebut melapor pada anda
sebagai seorang dokter Puskesmas.
1. Apa jenis ikterus bayi tersebut ?
2. Apa tindakan yg harus dilakukan ?
3. Nasihat apa yg harus diberikan pada ibu ?

Anda mungkin juga menyukai