2. Etiologi
3. Patofisiologi
5. Diagnosa
a. Anamnsis
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Mekanisme
a) Primigravida tua.
f) Prematuritas.
Gambar : 2.5
Bracht Sumber :
Wiknjosastro, 2005; h.
107
e) Gerakan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi
dan kepala.
5) Apabila terjadi hambatan pengeluaran saat tubuh janin
mencapai daerah skapula inferior, segera lakukan
pertolongan dengan cara klasik atau muller dan lovset
(manual aid).
6) Jika dengan cara brach bahu dan tangan tidak bisa lahir
maka bahu dan tangan dilahirkan secara klasik yaitu :
a) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan
dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir.
b) Kemudian mengendorkan tali pusat
Gambar : 2.7
Klasik
7) Apabila sulit untuk melahirkan bahu belakang maka
lakukan cara muller yaitu :
a) Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik
kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke
arah belakang kontra lateral dari bahu depan.
Gambar : 2.8
Muller
Gambar : 2.9
Muller Sumber
8) Cara lovset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit
di belakang kepala/nuchal arm) :
a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang dengan
Kedua tangan. Tarik ke bawah sampai skapula berada
di bawah simpisis.
b) Kemudian bayi diputar 180 derajat sampai bahu
belakang berubah menjadi bahu depan dan lahir.
Gambar : 2.10
Lovset
c) Dengan arah yang berlainan dengan putaran pertama,
bayi diulangi diputar 180 derajat sampai kedua bahu
lahir.
Gambar : 2.11
Lovset
9) Melahirkan kepala bayi dengan cara Mauriceau, dilakukan
bila bayi dilahirkan secara manual aid atau bila dengan
bracht kepala
belum lahir yaitu dengan cara :
Gambar : 2.12
Mauriceau
10) Ekstraksi kaki dilakukan bila kala II tak maju atau tampak
gejala kegawatan ibu dan bayi.
a) Tangan kanan masuk secara obstetrik menelusuri
bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan
abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah
menjadi fleksi, tangan yang lain mendorong fundus ke
bawah. Setetlah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang
dengan dua jari dan dituntun ke luar dari vagina sampai
batas lutut.
b) Kedua tangan penolong memegangbetis janin, yaitu
kedua ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar
sumbu panjang paha dan jari-jari lain di depan betis,
kaki ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
c) Pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi mungkin
dengan kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu
panjang paha dan jari lain di depan paha.
d) Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai
trokhanter depan lahir. Kemudian pangkal paha dengan
pegangan yang sama dielevasi ke atas hingga trokhanter
belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah lahir berarti
bokong lahir.
e) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih
dahulu, maka yang akan lahir lebih dahulu adalah
trokhanter belakang dan untuk melahirkan trokhanter
depan maka pangkal paha ditarik terus curam ke
bawah.
f) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan dengan manual
aid.