Nervus kranialis
N.I (Olfaktorius) : Normosmia
N.II (Optikus) : OD OS
Ketajaman penglihatan : N N
Lapangan penglihatan : N N
Funduskopi : Tidak Dilakukan
N. III,IV.VI OD OS
Celah Kelopak Mata
- Ptosis - -
- Exophtalmus - -
- Ptosis - -
Pupil
Ukuran/Bentuk Bundar, Ø 2,5 mm Bundar, Ø 2,5 mm
Isokor/anisokor Isokor Isokor
RCL/RCTL + +
Refleks Akomodasi Tidak dilakukan pemeriksaan
Gerakan Bola Mata
Nistagmus - -
N.V (Trigeminus):
Sensibilitas
N. VI :N
N. V2 :N
N. V3 :N
Motorik
Inspeksi/palpasi (istirahat/menggigit) : Dalam batas normal
Refleks dagu/masseter : Dalam batas normal
Refleks kornea : Dalam batas normal
N. VII (Facialis):
N.VII Normal
N.VIII (Auskultasi):
Pendengaran : Normal
Tes Rinne/weber : Tidak dilakukan
Fungsi vestibularis : Normal
N. IX/X (Glossopharingeus/vagus):
Posisi arcus pharyngs (istirahat/AAH) : Di tengah
Reflex telan/muntah :Tidak dilakukan
Pengecap 1/3 lidah bagian belakang :Tidak dilakukan
Suara : Normal
Takikardi/ Bradikardi : Tidak ada
N. XI (Accecorius):
Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan : Normal
Angkat bahu : Dapat dilakukan
N. XII (Hypoglosus):
N XII Normal
FUNGSI MOTORIK
P N N K 5 5 T N N
N N 5 4 N ↓
RF BPR N N KPR N ↓ Rp - -
TPR N N APR N ↓ - -
DIAGNOSA SEKUNDER
- Hipertensi
- OA Genu Sinistra
PENATALAKSANAAN
• RL 20 tpm
• Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
• Ranitidine /12 jam/ oral
• Molaneuron/24 jam/oral
FOLLOW UP 10 DESEMBER 2016, ONSET 4 HARI KE2
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) Berkurang
- VAS 6
O TD: 100/80 mmHg
N : 72 x/menit P N N K 5 5 T N N
P : 20 x/mnit N N 5 4 N ↓
S : 36, 5 oC
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4,L5
RL 20 tpm
P
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
FOLLOW UP 11 DESEMBER 2016, ONSET 5 HARI KE3
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) Berkurang
- VAS 6
O TD: 120/80 mmHg
N : 78 x/menit P N N K 5 5 T N N
P : 20 x/mnit N N 5 4 N ↓
S : 36, 5 oC
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4-L5
RL 20 tpm
P
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
FOLLOW UP 12 DESEMBER 2016, ONSET 6 HARI KE4
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) Berkurang
- VAS 6
O TD: 150/100 mmHg
N : 68 x/menit P N N K 5 5 T N N
P : 24 x/mnit N N 5 4 N ↓
S : 36, 4 oC
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4-L5
RL 20 tpm • Usul Foto Genu Sinistra
P
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral • Usul foto lumbosacral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
FOLLOW UP 13 DESEMBER 2016, ONSET 7 HARI KE5
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) berkurang
- VAS 6
O TD: 150/100 mmHg P N N K 5 5 T N N
N : 68 x/menit N N 5 4 N ↓
P : 24 x/mnit
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
S : 36, 4 C o
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4-L5
Foto Lumbosacral : Discuss intervertebralis menyempit pada level CV L4-L5 dan L5-S1
Foto Genu Sinistra : Osteoartritis Genu Sinistra Grade II-III
RL 20 tpm
P
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
Amlodipin 5 mg/24 jam/oral
FOLLOW UP 14 DESEMBER 2016, ONSET 6 HARI KE6
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) berkurang
- VAS 6
O TD: 140/80 mmHg
N : 78 x/menit P N N K 5 5 T N N
P : 20 x/mnit N N 5 4 N ↓
S : 36, 2 oC
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4-L5
P RL 20 tpm
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
Amlodipin 5 mg/24 jam/oral
FOLLOW UP 15 DESEMBER 2016, ONSET 9 HARI KE7
S - Nyeri pinggang sebelah kiri (+), Nyeri menjalar ke kaki kiri (+), Nyeri lutut
sebelah kiri (+) berkurang
- VAS 6
O TD: 140/80 mmHg
N : 72 x/menit P N N K 5 5 T N N
P : 24 x/mnit N N 5 4 N ↓
S : 36, 5 oC
RF BPR N N KPR N ↓ RP - -
N N N ↓ - -
TPR APR
Otonom : BAB BAK normal
Sensorik : Hipestesi Dermatom L4-L5
RL 20 tpm
P
Meloxicam 7,5 mg/12 jam/ oral
Ranitidine /12 jam/ oral
Molaneuron/24 jam/oral
Amlodipin 5 mg/24 jam/oral
RESUME
Seorang wanita usia 60 tahun masuk ke Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RS ISLAM FAISAL pada tanggal 09
Desember 2016 dengan keluhan nyeri punggung yang
dialami sejak 1 tahun lalu namun semakin memberat ± 2
hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan pada
punggung bawah kiri, dan menjalar ke kaki kiri. Nyeri di
rasakan terus menerus, dan memberat saat pasien
bergerak seperti saat bangun dari posisi terlentang atau
saat akan berdiri dari posisi duduk dan ketika berjalan.
RESUME
Nyeri berkurang saat pasien sedang berbaring. Selama sakit
pasien tidak pernah memeriksakan dirinya. Demam tidak ada,
batuk lama tidak ada. BAB Normal, BAK Normal. Riwayat trauma
tidak ada. Riwayat Kejang, TB, DM, Hipertensi disangkal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kekuatan, tonus dan refleks fisiologis
pada kaki sebelah kiri mengalami penurunan. Selain itu
didapatkan pula tanda Laseque + pada tungkai bawah sebelah
kiri.Berdasarkan hasil Foto lumbbosacral didapatkan adanya
penyempitan pada discuss intervertebralis pada level L4-L5, dan
L5-S1
2.1 DEFINISI
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu
penyakit dimana turunnya bantalan lunak (annulus
fibrosus) dari discuss interverteberolumbalis pada
spinal kanal akibat mengalami tekanan di salah
satu bagian posterior atau lateral sehingga nucleus
pulposus pecah dan luruh sehingga terjadi
penonjolan melalui anulus fibrosus kedalam kanalis
spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks
saraf.
2.2 ANATOMI VERTEBRA THORACALIS
GRADE HNP
A : Protrusi
B : Prolaps
C : Extrusion
D : Sequestration
2.3 ETIOLOGI
Gaya Traumatik yang
Berulang
Faktor
Resiko
Usia Abnormalita
s struktur
Jenis
Kelamin Kebiasaan
Status merokok
Antropometri Aktivitas
Pekerjaan
2.5 MANIFESTASI KLINIS
Menjalar sampai
Ischialgia
bawah lutut
Nyeri biasanya
Sensoris terkena gejala
bersifat tajam, kesemutan atau rasa
seperti terbakar dan baal sesuai dermatomnya
berdenyut
2.6 ALUR DIAGNOSIS
Anamnesis Gambaran
Klinis
Sensorik
Keseimbangan
2.7 PENATALAKSANAAN
Konservatif Medikamentosa Fisioterapi Operatif