Anda di halaman 1dari 29

Bayu mahendra

PERSALINAN
PERVAGINAM

Pertolongan Persalinan
LETAK SUNGSANG

PERSALINAN
PERABDOMINAM
SPONTANEOUS BREECH
dilahirkan – kekuatan ibu

PERSALINAN PARTIAL BREECH


EXTRACTION
PERVAGINAM
tenaga ibu + penolong

TOTAL BREECH
EXTRACTION
seluruhnya tenaga penolong
SPONTANEOUS BREECH

* Hanya mungkin terjadi bila janin kecil atau


janin mati.
* Mulai diperkenalkan th 1937 – Bracht.

Dibagi tiga tahap :


Tahap Pertama, FASE LAMBAT, mulai lahirnya bokong
sampai umbilicus (scapula - anterior)  hanya
melahirkan bokong, yaitu bagian janin yang
tidak berbahaya.
Tahap Kedua, FASE CEPAT, mulai lahirnya umbilicus
sampai lahirnya mulut  Cepat, karena kepala
janin mulai masuk PAP, sehingga kemungkinan
tali pusat akan terjepit.
 Cepat  harus segera diselesaikan.

Tahap Ketiga, FASE LAMBAT, mulai lahirnya mulut


sampai seluruh kepala lahir.
Lambat  karena kepala akan keluar dari ruangan
yang bertekanan tinggi – uterus – ke dunia luar –
tekanan lebih rendah.
Harus dilakukan perlahan-lahan untuk menghin-
dari INTRA CRANIAL BLEEDING.
Persiapan sebelum melakukan pimpinan persalinan letak
sungsang :
 Persiapan untuk IBU, JANIN, PENOLONG.
 Perlu disediakan FORCEPS.

PERSIAPAN :
 Ibu – lithotomi – PENOLONG berdiri didepan vulva.
 Timbul His, ibu mengejan, merangkul kedua pangkal
paha, waktu bokong mulai membuka vulva (crowing),
disuntik 2- 5 µ Oxytocin i.m. untuk merangsang kon-
traksi rahim agar fase cepat dapat dilakukan dalam
2 his berikutnya.
 Episiotomi dikerjakan saat bokong membuka vulva.
Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkam secara
Bracht, kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang
paha, jari lain memegang panggul.
 Setiap his, ibu mengejan, penolong melakukan Hyperlor
dosis pada badan janin guna mengikuti gerakan rotasi
anterior  punggung janin didekatkan ke perut ibu,
tanpa tarikan, seorang asisten melakukan ekspresi
Kristeller pada fundus uteri sesuai sumbu panggul.
 Dengan gerakan Hyperlordosis  lahir berturut-turut
umbilicus – perut bahu – lengan – dagu – mulut –
seluruh kepala
Expresi KRISTELLER

 Agar tenaga mengejan lebih kuat  fase cepat


segera terselesaikan.

 Menjaga kepala janin tetap dalam posisi FLEXI.

 Menghindari terjadi ruang kosong antara fundus


uteri dan kepala, sehingga tidak terjadi lengan
menjungkit.
Cara BRACHT
KEUNTUNGAN
 Tangan penolong tidak masuk kedalam jalan lahir.
 Cara yang mendekati cara fisiologik, mengurangi
trauma pada janin.

KERUGIAN
 5 – 10% - cara BRACHT  Gagal.
tidak semua persalinan letak sungsang dapat
dipimpin dengan cara Bracht.
Kegagalan pada keadaan :
* panggul sempit
* janin besar
* janin lahir kaku, mis. : primi gravida.
* adanya lengan menjungkit atau menunjuk.
PARTIAL BREECH EXTRACTION MANUAL AID

Pertolongan persalinan secara manual aid :


 Persalinan Bracht  gagal : macet waktu melahir-
kan bahu atau kepala
 Memang direncanakan dengan cara ini.

Ada Tiga Tahap


Tahap Pertama
Lahirnya bokong sampai umbilicus yang dilahirkan
dengan kekuatan ibu sendiri.
Tahap Kedua
Lahirnya bahu dan lengan memakai tenaga penolong.
Cara melahirkan bahu dan lengan :
1. Klasik (Deventer)
2. Mueller
3. Lovset
4. Bickenbach

Tahap Ketiga
Lahirnya kepala dengan cara :
1. Mauriceau (Viet – Smellie)
2. Najouke
3. Wigand Martin – Winckel
4. Prague terbalik
5. Forceps
Tehnik
Pimpinan Persalinan Manual Aid

Tahap Pertama
Cara Bracht sampai umbilicus lahir.

Tahap Kedua
Melahirkan bahu dan lengan oleh penolong.

Tahap Ketiga
Melahirkan kepala yang menyusul (after
coming head).
KLASIK

Prinsip
 Melahirkan lengan belakang lebih dahulu, baru lengan
depan yang berada dibawah symphisis.
 Kalau lengan depan sukar dilahirkan, lengan depan
diputar menjadi lengan belakang.

Cara
 Kedua kaki janin dipegang tangan kanan penolong
pada pergelangan dan dielevasi keatas sejauh
mungkin, sehingga perut janin mendekati perut ibu.
 Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir
dan dengan jari tengah dan telunjuk menelusuri janin
sampai pada fosacubiti kemudian lengan bawah di
lahirkan, seolah - olah lengan bawah mengusap muka
janin.

 Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada kaki


janin diganti dengan tangan penolong yang lain dan
ditarik curam kebawah sehingga punggung janin
mendekati punggung ibu.
Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan.

 Bila lengan depan sukar dilahirkan, maka harus diputar


menjadi lengan belakang.
DEVENTER

 Seperti melakukan cara klasik, dengan tidak


mengubah lengan depan menjadi lengan
belakang.

 Cara klasik ini lazim disebut Cara Deventer.


MUELLER
Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu.

Cara :
 Bokong janin dipegang secara Femuro-pelvic yaitu
kedua ibu jari penolong diletakkan sejajar spina askalis
media dan jari telunjuk pada christa illiaca dan jari lain
mencengkam paha bagian depan.

 Dengan pegangan ini badan janin ditarik curam kebawah


sejauh mungkin sampai bahu depan tampak dibawah
symphisis lengan dilahirkan dengan mengait lengan
bawahnya.
 Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan
janin yang amsih dipegang secara Femuro pelvic ditarik
keatas, sampai bahu belakang lahir.

 Bila bahu belakang tidak lahir dengan sendirinya, maka


lengan belakang dilahirkan dengan mengait lengan
bawah dengan kedua jari penolong.

Keuntungan Tehnik Mueller


Tangan penolong tidak masuk jauh kedalam jalan lahir,
sehingga kemungkinan infeksi kecil.
LOVSET
Prinsip :
Memutar badan janin, diputar dalam setengah lingkaran
bolak - balik sambil dilakukan traksi curam kebawah,
sehingga bahu yang sebelumnya dibelakang akhirnya
lahir dibawah symphisis.

Cara :
 Badan dipegang secara Femuro-pelvic.
 Traksi curam kebawah sambil diputar setengah ling-
karan, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan,
kemudian diputar kembali setengah lingkaran,
sehingga bahu belakang tampak dibawah symphisis
dan lengan dapat dilahirkan.
Keuntungan Lovset

 Tehnik sederhana, jarang gagal.

 Dapat dilakukan pada segala macam letak sungsang


tanpa memperhatikan posisi lengan.

 Tangan tidak masuk jalan lahir, bahaya infeksi minimal.


Melahirkan kepala Cara
MOURICEAU

 Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin di


masukkan kedalam jalan lahir.
 Jari tengah dimasukkan kedalam mulut, jari telunjuk dan
jari keempat pada fossa canina.
 Jari tangan lain mencekam leher.
 Badan anak diletakkan diatas lengan bawah penolong
seolah-olah janin menunggang kuda.
 Kepala ditarik curam kebawah, asisten melakukan
expressi Kristeller.
 Bila subocciput tampak dibawah symphisis, kepala di
elevasi keatas, lahir dagu - mulut - hidung - mata - dahi -
UUB - dan akhirnya seluruh kepala janin.
Cara FORCEPS
 Forceps yang dipakai forceps PIPER
 Forceps : - daun berfenestra dengan lengkung panggul
agak datar.
- tangkai panjang, melengkung menghindari
kompressi.
 Cara forceps after coming head :
- Sama dengan forceps belakang kepala, hanya mema-
sukkan daun forceps dari arah bawah yaitu sejajar
dengan pelipatan paha belakang.
- Asisten memegang badan janin pada kedua kaki dan
kedua lengan janin diletakkan di punggung janin dan
badan janin di elevasi keatas.
TOTAL BREECH EXTRACTION
Ada dua : Ekstraksi Kaki
Ekstraksi Bokong

Ekstraksi Kaki :
* Setelah persiapan selesai, tangan yang searah dengan
bagian - bagian kecil janin dimasukkan secara
obstetrik kedalam jalan lahir. Tangan yang lain
membuka labia.
* Tangan yang didalam mencari kaki depan dengan
menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut.
* Dilakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga
kaki bawah menjadi fleksi. Pergelangan kaki dipegang
jari kedua dan ketiga dan dituntun keluar dari vagina.
* Kaki janin ditarik curam kebawah sampai pangkal
paha lahir.

* Pegangan dipindah pada pangkal paha setinggi


mungkin dgn kedua ibu jari dibelakang paha sejajar
sumbu panjang paha dan jari lain didepan paha.

* Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai


trochauter depan lahir, pangkal paha di elevasi keatas,
trochauter belakang lahir.
Ekstraksi Bokong :

* Dikerjakan pada letak sungsang.


Dengan letak bokong murni (Frank Breech)
Dengan bokong sudah ada didepan punggung, sehingga
sukar untuk menurunkan kaki.

* Jari telunjuk tangan penolong searah dgn bagian kecil


janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan di
pelipatan paha depan.

* Dengan jari telunjuk, pelipatan paha ditarik curam


kebawah, tangan yang lain mencekam pergelangan
tangan tadi dan turut menarik curam kebawah.
* Bila dengan tarikan ini trochauter depan mulai
tampak dibawah symphisis, jari telunjuk penolong
yang lain segera mengait pelipatan paha belakang.

* Secara bersama kedua pelipatan paha ditarik curam


kebawah sampai bokong lahir.

* Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara femuro


pelvic, janin dapat dilahirkan secara manual aid.
Persalinan Letak Sungsang
Per Abdominam

Kriteria pegangan :
 Primi gravida tua
 Nilai sosial janin tinggi
 Riwayat persalinan yang buruk
 Janin besar
 Curiga ada penyempitan panggul
Prognostic Index
Zatuchni dan Andros
0 1 2
PARITAS PRIMI MULTI MULTI
Umur Kehamilan > 39 mg 38 mg < 37 mg
Taksiran BB janin > 3630 gr 3629 – 3176 gr < 3176 gr
Pernah SU (2500 gr) tidak satu kali > dua kali
VT waktu MKB 2 cm 3 cm > 4 cm
Station MKB < -3 -2 -1 / lb rendah

Keterangan :
< 3 : SC.
4 : evaluasi lebih cermat khususnya BB janin, bila nilai
tetap dapat pervaginam.
> 5 : pervaginam.
Penyulit
Persalinan Letak Sungsang

Penyulit Ibu : a. Perdarahan


b. Trauma jalan lahir
c. Infeksi

Penyulit Janin :
 SUFOCASI
 ASPHYXIA FETALIS
 INTRA CRANIAL INJURY
 FRACTURE pada tulang janin

Anda mungkin juga menyukai